Kamis, 12 Desember 2019

7 Hotel Ramah Lingkungan untuk Memperingati Hari Bumi

Memperingati Hari Bumi yang jatuh setiap 22 April, traveler bisa coba menginap di 7 hotel ramah lingkungan keren ini. Apa saja?

Peringatan Hari Bumi jadi momentum bagi traveler untuk lebih mencintai alam. Coba saja menginap di 7 hotel yang ramah lingkungan yang tersebar di berbagai penjuru dunia ini dan rasakan pengalaman menyatu dengan alam.

Dari rilis booking.com yang diterima detikcom, Senin (22/4/2019), berikut 7 hotel keren yang cinta bumi banget:

1. Planet Zero Retreat

Terletak di Kota Anji, China ada satu hotel unik yang betul-betul menjaga komitmennya dalam menjaga lingkungan. Hotel bernama Planet Zero Retreat ini mengklaim zero emisi di hotel mereka.

Hotel berbentuk bola bundar ini dikelilingi hutan bambu dengan pemandangan yang spektakuler. Wisatawan akan disediakan sepeda gratis buat berkeliling resor yang hijau sejauh mata memandang ini.

2. Treehotel

Hotel kedua ada di Kota Harads, Swedia. Sesuai dengan namanya, Treehotel, adalah hotel yang berbentuk seperti rumah pohon. Unik dan ikonik!

Traveler seakan dibawa kembali ke masa kecil, tinggal di rumah pohon yang menyenangkan. Restoran di penginapan ini juga menyajikan hidangan lokal yang didapat dari berburu di hutan serta bahan-bahan yang ditanam sendiri.

3. Thala Beach Nature Reserve

Berlokasi di Pantai Oak, Australia ada hotel Thala Beach Nature Reserve yang juga cinta lingkungan. Lokasinya yang berada di tepi pantai dengan lahan seluas 140 hektar, menawarkan sensasi kembali ke alam buat traveler.

Di penginapan ini, traveler bisa mencoba birdwatching (pengamatan burung) hingga jalan-jalan untuk melihat satwa liar yang masih hidup di sekitar penginapan.

4. Whitepod

Di Kota Monthey, Swiss ada penginapan unik yang berbentuk bola bundar. Namanya Whitepod. Berada di ketinggian 1.400 mdpl, penginapan ini akan seperti iglo tertutup salju saat musim dingin tiba.

Jangan takut kedinginan, karena penginapan ini dilengkapi dengan sistem pemanas yang ramah lingkungan. Pemandangan dari penginapan ini tak usah ditanya, indah bukan main!

5. A Walden's Pond

Berada di tengah hutan, A Walden's Pod di Soldotna, Alaska menawarkan sensasi kembali ke alam yang seutuhnya. Kabin yang nyaman dikelilingi alam yang indah, siapa yang tidak mau menginap di sini?

6. Casa Luna Hotel & Spa

Dari La Fortuna, Kosta Rika ada Casa Luna Hotel & Spa yang amat keren. Tak jauh dari penginapan ini, ada Air terjun Rio Fortuna yang sangat mengagumkan.

7. Marataba Safari Lodge, Hartbeestfontein, Afrika Selatan

Terakhir, ada Marataba Safari Lodge di Hartbeestfontein, Afrika Selatan yang sayang untuk dilewatkan. Seperti layaknya hotel di Afrika lainnya, menginap di sini traveler bisa bersafari menikmati keindahan Taman Nasional Marakele.

Traveler bisa merasakan sensasi dinner romantis di bawah pohon Wattle Afrika, sambil melihat alam Afrika yang eksotis. Selama berkegiatan outdoor di sini, traveler akan ditemani pemandu, jadi tidak perlu takut. 

Traveler bisa merasakan sensasi dinner romantis di bawah pohon Wattle Afrika, sambil melihat alam Afrika yang eksotis. Selama berkegiatan outdoor di sini, traveler akan ditemani pemandu, jadi tidak perlu takut. 

