Senin, 13 Januari 2020

Kemenpar Pikat Wisatawan Mancanegara dengan Kuliner Khas Indonesia

Kementerian Pariwisata kembali mencari cara untuk menggaet wisatawan mancanegara. Melalui Tim Percepatan Wisata Belanja dan Kuliner, Kemenpar meluncurkan menu take over yang akan mengenalkan kuliner khas Indonesia.

Ketua Tim Percepatan Wisata Belanja dan Kuliner Kemenpar, Vita Datau menjelaskan jika menu take over diharapkan dapat memikat calon wisatawan dan bisa berkunjung ke Indonesia.

"Jadi, kita 'memancing' di restoran mancanegara yang menyajikan masakan dari negara Asia. Caranya, memberikan menu khas Indonesia untuk memikat lidah. Lewat pengenalan ini, kita harapkan wisatawan akan mendapatkan kesan," papar Vita dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/7/2019).

Dengan cara ini, Kemenpar tak perlu menambah jumlah restoran Indonesia di luar negeri, cukup menambah penyebaran menu khas Indonesia dan menggandeng restoran khas Asia lainnya.

"Ini adalah sebuah cara diplomasi kuliner dalam memperkenalkan destinasi wisata Indonesia. Sebuah cara yang smart dan cepat. Kita 'take over' menu dari restoran budaya Asia lainnya dengan menu khas Indonesia," paparnya.

Vita menjelaskan, banyak wisatawan terinspirasi untuk mencoba kuliner saat mengunjungi destinasi. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk promosi pariwisata. Untuk segmen wisata kuliner, biasanya wisatawan akan memutuskan destinasi tujuan karena beberapa alasan. Seperti ingin mempelajari dan merasakan rasa otentik, juga mendapat pengalaman kuliner yang baru.

"Hal seperti ini banyak sekali terjadi pada wisatawan dari Amerika Serikat, Australia dan Inggris. Kita mengacu pada data dari Good Indonesian Food, sebuah gastronomic tourism activities operator terbesar di Indonesia yang senantiasa membantu foodie of the world," paparnya.

Good Indonesian Food turut membantu foodie mancanegara dalam mengeksplorasi kekayaan kuliner Indonesia.

Untuk mendukung menu take over, Wonderful Indonesia mengundang chef dari 3 restoran Asia terkemuka di London, yaitu Sticky Mango, Shan Shui dan Rasa Sayang.

Mereka akan diajak berkunjung ke Indonesia mengeksplorasi warisan kuliner Indonesia serta mengenal lebih lanjut berbagai destinasi dan kegiatan wisata kuliner yang bisa dilakukan di Indonesia.

Sticky Mango adalah restoran Asia Tenggara modern terletak di Waterloo. Sticky Mango merupakan satu-satunya restoran khas Asia Tenggara yang selalu masuk menjadi top 10 restoran di London Besar pada situs TripAdvisor.

Sedangkan Shan Shui adalah restoran masakan Asia yang terletak di Blister Village, sebuah kompleks factory outlet terbesar di Inggris. Dan Rasa Sayang adalah restoran masakan khas Asia Tenggara yang pertama ada di London, Inggris. Lokasinya tepat di Chinatown London yang sangat ikonik.

"Para chef yang diundang akan melakukan berbagai kegiatan di Bali sejak 10 - 18 Juli 2019. Adapun kegiatan mereka adalah food tour, cooking class, tradional market exploration, hingga cultural dining immersion," paparnya.

Semua kegiatan ini membantu para chef untuk dapat mengenali esensi dari masakan Indonesia dan membantu mereka untuk dapat menciptakan resep masakan Indonesia di negara mereka.

"Ketika kembali ke London, para chef di ketiga restoran ini harus memasukan Indonesia ke dalam menu mereka serta menjadikan masakan Indonesia sebagai fokus menu promosi di restoran mereka. Dengan kata lain menjadi mitra kita untuk mempromosikan wisata kuliner. Cara ini diharapkan akan menggugah keinginan calon wisatawan dari Inggris. Mereka yang tadinya akan datang ke negara Asia lainnya, menjadi ingin mengubah destinasi tujuan liburannya ke Indonesia," ujarnya.

Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai, pariwisata dan kuliner adalah hal yang tidak bisa dipisahkan.

"Kuliner adalah bagian yang menempel dalam pariwisata. Karena, setiap wisatawan datang ke destinasi, kuliner adalah hal yang juga mereka cari. Hal ini berhubungan dengan kebutuhan mereka untuk makan. Dan biasanya kuliner menjadi salah satu pertimbangan wisatawan untuk datang kee sebuah destinasi," paparnya.

Mantan Dirut PT Telkom itu menambahkan, menu take over sejalan dengan strategi yang tengah dijalankan oleh Kementerian Pariwisata.

