Sabtu, 14 Desember 2019

Kampung Warna-warni di Malang Serasa di Luar Negeri

Brasil atau Korea Selatan punya desa warna-warni yang terkenal. Tak perlu jauh-jauh, di Malang juga ada!

Kampung Warna-warni adalah objek wisata di dalam Kota Malang, yang akan semakin menjadikan Kota Malang sebagai tujuan wisata utama, bukan hanya sebagai kota transit atau peristirahatan untuk berwisata ke Kota Malang. Para Pelancong yang datang ke Kota Malang dapat menyisihkan waktunya untuk mengunjungi objek wisata yang kekinian ini.

Menariknya, dulunya perkampungan ini adalah perkampungan kumuh dan kotor loh. Kondisinya kini benar-benar berbeda banget dari sebelumnya. Pemandangan warna warni kampung bisa terlihat jelas dari atas jembatan Brantas. Perpaduan warna yang menghiasi tiap dinding rumah warga membuat daerah sepanjang sungai Brantas jadi menarik.

Seperti yang Anda ketahui bahwa Kampung Warna-warni Jodipan atau Kampung Pelangi ini tidak hanya menawarkan perumahan penduduk yang dicat berwarna warni saja melainkan disini Anda juga akan bisa menemukan dan melihat berbagai spot menarik yang keren dan instagenic untuk dijadikan sebagai latar berfoto. Di antaranya seperti lorong payung, jembatan kaca, tangga dan dinding warna warni dan lain-lain.

Kampung Warna-warni Jodipan beralamat di Kota Malang, Jawa Timur, tepatnya di Gang 1 Jodipan, Kesatrian, Blimbing. Lokasi Kampung Pelangi ini tak jauh dari stasiun, yakni hanya berjarak 500 meter saja. Untuk menuju lokasi Kampung Jodipan, anda hanya perlu menggunakan becak atau jalan kaki dari stasiun kereta api tersebut.

Di sebelah timur jembatan tersebut, akan terlihat perkampungan penduduk berwarna-warni yang terpisah oleh sungai Brantas. Di sebelah kanan (selatan) sungai itulah kampung warna-warni Jodipan. Sedangkan di sebelah kiri (utara) sungai merupakan kampung Tridi (3D).

Kampung Wisata Jodipan saat ini telah memberlakukan tiket masuk dengan tarif Rp 2000/orang. Berdasarkan yang tertulis pada tiket masuknya, uang tiket ini diperlukan untuk kepentingan perawatan, inovasi gambar, kebersihan dan lain-lain.

Cukup murah kan tiket masuknya? Apalagi dengan tiket masuk tersebut, pengunjung sudah dapat menikmati setiap spot menarik yang ada di dalam objek wisata ini tanpa perlu membayar lagi. Oh iya, tiket masuknya berbentuk sticker dan gantungan yang menarik, sehingga dapat dijadikan kenang-kenangan.

Sebuah Surat Cinta dari Maluku

 Indonesia timur selalu bikin wisatawan jatuh hati. Ini sebuah surat cinta dan pesan dari Maluku.

Sedikit bercerita tentang tanah timur Indonesia, saya pernah merantau disana selama 10 bulan. Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan di sana bersama pribumi di pulau Maluku.

Warga di sana sebagian pekerjaannya adalah nelayan, dan mereka sangat antusias sekali untuk selalu menjaga lautnya dari sampah plastik. Karena bagi mereka sampah plastik akan membahayakan ikan-ikan yang mereka ambil.

"Kalau ikan-ikan di laut mati karena sampah-sampah plastik, lalu apa yang akan kami tangkap di laut jika ikan-ikan sudah tidak ada?" ungkap Pace Cale sewaktu mengobrol dengan saya.

Maka dari itu pantai dan laut di Maluku masih sangat asri sekali. Gradasi biru tua lautan dengan biru muda yang jernih, kemudian bernuansa warna sebening kristal. Tempat yang amat menenangkan jiwa.

Dan anak-anak kecilnya pun selalu menghabiskan waktu di pantai dan laut. Mereka bahkan tidak mengenal gadget. Yang mereka pahami hanya perahu kayu, gelombang dan alunan ombak dalam kesehariannya. Saya dibuat takjub oleh warga di pulau Maluku.

"Apa Pace selalu membawa jala?" tanya saya lagi.

"Aku sudah sepakat untuk tidak menjala ikan di pulau ini. Hanya memancing saja," ujar Pace.

Wajah saya heran, lalu bertanya kembali.

"Memangnya kenapa, Pace?"

"Ikan memang melimpah, nak. Namun itu bukan alasan untuk serakah. Tangkap seperlunya saja," Tutur Pace Cale padaku.

Darisitulah saya kagum mendengar kesepakatan diri Pace Cale yang memiliki makna mendalam itu. Dan merubah pandangan saya tentang cara melestarikan kehidupan alam.

