Kamis, 19 Desember 2019

Khao Yai, Pesona Eropa di Kota Bangkok

Dengan jarak kurang lebih 3 jam dari Bangkok, kita sudah seperti berada di Negara Eropa. Ya, Khao yai menjadi destinasi Thailand yang menawarkan keindahan ini.

Selain Ayutthaya dan Hua Hin yang bisa dijangkau dengan perjalan pulang pergi dari Bangkok, Khao Yai juga salah satu kota yang dekat dengan ibu kota Thailand yang tidak kalah menarik untuk traveler kunjungi. Perjalanan ke Khao Yai hanya memerlikan 3 jam dari Kota Bangkok.

Khao Yai sendiri merupakan salah satu pilihan weekend gate awaynya penduduk Bangkok selain Hua Hin. Bisa terlihat dari harga hotel yang lebih mahal di kala weekend dan banyak cafe yang hanya buka di hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Kita bahas satu persatu yuk, mulai dari bagaimana cara menuju kesana, cafe apa saja yang bisa kalian kunjungi untuk berfoto-foto ria,hingga tempat wisata apa saja yang bisa digunakan sebagai tempat narsis.

Ada beberapa cara untuk menuju Khao Yai. Cara termudah adalah dengan menyewa mobil atau taksi langsung dari Bangkok menuju Khao Yai. Kebetulan perjalanan kali ini saya menyewa mobil dari Bangkok.

Cara yang kedua adalah ke BTS Victory Monument. Di sini banyak tersedia van untuk berbagai macam tujuan. Jika traveler memilih van sebagai moda transportasinya jangan lupa minta diturunkan di Pak Chong. Karena tidak ada van yang langsung menuju Khao Yai. Dari Pak Chong kalian bisa menyewa mobil atau ingin yang lebih menantang dan lebih hemat tentunya yakni menggunakan motor. Selain itu, bisa juga menggunakan bus umum dari Terminal Bus yang ada di Mochit dengan tujuan Pak Chong.

Perjalanan dari Bangkok ke Khao Yai tidak begitu terasa jauh dan lama. Selain lalu lintas yang tidak padat, kami juga menggunakan jalan tol. Tentu saja biaya jalan tol dan bensin sudah termasuk di dalam biaya mobil yang telah kami sewa.Tiga jam berlalu dan kami sampai untuk makan siang di sebuah cafe yang dikelilingi banyak pohon. Asri dan sejuk.

Tentu saja kami tidak melewatkan kesempatan ini untuk makan siang di alam terbuka, di bandingkan di ruangan ber AC-nya. Cafe pertama yang kami kunjungi adalah Day Dreamin Cafe. Makanan yang disajikan merupakan makanan dengan menu internasional.

Setelah itu, kami check in hotel beristirahat sebentar dan malamnya kami habiskan dengan mencoba berbagai makanan street food yang tentunya enak dan murah di Pak Chong Night Bazaar. Bagi kalian yang muslim sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan di kaki lima yah bukan hanya di Khao Yai, tapi di hampir seluruh wilayah Thailand. Karena kebanyakan makanannya non-halal.

Pak Chong Night Bazaar selain menjual makanan juga menjual baju,sepatu, dan aksesoris. Pilihan yang tepat bukan untuk menghabiskan malam pertama di sini.

Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Primo Piazza. Primo Piazza ini seperti membawa kita ke kota di Eropa. Suasananya dibuat seperti mirip di Tuscany, Italia. Primo Piazza ini banyak di dominasi cafe dan toko es krim. Disini juga juga bisa berinteraksi dengan alpaca. Tiket masuknya seharga 200 Baht sudah termasuk memberi makan alpaca.

Tempat kedua yang wajib dikunjungi untuk foto-foto adalah Palio Village. Palio Village terkesan lebih ramai bila dibandingkan dengan Primo Piazza. Hampir sama dengan Primo Piazza, Palio Village banyak di dominasi dengan toko suvernir,cafe, dan toko es krim. Toko-toko nya juga bergaya Eropa.

Sore menjelang saatnya mencari tempat yang sejuk untuk menghabiskan waktu bersantai. Di Khao Yai juga terdapat perkebunan anggur. Salah satunya yang kami kunjungi adalah PB Valley Winery.

Untuk dapat ikut turnya hendaknya melakukan booking via web site mereka 3 hari sebelum kedatangan. Di sini traveler bisa mendapat pengetahuan tentang budi daya anggur,pembuatannya, bahkan ada sesi wine testingnya. Selepas itu kalian juga bisa bersantai di Pirom Cafe sambil menikmati pemandangan dan matahari sore.

