Kamis, 12 Desember 2019

Filosofi Toilet Tanpa Pintu di China

Perjalanan ke negeri lain biasanya meninggal banyak kenangan, entah karena budaya atau peradaban. Satu yang sulit dilupakan dari China adalah toiletnya.

China memang dikenal sebagai negeri yang punya peradaban sedikit berbeda. Hal ini tentu saja berkaitan dengan budaya dan kultur yang berkembang di sana.

Selain menikmati keindahan alamnya, detikcom juga mendapat pengalaman unik terkait kamar mandi umum di China, khususnya Shandong. Mungkin banyak dari traveler yang pernah liburan ke China dan merasa kurang nyaman karena salinitas kamar mandi.

Provinsi Shandong di China pun punya kisahnya. Kebanyakan kamar mandi publik di Shandong terbilang bersih. Termasuk toilet kering, traveler bisa dengan mudah mengakses kamar mandi di area tempat wisata.

Namun tetap saja, ada beberapa kamar mandi yang meninggal kesan tersendiri dalam perjalanan. Sebuah toilet di area tol dari Kota Taian menuju Qingdao salah satunya.

Toilet ini berada di ujung kawasan pengisian bensin dan swalayan kecil. Tak ada yang aneh sampai saya menyadari bahwa toilet tersebut tidak memiliki pintu.

Hanya di lindungi atap dan tembok yang dibuat menjadi labirin untuk satu jamban itu. Sehingga jangan kaget kalau tiba-tiba ada yang masuk. Tapi itu belum seberapa. Rupanya, toilet ini benar-benar kering alias tak ada air untuk menyiram.

Jadi pengguna harus berjongkok tanpa melihat ke dalam lubang jamban. Karena segala sampah tisu bekas dan kotoran manusia terongok begitu saja di bawah sana. Baunya pun tak perlu diragukan lagi.

Mempertimbangkan hal tersebut, saya mengurungkan niat untuk mengambil foto di toilet tersebut. Namun kesan yang ditinggalkan berbekas di benak saya.

Itu tadi bukan cuma di toilet wanita, pria pun demikian. Hanya saja ada dua jamban yang bersebelahan tanpa bilik. Semacam toilet gandeng. Karena jarak satu jamban dengan yang lainnya sangat dekat bahkan bisa untuk gandengan.

Toilet gandeng ini tak hanya sekali saya jumpai. Di tol selanjutnya, juga ada toilet tanpa pintu dan berdampingan. Bedanya, toilet punya air. Sebaskom air juga diletakkan di antara jamban. Mungkin untuk cuci tangan ya...

Saya pernah mendengar cerita bahwa toilet tanpa pintu sengaja dibuat dengan suatu maksud. Katanya, tangan yang menyentuh pintu sehabis buang air menjadi salah satu penyebaran penyakit. Sehingga dibuatlah toilet tanpa pintu.

Namun, hal tersebut dibantah oleh pemandu wisata saya.

"Kita sebenarnya tidak punya filosofinya (toilet tanpa pintu). Di beberapa pedesaan, toilet memang dibuat sangat simpel, bahkan mereka tidak punya air dan pintu seperti di kota-kota besar," ujar Dennis, dari China Travel International Service.

Menurutnya, China di masa lalu terkenal dengan toilet kotor dan bau. Namun seakrang, pemerintah terus memperbaiki hal tersebut. Dan Shandong salah satu Provinsi yang memiliki ruang toilet publik cukup bersih.

Menurutnya, China di masa lalu terkenal dengan toilet kotor dan bau. Namun seakrang, pemerintah terus memperbaiki hal tersebut. Dan Shandong salah satu Provinsi yang memiliki ruang toilet publik cukup bersih.

Jembatan Pertama Penghubung China-Rusia Selesai Dibangun

Hubungan China dan Rusia bisa semakin mesra. Paling tidak, jembatan yang menghubungkan kedua negara tersebut saat ini sudah selesai dibangun.

Seperti diberitakan CNN yang mengutip Reuters, Rabu (4/12/2019), jembatan itu merupakan jalan darat langsung pertama yang menghubungkan Rusia dan China. Jembatan itu akan menghubungkan Kota Heihe di Cina dengan Kota Blagoveshchensk di Rusia.

Adapun pembangunan jembatan ini ditujukan demi meningkatkan volume lalu lintas barang di antara kedua negara. Pada akhir pekan lalu, Kementerian Pengembangan Timur Jauh Rusia dan Arktik mengatakan bahwa jembatan itu akan dibuka untuk lalu lintas pada Musim Semi 2020.

Jembatan itu membentang di atas Sungai Amur. Tak hanya jembatan, ada pula pembangunan lebih dari 20 kilometer jalan baru yang dilakukan oleh perusahaan China-Rusia.

"Kami sedang membentuk koridor transportasi internasional baru. Ini memungkinkan kita untuk mencapai potensi transit sepenuhnya," kata Vasily Orlov, Gubernur Amur.

Kantor berita negara Rusia, TASS, melaporkan bahwa di bulan Januari bahwa pembangunan jembatan dimulai pada 2016. Perkiraan biayanya hingga 18,8 miliar rubel.

Jembatan antar negara ini merupakan salah satu proyek konstruksi terbaru yang dirancang untuk menghubungkan kedua kota. Pada tahun 2020, akan ada gondola atau kereta gantung lintas negara yang juga dibangun antara Heihe dan Blagoveshchensk.

Perancang gondola itu adalah arsitek yang berasal dari Belanda, UNStudio. Waktu perjalanan menggunakan gondola antar kedua kota itu hanya selama tujuh menit 30 detik.

Jembatan Peri China yang Dulunya Mematikan

Ada sebuah jembatan cantik di China, Buxian Bridge. Buxian dijuluki jembatan peri karena kesan magis yang diberikan. Masa lalunya pun kelam..

Keindahan alam Pegunungan Huangshan,Provinsi Anhui, China sudah jadi rahasia umum. Terletak di dalam pegunungannya, ada sebuah jembatan masuk dalam situs warisan dunia UNESCO.

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Kamis (5/9/2019), Buxian Bridge adalah jembatan batu yang menghubungkan dua tebing batu. Jembatan dibangun pada tahun 1987 di atas ketinggian 1320 mdpl.

Kalau dilihat, jembatan ini sangatlah pendek, hanya 1 meter. Namun karena efek tebing batu yang berhadapan, wisatawan akan merasa seperti dunia dongeng. Sebutan jembatan ini adalah Fairy Walking Bridge.

Pemandangan Pegunungan Huangshan yang berkabut menambah nuansa magis di atas Buxian Bridge. Belum lagi detail khas China di pembatas jembatan.

Mundur sedikit sebelum tahun 1987, masyarakat lokal harus berjalan di atas jurang di Pegunungan Huangshan. Jalan gantung dibuat di pinggir tebing supaya masyarakat bisa lewat.

Tapi resikonya pun sangat besar. masyarakat seringkali jatuh dan meninggal dari jalan ini. Pada tahun 1987 dibuatlah Buxian Bridge untuk sedikit membantu masyarakat setempat.

Meski demikian masih banyak juga korban yang berjatuhan. Sehingga hanya yang selamat dari jalan gantung yang bisa sampai ke jembatan ini. Inilah mengapa Buxian diberi julukan lain yaitu Bridge of the immortals.

Kini, Buxian Bridge menjadi salah satu destinasi popular di China. Untuk menikmati jembatan ini, traveler bisa membayar sebesar USD 20 atau sekitar Rp 282.365 per orang.

Wisata ini sangat cocok bagi traveler yang doyan treking sembari melihat pemandangan alam. Selamat berlibur!