5 Wisata TTS yang Cantiknya Bukan Main

Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) punya ragam tempat wisata yang menawarkan keindahan alam dan pemandangan yang sangat menakjubkan. Ini lima tempat wisata di antaranya.
Timor Tengah Selatan merupakan salah satu kabupaten yang berlokasi di pulau Timor. Kabupaten ini terdiri dari tiga suku besar yaitu Amanuban, Molo, dan Amanatun. Kabupaten ini juga memiliki sekitar 300 ribu penduduk yang mayoritasnya adalah Atoin pah meto atau orang asli Timor.

Bagi traveler yang merencanakan liburan sendiri atau bersama orang-orang terkasih, TTS bisa menjadi salah satu pilihan. Selain pemandangan indah, tempat wisatanya yang tidak terlalu ramai akan menjadikan kunjungan atau liburan terasa lebih hangat dan bermakna. Banyak spot-spot yang bikin traveler ingin teriak kencang-kencang saking kagumnya.

Berikut lima tempat wisata di kabupaten TTS yang punya pemandangan indah:

1. Danau Nausus

Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki danau yang memukau, yaitu danau Nausus. Danau yang berada di Kecamatan Fatumnasi, tepatnya di desa Nausus, ini terletak di bawah perbukitan marmer. Udara sejuk dan kabut-kabut tipis yang menyelimuti tempat ini membuatnya indah maksimal.

2. Hutan Bonsai

Saat memasuki tempat ini, tampak dari kejauhan terlihat pepohonan yang cukup unik. Pohon-pohon bonsai inilah yang akan menjadi tujuan utama. Pohon bonsai ini konon memiliki umur hampir sama dengan yang ada di Jepang, tepatnya di Istana Hirohito. Ranting daunnya menjulur saling bersentuhan dengan ranting pohon lain. Batang batang pohonnya berlekuk-lekuk. Akar pohonnya dirambati oleh lumut. Sangat mirip dengan pohon bonsai yang biasanya dijual tapi di sini ukurannya lebih besar.

Saat berada di tengah-tengah hutan bonsai ini, traveler seolah menjadi kurcaci kecil di antara pohon-pohon raksasa. Kulit pohon yang sudah berbalut lumut dan rantingnya yang bergelayutan jenggot resi menjadi cerminan betapa berumurnya pohon ini. Tetesan butiran-butiran air dari pengembunan kabut tebal pun ikut mempercantik pemandangan di tengah pohon-pohon bonsai itu.

3. Pantai Oetune

Di kabupaten TTS juga terdapat sebuah pantai dengan pasir yang luas sampai membentuk seperti gurun.

Pantai ini bernama pantai Oetune dan terletak di Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan. Pantai ini punya keunikan berupa hamparan pasir yang terhitung sangat luas untuk ukuran pantai, yaitu sekitar 100 meter persegi. Jadi, selain bermain-main dengan pasir di bagian pesisir pantai, traveler juga bisa sepuasnya berlama-lama di area ini.

4. Desa Fatuulan

Desa Fatuulan berada kecamatan Ki'e, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Desa ini berjarak sekitar 40 Km dari jantung Kota Soe. Untuk menuju daerah ini, traveler bisa menempuh jalur darat dengan menggunakan mobil atau motor. Waktu tempuhnya sekitar 2 jam.

Karena desa ini memiliki keindahan alam dan hawa yang sejuk maka tidak heran julukan "desa di atas awan" disematkan kepada desa Fatuulan.

Saat memasuki gerbang desa, traveler sudah akan melihat pemandangan hamparan perbukitan hijau yang indah, hewan peliharaan masyarakat setempat yang dilepas, dan senyuman khas masyarakat desa Fatuulan. Suasana perkampungan juga sejuk karena berada di ketinggian 600-800 mdpl.

5. Air Terjun Love

Air terjun ini merupakan satu di antara banyak tempat wisata di kabupaten TTS yang memiliki panorama alam unik dan indah. Keberadaan kolam penampung air yang berbentuk hati di sini membuat orang-orang sering menyebutnya sebagai Air Terjun Love.

Meskipun tempat ini belum terlalu tenar, air terjun unik tersebut belakangan mulai ramai dikunjungi masyarakat Kota Soe hingga wisatawan asing. Air terjun ini hanya berjarak 10 kilometer dari jantung Kota Soe.

Untuk sampai ke lokasi air terjun, pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Hanya membutuhkan waktu 20 menit, pengunjung sudah bisa tiba di Waterfall Love Noelaku ini.

Itulah lima kekayaan wisata alam di Timor Tengah Selatan. Wisata di tempat ini belum banyak tersentuh, padahal amat jelita. Di sini traveler pun dapat menikmati pemandangan yang menawan dengan lebih tenang.