Selasa, 04 Februari 2020

Viral di Instagram, Mural Rak Buku Raksasa dari Belanda

 Ada pemandangan unik di Utrecht, Belanda. Terdapat mural rak buku raksasa yang di sebuah bangunan apartemen. Mural ini pun viral di Instagram.

Dirangkum detikcom, Senin (15/4/2019) mural berbentuk rak buku raksasa ini dilukis seniman Belanda bernama Jan Is De Man. Proyek yang merupakan kerjasama dengan pemilik apartemen ini juga dibantu oleh seniman jalanan bernama Deef Feed.

Ide menggambar mural dengan tema rak buku di Utrecht ini tidak datang begitu saja. Dia diminta oleh para penghuni apartemen untuk menggambar sesuatu yang menggambarkan mereka. Awalnya ada ide untuk menggambar senyum yang besar, namun diurungkan karena terlalu sederhana.

Setelah berpikir dan mengamati bentuk bangunan apartemen, terlintaslah ide untuk menggambar mural rak buku raksasa. Dia pun membulatkan niatnya dan meminta orang-orang untuk ikut menyumbangkan ide-ide buku yang ingin diletakan dalam rak bukunya.

Butuh satu minggu penuh bagi Jan dan Deef untuk menyelesaikan proyek ini. Mereka harus membuat dengan sungguh-sungguh, supaya gambar mereka memang mewakili keadaaan lingkungan dan juga mempunyai nilai estetika.

Setelah mural ini selesai, tanggapan positif pun mengalir kepada kedua seniman ini. Tidak hanya disukai oleh penghuni apartemen dan lingkungannya, namun juga disukai khalayak ramai dan wisatawan.

Para penghuni pun mengakui, mereka merasakan aura yang berbeda semenjak gambar itu menghiasi lingkungan mereka. Mural ini menjadi penyatu karena terdapatnya keberagaman buku di gambar rak yang merupakan ide semua penghuni apartemen. Spot ini pun menjadi tempat wisata di Belanda yang baru.

Semenjak diresmikan, mural rak buku raksasa ini pun viral di Instagram. Banyak orang-orang di luar kawasan apartemen yang datang dengan sengaja untuk selfie dan mengunggahkanya ke media sosial. 

Kemenpar Gaet Wisman Malaysia Lewat Festival Crossborder Entikong

Pada 26-27 April 2019 mendatang Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan menggelar Festival Crossborder (FC) di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Adella Raung mengatakan hal ini sebagai bentuk keseriusan Kemenpar menggarap area perbatasan.

"Kami ingin menggenjot wisatawan mancanegara masuk lewat perbatasan. Khususnya mendatangkan wisatawan Malaysia melalui PLBN Entikong. Karena itu, kami akan menggelar Festival Crossborder pada 26-27 April 2019 mendatang di PLBN Entikong," ujar Adella dalam keterangan tertulis, Senin (15/4/2019).

Hal tersebut diungkapkannya dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Kegiatan Festival Crossborder di Kabupaten Sanggau.

Ia mengatakan pengamanan festival melibatkan kepolisian, BAS, dan Koramil. Juga ada aparat tambahan seperti Bela Negara dan Pemuda Pancasila. Kendaraan masuk pun harus sesuai SOP, secara administrasi harus ada tax dan untuk keamanan perlu scan/xray.

"Izin masuk wisman Malaysia kita usahakan bisa menggunakan IC atau paspor. Namun, Hal ini masih perlu dibicarakan ke depannya di imigrasi Malaysia. Sebagai solusi saat ini, imigrasi bisa mempercepat pembuatan pas Sepadan untuk melintasi pintu batas tanpa paspor. Sebab tahun sebelumnya Festival Crossborder membuat kunjungan wisman pada saat acara membludak," jelasnya.

Adella menambahkan Festival Crossborder Entikong 27-28 April akan menghadirkan penyanyi dangdut Jenita Janet dan Dela Adellia. Namun, ada juga artis dan seniman lokal yang turut meramaikannya.

"Kita sudah persiapkan dua artis Jenita Janet dan Dela Adellia. Tahun sebelumnya pernah mendatangkan Fitri Carlina dan Iis Dahlia, dan terbukti penontonnya membludak," tuturnya.

Festival Crossborder Entikong juga akan ditampilkan artis-artis lokal seperti Tuan Muda band, UKM Seni Tari STKIP Entikong dan Sanggar Dahlia.

