Rabu, 08 Januari 2020

Belum ke Kyoto, Kalau Belum ke Kastil Nijo

Liburan ke Kyoto, kamu harus mampir ke Kastil Nijo. Inilah kastil yang dibangun oleh Shogun pertama di Zaman Edo. Belum ke Kyoto, kalau belum ke Kastil Nijo.

Nijo Castle dibangun oleh shogun pertama sekaligus penguasa yang paling berpengaruh pada periode Edo, Tokugawa Ieyasu pada tahun 1603 yang baru selesai 23 tahun kemudian oleh cucunya. Benteng yang menjadi situs warisan dunia UNESCO ini sekarang dibuka untuk umum. Istana ini dibangun sebagai tempat tinggal para dinasti Tokugawa juga sebagai tempat peristiratan shogun yang berkunjung ke Kyoto.

Nijo Castle memiliki 3 bagian, yaitu lini pertahanan utama Honmaru, lini pertahanan kedua Ninomaru dan beberapa taman.
Jika kita memasuki benteng dari pintu timur, kita akan menemukan Karamon Gate, sebuah gerbang dengan gaya Cina yang merupakan jalan masuk menuju Ninomaru Palace yang menjadi bangunan utama di benteng ini. Gerbang ini memiliki 4 pilar penopang, dan terdapat ukiran burung bangau, bambu, pinus dan bunga plum yang melambangkan panjang umur.

Memasuki gerbang, akan kita jumpai Ninomaru-goten Palace, yaitu istana yang memiliki 6 bangunan terkoneksi yang tersusun secara diagonal dari tenggara hingga barat laut. Istana ini memiliki 33 ruangan dan lebih dari 800 tatami dan didekorasi oleh lukisan yang diantaranya lukisan harimau, leopard, pinus dan elang yang menegaskan kewenangan Shogun. Sedangkan cherry blossom dan bunga-bunga menggambarkan 4 musim.

Ruangan yang terdapat disini diantaranya ruangan tempat para penguasa feodal menunggu sebelum bertemu shogun, tempat shogun menemui penguasa feodal. Ada juga ruangan pribadi Shogun. Di istana ini kita tidak diperbolehkan mengambil foto dan harus melepaskan alas kaki saat berkeliling ruangan. Ruangan hanya bisa dilihat dari luar pintu atau jendela.

Yang juga tak kalah indah adalah Ninomaru Garden. Taman ini merupakan taman bergaya Shoin-zukuri klasik dengan banyak batu di sisi kolamnya. Meskipun tidak terlalu besar, taman ini sungguh memberikan ketenangan dan kesejukan bagi yang melihatnya.

Dari Ninomaru Garden, jalan akan diarahkan ke Honmaru-goten Palace & Garden. Istana yang sekarang ini terletak di dalam parit Nijo Castle ditunjuk sebagai salah satu properti budays penting oleh pemerintah Jepang. Di sudut taman ini terdapat "The base of the keep tower", yang dulunya merupakan menara jaga dengan 5 tingkat. Dari atas benteng batu yang tersisa ini, pengunjung disuguhkan pemandangan Honmaru-goten Palace, Honmaru Garden, juga kota Kyoto.

Taman yang tak kalah cantik di Nijo Castle adalah Seiryu-en Garden yang merupakan gabungan antara gaya timur dan barat. Dimana gaya timur diwakili oleh dua tea house, yang dilengkapi dengan halaman rumput di taman bergaya barat.

Meskipun Nijo Castle ini cukup besar, tapi tidak terasa mengelilinginya karena apa yang kits lihat begitu menarik dan cantik. Apalagi saat musim gugur, pepohonan di taman menyajikan warna-warna yang menawan.

Nijo Castle bisa dikunjungi tiap hari mulai pukul 8 pagi hingga 6 sore di musim panas. Tiketnya 600 dan tambahan 400 yen untuk memasuki Ninomaru Palace. Untuk mencapai istana ini bisa menggunakan bisa ataupun subway dari Kyoto Station.

Desa Wisata Cantik di Lombok Barat Siap Ikut Ajang ISTA 2019

Desa Sesaot di Lombok masuk nominasi ajang Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) tahun 2019. Desa ini siap bersaing dengan 37 destinasi lain di Indonesia.

Desa Sesaot sendiri secara profesional dikembangkan tata kelolanya baru 4 tahun. Namun, dari indikator pembangunan pariwisata berkelanjutan, wisata Sesaot diyakini bisa mendapat kategori juara.

"Walaupun kita baru pertama mengikuti, tetapi dari perangkat-perangkat yang standar Global Sustainable Tourism Consult (GSTC) kita sudah ada bagian-bagian yang signifikan. Mudah-mudahan kalau kita memperoleh hasil terbaik. Selain itu ada aspek yang paling menonjol yang bisa dipetik oleh destinasi lain dan kita dapatkan," ujar Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Ispan Junaidi, Jumat (26/7/2019).

