Selasa, 30 Maret 2021

Satelit Potret Kapal Raksasa Nyangkut di Terusan Suez

 Lalu lintas kapal di Terusan Suez yang menghubungkan Laut Merah dan Laut Tengah di Mesir, macet total. Gara-garanya kapal kargo raksasa nyangkut di Terusan Suez dan kejadian itu terpotret oleh satelit antariksa.

Satelit mini Dove milik Planet Labs yang bermarkas di San Francisco, Amerika Serikat, memotret ketika kapal bernama Ever Given itu kandas di Terusan Suez, seperti dikutip dari Space, Sabtu (27/3/2021).


Tampak dari ketinggian, kapal dengan panjang 400 meter dengan bobot 200 ribu ton tersebut menutup penuh jalur di Terusan Suez. Ever Given harus kandas setelah diterjang angin kencang dan badai pasir di wilayah tersebut.

Para pihak yang terlibat dalam 'pembebasan' Ever Given ini terus bekerja keras untuk memindahkannya. Dikabarkan perlu waktu hingga berminggu-minggu lamanya untuk membuka blokade tersebut hingga lalu lintas kapal normal kembali.


Dampak panjang akibat Ever Given nyangkut di Terusan Suez ini, membuat lebih dari 150 kapal yang seharusnya menyebrangi Terusan Suez, namun terhenti di perairan Laut Merah.


Secara materil, macet total di Terusan Suez tersebut diperkirakan bisa menelan kerugian hingga USD3 miliar atau setara Rp43 triliun per harinya.


Selain Planet Labs, peristiwa Ever Given yang nyangkut di Terusan Suez itu juga berhasil diabadikan oleh satelit observasi Bumi kepunyaan Airbus, yakni Pleiades. Hanya saja foto yang dihasilkan Pleiades ini lebih dekat jaraknya dibandingkan foto dari satelit Dove.

https://indomovie28.net/movies/the-body/


Susul Microsoft, Karyawan Facebook dan Uber Akan Kembali Ngantor


Setelah setahun bekerja dari rumah alias WFH, karyawan beberapa perusahaan teknologi akan kembali bekerja di kantor, termasuk karyawan Facebook dan Uber.

Facebook berencana membuka kembali markas besarnya di Menlo Park, California pada 10 Mei dengan kapasitas 10%, asalkan situasi COVID-19 di wilayah tersebut terus membaik.


Perusahaan media sosial ini juga akan membuka kantornya di Fremont dan Sunnyvale pada 17 Mei dan 24 Mei, juga dengan kapasitas 10%. Sementara itu kantornya di San Fransisco akan dibuka kembali pada 7 Juni, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (27/3/2021).


Facebook mengatakan beberapa kantor terbesarnya tidak akan mencapai kapasitas 50% sampai awal September. Awalnya Facebook mengizinkan karyawannya WFH sampai 2 Juli, tapi mereka tetap bisa bekerja dari rumah sampai satu bulan setelah kapasitas kantor mencapai 50%.


Dalam keterangan resminya, Juru bicara Facebook Tracy Clayton mengatakan Facebook akan mengambil langkah hati-hati saat membuka kantor.


Protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan mengenakan masker akan diwajibkan di kantor, dan di beberapa kantor akan ada tes COVID-19 mingguan.


Pada bulan Mei lalu, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan ia memprediksi 50% karyawan Facebook akan WFH selama satu dekade ke depan. Facebook telah mengizinkan beberapa karyawan untuk bekerja dari rumah sepenuhnya, bahkan pindah ke daerah lain.


Selain Facebook, Uber juga berencana membuka kantornya lebih cepat. Perusahaan ride hailing ini akan membuka kantornya di Mission Bay, California pada 29 Maret dengan kapasitas 20%.

https://indomovie28.net/movies/total-recall/

Ilmuwan Siapkan Vaksin Corona Bentuk Pil Buat yang Takut Disuntik

  - Vaksin virus Corona dalam bentuk pil dijadwalkan memasuki tahap pertama uji klinis pada manusia tahun ini. Buat yang takut disuntik, ini bisa jadi opsi vaksinasi di masa depan.

Oravax, perusahaan yang mengerjakan vaksin tersebut, mengumumkan melalui siaran pers bahwa mereka berharap bisa memulai uji klinis tahap pertama ini di bulan Juni.


Langkah tersebut hanyalah tahap paling awal dari pengembangan vaksin. Tidak ada jaminan keberhasilan, dan meskipun berhasil, mungkin perlu waktu satu tahun atau lebih sebelum diizinkan untuk digunakan. Sebagai gambaran, Moderna dan Pfizer memulai uji coba pada manusia untuk pertama kalinya masing-masing di Maret dan Mei 2020.


