Selasa, 17 Desember 2019

Toko Es Krim Ragusa, Tak Lekang Oleh Zaman

Wisata kuliner yang satu ini bisa dibilang sudah jadi legenda. Inilah Toko Es Krim Ragusa yang sudah ada sejak tahun 1932.

Ketika berada di Jakarta Pusat, seorang teman menyarankan untuk tidak melewatkan mampir ke Toko Es Krim Ragusa yang melegenda. Akhirnya karena penasaran kami memaksakan diri untuk mampir ke toko yang terletak di Jalan. Veteran I tersebut walaupun hari telah beranjak sore.

Kesan pertama saat masuk Toko Es Krim Ragusa adalah nuansa jadul yang kental karena tempat duduk pengunjung terbuat dari rotan yang membawa kita ke nuansa zaman baheula. Foto-foto di dinding yang berupa foto-foto lawas menambah kuat kesan masa lalu, apalagi di dinding juga tertera tulisan bahwa toko ini berdiri sejak tahun 1932. Pastinya lebih tua dari usia rata-rata pengunjung saat ini tentunya.

Saat diberi lembaran menu kami sama-sama bingung karena ini kunjungan pertama kali ke toko es krim ini, harga es krim menurut kami tidak terlalu mahal untuk toko yang katanya legendaris ini, yaitu antara 15 ribu hingga 35 ribu rupiah untuk setiap jenis es krim.

Akhirnya setelah bertanya kepada pelayan, kami memesan Banana Split, Tutti Frutti dan Casatta Siciliana. Saat pelayan menyerahkan es krim yang dipesan, kami dibuat ngiler dengan tampilannya. Pelayan juga menyediakan air putih dingin untuk menetralkan rasa manis setelah memakan es krim ini.

Setelah mencicipi es krimnya kami sepakat bahwa Toko Es Krim Ragusa ini layak dijadikan sebagai destinasi tempat wisata kuliner, terutama bagi yang ingin tahu atau mengenang masa lalu karena suasana yang disajikan toko ini memang mendukung hal tersebut. Nah bila traveler berada di Jakarta Pusat, jangan lupa menyempatkan diri mampir ke toko es krim ini ya!

Uniknya China, Memahat Gunung Sebagai Tanda Cinta

Maijishan Grottoes adalah tanda cinta masyarakat China pada sang Buddha. Gunung Maijishan Grottoes ukir dengan bentuk Buddha.

Selain tembok besar yang sangat termasyur, Tiongkok juga masih menyimpan peninggalan bersejarah lain yang tidak kalah indah dan menawan, yaitu Maijishan Grottoes. Maijishan Grottoes terletak di kota Tianshui, provinsi Gansu. Kota Tianshui sendiri berada di sebelah tenggara kota Lanzhou, ibu kota provinsi Gansu.

Untuk mencapai kota Tianshui para wisatawan mencari penerbangan ke kota Lanzhou lalu dilanjutkan menggunakan kereta biasa ke Tianshui selama kurang lebih 4 jam atau jika menggunakan kereta cepat menghabiskan waktu kurang lebih selama satu jam. Tiket kereta biasa untuk kelas paling rendah dijual dengan harga sekitar 52 RMB sedangkan untuk tiket kereta cepat dengan kelas paling rendah dijual dengan harga sekitar 82 RMB.

Maijishan Grottoes terletak sebelah selatan kota Tianshui, berjarak kurang lebih 30 km. Untuk mencapai Maijishan Grottoes, para pelancong bisa naik bus no 34 dari depan Stasiun Kereta Api Tianshui.

Perjalanan ke Maijishan Grottoes dengan bus no 34 kira kira selama 50 menit sampai 1 jam dengan tarif 5 RMB. Siapkan uang pas untuk naik bus, karena sopir bus tidak akan menyediakan kembalian. Maijishan Grottoes ada dipemberhentian terakhir bus no 34. Turun dari bus kamu bisa langsung membeli tiket masuk.

