Senin, 09 Desember 2019

5 Tanda Mr P Sedang Bermasalah, Salah Satunya 'Berjerawat'

Memperhatikan alat kelamin seharusnya menjadi salah satu kewajiban dalam menjaga kesehatan. Pada pria, kebanyakan mengabaikan atau malu untuk merawat penis mereka, padahal ada hal-hal kecil yang berdampak besar nantinya dalam kesehatan.

Ada beberapa tanda yang bisa Anda temukan apabila Anda rutin memeriksa penis. Dikutip dari Men's Health, berikut adalah 5 tanda penis sedang bermasalah, salah satunya berjerawat:

1. Melengkung saat ereksi

Melengkungnya penis merupakan penyakit Peyroni yang disebabkan oleh jaringan luka, yang kemungkinan disebabkan oleh cedera di penis, misalnya saat bermain olahraga. Seberapa melengkungnya? Para ahli menyebutkan biasanya masuk dalam kategori gawat apabila lebih dari 30 derajat atau kesulitan untuk melakukan seks. Disarankan untuk segera ke dokter untuk mencegah masalah-masalah lainnya muncul.

2. Ada benjolan di bawah kulit

Benjolan di bawah kulit penis, agak keras, terkadang disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah atau kelenjar limfe. Secara umum, benjolan ini bukanlah tumor kanker dan juga termasuk jinak. Namun apabila disebabkan oleh jaringan luka seperti penyakit Peyroni, maka benjolan ini perlu diangkat.

3. Penis 'berjerawat'

Penis juga bisa berjerawat, lho. Mulai dari jerawat kecil hingga kista bisa muncul di penis, namun tidak seburuk yang Anda bayangkan. Meski memang ada beberapa jerawat yang perlu dikhawatirkan, misalnya jerawawt genital yang disebabkan oleh HPV, menjadi salah satu infeksi menular seksual. Jerawat ini terlihat seperti kepala kembang kol, dan bawa ke dokter apabila Anda melihatnya di penis Anda.

4. Luka di penis

Adanya luka di penis, baik sakit maupun tidak, tetap perlu diwaspadai. Infeksi menular seksual sifilis bisa disertai luka namun tidak sakit dan mudah diobati. Herpes juga menyebabkan luka dan bisa ditangani untuk mengurangi rasa nyeri dan penyebarannya. Keduanya adalah infeksi menular seksual, jika Anda mengalaminya maka pasangan Anda juga perlu dicek untuk melihat kemungkinan penularan dan penyebab.

5. Masalah kencing

Apakah Anda mengalami masalah saat kencing, misalnya keluar dari berbarengan dengan urine? Maka patut Anda khawatirkan, karena kemungkinan terbesarnya adalah kanker, diikuti dengan batu ginjal, infeksi saluran kencing, atau adanya cedera. Retensi kencing merupakan akibat dari prostat yang membesar dan sebaiknya menjalani skrining kanker prostat.

Satu Menit Sudah 'Keluar'? Waspada Pertanda Ejakulasi Dini

Bagi pria, ejakulasi menandakan tercapainya kepuasan atau orgasme saat bercinta. Namun ada saatnya ejakulasi menjadi hal yang ditakuti pria, yaitu saat air mani dan sperma keluar terlalu cepat yang disebut ejakulasi dini.

Dikutip dari situs Mayo Clinic, ejakulasi dini terjadi saat air mani dan sperma keluar dalam waktu kurang dari satu menit setelah penetrasi saat berhubungan intim. Jika kondisi ini terjadi hampir tiap kali berhubungan seksual, para pria harus mewaspadainya.

Ejakulasi yang terlalu cepat mengakibatkan pria merasa stres dan frustasi. Akhirnya, pria cenderung menghindari hubungan seks atau aktivitas seksual lain bersama pasangan.

Keluhan ejakulasi dini adalah masalah seksual yang umum bagi pria. Sekitar 1 dari 3 pria pernah mengalami masalah yang mempengaruhi performa seks ini. Karena itu, jangan segan untuk membicarakan kondisi ini dengan pasangan, berkonsultasi dengan dokter, hingga mendapat terapi.

