Senin, 02 Maret 2020

Kunjungan Turis ke Aceh Meningkat 2 Kali Lipat, Inggris Mendominasi

Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Aceh akhir tahun lalu meningkat 2 kali lipat. Yang sebelumnya didominasi Malaysia, kini malah Inggris.

Berdasarkan data dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, jumlah wisatawan mancanegara yang berlibur ke Aceh pada Desember 2018 sebanyak 4.056 orang. Jumlah ini meningkat 138,59 persen jika dibandingkan November lalu dengan total 1.700 orang. Jika dibanding Desember 2017, jumlah pelancong ke Aceh juga meningkat 20,86 persen.

"Secara kumulatif (Januari-Desember 2018), total wisman yang masuk melalui pintu kedatangan di Provinsi Aceh sebesar 33.787 orang mengalami peningkatan sebesar 2,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017," kata Kepala BPS Aceh Wahyudin dalam konferensi pers di Kantor BPS Aceh, Jumat (1/2/2019).

Dari jumlah kunjungan turis yang meningkat drastis itu, negara asal wisatawan juga mengalami perubaham. Selama sebelas bulan, pelancong asal Malaysia selalu mendominasi kunjungan ke Aceh. Namun pada Desember, jumlah wisatawan Inggris yang berlibur ke Serambi Mekkah meningkat hampir 13 kali lipat.

Pada akhir tahun, jumlah wisatawan asal Inggris yang masuk ke Aceh yaitu 1.811 orang atau meningkat dibanding November sebanyak 145 orang. Empat besar wisman lainnya yang melancong ke Tanah Rencong yaitu dari negara Malaysia (992 orang), Amerika Serikat (182 orang), Australia (84 orang), dan Jerman (45 orang).

"Jika total dari Januari-Desember 2018, wisman yang masuk melalui pintu kedatangan di Provinsi Aceh secara lima besar berasal dari Negara Malaysia sebanyak 24.652 orang, Inggris sebanyak 2.356 orang, Tiongkok sebanyak 854 orang, Amerika Serikat sebanyak 784 orang, dan Perancis sebanyak 493 orang," jelas Wahyudin.

Sedangkan jika dilihat dari wilayah, pada Desember 2018 wisman terbanyak berasal dari Eropa berjumlah 2.206 orang. Jumlah itu meningkat sebesar 541,28 persen dibanding bulan November 2018.

"Kemudian disusul oleh wilayah ASEAN sebanyak 1.033 orang atau mengalami peningkatan sebesar 5,30 persen dibandingkan bulan November 2018. Selanjutnya dari wilayah Timur Tengah sebanyak 367 orang," ujarnya.

Meski jumlah wisatawan meningkat, tapi tingat penghunian kamar (TPK) hotel berbintan di Aceh justru mengalami penurunan akhir tahun lalu. Pada Desember 2018, jumlah penghuni kamar sebesar 43,38 persen atau mengalami penurunan sebear 4,79 poin dibanding November.

Menurut Wahyudin, rata-rata lama tamu menginap total di Desember 2018 pada hotel bintang yaitu selama 1,84 hari, lebih tinggi dibandingkan akomodasi lainnya yaitu selama 1,53 hari. Pada bulan Desember 2018, rata-rata lama menginap tamu asing di hotel bintang lebih tinggi dibandingkan dengan tamu nusantara, begitu juga pada akomodasi lainnya.

"Tercatat rata-rata lama menginap tamu asing pada hotel bintang selama 3,63 hari, sedangkan tamu nusantara selama 1,77 hari. Rata-rata lama menginap tamu asing pada akomodasi lainnya adalah selama 5,53 hari sedangkan tamu nusantara selama 1,49 hari," rinci Wahyudin. 

Indonesia Masuk Negara Terindah, Ini yang Tak Boleh Dilewatkan Turis

Indonesia masuk daftar negara terindah di dunia nomor 6 versi Rough Guides. Inilah beberapa destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan turis di Indonesia.

Rough Guides merupakan buku dan situs pemandu perjalanan asal Inggris. Sejak dari tahun 1982, Rough Guides sudah menjadi rekomendasi para traveler dunia khususnya dari Eropa.