"Untuk mencapai target kunjungan wisatawan internasional ke Indonesia, kita harus memancing turis di kolam tetangga dan menu take over menjadi bagian dari itu," katanya.

Penuh Warna, Festival Layang-layang Pangandaran Resmi Dibuka

Langit Pangandaran terlihat berbeda akhir pekan ini. Karena ada festival layang-layang Internasional yang siap menghibur wisatawan di Pangandaran.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara resmi membuka ajang Pangandaran International Kite Festival (PIKF) 2019 di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (13/7/2019). Digelar di kawasan wisata Pantai Timur Pangandaran, kegiatan tahunan tersebut meriah dengan berbagai kegiatan.

Berbicara kepada media, Emil, demikian sang Gubernur disapa, mengaku bangga bisa menyaksikan langsung kegiatan yang sudah berlangsung selama 30 tahun ini. Terlebih, kata Emil, banyak peserta dari luar negeri, seperti dari ASEAN dan Eropa.

"Ini tentunya akan meningkatkan citra positif Pangandaran sebagai destinasi pariwisata," ujar Emil.

Tak sendiri, Emil datang didampingi istri, Atalia Praratya serta Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. Dari pihak tuan rumah, hadir Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan Wakil Bupati Pangandaran Adang Hadari.

Bersama-sama, para pejabat teras tersebut membuka kegiatan dengan memainkan perkusi gondang serta menerbangkan layangan. Sebelumnya, ajang pembukaan diisi defile peserta dan komunitas serta tari penyambutan.

Pada hari kedua, layangan yang diterbangkan jauh lebih beragam. Layangan balon dengan ukuran-ukuran besar menjadi daya tarik tersendiri, seperti karakter kartun, hewan dan bentuk-bentuk unik lainnya

Tercatat pelayang dari 17 negara mengikuti ajang ini. Beberapa negara asal peserta adalah Perancis, Jepang, Polandia, Malaysia, India dan Makau.

Endang Drajat, Pendiri Museum Layang-Layang Indonesia sekaligus peserta PIKF 2019 mengaku senang bisa kembali mengikuti kegiatan tersebut. Endang mengapresiasi, dari tahun ke tahun, ajang PIKF semakin baik.

"Saya sudah nggak kehitung ikut (PIKF) di Pangandaran. Sekarang peserta semakin banyak, cuman tempatnya jadi kurang besar," kata dia.

Pada hari kedua, Endang menyayangkan anginnya patah-patah sehingga beberapa layangan sulit diterbangkan. Ia berharap sore hari serta esok anginnya lebih bagus.

"Tapi secara keseluruhan oke," kata Endang.

Kemenpar Pikat Wisatawan Mancanegara dengan Kuliner Khas Indonesia

Kementerian Pariwisata kembali mencari cara untuk menggaet wisatawan mancanegara. Melalui Tim Percepatan Wisata Belanja dan Kuliner, Kemenpar meluncurkan menu take over yang akan mengenalkan kuliner khas Indonesia.

Ketua Tim Percepatan Wisata Belanja dan Kuliner Kemenpar, Vita Datau menjelaskan jika menu take over diharapkan dapat memikat calon wisatawan dan bisa berkunjung ke Indonesia.

"Jadi, kita 'memancing' di restoran mancanegara yang menyajikan masakan dari negara Asia. Caranya, memberikan menu khas Indonesia untuk memikat lidah. Lewat pengenalan ini, kita harapkan wisatawan akan mendapatkan kesan," papar Vita dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/7/2019).

Dengan cara ini, Kemenpar tak perlu menambah jumlah restoran Indonesia di luar negeri, cukup menambah penyebaran menu khas Indonesia dan menggandeng restoran khas Asia lainnya.

"Ini adalah sebuah cara diplomasi kuliner dalam memperkenalkan destinasi wisata Indonesia. Sebuah cara yang smart dan cepat. Kita 'take over' menu dari restoran budaya Asia lainnya dengan menu khas Indonesia," paparnya.

Vita menjelaskan, banyak wisatawan terinspirasi untuk mencoba kuliner saat mengunjungi destinasi. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk promosi pariwisata. Untuk segmen wisata kuliner, biasanya wisatawan akan memutuskan destinasi tujuan karena beberapa alasan. Seperti ingin mempelajari dan merasakan rasa otentik, juga mendapat pengalaman kuliner yang baru.

"Hal seperti ini banyak sekali terjadi pada wisatawan dari Amerika Serikat, Australia dan Inggris. Kita mengacu pada data dari Good Indonesian Food, sebuah gastronomic tourism activities operator terbesar di Indonesia yang senantiasa membantu foodie of the world," paparnya.

Good Indonesian Food turut membantu foodie mancanegara dalam mengeksplorasi kekayaan kuliner Indonesia.