Minggu, 15 Desember 2019

Menapakkan Kaki di Dieng, Tanahnya Para Dewa

Pesona Dieng memang bukan lagi rahasia. Keindahannya pun membuat dia disebut tanah para dewa.

Gandrung berburu foto landscape dan aktif di media sosial tak hanya sekadar aktualisasi diri tapi juga mendapatkan teman dengan kesukaan senada dan saling berbagi cerita. Jika ada teman dari mancanegara yang bertanya, tempat apa saja yang wajib saya kunjungi jika berkesempatan menjelajah ke Indonesia? Maka tanpa pikir panjang saya akan merekomendasikan Dieng, dataran tinggi yang kerap disebut sebagai negeri di atas awan, yang diyakini warga lokal sebagai tempatnya para dewa.

Setelah berkesempatan dua kali datang ke Dieng dengan berusaha mengunjungi beberapa tempat yang berbeda, saya selalu merekomendasikannya karena menjadi paket lengkap. Dataran Tinggi Dieng merupakan kawasan vulkanik yang aktif di Jawa Tengah.

Wilayahnya mencakup Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Maka, salah satu alternatif akses yang banyak dipilih para traveler adalah melalui Terminal Bus Wonosobo. Dari terminal ini, sudah banyak akses ke berbagai tempat yang ingin dituju, karena Dieng memang menyimpan keindahan alam yang kaya.

Bagi pencinta gunung atau pendaki, Gunung Sikunir dan Gunung Prau bisa menjadi pilihan. Gunung Sikunir dengan 2.463 MDPL (meter di atas permukaan laut) sangat terkenal dengan keindahan matahari terbitnya atau sering disebut dengan Golden Sunrise. Tak hanya matahari terbit yang keemasan, bukit-bukit di sekitarnya senantiasa dikelilingi awan yang membentuk pola-pola indah.

Sejuk dan bersihnya udara di Dieng ditambah dengan pemandangan surya yang keemasan menghangatkan bumi dapat menjadi moment of truth, titik momen yang dapat mengubah yang memandangnya, secara alami menyadari betapa indahnya alam Indonesia sebagai hadiah Sang Pencipta. Keindahan yang harus selalu disyukuri dan dijaga.

Berbeda lagi dengan Gunung Prau dengan ketinggian 2.565 MDPL. Setelah mendaki 2-3 jam dari basecamp Pathak Banteng, traveler dapat menikmati keindahan di puncaknya. Tak hanya matahari terbit, ada pemandangan tujuh gunung yang berdiri kokoh di sekitar Gunung Prau.

Ada Gunung Sindoro, Sumbing, Ungaran, Merapi, Merbabu, Slamet, dan Semeru di kejauhan. Memandangnya saja akan memotivasi para pendaki untuk berharap bisa mendaki dan menyaksikan semua keindahannya. Puncak Gunung Prau memiliki tipikal yang tidak mengerucut namun cukup luas dengan bukit-bukit kecil yang ditutupi rumpur hijau dan bunga-bunga daisy aneka warna jika sedang musimnya.

Saat ke Dieng, sempatkan berkunjung ke Kawah Sikidang. Kawasan kawah ini merupakan sumber energi hidrotermal karena merupakan bagian vulkanik Dieng. Maka, sudah pasti akan tercium bau khas belerang seperti kawah-kawah pada umumnya. Siapkan masker atau buff agar traveler tidak menghirup gas-gas yang beracun. Panorama di sekitar kawah ini pun tak kalah indah karena dikelilingi perbukitan hijau dan kepulan asap dari kawahnya menjadi pemandangan unik tersendiri.

Perjalanan ke Dieng akan semakin lengkap dengan singgah sebentar di Telaga Warna. Danau vulkanik ini terkenal dengan gradasi warna hijau yang berbeda. Saat matahari bersinar terik, warna permukaan danaunya sangat jernih dan cerah.

Suhu di Dieng berkisar 12-20 °C di siang hari dan 6-10 °C di malam hari. Sedangkan pada musim kemarau sekitar bulan Juli dan Agustus, suhu udara dapat mencapai 0 C di pagi hari dan memunculkan embun beku. Oleh karena itu, persiapan saat ke Dieng pun harus diperhatikan.

Mulai dari perlengkapan seperti sepatu yang mendukung untuk mendaki atau perjalanan jauh, jaket yang dapat menahan angin, jas hujan, masker atau buff. Persiapan fisik ringan seperti jogging pun akan sangat membantu selama pendakian.

Sebelum meninggalkan Dieng, jangan lupa untuk membeli buah khas setempat yakni pepaya gunung atau disebut dengan carica. Biasanya, carica sudah diolah dan dikemas sedemikian rupa agar dapat dibawa dalam perjalanan jauh dan dapat dikonsumsi dalam waktu tertentu sesuai saran penyajiannya.