Mau narsis dengan bunga matahari? Kunjungi The Bloom. Berbagai macam bunga dengan tatanan yang rapi merupakan daya tarik tersendiri untuk wisata kebun bunga ini.

Walau menurut saya pribadi lebih indah Kebun Bunga Nusantara di Puncak, Jawa Barat. Tapi tetap saja The Bloom layak dikunjungi karena kebun bunga mataharinya.

Tempat selanjutnya yang wajib kalian kunjungi adalah Toscana Valley dan Thames Valley. Kedua tempat ini merupakan hotel. Jadi ada beberapa daerah tertentu yang tidak bisa d kunjungi oleh kita yang tidak menginap disana.Untuk yang menyukai alam, kalian juga bisa mengunjungi Taman Nasional Khao Yai. Di sini kalian bisa melihat satwa liar di alamnya, salah satunya gajah. 

Wisata ke Italia Jangan Lupa ke Venesia (2)

Selama berada di Kota Venesia, ada beberapa obyek wisata yang tidak boleh dilewati. Ada Piazza San Marco atau Saint Mark's Square di mana terdapat bangunan bersejarah yang indah seperti Saint Mark Basilica, Doges Palace serta San Marco Campanile. Jangan lupa juga mengunjungi Canale Grande atau Grand Canal, Jembatan Rialto dan jembatan Bridge of Sighs yang terkenal dengan arsitektur uniknya, serta Gallerie dell'Accademia.

Selain menikmati keindahan Kota Venesia, Traveler juga bisa bepergian dengan vaporetto ke pulau Murano yang terkenal sebagai pusat kerajinan dari bahan kaca (Murano glass telah memiliki reputasi sampai manca negara) termasuk lampu-lampunya yang khas atau ke pulau Burano, kota nelayan yang sangat instagrammable dengan bangunan-bangunan yang dicat berwarna-warni.

Saya merasa sangat beruntung karena telah memiliki kesempatan untuk berkunjung tiga kali ke kota yang dibangun di atas laguna ini. No, bukan karena tajir melintir melainkan karena saya pernah tinggal di salah satu negara Schengen dan saya punya teman yang tinggal di Kota Venesia, jadi bisa jalan-jalan hemat tanpa harus mengeluarkan dana ekstra untuk bayar penginapan dan restoran.

Selain itu, teman saya yang berasal dari daerah ini sangat mengenal seluk beluk kota mulai dari restoran kecil yang murah meriah (untuk standar Eropa) dan enak sampai hal-hal yang harus dihindari selama berada di kota ini. Akomodasi yang berada di dalam kota lumayan mahal harganya.

Untuk menghindari bengkaknya biaya, traveler bisa mencari penginapan melalui air b&b atau tinggal di di luar Venesia. Terutama di kota terdekat seperti Kota Mestre yang hanya memakan waktu 15 menitan untuk sampai di terminal kereta api Santa Lucia di Kota Venesia.

Seperti saya, traveler sebaiknya menghindari makan siang atau makan malam di restoran-restoran yang berada di tempat-tempat populer karena selain harga yang mahal, rasanya juga sering tidak enak. Belum lagi perlakuan pelayan-pelayan restoran yang cukup agresif dalam mencari pelanggan. Cobalah masuk ke restoran-restoran yang berada sedikit jauh (biasanya di gang-gang yang lebih kecil) dengan pelanggan-pelanggan lokal.

Salah satu restoran favorit saya adalah Il Paradiso Perduto, sebuah restoran yang menawarkan makanan khas Italia lengkap dengan menu sea food dengan harga yang lebih 'masuk akal'. Restoran ini banyak dikunjungi penduduk lokal dan terdapat di Fondamenta Cannaregio di jantung Kota Venesia. Bagi penggemar kopi, salah satu coffee shop yang wajib dikunjungi adalah Torrefazione Cannaregio yang juga terletak di daerah yang sama.

Traveler pernah dengar nama kue tiramisu kan? Nah, tiramisu itu banyak ditemukan di toko-toko kue atau di cafe-cafe di kota ini karena tiramisu juga berasal dari daerah ini. I Tre Mercanti dan Pasticceria Tonolo merupakan toko-toko kue di kota Venesia yang paling terkenal dengan tiramisu nya.

Hal lain yang perlu diperhatikan, harga masuk ke toilet publik lumayan mahal di Venesia. Malah ada yang mematok harga 3 euro (sekitar 45 ribu rupiah) hanya untuk buang air kecil. Jadi sebaiknya make sure kalian menggunakan toilet di penginapan atau hotel kalian sebelum keluar jalan-jalan.