Bagi Ispan, ajang ini bukan hanya sekedar kompetensi saja namun juga sebagai ajang motivasi bagi destinasi wisata di seluruh Indonesia dalam rangka memenuhi standar Sustainability dalam pengembangan destinasi pariwisata.

"Sustainability atau pariwisata berkelanjutan itu indikatornya banyak. Ada 104 indikator dan pekerjaan itu membutuhkan kolaborasi dengan berbagai kepentingan," kata Ispan.

"Saya kira ke depan ini menjadi pembelajaran yang luar biasa bagi komponen yang ada di Lombok Barat, stakeholder-stakeholder di dalam, baik komunitas untuk membantu destinasi pengembangan tata kelola," lanjutnya.

Ada 300 peserta se-Indonesia yang kemudian disaring menjadi 37 peserta. Untuk menentukan juaranya, panitia akan memilih 17 peserta terbaik dan menjadi juara yang memenuhi empat kategori. Ada kategori ekonomi, kategori sosial dan budaya, kategori tata kelola, dan kategori lingkungan.

Dari keempat kategori tadi siapa yang unggul akan menjadi juara satu, dua, tiga dan empat di masing-masing kategori dan akan diumumkan pada tanggal 26 September mendatang.

Tidak berhenti di situ saja, Kementerian Pariwisata selanjutnya akan terus melakukan pembinaan kepada 37 peserta yang sudah dipilih sebelumnya.

Belum ke Kyoto, Kalau Belum ke Kastil Nijo

Liburan ke Kyoto, kamu harus mampir ke Kastil Nijo. Inilah kastil yang dibangun oleh Shogun pertama di Zaman Edo. Belum ke Kyoto, kalau belum ke Kastil Nijo.

Nijo Castle dibangun oleh shogun pertama sekaligus penguasa yang paling berpengaruh pada periode Edo, Tokugawa Ieyasu pada tahun 1603 yang baru selesai 23 tahun kemudian oleh cucunya. Benteng yang menjadi situs warisan dunia UNESCO ini sekarang dibuka untuk umum. Istana ini dibangun sebagai tempat tinggal para dinasti Tokugawa juga sebagai tempat peristiratan shogun yang berkunjung ke Kyoto.

Nijo Castle memiliki 3 bagian, yaitu lini pertahanan utama Honmaru, lini pertahanan kedua Ninomaru dan beberapa taman.
Jika kita memasuki benteng dari pintu timur, kita akan menemukan Karamon Gate, sebuah gerbang dengan gaya Cina yang merupakan jalan masuk menuju Ninomaru Palace yang menjadi bangunan utama di benteng ini. Gerbang ini memiliki 4 pilar penopang, dan terdapat ukiran burung bangau, bambu, pinus dan bunga plum yang melambangkan panjang umur.

Memasuki gerbang, akan kita jumpai Ninomaru-goten Palace, yaitu istana yang memiliki 6 bangunan terkoneksi yang tersusun secara diagonal dari tenggara hingga barat laut. Istana ini memiliki 33 ruangan dan lebih dari 800 tatami dan didekorasi oleh lukisan yang diantaranya lukisan harimau, leopard, pinus dan elang yang menegaskan kewenangan Shogun. Sedangkan cherry blossom dan bunga-bunga menggambarkan 4 musim.

Ruangan yang terdapat disini diantaranya ruangan tempat para penguasa feodal menunggu sebelum bertemu shogun, tempat shogun menemui penguasa feodal. Ada juga ruangan pribadi Shogun. Di istana ini kita tidak diperbolehkan mengambil foto dan harus melepaskan alas kaki saat berkeliling ruangan. Ruangan hanya bisa dilihat dari luar pintu atau jendela.

Yang juga tak kalah indah adalah Ninomaru Garden. Taman ini merupakan taman bergaya Shoin-zukuri klasik dengan banyak batu di sisi kolamnya. Meskipun tidak terlalu besar, taman ini sungguh memberikan ketenangan dan kesejukan bagi yang melihatnya.

Dari Ninomaru Garden, jalan akan diarahkan ke Honmaru-goten Palace & Garden. Istana yang sekarang ini terletak di dalam parit Nijo Castle ditunjuk sebagai salah satu properti budays penting oleh pemerintah Jepang. Di sudut taman ini terdapat "The base of the keep tower", yang dulunya merupakan menara jaga dengan 5 tingkat. Dari atas benteng batu yang tersisa ini, pengunjung disuguhkan pemandangan Honmaru-goten Palace, Honmaru Garden, juga kota Kyoto.