Senin, 16 Desember 2019

Dusun Semilir, Tempat Wisata Mirip Borobudur di Semarang

Semarang punya tempat wisata baru berupa bangunan unik mirip stupa Borobudur. Di sini, kamu bisa belanja, kuliner dan hunting foto dalam satu tempat.
Namanya Dusun Semilir, lokasinya di pinggir jalan utama Semarang-Ambarawa, Bawen, Kabupaten Semarang. Arsitektur unik dari stupa-stupa yang ada di Dusun Semilir dengan mudah menarik perhatian.

Meski pembangunannya belum rampung, tempat ini bakal menjadi ikon wisata baru di Semarang. Terlihat dari pengunjungnya yang semakin ramai.

Memasuki stupa pertama, pengunjung akan menemui area berbelanja. Di sini bisa menemukan aneka souvenir dan batik khas indonesia. Tidak hanya itu, terdapat juga berbagai mainan tradisional.

Di lantai dua terdapat Gunungan Resto, tempat makan dengan konsep fine dining. Pengunjung dapat mencicipi aneka menu sambil menikmati pemandangan gunung-gunung disekitar Semarang.

Keluar dari stupa pertama, pengunjung akan memasuki area Jembatan Senggol. Jangan lupa untuk membeli tiket dan melakukan top up kartu untuk pembayaran. Karena di area ini pembayaran dilakukan secara cashless.

Sepanjang Jembatan Senggol banyak terdapat spot foto selain itu juga terdapat stand-stand yang menjual aneka makanan dan minuman. Sebagian besar bangunan Jembatan Senggol menggunakan bambu dan kayu, menambah unik untuk diabadikan.

Di akhir Jembatan Senggol, Anda akan sampai di area Sepoi-Sepoi, yaitu foodcourt. Aneka makanan dan minuman tradisional hingga modern tersedia di sini.

Jika Anda ingin rehat sejenak dari hiruk pikuk kota dan menikmati suasana desa. Tempat ini cocok untuk dikunjungi bersama keluarga.

Mengeksplorasi Keindahan Banyuwangi di Ujung Timur Pulau Jawa

Banyuwangi, yang terletak di ujung timur pulau Jawa memiliki ragam destinasi menarik. Berikut pengalaman mengeksplorasi keindahannya.

Banyuwangi memiliki banyak destinasi wisata yang sudah tidak asing ditelinga wisatawan, sebut saja Kawah Ijen, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Alas Purwo, Pantai Pulau Merah, Pantai Plengkung, Pantai G-Land dan masih banyak lagi.

Karena rasa tertarik yang teramat besar bercampur dengan rasa penasaran yang sudah tak terbendung lagi, saya mengajak kelima teman yang juga memiliki ketertarikan serupa untuk menuju Banyuwangi. Kami ingin menyaksikan sendiri keindahan Banyuwangi.

Pada perjalanan ini kami mengusung konsep backpacker. Persiapan sudah kami lakukan 1 bulan sebelum hari keberangkatan. Kami gunakan untuk menabung dan membuat rencana perjalanan sedetail mungkin, mulai dari destinasi yang akan dikunjungi, jarak masing-masing destinasi, estimasi biaya, penginapan, rute tiap destinasi, hingga transportasi dari-ke Banyuwangi.

Untuk urusan membeli tiket perjalanan pulang-pergi langsung saya serahkan pada ahlinya, yaitu tiket.com. Dengan membuka website/aplikasinya semua masalah tentang perjalananmu terpecahkan. Cari tiket pesawat, kereta api, hotel, sewa mobil, atau entertainment? Semua tersedia di tiket.com.

Perjalanan kali ini, saya dan teman-teman menaiki KA Sri Tanjung dari Yogyakarta dengan tujuan akhir Stasiun Ketapang Banyuwangi. KA Sri Tanjung menjadi pilihan dengan sejumlah alasan. Selain murah, kereta ini juga satu-satunya yang punya tujuan akhir langsung menuju Banyuwangi, dengan waktu tempuh kurang-lebih 13 jam.

Sesampainya di stasiun akhir Kami langsung mencari penginapan yang sebelumnya juga sudah Kami pesan melalui tiket.com untuk bergegas istirahat. Soalnya, keesokan harinya kami akan memulai perjalanan pukul 04.00 pagi.

Perjalanan mengeksplorasi Banywangi kami mulai dengan mengunjungi Pantai Watu Dodol yang terletak di Kalipuro, atau berada sekitar 5 km di utara pelabuhan Ketapang, tepatnya berada di pinggir jalur Banyuwangi-Situbondo. Akses menuju lokasinya cukup mudah karena letaknya di pinggir jalan penghubung antarkabupaten.

