Jumat, 13 Desember 2019

Mitos atau Fakta Minyak Hati Ikan Hiu Bisa Sembuhkan Kanker?

Penyakit kanker masih menjadi momok yang menakutkan bagi penderitanya. Sebabnya kanker menjadi penyebab kematian tertinggi di seluruh dunia.

Berdasarkan data WHO tahun 2018, ada 3 besar kanker yang paling sering dialami yaitu kanker paru, kanker payudara dan kolorektal. Sedangkan ada 3 besar yang paling mematikan yaitu kanker paru, kanker kolorektal dan kanker lambung.

"Banyak faktor yang menjadi pemicu kanker. Mulai dari faktor genetik, gaya hidup yang tidak sehat seperti diet rendah serat, rendah sayur dan buah, merokok, berat badan berlebih, hingga terpapar lingkungan yang tidak sehat, seperti polusi udara dan lain-lain," ujar Medical Manager Consumer Health Division PT Kalbe Farma dr Helmin Agustina Silalahi kepada detikHealth, baru-baru ini.

Penyebab utama kanker adalah perubahan (mutasi) genetik pada sel. Mutasi genetik akan membuat sel menjadi abnormal. Sel tersebut membutuhkan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang sehingga merangsang pengeluaran zat pertumbuhan. Dalam perkembangannya sel kanker dapat menyebar ke organ lain dengan cepat. Kanker disebut juga dengan tumor ganas.

Salah satu yang membuat kanker paru sangat ganas adalah gejalanya yang sulit dideteksi sehingga kebanyakan pasien baru bisa mengetahui saat stadium lanjut yang membuat pengobatannya juga kian sulit. Karena itu, menurut dr Helmin, perlunya deteksi dini kanker agar memiliki peluang untuk sembuh yang lebih besar.

"Jika diterapi dengan benar pada stadium sangat dini, kanker dapat disembuhkan. Sehingga deteksi dini kanker itu sangat penting, akan berbeda jika ditemukan sudah pada stadium lanjut," jelasnya.

Pengobatan kanker yang paling umum dilakukan saat ini ialah dengan pemberian obat-obatan kemoterapi, terapi radiasi serta pengangkatan sel kanker. Namun selain itu, ada juga metode pendukung lain untuk melawan sel kanker, yaitu dengan meminimalisir kerusakan pada sel-sel normal yang masih sehat, sehingga dapat mengurangi efek samping yang dihasilkan.

Penggunaan bahan alami dipercaya sebagai pilihan terbaik. Selain lebih mudah diserap oleh tubuh, bahan alami juga mengandung berbagai macam nutrisi yang lengkap. Salah satu bahan alami bersumber dari minyak hati ikan hiu.

"Minyak hati ikan hiu dapat menurunkan aktivitas 'Fibroblast Growth Factor' yang merupakan stimulator pertumbuhan sel tumor. Sehingga disimpulkan bahwa minyak hati ikan hiu memiliki efektifitas sebagai anti kanker," jelas dr Helmin.

Meski demikian, lanjut dr Helmin, minyak hati ikan hiu hanyalah sebagai supporting (suplemen). Pengobatan utama seperti operasi, radiasi dan kemoterapi tetap menjadi pengobatan utama.

"Angka kesembuhannya tentu tergantung jenis kanker dan stadiumnya saat dimulainya pengobatan," tambahnya.

Minyak hati ikan hiu memang sulit didapat, namun Anda tak perlu khawatir. Karena saat ini hadir minyak hati ikan hiu dalam suplemen kesehatan seperti H2 Shark Liver Oil.

Suplemen ini berbahan dasar minyak ikan hiu yang tidak dilindungi (Somnocius Microcephalus) dari perairan Greenland yang bebas merkuri. H2 Shark Liver Oil dari H2 Health & Happiness kaya akan Alkylglycerol 16-20% dan Squalene yang berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mampu membantu proses penyembuhan penyakit dengan merangsang sel pembunuh alami yang terdapat dalam tubuh manusia.

Selain itu, mengonsumsi 1-2 softgel per hari bagi orang dewasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Hal itu karena H2 Shark Liver Oil mengandung Alkylglycerols yang meningkatkan sistem pertahanan tubuh.

Pentingnya Protein untuk Menjaga Sistem Imun di Usia Senja

Protein sangat penting bagi tubuh, yakni sebagai pertumbuhan dan perkembangan setiap sel dalam tubuh. Protein juga penting untuk menjaga kekebalan tubuh lansia.

Bersumber dari Kaiser Health News, sebuah studi tahun 2018 pada lebih dari 2.900 lansia selama 23 tahun, menunjukkan mereka yang makan protein terbanyak 30 persen, lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami gangguan fungsi daripada mereka yang makan dalam jumlah paling sedikit.

Menurut Head of Medical Kalbe Nutritionals dr Muliaman Mansyur, selain protein tentunya ada nutrisi lain yang juga membantu daya tahan tubuh lansia, seperti nutrisi mikro zink, vitamin C, selenium dan sebagainya. Tapi hanya di butuhkan dalam jumlah sedikit.

"Sedangkan protein adalah nutrisi makro. Jadi dibutuhkan dalam jumlah yang banyak dan yang paling berperan penting," jelas dr Muliaman kepada detikHealth baru-baru ini.

dr Muliaman menambahkan, protein memiliki banyak manfaat bagi lansia seperti mencegah penuaan dari sel-sel tubuh, pembentukan hormon, mempertahankan massa otot dan kepadatan tulang. Selain itu juga tentunya untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah diserang penyakit, terutama penyakit infeksi dan inflamasi.

"Protein tinggi juga diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan baik dari luka maupun dari kondisi sakit baik infeksi atau setelah dirawat," tambahnya.

Adapun kadar protein yang dibutuhkan, menurut dr Muliaman, itu sangat tergantung dengan berat badan, bukan terhadap usia. Pada anak muda dan orang dewasa, biasanya adalah 1 gr/kg berat badan. Artinya, jika berat badannya 60 kg, maka dibutuhkan protein 60 gr per hari.

Protein bisa didapat dari makanan sehari-hari seperti susu, telur, daging, ikan, tahu dan tempe. Tapi terkadang kita sulit untuk menghitung kadar proteinnya.

"Pada susu biasanya kadar protein biasanya hanya 7 gr atau malah kurang. Tapi untuk susu tertentu seperti Entrasol Senior maka kadar proteinnya mencapai 12 gr/serving," ujar dr Muliaman.

Adapun bagi lansia, lanjut dr Muliaman, biasanya akan lebih membutuhkan protein yang siap saji seperti protein susu yang kayak whey di mana asam amino yang sudah siap saji. Karena setelah seseorang mengonsumsi makanan mengandung protein, maka akan dipecah menjadi asam amino.

"Semakin tinggi kadar proteinnya, maka semakin tinggi level asam aminonya," jelasnya.

Karena itu, konsumsi susu dengan protein dan kualitas tinggi seperti Entrasol Senior yang merupakan nutrisi khusus untuk lansia. Entrasol Senior mengandung tinggi protein dengan kualitas yang baik dan akan membantu lansia agar tetap sehat, daya tahan tubuh kuat dan mempercepat proses recovery penyembuhan dari sakit.

Selain itu, Entrasol Senior juga rendah laktosa, sehingga bagi lansia yang tidak tahan susu yang biasanya menyebabkan kembung atau begah akan dapat mengonsumsi susu tersebut dengan nyaman. Entrasol Senior dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi makro dan mikro seseorang di usia 60 tahun ke atas.