Selasa, 17 Desember 2019

Sisi Lain Papua Barat yang Mungkin Belum Kamu Tahu

Pesona pantai dan laut di Papua Barat sudah dikenal lewat Raja Ampat. Yang mungkin belum kamu tahu adalah sisi pegunungannya yang sangat indah.

Adalah sebuah distrik di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat yang memiliki keindahan pegunungan yang jarang ditemui di wilayah lain di Indonesia. Distrik tersebut adalah Distrik Kebar atau sering disebut Lembah Kebar karena kondisi topografisnya seperti lembah yang dikelilingi oleh perbukitan, mungkin sedikit mirip dengan wilayah Sumba atau New Zealand.

Untuk mencapai kawasan ini diperlukan waktu 4 jam perjalanan darat dari Manokwari dengan menggunakan kendaraan double garda atau empat jam dari Kota Sausapor, ibukota sementara Kabupaten Tambrauw. Sorong-Sausapor dapat ditempuh dengan perjalanan laut sekitar 2,5 jam atau perjalanan darat 3,5 jam.

Kami menempuh perjalanan menuju Lembah Kebar dari Manokwari, melewati jalan yang berkelok-kelok dan beberapa penggal ruas jalan yang cukup menantang, seperti ruas jalan di bukit pasir sekitar 10 Km yang sangat rawan tergelincir karena jalan yang berpasir tidak bisa diaspal.

Terdapat juga jembatan kiri kanan oke, karena jembatannya masih dari kayu dengan kiri kanannya jurang. Di lokasi ini, menurut penuturan driver, sering terjadi kecelakaan, hanya driver berpengalaman yang mampu menempuh jalur sulit ini.

Namun sepanjang perjalanan kami dihidangkan lukisan alam yang tidak henti-hentinya kami kagumi. Hutan alami yang masih sangat lebat, langit biru nan bersih, serta suara burung yang tiada henti.

Waktu perjalanan yang seharusnya tidak lebih dari empat jam kami lalui hingga lima jam lebih karena tiap saat kami minta driver untuk berhenti dan mengambil gambar. Jiwa narsis kami tidak terbendung menghadapi hamparan keindahan alami yang baru kali ini kami saksikan.

Perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan untuk mencapai Lembah Kebar terbayar dengan bentang alam yang disuguhkan wilayah ini.

Pemandangan alam Lembah Kebar sangat memanjakan mata, sejauh mata memandang hamparan bukit hijau yang digelayuti awan putih bersih selalu menyambut pagi hari kami yang menginap di mess Pemda Kabupaten Tambrauw.

Penduduknya sangat ramah, selalu memberikan salam ketika bertemu, baik oleh anak-anak maupun penduduk dewasa. Penduduknya Lembah Keibar tidak banyak, terbagi dalam beberapa kelompok di pinggir jalan utama dengan mata pencaharian utama berladang di sekitaran tempat tinggalnya.

Di lembah ini terdapat bukit yang sangat terkenal akan keindahan bentang alamnya, yaitu Bukit Sontiri atau sering juga disebut dengan Bukit Teletubbies, disebut demikian karena miripnya bukit ini dengan rumah Teletubbies.

Bukit ini berupa hamparan padang rumput yang sangat luas seperti karpet hijau yang dibentangkan. Ketika berada di hamparan padang rumput ini sejenak teringat akan film klasik The Sound of Music, dimana para artisnya menari dan bernyanyi di hamparan padang rumput hijau seperti ini.

Tidak perlu jauh-jauh ke negara di Eropa untuk menikmati pemandangan seperti ini. Terdapat jalan setapak yang bisa dilewati kendaraan roda empat, yang memang dipersiapkan untuk pengunjung yang ingin menikmati alam ini.

Uniknya China, Memahat Gunung Sebagai Tanda Cinta

Maijishan Grottoes adalah tanda cinta masyarakat China pada sang Buddha. Gunung Maijishan Grottoes ukir dengan bentuk Buddha.