Bandara Ini Tanpa Menara Pemandu Lalu Lintas Udara, Kok Bisa?

Bandara di dunia lazimnya punya menara tertinggi di kawasan bandara, yakni menara Pemandu Lalu Lintas Udara (Air Traffic Controller/ATC). Tapi tidak di bandara ini.

Seperti diberitakan CNN, Kamis (21/11/2019), keberadaan menara ATC sejatinya bakal meyakinkan penumpang bahwa pesawat yang ditumpanginya dipandu dengan aman. Tapi Bandara Pegunungan Skandinavia (Scandinavian Mountains Airport) yang baru di Swedia tak memilikinya.

Ternyata alasannya adalah karena bandara ini merupakan salah satu yang pertama di dunia dalam merintis teknologi kontrol lalu lintas udara jarak jauh terbaru. Si operator tidak lagi berada di lokasi bandara tetapi di gedung bertingkat yang berada sekitar 300 kilometer jauhnya.

ATC ini dirancang untuk meningkatkan keselamatan dan memangkas biaya. Selain itu akan ada perubahan arsitektur dan operasi bandara kecil di seluruh dunia.

"Idenya telah ada beberapa tahun belakangan," kata R. John Hansman, profesor aeronautika dan astronautika di MIT.

Perusahaan pertahanan Swedia, Saab, telah menguji coba ATC jarak jauh selama sekitar satu dekade. Pengujian itu berlangsung di berbagai tempat, mulai dari Irlandia, AS hingga ke Australia.

Pengawasan yang lebih baik

Ada beberapa kamera dan sensor di sekitar lapangan terbang dan sekitar Bandara Pegunungan Skandinavia langsung. Lalu data itu disampaikan ke pusat kendalinya di Sundsvall, Swedia bagian tengah.

"Dari sudut pandang teknologi, kami memiliki pengawasan yang lebih baik," jelas Hansman.

Layar dengan tingkat ketajaman yang tinggi akan memberi operator tampilan 360 derajat, tapi diringkas menjadi busur 225 derajat. Artinya jendela virtual ini dapat menawarkan tinjauan yang lebih komprehensif daripada menara tradisional dalam beberapa hal.

Ada augmented reality yang memungkinkan operator untuk melihat informasi penerbangan dan radar yang melalui video langsung. Suara dari bandara yang biasa diputar melalui speaker juga terdengar ke pusat kendali jarak jauh.

Keuntungan lain dari teknologi jarak jauh adalah soal penglihatan yang lebih ditingkatkan pada malam hari dan dalam kondisi cuaca buruk. Operatornya dapat memperbesar dan memperkecil gambar yang diterima dengan mudah.

Bandara Pegunungan Skandinavia melayani area ski terbesar di Skandinavia dan dirancang untuk melayani empat penerbangan secara bersamaan, dari maskapai SAS dan Braathens Regional. Ketika dibuka pada 22 Desember 2019, bandara ini akan menjadi gerbang bagi pengunjung ke resor ski Salen di Swedia dan Trysil di Norwegia.

Masa depan dunia penerbangan

Pusat kendali ruang udara di Sundsvall sudah melayani penerbangan dari Bandara Sundsvall-Timra pada April lalu. Menara digital pertama ada di Inggris dibuka di lapangan udara Universitas Cranfield di Bedfordshire pada bulan Desember 2018.

Inggris akan membangun kembali Bandara Kota London yang bisa melayani lebih dari 4,5 juta penumpang per tahun. Bandara ini akan mengujicoba menara kontrol lalu lintas udara digital baru pada tahun 2020.

Memang, ATC digital jarak jauh yang baru ini belum bisa diadopsi bandara besar seperti LaGuardia, O'Hare atau Heathrow. Tapi tak menutup kemungkinan jika simbol yang mendominasi bandara di seluruh dunia itu akan menghilang suatu saat nanti.