Senin, 13 Januari 2020

Kamu Sudah ke Museum Macan Belum?

Museum satu ini jauh dari kata membosankan. Inilah Museum Macan yang instagrammable dan bisa kamu nikmati bersama keluarga atau sahabat di akhir pekan.

Macan dalam Museum Macan yang berlokasi di Jalan Perjuangan no .5 kebun Jeruk , Jakarta Barat ini adalah singkatan dari Modern and Contemporary Art in Nusantara. Museum ini buka dari jam 10.00 sampai 18.00 WIB .

Seni modern dan kontemporer yang dipamerkan disini tdak terbatas pada lukisan saja tetapi juga menampilkan gaya kontemporer dengan berbagai media, tehnik dan dan seni instalasi.

Bagi pengunjung yang pernah melihat pameran di Galeri nasional , akan menemukan beberapa persamaan diantaranya suatu pameran dengan tema tertentu akan berlangsung selama beberapa waktu , dan di waktu yang lain akan berubah lagi. Contohnya sejak tanggal 1 Mei hingga 21 Juli 2019 di Museum Macan masih akan berlangsung pameran dengan tema Dunia Dalam Berita.

Dalam pameran dengan tema Dunia Dalam Berita ditampilkan karya-karya dari perupa penting Indonesia yang aktif pada pertengahan tahun 1990 hingga pertengahan tahun 2000 an . Ada sepuluh perupa yang memamerkan karyanya yaitu  Agus Suwage, FX Harsono, Heri Dono, I GAK Murniasih , I Nyoman Masriadi, Krisna Murti, Mella Jaarsma, S. Teddy D, Taring Padi dan Tisna Sanjaya.

Bagi penikmat seni, memasuki museum ini seperti memuaskan seluruh indera terhadap karya yang ditampilkan, ruangan yang nyaman dengan penyejuk ruangan, penataan karya seni lengkap dengan penjelasannya, adanya pemandu yang bisa menjelaskan secara rinci masing-masing karya dan cerita dibaliknya sungguh menjadikan tour keliling ruangan dengan luas 7100m2 begitu menarik.

Museum yang tutup pada setiap hari Senin ini juga tidak luput dari kunjungan anak-anak muda yang datang untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Pengunjung muda ini biasanya menghabiskan lebih banyak waktu untuk berfoto, tak salah memang karena museum ini juga memiliki daya tarik tersendiri untuk diabadikan.

Salah satu karya seni yang menjadi favorit adalah Infinity Mirrored Room karya seniman Jepang, Yayoi Kusama.Untuk berfoto di sini, pengunjung harus antre dan diberi waktu masing-masing 30 detik.

Selain ruang pameran, Museum ini juga dilengkapi dengan toilet, tempat penitipan barang dan toko cinderamata yang menjual berbagai macam benda khas, seperti kaos, mug, buku, syal dan masih banyak lagi.

Ada beberapa peraturan saat memasuki Museum ini misalnya tidak diperbolehkan membawa tas besar maupun menyentuh karya yang ada. Bagi pengunjung yang sudah membeli tiket dan masuk ke museum dapat keluar dan masuk kembali dengan diberi stempel di tangan oleh petugas. Bagi teman-teman yang belum memiliki rencana di akhir pekan ini, museum ini bisa menjadi salah satu tujuan.

Menikmati Cantiknya Lembang di Akhir Pekan

 Alam yang sejuk dan suasana indah Lembang memang ampuh buat mengusir penat. Lepaskan lelah di akhir pekan, yuk main ke Dusun Bambu.

Dusun Bambu merupakan salah satu wisata yang harus dikunjungi ketika berkunjung ke Bandung. Meskipun tempat tersebut terletak di kawasan Lembang, akan tetapi tidak menyurutkan semangat kami untuk mengunjungi tempat wisata yang memiliki keindahan alam tersebut. Perjalanannya pun kala itu hanya menghabiskan waktu beberapa menit saja.

Perjalanan yang membutuhkan waktu beberapa menit disertai dengan kondisi jalan yang naik turun. Akhirnya terbalaskan juga ketika kami dapat tiba di Dusun Bambu. Meskipun Dusun Bambu tidak berlokasi di pinggiran jalan besar, akan tetapi tempat wisata tersebut memiliki lahan yang luas. Selain itu, suasana di sana kala itu juga terasa dingin.

Ketika tiba di lokasi, pengunjung harus membayar tiket masuk. Harga tiket masuk cukup terjangkau. Setelah mendapatkan tiket masuk, para pengunjung diantar menggunakan shuttle secara gratis ke titik terdekat lokasi yang patut dikunjungi oleh pengunjung. Bahkan di dalam shuttle juga terdapat sejenis televisi. Oleh karena itu, pengunjung dapat menonton video yang ditayangkan atau dapat juga melihat pemandangan hehijauan sebelum menuju ke titik lokasi.

Setelah tiba di titik lokasi, pengunjung dapat dengan bebas mengunjungi spot-spot yang ada di Dusun Bambu. Sesuai dengan namanya, Dusun Bambu dicirikhaskan dengan bambu-bambu yang menghiasi tempat wisata tersebut. Meskipun ada jarak satu tempat ke tempat yang lainnya jauh, ternyata tidak menyurutkan semangat kami dalam menelusuri tempat wisata ini. Pemandangan yang hijau, disertai bunga-bunga warna-warni dapat menghilangkan rasa jenuh kami.

Apalagi mendengar aliran air yang melintas di kawasan Dusun Bambu, menambah suasana menjadi nyaman. Karena pengunjung dapat menikmati air tersebut. Selain itu, di spot yang lain, terdapat sejenis danau yang pengunjung dapat menikmatinya dengan menggunakan perahu. Tidak harus naik perahu, memandang airnya saja sudah cukup nikmat.

