Rabu, 04 Maret 2020

Di Pinggiran Kota Banda Aceh Ada Wisata Apa Ya?

Wisata di Aceh tiada habisnya, selain pantainya yang cantik kita bisa mencari suasana pedesaan yang masih alami, tak jauh dari pusat Kota Banda Aceh kita bisa menuju Kota Jantho yang berada di Aceh Besar. Di sana kita bisa menuju salah satu desa yang berada di wilayah Aceh besar yang bernama Desa Jalin. Di Jalin ini kita bisa menemukan satu sungai yang masih alami yang di apit dengan bukit nan indah.
Di sekitar sungai banyak aktivitas yang bisa di lakukan oleh para wisatawan, salah satunya berkemah! Ketika traveler ikut serta berwisata dengan salah satu lembaga yang menangani masalah anak di bawah Kementerian Sosial RI. Banyak kegiatan yang di lakukan, dari Bakti sosial, wisata edukasi, penanaman pohon, pengajian malam di musala desa, mengunjungi sekolah dasar, turun ke sawah, pengolahan madu dan bermain di sungai.

Kegiatan yang di lakukan selama dua hari ini menjadikan para peserta bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan bisa mendukung minat dan bakat anak. Pesertanya rata-rata anak sekolah. Tak hanya itu dalam kegiatan ini juga bisa mengenalkan objek wisata di lokasi Jalin ini. Tentunya kegiatan ini sudah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat dan beberapa instansi yang mendukung kegiatan tersebut.

Ayo berwisata ke Aceh sambil mengenalkan edukasi alam yang indah untuk anak-anak kita!

Cari Ketenangan? Kunjungilah Kerinci yang Penuh Destinasi Wisata

Bagi masyarakat yang tinggal di kota besar, waktu libur menjadi waktu istimewa yang sangat dinanti untuk sejenak menyepi dari bisingnya kesibukan dan rutinitas. Tidak bisa dipungkiri, rutinitas kerja yang normatif kerap kali membuat sebagian orang mengalami kelelahan, bosan, jenuh, serta stress.
Salah satu cara untuk merefres kembali pikiran yang datang dari seabreg tugas yang menumpuk tersebut adalah berlibur. Momen yang paling tepat untuk kita bisa merasakan liburan tersebut adalah libur akhir tahun. Mereka yang tinggal di pedesaan sangat menginginkan bisa berlibur di kota, sedangkan mereka yang hidup di kota-kota besar, sangat merindukan suasana pedesaan yang natural, sejuk, serta terdapat beraneka ragam destinasi wisata.

Salah satu destinasi yang harus kita sambangi adalah kaki Gunung Kerinci, daerah ini menjadi saksi bisu bagi kekayaan alam yang potensial untuk terus dikembangkan sebagai pilihan wisata di Pulau Sumatera. Sebutan bagi daerah ini dikenal dengan 'Sekepal tanah surga yang dicampakkan ke muka bumi'. Surga dalam kosakata kita sehari-hari kerap diidentikkan dengan tempat atau kondisi yang menggambarkan keindahan, kenikmatan, serta kebahagiaan.

Namanya juga surga, tidak ada manusia yang tidak ingin ke sana dan memperoleh kebahagiaan di dalamnya. Sejauh ini kita kerap kali beranggapan bahwa kebahagiaan hanya mungkin bisa diraih dengan faktor-faktor materi, uang yang banyak, makanan yang enak. Namun apakah benar-benar segampang itu? Dari data penelitian yang penulis lakukan pada anak muda, terutama mahasiswa se-Kota Jambi, bahwa kebahagiaan juga termanifestasi lewat sikap religius (19,84 %), pikiran positif (45,23%), bekumpul dengan orang lain (34,12), prioritas sosial (22, 22%), serta prioritas diri (45, 23%). Pada bagian prioritas diri, kategori paling besar adalah refreshing dan indikator paling banyak dijawab ketika menyebut kata refreshing adalah jalan-jalan alias liburan.

Air Terjun Tersembunyi Bermandi Cahaya Pelangi di Polewali Mandar

Kabupaten Polewali Mandar punya banyak potensi wisata tak terjamah. Salah satunya Air Terjun Lakunnu yang tersembunyi dan bermandikan cahaya pelangi.