"Selain itu nanti juga akan ada Pameran Kuliner dan UKM. Ada Rumah Kopi, Kojal, Arcia Oil, Koperasi Batas Negeri (Kerajinan), Wisata Alam Desa Perbatasan dan banyak lagi," pungkasnya.

Sementara itu Asisten Deputi Destinasi Regional II Reza Pahlevi menambahkan, Entikong, Kabupaten Sanggau, kini semakin nyaman dan mudah diakses.

"Akses jalan ke Entikong sudah rapi. Sangat nyaman buat para pelintas batas. Ini tentu akan memudahkan wisatawan perbatasan. Apalagi PLBN Entikong juga sangat cantik dan bisa menjadi daya tarik buat border tourism," paparnya.

Tiket Pesawat Mahal, Menpar Beberkan Janji Menhub akan Menurunkannya

Harga tiket pesawat yang dinilai kemahalan masih jadi persoalan. Menpar Arief Yahya membeberkan janji Menhub Budi Karya Sumadi yang akan menurunkannya.

Hal itu diungkapkan Arief saat mengisi acara di Ruang Auditorium Gedung Tempo, Jakarta, Senin (15/4/2019). Nantinya Kementerian Perhubungan akan memberi regulasi dengan formula terbarunya.

"Menhub janji kalau airlines tidak menurunkan harga, Kemenhub dengan regulasinya yang akan menurunkan harga," kata Arief.

Dalam ilmu ekonomi, Arief menjelaskan ringkas tentang penggunaan ilmu elastisitas permintaan atau price elasticity of demand (PED). Yakni ukuran perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga.

Kata Arief, membenarkan permasalahan mahalnya harga tiket pesawat dan tengah jadi sorotannya. Karena, kenaikan harga tiket ini mempengaruhi kunjungann wisatawan.

"Ada price elasticity kamu naik 20 persen dan kamu turun 20 persen. Kejadiannya memang ke destinasi tertentu lebih dari 100 persen ngaruhnya ke industri," jelas dia.

"Kamu boleh naik, jangan mendadak dan besar sekali. Nggak cuma di pariwisata ngaruhnya tapi juga di bisnis dan sektor lainnya. Kita tunggu keputusan Kemenhub," tambah Arief dalam penjelasannya.

Viral di Instagram, Mural Rak Buku Raksasa dari Belanda

 Ada pemandangan unik di Utrecht, Belanda. Terdapat mural rak buku raksasa yang di sebuah bangunan apartemen. Mural ini pun viral di Instagram.

Dirangkum detikcom, Senin (15/4/2019) mural berbentuk rak buku raksasa ini dilukis seniman Belanda bernama Jan Is De Man. Proyek yang merupakan kerjasama dengan pemilik apartemen ini juga dibantu oleh seniman jalanan bernama Deef Feed.

Ide menggambar mural dengan tema rak buku di Utrecht ini tidak datang begitu saja. Dia diminta oleh para penghuni apartemen untuk menggambar sesuatu yang menggambarkan mereka. Awalnya ada ide untuk menggambar senyum yang besar, namun diurungkan karena terlalu sederhana.

Setelah berpikir dan mengamati bentuk bangunan apartemen, terlintaslah ide untuk menggambar mural rak buku raksasa. Dia pun membulatkan niatnya dan meminta orang-orang untuk ikut menyumbangkan ide-ide buku yang ingin diletakan dalam rak bukunya.

Butuh satu minggu penuh bagi Jan dan Deef untuk menyelesaikan proyek ini. Mereka harus membuat dengan sungguh-sungguh, supaya gambar mereka memang mewakili keadaaan lingkungan dan juga mempunyai nilai estetika.

Setelah mural ini selesai, tanggapan positif pun mengalir kepada kedua seniman ini. Tidak hanya disukai oleh penghuni apartemen dan lingkungannya, namun juga disukai khalayak ramai dan wisatawan.

Para penghuni pun mengakui, mereka merasakan aura yang berbeda semenjak gambar itu menghiasi lingkungan mereka. Mural ini menjadi penyatu karena terdapatnya keberagaman buku di gambar rak yang merupakan ide semua penghuni apartemen. Spot ini pun menjadi tempat wisata di Belanda yang baru.

Semenjak diresmikan, mural rak buku raksasa ini pun viral di Instagram. Banyak orang-orang di luar kawasan apartemen yang datang dengan sengaja untuk selfie dan mengunggahkanya ke media sosial.