Minggu, 01 Maret 2020

Jatuh Cinta Pada Pantai Teluk Asmoro di Malang

Pantai Teluk Asmoro di Malang Selatan, akan membuat kamu jatuh cinta. Pemandangannya indah, kita bisa main air, main pasir, kemping dan puas foto-foto.

Liburan saya kali ini serba dadakan dan cepat, karena jenuh dari rutinitas kerjaan dan tepatnya ingin lari dari kenyataan. Iseng-iseng saya buka tiket.com untuk mencari tiket murah di tanggal yang telah saya tentukan dengan destinasi random. Sekejap mata saya terkesima melihat adanya tiket promo pesawat ke Malang. Tanpa pikir panjang saya langsung melakukan transaksi termasuk guest house yang akan saya tempati dari tiket.com, karena tiket.com #semuaadatiketnya.

Sebenarnya saya sudah pernah mengunjungi Kota Malang dan berwisata ke Kota Batu beberapa tahun yang lalu. Makanya, kali ini saya mencoba untuk mengunjungi daerah Malang Selatan.

Malang Selatan terkenal akan pantai-pantainya yang indah dengan jarak yang berdekatan. Hati pun mantap memilih Pantai Teluk Asmoro, pantai yang katanya mirip Raja Ampat versi Pulau Jawa.

Hari H pun tiba, tiket sudah di tangan dan petualangan pun dimulai! Perjalanan dari Bandara Abdul Rachman Saleh ke tempat tujuan sekitar 2 jam dengan mengendarai mobil, jalan yang mulus, berkelok-kelok dan pemandangan yang menawan menjadi teman perjalanan saya yang mengasyikan.

Sayangnya waktu itu hujan turun rintik-rintik, jadi saya tidak bisa berhenti sejenak untuk berfoto-foto di spot spot tertentu sepanjang perjalanan. Menjelang sore saya sampai di lokasi, terlihat jelas sisa hujan di sore itu.

Tanah merah yang becek menyambut kedatangan saya. Saya tak menyerah begitu saja, sepatu pun dilepas untuk menghindari licin dan kotor. Untuk pertama kalinya saya ke pantai tanpa alas kaki alias nyeker, namun terbayar dengan pemandangan yang sangat memukau.

Pantai Teluk Asmoro memiliki bukit-bukit kecil di lepas pantainya, disana pun kita bisa bermain pasir, berkemah maupun berselfi-selfi ria. Pantai ini cocok untuk orang seperti saya, yang ingin lari dari kenyataan. Malang Selatan benar benar ngangenin.

Sejarah dan Misteri Makam Pandu di Bandung

Bandung adalah kota liburan favorit saat akhir pekan. Kalau mau wisata unik ayo jelajahi sejarah dan misteri di Makam Pandu. Ada makam Freemason juga lho. Berani?

Bandung, siapa tak kenal dengan kota yang dijuluki Paris Van Java ini? Sebuah kota yang boleh jadi merupakan primadona bagi para traveler. Bagaimana tidak? Bandung memang bak nirwana, apa-apa yang dicari sangat bisa kau dapati di Bandung.

Coba sebut apa ragam wisata apa yang kau inginkan? Wisata kuliner, banyak! Di mulai dari kuliner tradisional hingga kuliner hits dengan sajian arsitektur kafe yang Instagramable. Apa lagi, fashion? Bukankah sudah saya sebut jika Bandung ini dijuluki Paris Van Java? Rasanya sudah tak perlu saya jelaskan lagi ya. Sebut apa lagi, wisata alam? Sempat mendengar kalau Bandung diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum? Nah itulah jawabannya, wisata alam di Bandung memang geulisnya tiada dua.

Tak cuma berhenti di situ, ada ragam wisata unik lainnya yang mungkin saja belum banyak orang tau. Wisata mistis ke Bandung Medical Center misalnya dan wisata sejarah di Makam Pandu.

Makam? Iya makam, kamu tidak salah baca. Destinasi wisata saya kali ini adalah sebuah Komplek Pemakaman Pandu yang berada di daerah Pasteur. Letaknya tak susah dicari, bagi yang seringkali atau sudah pernah traveling ke Bandung dijamin kalian pernah melewatinya, letaknya pas di sebelah kanan sebelum Flyover Pasopati jika datang dari arah Jakarta.

Lalu apa yang menjadi keunikan Makam Pandu ini? Di sini terdapat berbagai macam model makam, dimulai yang sederhana hingga yang direka sedemikian rupa seperti istana mini, yang paling unik sih ada satu model makam yang berbentuk laci. Disebut laci, karena tempat pemakaman yang bisa ditarik keluar.