Dikutip dari Business Insider, Sabtu (27/3/2021) vaksin oral atau lewat mulut adalah salah satu pilihan yang sedang dipertimbangkan sebagai vaksin generasi kedua yang dirancang agar lebih berskala, lebih mudah diberikan, dan lebih sederhana untuk didistribusikan.


Oravax adalah usaha gabungan dua firma, yakni perusahaan Israel-Amerika Oramed dan perusahaan India Premas Biotech. Menurut keduanya, vaksin oral berpotensi memungkinkan orang untuk mengambil sendiri vaksin tersebut di rumah.


Vaksin tersebut dapat dikirim dalam lemari es biasa dan disimpan pada suhu kamar, sehingga lebih mudah secara logistik untuk mendapatkannya di mana pun di seluruh dunia," kata CEO Oramed Nadav Kidron.


Menanggapi kabar ini, Prof Paul Hunter, Profesor Kedokteran di University of East Anglia, mengingatkan sikap kehati-hatian dalam pengembangan vaksin oral ini.


"Kita membutuhkan studi yang benar untuk membuktikan manfaat vaksin oral. Tapi vaksin semacam ini mungkin juga bermanfaat bagi orang yang fobia jarum suntik, dan cara ini mungkin bisa lebih mudah dan lebih cepat untuk diberikan," ujarnya.


Dia menambahkan, vaksin Corona dalam bentuk oral mungkin juga dapat menawarkan manfaat lain dibandingkan vaksin yang disuntikkan di lengan.


"Vaksin sistemik (suntikan di lengan) umumnya sangat baik dalam mencegah penyakit yang parah, tetapi mungkin tidak bagus dalam mencegah infeksi," sebutnya.


Teorinya adalah, karena infeksi pertama kali terjadi di hidung dan tenggorokan, vaksin yang difokuskan pada area tersebut akan membantu menghentikan infeksi sebelum berkembang menjadi lebih buruk.


"Data tentang vaksin Oravax belum dipublikasikan hingga saat ini. Hasil uji pada hewan sangat menggembirakan. Tapi jangan berasumsi bahwa hasil pada hewan akan sama dengan manusia. Kita membutuhkan studi lebih lanjut untuk memastikannya," katanya.


Berbagai jenis lain dari vaksin generasi kedua pun sedang berupaya dikembangkan, antara lain vaksin COVID-19 yang disemprotkan ke hidung, atau vaksin yang mungkin ditempelkan ke kulit seperti plester luka.

https://indomovie28.net/movies/2012/


Satelit Potret Kapal Raksasa Nyangkut di Terusan Suez


Lalu lintas kapal di Terusan Suez yang menghubungkan Laut Merah dan Laut Tengah di Mesir, macet total. Gara-garanya kapal kargo raksasa nyangkut di Terusan Suez dan kejadian itu terpotret oleh satelit antariksa.

Satelit mini Dove milik Planet Labs yang bermarkas di San Francisco, Amerika Serikat, memotret ketika kapal bernama Ever Given itu kandas di Terusan Suez, seperti dikutip dari Space, Sabtu (27/3/2021).


Tampak dari ketinggian, kapal dengan panjang 400 meter dengan bobot 200 ribu ton tersebut menutup penuh jalur di Terusan Suez. Ever Given harus kandas setelah diterjang angin kencang dan badai pasir di wilayah tersebut.

Para pihak yang terlibat dalam 'pembebasan' Ever Given ini terus bekerja keras untuk memindahkannya. Dikabarkan perlu waktu hingga berminggu-minggu lamanya untuk membuka blokade tersebut hingga lalu lintas kapal normal kembali.


Dampak panjang akibat Ever Given nyangkut di Terusan Suez ini, membuat lebih dari 150 kapal yang seharusnya menyebrangi Terusan Suez, namun terhenti di perairan Laut Merah.


Secara materil, macet total di Terusan Suez tersebut diperkirakan bisa menelan kerugian hingga USD3 miliar atau setara Rp43 triliun per harinya.


Selain Planet Labs, peristiwa Ever Given yang nyangkut di Terusan Suez itu juga berhasil diabadikan oleh satelit observasi Bumi kepunyaan Airbus, yakni Pleiades. Hanya saja foto yang dihasilkan Pleiades ini lebih dekat jaraknya dibandingkan foto dari satelit Dove.

https://indomovie28.net/movies/ritual-6/