Menjelajahi pedalaman Polewali Mandar, tidak pernah lepas dari tempat wisata baik yang telah dikelola maupun yang masih perawan. Salah satunya Air Terjun Lakunnu yang terletak di Dusun Salulambu, Desa Tapua, Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Berada jauh di tengah hutan, air terjun yang satu ini, memiliki daya tarik sendiri yang rasanya sebanding dengan beratnya perjalanan yang harus ditempuh untuk mencapai lokasinya. detikTravel menjelajah ke sana akhir pekan kemarin.

Selain terdiri dari beberapa tingkatan dengan ketinggian berbeda-beda, salah satu keistimewaan Air Terjun Lakunnu, lantaran kerap memancarkan bias cahaya warna warni menyerupai pelangi. Air Terjun Lakunnu berada di tengah hutan, sekitar 37 km dari Kecamatan Wonomulyo, pusat Kabupaten Polewali Mandar.

Dari Kecamatan Wonomulyo, menuju Desa Tapua pengunjung dapat menggunakan motor atau mobil dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Sesampainya di pusat desa perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki atau menggunakan motor trail, lantaran medan yang ditempuh cukup berat, melewati sejumlah anak sungai dan jalan yang ekstrem.

Sekitar 500 meter sebelum mencapai lokasi air terjun, perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki, karena pengunjung akan melewati sejumlah pohon besar yang tumbang dan menutup jalan hingga menuruni jalan yang cilin dengan kemiringan nyaris mencapai 90 derajat.

Sesampainya di lokasi air terjun, rasa lelah pengunjung melewati beratnya perjalanan untuk mencapai lokasi ini, terbayar lunas dengan keindahan Air Terjun Lakunnu yang dikelilingi pepohonan tinggi di sekitarnya, membuat udara juga terasa sangat sejuk.

Air Terjun Lakunnu memiliki 4 tingkatan. Yang pertama setinggi 20 meter, yang kedua setinggi 8 meter, yang ketiga setinggi 30 meter dan yang terakhir setinggi 6 meter. Namun yang kerap dikunjungi warga, hanyalah air terjun pada tingkatan 3 dan keempat saja.

Di dasar air terjun pada tingkatan ketiga, terdapat sebuah kolam kecil dengan kedalaman satu meter, yang bisa dipakai untuk bermain air. Di sisi kiri dan kanan air terjun juga terlihat tebing batu, di dekatnya menjuntai akar pepohonan yang kerap dimanfaatkan warga untuk bermain ayunan, layaknya Tarzan.

Jika sedang beruntung, pada waktu tertentu pengunjung dapat melihat langsung bias cahaya warna-warni mirip pelangi memantul pada dinding batu di balik air terjun. Sayang saat saya berkunjung ke tempat ini, bias cahaya warna-warni mirip pelangi yang dipacarkan tidak terlalu jelas dan perlahan memudar .

Namun tentu saja itu tidak membuat saya kecewa, apalagi di balik air terjun pada tingkatan keempat, terdapat sebuah gua kecil, yang cocok dijadikan tempat untuk berfoto, lumayan sebagai bukti bahwa saya telah menginjakkan kaki di tempat ini.

Selain dijadikan tempat berwisata oleh warga setempat, keberadaan Air Terjun Lakunnu ternyata memiliki peran penting bagi warga di daerah ini. Air Terjun ini mengalir menjadi saluran irigasi persawahan dan air bersih penduduk.

"Selain untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, aliran air air terjun yang disalurkan melalui pipa paralon ini, juga dimanfaatkan untuk mengairi sedikitnya 30 hektar areal persawahan warga di daerah ini," ujar Firman, warga yang mengantar saya ke tempat ini.

Itu sebabnya keberadaan Air Terjun Lakunnu sangat dijaga warga, karena memiliki peran penting dalam kehidupan warga di daerah ini. Sementara itu salah seorang pengunjung, Sudirman mengaku takjub dan puas, lantaran baru pertama kali mendatangi lokasi air terjun di mana dirinya bisa menyaksikan langsung cahaya berwarna-warni seperti pelangi.

"Saya sangat puas, rasa lelah di perjalanan tidak terasa setelah tiba di tempat ini, bagi saya ini pengalaman pertama yang luar biasa karena jarang kita bisa melihat cahaya mirip pelangi yang dihasilkan tanpa campur tangan manusia," ujarnya keheranan.

Penasaran dengan Air Terjun Lakunnu yang punya bias cahaya warna-warninya mirip pelangi? Ayo rencanakan petualangan kamu ke sana. Tapi ingat, selalu jaga alam sekitarnya, jangan merusak agar keindahan air terjun ini supaya dapat terus dinikmati tanpa mengganggu fungsinya yang lain.