Untuk mencapai Maijishan Grottoes, pengunjung harus berjalan sekitar 2-3km dari pintu masuk/tempat pembelian tiket. Jika malas untuk jalan kamu bisa membayar 15 RMB untuk tiket pp naik mobil golf yang akan mengantar kamu ke sampai ke depan Maijishan Grottoes.

Maijishan Grottoes merupakan sebuah gunung setinggi 142 m yang dipenuhi dengan pahatan dan lukisan yang bercorak Buddha. Maijishan sendiri dalam bahasa mandarin berarti gunung yang menyerupai tumpukan jerami. Dari jauh tampak pahatan tiga raksasa bodhisatwa dalam agama Budha yang ada di dinding gunung.

Pernah Dengar Nama Pantai Bambang?

Di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, ada sebuah pantai berpasir hitam. Pantai ini bernama Bambang.

Berjarak sekitar 24 km dari kota Lumajang, Pantai Bambang menyajikan pemandangan laut yang lepas dan indah.

Bagaimana tidak? Pantai ini memiliki wajah yang tidak biasa. Garis pantainya diisi dengan pasir hitam legam dan batu-batuan.

Untuk gelombang lautnya relatif besar dan curam. Jadi kamu yang tidak bisa berenang jangan coba-coba untuk bermain air sendirian.

Fenomena yang unik di Pantai Bambang adalah adanya aktivitas penambangan batu taman oleh warga setempat. Batu-batu taman itu berasal dari laut yang terbawa menepi oleh hantaman gelombang laut. Coraknya rata-rata bulat dan lonjong dengan aneka warna.

Jika dicermati lebih jauh, agaknya batu-batu taman itu berasal dari gunung Semeru yang terbawa lahar atau air sungai. Kemudian gelombang laut menyeretnya ke tepi pantai Bambang dan sekitarnya.

Setiap hari ada puluhan warga yang memilah-milah batu-batu itu dan memasukkannya ke dalam karung plastik untuk dijual.

Pantai ini menjadi salah satu wisata antimainstream yang dikunjungi oleh warga sekitar. Kamu sudah pernah ke sini?

Toko Es Krim Ragusa, Tak Lekang Oleh Zaman

Wisata kuliner yang satu ini bisa dibilang sudah jadi legenda. Inilah Toko Es Krim Ragusa yang sudah ada sejak tahun 1932.

Ketika berada di Jakarta Pusat, seorang teman menyarankan untuk tidak melewatkan mampir ke Toko Es Krim Ragusa yang melegenda. Akhirnya karena penasaran kami memaksakan diri untuk mampir ke toko yang terletak di Jalan. Veteran I tersebut walaupun hari telah beranjak sore.

Kesan pertama saat masuk Toko Es Krim Ragusa adalah nuansa jadul yang kental karena tempat duduk pengunjung terbuat dari rotan yang membawa kita ke nuansa zaman baheula. Foto-foto di dinding yang berupa foto-foto lawas menambah kuat kesan masa lalu, apalagi di dinding juga tertera tulisan bahwa toko ini berdiri sejak tahun 1932. Pastinya lebih tua dari usia rata-rata pengunjung saat ini tentunya.

Saat diberi lembaran menu kami sama-sama bingung karena ini kunjungan pertama kali ke toko es krim ini, harga es krim menurut kami tidak terlalu mahal untuk toko yang katanya legendaris ini, yaitu antara 15 ribu hingga 35 ribu rupiah untuk setiap jenis es krim.

Akhirnya setelah bertanya kepada pelayan, kami memesan Banana Split, Tutti Frutti dan Casatta Siciliana. Saat pelayan menyerahkan es krim yang dipesan, kami dibuat ngiler dengan tampilannya. Pelayan juga menyediakan air putih dingin untuk menetralkan rasa manis setelah memakan es krim ini.

Setelah mencicipi es krimnya kami sepakat bahwa Toko Es Krim Ragusa ini layak dijadikan sebagai destinasi tempat wisata kuliner, terutama bagi yang ingin tahu atau mengenang masa lalu karena suasana yang disajikan toko ini memang mendukung hal tersebut. Nah bila traveler berada di Jakarta Pusat, jangan lupa menyempatkan diri mampir ke toko es krim ini ya!