Selain tembok besar yang sangat termasyur, Tiongkok juga masih menyimpan peninggalan bersejarah lain yang tidak kalah indah dan menawan, yaitu Maijishan Grottoes. Maijishan Grottoes terletak di kota Tianshui, provinsi Gansu. Kota Tianshui sendiri berada di sebelah tenggara kota Lanzhou, ibu kota provinsi Gansu.

Untuk mencapai kota Tianshui para wisatawan mencari penerbangan ke kota Lanzhou lalu dilanjutkan menggunakan kereta biasa ke Tianshui selama kurang lebih 4 jam atau jika menggunakan kereta cepat menghabiskan waktu kurang lebih selama satu jam. Tiket kereta biasa untuk kelas paling rendah dijual dengan harga sekitar 52 RMB sedangkan untuk tiket kereta cepat dengan kelas paling rendah dijual dengan harga sekitar 82 RMB.

Maijishan Grottoes terletak sebelah selatan kota Tianshui, berjarak kurang lebih 30 km. Untuk mencapai Maijishan Grottoes, para pelancong bisa naik bus no 34 dari depan Stasiun Kereta Api Tianshui.

Perjalanan ke Maijishan Grottoes dengan bus no 34 kira kira selama 50 menit sampai 1 jam dengan tarif 5 RMB. Siapkan uang pas untuk naik bus, karena sopir bus tidak akan menyediakan kembalian. Maijishan Grottoes ada dipemberhentian terakhir bus no 34. Turun dari bus kamu bisa langsung membeli tiket masuk.

Untuk mencapai Maijishan Grottoes, pengunjung harus berjalan sekitar 2-3km dari pintu masuk/tempat pembelian tiket. Jika malas untuk jalan kamu bisa membayar 15 RMB untuk tiket pp naik mobil golf yang akan mengantar kamu ke sampai ke depan Maijishan Grottoes.

Maijishan Grottoes merupakan sebuah gunung setinggi 142 m yang dipenuhi dengan pahatan dan lukisan yang bercorak Buddha. Maijishan sendiri dalam bahasa mandarin berarti gunung yang menyerupai tumpukan jerami. Dari jauh tampak pahatan tiga raksasa bodhisatwa dalam agama Budha yang ada di dinding gunung.

Di dinding gunung tampak banyak gua gua kecil yang dahulu hanya dihubungkan dengan papan kayu menggantung untuk menghubungkan gua yang satu dengan yang lain. Namun sekarang sudah ada jalan dibuat dari semen untuk kenyamanan wisatawan yang berkunjung. Di dalam gua gua kecil tersebut biasa terdapat pahatan dewa dewi agama Budha yang diwarnai dengan warna warna yang indah serta mural yang menghiasi dinding gua gua tersebut.

Menurut catatan sejarah, Maijishan Grottoes sudah mulai dikerjakan sejak jaman dinasti Qin pada sekitar 221 SM. Maijishan Grottoes merupakah salah satu dari 4 Grottoes terbesar di Tiongkok, tiga yang lainnya yaitu Mogao Caves di Dunhuang, Yungang Grottoes di Datong, dan Longmen Grottoes di Luoyang. Karena letaknya yang ada di jalur sutra, Maijishan Grottoes menjadi salah satu tempat yang termasyur di masanya.

Menurut beberapa sumber, Maijishan Grottoes memiliki lebih dari 194 gua serta lebih dari 7,200 patung Buddha. Yang menarik dari patung serta mural yang ada di sini yaitu pengunaan warna alami untuk melukis mural serta mewarnai patung patung yang ada di gua ini.

Untuk kondisi patung maupun mural yang ada, kondisinya masih terjaga dengan sangat baik. Dari kurang lebih 194 gua, tidak semuanya dibuka untuk turis.

Jika kalian sedang melancong ke Tiongkok, sempatkan waktu untuk melihat Maijishan Grottoes ya.