Di awal tahun 2019, seperti biasanya Rough Guides melansir negara-negara terindah di dunia yang wajib dikunjungi. Dilihat detikTravel dari situs resminya, Jumat (1/2/2019) Rough Guides mempersembahkan 'The Most Beautiful Countries in the World'. Indonesia ada di peringkat ke-6.

Tak hanya itu, Rough Guides juga melansir beberapa destinasi yang tak boleh dilewatkan turis. Dilihat detikTravel dari laman resminya, Rough Guides menulis 'Things Not To Miss in Indonesia'.

Terdapat 15 poin, termasuk destinasi dan aktivitas wisata. Di peringkat pertama, Rough Guides menulis tentang aktivitas wisata melihat orangutan di Bukit Lawang, Sumatera Utara.

Bukit Lawang masuk dalam bagian Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Di sini turis bisa melihat orangutan lebih dekat, yang suka menghabiskan waktunya di atas pohon. Sekaligus tentu, diberi informasi jelas tentang kehidupan orangutan dari pemandu setempat.

Sungai Kapuas di Kalimantan menempati peringkat nomor 2 hal yang tak boleh dilewatkan turis di Indonesia. Rough Guides menulis, 'Cruise past mangroves, jungle and stilt villages along Indonesia's longest river'.

Destinasi-destinasi berikutnya yakni Tana Toraja, Candi Borobudur, Ubud di Bali, Gunung Rinjani di Lombok, Pulau Rinca untuk melihat komodo, Pantai G-Land sebagai tempat surfing menantang, Yogyakarta, 3 gili di Lombok (Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno), Cagar Alam Tangkoko di Sulawesi Utara untuk melihat tarsius, melihat Krakatau dan Sumba untuk melihat Festival Pasola.

Rough Guides juga menyebut Indonesia punya banyak spot diving dan snorkeling, serta makanan Indonesia yang begitu menggoyang lidah. 'Indonesia's cuisine is never bland,' begitu pujinya.

Penghargaan 'The Most Beautiful Countries in the World' dengan Indonesia sebagai salah satu negaranya, menjadi optimisme baru bagi pariwisata Indonesia. Setelah sepanjang tahun 2018 kemarin beberapa bencana alam terjadi, kini saatnya pariwisata Indonesia kembali bangkit.

Kunjungan Turis ke Aceh Meningkat 2 Kali Lipat, Inggris Mendominasi

Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Aceh akhir tahun lalu meningkat 2 kali lipat. Yang sebelumnya didominasi Malaysia, kini malah Inggris.

Berdasarkan data dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, jumlah wisatawan mancanegara yang berlibur ke Aceh pada Desember 2018 sebanyak 4.056 orang. Jumlah ini meningkat 138,59 persen jika dibandingkan November lalu dengan total 1.700 orang. Jika dibanding Desember 2017, jumlah pelancong ke Aceh juga meningkat 20,86 persen.

"Secara kumulatif (Januari-Desember 2018), total wisman yang masuk melalui pintu kedatangan di Provinsi Aceh sebesar 33.787 orang mengalami peningkatan sebesar 2,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017," kata Kepala BPS Aceh Wahyudin dalam konferensi pers di Kantor BPS Aceh, Jumat (1/2/2019).

Dari jumlah kunjungan turis yang meningkat drastis itu, negara asal wisatawan juga mengalami perubaham. Selama sebelas bulan, pelancong asal Malaysia selalu mendominasi kunjungan ke Aceh. Namun pada Desember, jumlah wisatawan Inggris yang berlibur ke Serambi Mekkah meningkat hampir 13 kali lipat.

Pada akhir tahun, jumlah wisatawan asal Inggris yang masuk ke Aceh yaitu 1.811 orang atau meningkat dibanding November sebanyak 145 orang. Empat besar wisman lainnya yang melancong ke Tanah Rencong yaitu dari negara Malaysia (992 orang), Amerika Serikat (182 orang), Australia (84 orang), dan Jerman (45 orang).