Tapi jika bicara model makam yang ikonik, di Makam Pandu ini ada satu makam yang menjadi ikon, ialah makam keluarga pengusaha peternak sapi berkebangsaan Italia bernama Ursone. Makam mendiang Ursone ini menjadi unik karena bangunannya yang bergaya Eropa, lengkap dengan patung-patung yang membuatnya menarik.

Ke Raja Ampat Modal Tiket Promo, Bisa! (2)

Setelah itu, ada Wayag. Wayag merupakan bukit karst. Dibutuhkan waktu sekitar 20-30 menit untuk sampai di puncaknya. Jangan khawatir karena sudah ada jalur yang sudah disiapkan hingga ke puncak. Wayag terkenal dengan gugusan pulau-pulau dan laut bergradasi warna biru, hijau, dan toska akan menjadi pemandangan yang dapat dikenang seumur hidup.

Selanjutnya ada Pianemo. Mirip seperti Wayag, kita bisa melihat pemandangan indah lautan biru kehijauan dan gugusan pulau-pulau. Di Pianemo sudah ada tangga kayu dengan sekitar 300 anak tangga.

Tak jauh dari Pianemo ada Telaga Bintang. Untuk menyaksikan keindahan telaga berbentuk bintang ini, biasanya harus mendaki sekitar 15 menit menuju puncak bukit. Bukitnya sama seperti Wayag yakni karst yang sudah dibuat jalur aman oleh penduduk setempat. Telaga ini terbentuk seperti bentuk bintang secara alamiah. Airnya berwarna kehijauan dan jernih.

Ada juga Pasir Timbul. Pantai ini muncul sewaktu-waktu. Artinya, jika air laut sedang pasang, kawasan ini akan tenggelam dan tidak terlihat. Pasirnya sangat putih bersih. Beberapa pulau kecil di kejauhan akan menambah nuansa pemandangan pantai yang unik.

Setelah itu, langkah selanjutnya adalah pastikan traveler sekalian memiliki budget yang sesuai dengan perjalanan itu. Durasi dan destinasi tentu akan menentukan seberapa banyak budget yang dikeluarkan. Ada baiknya, traveler memiliki tabungan khusus jalan-jalan sehingga saat melakukan perjalanan bahkan ke Raja Ampat pun, tabungan penting dan kebutuhan hidup lainnya tetap terjaga. Tentu traveler tak mau kan pulang-pulang liburan dari Raja Ampat malah jadi tak bisa makan.

Setelah menentukan waktu perjalanan dan setiap lokasi yang ingin didatangi, yang paling penting adalah membeli tiket keberangkatan dan kembali. Dulu sempat dengar selentingan bahwa membeli tiket ke Raja Ampat butuh budget yang sangat mahal. Sempat was-was juga. Makanya, saya langsung download tiket.com agar setiap hari bisa pantau harga tiket pesawat. Yang paling penting, tiket.com selalu rajin mengirimkan notifikasi jika sedang ada promo.

Sampai suatu siang, aku dapat notifikasi bahwa sedang ada promo tiket pesawat ke semua destinasi. Dapat notifikasi tiket promo itu lebih indah dari dapat chat dari pacar. Akhirnya, aku bisa beli tiket berangkat dan kembali sekaligus (PP) hanya seharga Rp 2,4 juta berkat tiket promo dari tiket.com. Berangkatnya dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta menuju Bandara di Sorong, Papua Barat. Dari Sorong perjalanan ke Raja Ampat ditempuh dengan kapal laut.

Perjalanan ke Raja Ampat makin penuh rasanya karena dapat tiket pesawat harga promo dari tiket.com. Di era digital seperti saat ini, para traveler semakin dimudahkan berkat hadirnya platform seperti tiket.com. Tak hanya praktis dan mudah, pra traveler pun mendapatkan nilai tambah yang snagat bermanfaat seperti harga promo. Tentu ini sangat mendukung finansial para traveler. Uang selisihnya bisa ditabung untuk menjelajah ke petualangan selanjutnya.

Ada Kawasan Homestay Arborek sangat tenang karena merupakan perkampungan kecil. Arborek menjadi kawasan homestay yang cocok bagi yang ingin merasakan kesederhanaan dan menyatu dengan alam. Meskipun sebuah kawasan homestay, Arborek memiliki panorama alam dan bawah laut sangat indah, bahkan ikan dan terumbu karang terlihat jernih dari permukaan. Dermaga Arborek terkenal dengan pemandangan matahari terbenamnya yang indah.