Mengenal Titik Nol Kilometer, Persimpangan Istimewa di Jogja

Menikmati Yogyakarta wajib merasakan bagaimana bersantai di salah satu sudut kota istimewa ini. Bagaimana warga Jogja dan pengunjungnya bersantai menikmati suasana syahdu? Datanglah ke persimpangan titik nol kilometer.

Ketika berkunjung ke Jogja, Malioboro dan Persimpangan Titik Nol Kilometer merupakan tempat wajib untuk didatangi. Belum ke Jogja kalau belum kesini. Kalau ke Malioboro kita bisa memuaskan hasrat berbelanja dan mencicipi kulinernya.

Puas berbelanja, datanglah ke persimpangan yang tidak jauh dari Malioboro. Titik Nol Kilometer namanya, ini bukan persimpangan biasa. Berbaur dengan warga dan pengunjung lainnya, kita akan merasakan suasana Jogja yang sesungguhnya.

Lokasi strategis di depan alun-alun utara, menjadikan tempat ini sebagai salah satu tempat paling tepat menikmati suasana Jogja yang bikin kangen. Jika anda beruntung, anda bisa menyaksikan suguhan seperti tarian ataupun atraksi budaya.

Area pedestriannya yang luas mampu menampung banyak orang. Beberapa kursi taman pun tersedia, menambah kenyamanan pengunjung. Dihiasi pula oleh lampu hias dan gedung-gedung tua peninggalan kolonial Belanda.

Jika anda menghadap ke selatan, terlihat gedung Bank Indonesia, Kantor pos dan Gedung BNI mengapit jalan menuju keraton. Ketiga gedung klasik dan eksotik ini selalu dijadikan obyek foto para pengunjung.

Jika menghadap ke utara, anda akan melihat jalan Malioboro sebagai jalan utama. Anda akan mendapati Istana Negara, Benteng Vendeburg dan Monumen Serangan Umum 1 Maret.

Monumen ini merupakan bukti bahwa persimpangan ini memiliki nilai historis tinggi. Monumen ini didirikan untuk menghargai jasa pahlawan. Dipimpin oleh Jendral Soedirman, serangan besar dilakukan untuk mengusir Belanda dari Yogyakarta.

Tidak jauh dari Monumen Serangan Umum 1 Maret, terdapat beberapa patung khas abdi dalem. Patung berbentuk tambun nan ramah ini bernama Bedjokarto. Dalam bahasa jawa Bedjo berarti untung dan Karto berarti aman. Patung ini memberikan pesan dan harapan aman, adem dan tentram untuk Yogyakarta.

Bila anda berkunjung ke persimpangan istimewa ini sempatkanlah berfoto dengan Bedjokarto. Dan jangan lupa menjaga kebersihan.

Dusun Semilir, Tempat Wisata Mirip Borobudur di Semarang

Semarang punya tempat wisata baru berupa bangunan unik mirip stupa Borobudur. Di sini, kamu bisa belanja, kuliner dan hunting foto dalam satu tempat.
Namanya Dusun Semilir, lokasinya di pinggir jalan utama Semarang-Ambarawa, Bawen, Kabupaten Semarang. Arsitektur unik dari stupa-stupa yang ada di Dusun Semilir dengan mudah menarik perhatian.

Meski pembangunannya belum rampung, tempat ini bakal menjadi ikon wisata baru di Semarang. Terlihat dari pengunjungnya yang semakin ramai.

Memasuki stupa pertama, pengunjung akan menemui area berbelanja. Di sini bisa menemukan aneka souvenir dan batik khas indonesia. Tidak hanya itu, terdapat juga berbagai mainan tradisional.

Di lantai dua terdapat Gunungan Resto, tempat makan dengan konsep fine dining. Pengunjung dapat mencicipi aneka menu sambil menikmati pemandangan gunung-gunung disekitar Semarang.

Keluar dari stupa pertama, pengunjung akan memasuki area Jembatan Senggol. Jangan lupa untuk membeli tiket dan melakukan top up kartu untuk pembayaran. Karena di area ini pembayaran dilakukan secara cashless.

Sepanjang Jembatan Senggol banyak terdapat spot foto selain itu juga terdapat stand-stand yang menjual aneka makanan dan minuman. Sebagian besar bangunan Jembatan Senggol menggunakan bambu dan kayu, menambah unik untuk diabadikan.

Di akhir Jembatan Senggol, Anda akan sampai di area Sepoi-Sepoi, yaitu foodcourt. Aneka makanan dan minuman tradisional hingga modern tersedia di sini.

Jika Anda ingin rehat sejenak dari hiruk pikuk kota dan menikmati suasana desa. Tempat ini cocok untuk dikunjungi bersama keluarga.