Untuk mencegah terjadinya ejakulasi dini, pria dapat melakukan beberapa upaya alami, seperti olahraga penis. Penis 'berolahraga' lewat masturbasi, dan masturbasi membantu Anda untuk mendapat kendali akan otot PC tubuh Anda.

Jangan biarkan sampai selesai, lanjutkan hingga Anda merasakan otot-otot ejakulasi terasa seperti akan berkontraksi, lalu berhenti. Jangan lanjutkan sampai Anda merasa tak lagi ingin ejakulasi. Semakin mahir Anda, semakin baik untuk menunda orgasme saat bersama istri agar tak lagi ada kejadian ejakulasi dini.

Berbagai Mitos Soal Jerawat yang Harus Diketahui

Masalah kulit yang sering menjadi permasalahan banyak orang, salah satunya adalah jerawat. Jerawat ini disebut juga sebagai penyakit karena melibatkan berbagai faktor, seperti bakteri, adanya peradangan, infeksi, dan sumbatan.

Dokter ahli kulit dan kelamin dari Klinik Pramudia, dr Anthony Handoko, SpKK, mengatakan penyakit kulit seperti jerawat ini punya berbagai mitos. Mitos inilah yang masih banyak dipercaya masyarakat awam bahkan menjadi pemahaman yang keliru.

"Ada beberapa mitos atau kepercayaan yang malah jadi pemahaman yang keliru soal jerawat ini. Mulai dari jenis atau namanya sampai faktor yang bisa mempengaruhinya," ujarnya pada detikcom, Kamis (5/12/19).

Berdasarkan penuturan dr Anthony, ini beberapa mitos yang harus dipahami masyarakat awam tentang penyakit kulit jerawat ini.

1. Jerawat terjadi hanya pada orang yang masih puber

dr Anthony mengatakan, dulu sebelum teknologi secanggih sekarang orang beranggapan jerawat hanya muncul saat pubertas saja. Padahal, jerawat bisa muncul di usia berapa pun bahkan pada wanita menopause.

"Itu pemahaman yang keliru. Tapi memang lebih banyak terjadi pada saat masuk masa puber, karena terjadi ketidakseimbangan antara hormon laki-laki atau testosteron dan hormon perempuan atau estrogen. Nah, meningkatnya kelenjar minyak ini dipengaruhi hormon testosteron hingga produksi minyak berlebih," jelasnya.

2. Jerawat bisa diobati dengan facial

"Ini jelas-jelas mitos," kata dr Anthony.

Menurutnya, mengatasi jerawat tidak hanya dengan memencetnya atau memijat dengan alat-alat sampai nanahnya keluar. Justru tindakan itu akan membuat luka di kulit, terutama pori-pori, apalagi bila dipencet dengan tangan yang tidak bersih atau alat tidak steril.

"Nah itu bisa terjadi infeksi karena bakteri dari tangan dan alat bisa masuk ke dalam luka, terjadi peradangan, hingga infeksi. Sehingga timbul nanah dan benjolan itu jadi tegang, itulah yang disebut orang dengan jerawat batu," ujarnya.

3. Jerawat batu adalah salah satu jenis jerawat

dr Anthony menegaskan, jerawat batu itu tidak ada dalam dunia medis. Itu hanya sebutan atau istilah awam untuk jerawat yang besar, bernanah, dan keras seperti batu. 'Jerawat batu' ini terbentuk karena infeksi, sehingga timbul nanah di dalam pori-pori dan bentuknya menonjol keras.

4. Jerawat muncul karena faktor makanan

Kebanyakan orang mengatakan, mengkonsumsi makanan tertentu seperti kacang, yang berminyak, dan pedas bisa memicu jerawat tumbuh. Hal ini jelas-jelas ditekankan dr Anthony sebagai mitos.

"Sebenarnya orang yang pada diet buat ngurangin jerawat itu nggak ada hubungannya. Makanan sama sekali tidak mempengaruhi tumbuhnya jerawat, itu hanya persepsi saja. Kasihan kan ada makanan enak malah didiemin karena takut jerawatan, apa lagi katanya kecap bikin jerawat hitam salah banget itu," tukasnya.

Jerawat hanya disebabkan karena kandungan minyak yang jalan keluarnya terhambat karena debu, orang yang tidak higienis, dan faktor luar seperti polusi di udara.