Yang Baru di Kulonprogo, Wisata Pule Payung

Kulonprogo terus mengembangkan pariwisatanya. Ada yang baru, inilah Pule Payung, tempat bersantai di akhir pekan buat kamu.

Yogyakarta memang tidak habisnya menawarkan alamnya yang bagai surga. Setelah populer dengan Kalibiru, kali ini daerah Kulonprogo mempersembahkan Pule Payung.

Nama tempat ini diambil dari nama pohon Pule dengan bentuk menyerupai payung. Pengelola pun menamakan tempat ini Pule Payung. Namun pohon besar tersebut kini sudah tumbang. Pengelola Pule Payung sendiri nerupakan warga sekitar yang tergabung dalam kelompok tani setempat.

Pule Payung berada di Hargotirto, Kokap Kabupaten Kulonprogo. Letaknya sendiri tidak jauh dari tempat wisata Kalibiru. Sehingga tempat ini bisa menjadi rekomendasi alternatif bila Kalibiru sudah terlalu ramai.

Untuk mencapai tempat ini diperlukan kondisi kendaraan yang prima dan kemampuan menyetir yang baik. Karena kondisi jalannya berkelok dan lumayan terjal.

Pule Payung sendiri memiliki view waduk Sermo dan hamparan perbukitan Menoreh. Menjadikan tempat ini cocok untuk berburu foto instagenic. Pule Payung menyediakan beberapa spot foto menarik.

Mulai dari spot Lolipop dengan keunikan bentuknya yang mirip permen lolipop. Disini pengunjung bisa berfoto bersama ataupun sendiri.

Bila ingin berfoto seperti spot Bundar di Kalibiru, tempat ini memiliki spot Wolu. Adapula Spot Sepeda Langit dimana pengunjung akan menaiki sepeda kemudian sepeda tersebut akan dijalankan diatas seutas tali. Spot terluas di tempat ini dan membuat betah berlama-lama adalah spot Angkasa. Di sini pengunjung disediakan properti kursi dan meja.

Pengunjung bisa berfoto seolah sedang minum teh di ketinggian. Kita juga bisa sekedar menikmati keindahan alam Yogyakarta dari ketinggian lalu mengabadikannya dengan kamera. Spot lain yang disediakan antara lain Kursi Langit, Jembatan Surga dan Flying Fox.

Untuk berfoto disetiap spot pengunjung dikenakan tarif beragam antara Rp 10.000- Rp 35.000. Harga tersebut sudah termasuk jasa foto dengan pengambilan sudut terbaik.

Namun pengunjung diperkenankan membawa kamera sendiri. Semua hasil foto bisa dipilih di tempat khusus sebelum pintu keluar.

Setelah puas berfoto, pengunjung dapat bersantai sejenak di gazebo sambil menikmati pemandangan. Tidak perlu khawatir lapar ataupun haus disini sudah ada warung yang menjual aneka penganan.

Selain itu fasilitas lain yang dimiliki tempat ini antara lain toilet, musala dan toko souvenir.

Kamu Sudah ke Museum Macan Belum?

Museum satu ini jauh dari kata membosankan. Inilah Museum Macan yang instagrammable dan bisa kamu nikmati bersama keluarga atau sahabat di akhir pekan.

Macan dalam Museum Macan yang berlokasi di Jalan Perjuangan no .5 kebun Jeruk , Jakarta Barat ini adalah singkatan dari Modern and Contemporary Art in Nusantara. Museum ini buka dari jam 10.00 sampai 18.00 WIB .

Seni modern dan kontemporer yang dipamerkan disini tdak terbatas pada lukisan saja tetapi juga menampilkan gaya kontemporer dengan berbagai media, tehnik dan dan seni instalasi.

Bagi pengunjung yang pernah melihat pameran di Galeri nasional , akan menemukan beberapa persamaan diantaranya suatu pameran dengan tema tertentu akan berlangsung selama beberapa waktu , dan di waktu yang lain akan berubah lagi. Contohnya sejak tanggal 1 Mei hingga 21 Juli 2019 di Museum Macan masih akan berlangsung pameran dengan tema Dunia Dalam Berita.

Dalam pameran dengan tema Dunia Dalam Berita ditampilkan karya-karya dari perupa penting Indonesia yang aktif pada pertengahan tahun 1990 hingga pertengahan tahun 2000 an . Ada sepuluh perupa yang memamerkan karyanya yaitu  Agus Suwage, FX Harsono, Heri Dono, I GAK Murniasih , I Nyoman Masriadi, Krisna Murti, Mella Jaarsma, S. Teddy D, Taring Padi dan Tisna Sanjaya.

Bagi penikmat seni, memasuki museum ini seperti memuaskan seluruh indera terhadap karya yang ditampilkan, ruangan yang nyaman dengan penyejuk ruangan, penataan karya seni lengkap dengan penjelasannya, adanya pemandu yang bisa menjelaskan secara rinci masing-masing karya dan cerita dibaliknya sungguh menjadikan tour keliling ruangan dengan luas 7100m2 begitu menarik.

Museum yang tutup pada setiap hari Senin ini juga tidak luput dari kunjungan anak-anak muda yang datang untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Pengunjung muda ini biasanya menghabiskan lebih banyak waktu untuk berfoto, tak salah memang karena museum ini juga memiliki daya tarik tersendiri untuk diabadikan.

Salah satu karya seni yang menjadi favorit adalah Infinity Mirrored Room karya seniman Jepang, Yayoi Kusama.Untuk berfoto di sini, pengunjung harus antre dan diberi waktu masing-masing 30 detik.