Keindahan Dieng juga mengingatkan akan keindahan India yang memang sudah terkenal memiliki kontur alam yang menakjubkan. Pegunungan dan dataran tingginya bahkan sering digunakan dalam setting berbagai film, khususnya produksi bollywood.

Siapa yang tak kenal Lembah Kashmir? Kawasan ini merupakan impian banyak traveler dari berbagai pelosok dunia. Setelah mengunjungi Dieng, akan lengkap rasanya jika bisa mengunjungi dan melihat keindahan India. Atau,bisa juga dilakukan sebaliknya.

Labuan Bajo, dari Berlayar Hingga Kadal Terbesar di Dunia

Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di Labuan Bajo. Mulai dari berlayar dengan kapal pinisi, pulau dan pantai cantik hingga melihat kadal terbesar di dunia.

Labuan Bajo, apa yang terbayang ketika pertama kali mendengar nama itu? pantai indah? Panorama alam yang memukau? Kapal phinsi? Atau spesies kadal terbesar didunia? Ya, semua itu bisa Kita temui di labuan Bajo.

Nama Labuan Bajo sudah tidak asing lagi ditelinga dan terkenal hingga penjuru dunia, bahkan beberapa traveller menjadikan Labuan bajo sebagai wishlist destinasi wisata yang wajib dikunjungi minimal sekali seumur hidup, karena memang disini layaknya sebuah surga dunia pariwisata, mulai dari pantai cantik dengan pasir lembut, barisan pulau dengan pemandangan mempesona, juga menjadi lokasi keberadaan spesies kadal terbesar didunia, dan masih banyak alasan-alasan lainnya kenapa destinasi ini wajib dikunjungi.

Semua daya tarik yang disebutkan diatas menjadi semakin terasa spesial dengan didukung adanya paket sailing trip menggunakan kapal Phinsi, dimana wisatawan diajak untuk mengarungi luasnya lautan Labuan bajo sembari mengunjungi berbagai destinasi pilihannya selama beberapa hari. Sampai sini sudah terbayang kan seberapa kerennya Labuan bajo?

Banyak destinasi wisata yang bisa Kamu kunjungi ketika berlibur ke Labuan Bajo, hampir semua destinasi disini menjadi destinasi populer dikalangan traveler baik dari dalam maupun luar negeri. Sebut saja Pulau Padar, Pulau Rinca, Pink Beach, Gili Laba, Pulau Kanawa, Pulau Kelor, Pulau Komodo, dan masih banyak destinasi lainnya yang tidak kalah menarik.

Memiliki hari libur selama 5 hari tidak akan Saya sia-siakan hanya dengan tidur dan menonton TV. Bersama beberapa teman, Saya merencanakan liburan ke Labuan Bajo selama 4hari 3malam dengan paket sailing trip menginap diatas kapal Phinisi. Tidak banyak yang perlu saya siapkan sebelum hari keberangkatan menuju Labuan Bajo, hanya pakaian ganti untuk 4hari, kamera untuk mendokumentasikan perjalanan, peralatan pribadi, dan beberapa aksesoris penunjang kenarsisan, haha.

4 hari bukanlah waktu yang lama untuk menyusuri keindahan Labuan Bajo, bahkan bisa dibilang sangat-amat kurang karena begitu banyak destinasi menarik disetiap sudutnya. Terlebih pada hari pertama Kami tiba pada sore hari dan pada hari keempat harus pulang dipagi hari, sehingga tidak banyak destinasi yang bisa Saya kunjungi kala itu, hanya pulau Kelor, pulau Rinca, pulau Kalong, Pink Beach dan pulau Komodo.

Saya merasa bersyukur bisa menginjakkan kaki di Labuan Bajo dan menyaksikan langsung dengan mata-kepala sendiri salah satu keindahan alam yang dimiliki Indonesia. Banyak destinasi yang belum sempat dikunjungi diperjalanan kala itu, dan Saya berjanji kepada diri Saya sendiri akan kembali lagi suatu hari nanti, pastinya dengan rencana yang lebih matang dan waktu yang lebih lenggang.

Untuk urusan pemesanan transportasi perjalanan menuju destinasi impian Saya, dalam hal ini adalah menuju Labuan Bajo akan saya serahkan kepada tiket.com. Semua kebutuhan tiket pesawat berbagai destinasi, tiket kereta api, sewa mobil, hingga tiket event & atraksi bisa dipesan melalui aplikasi tiket.com. Selain itu banyak diskon yang ditawarkan & yang tidak kalah menarik adalah Tix point yang bisa ditukar dengan produk/ jasa pilihan.

Yuk segera agendakan liburanmu sekarang juga.