Rabu, 04 Maret 2020

Air Terjun Tersembunyi Bermandi Cahaya Pelangi di Polewali Mandar

Kabupaten Polewali Mandar punya banyak potensi wisata tak terjamah. Salah satunya Air Terjun Lakunnu yang tersembunyi dan bermandikan cahaya pelangi.

Menjelajahi pedalaman Polewali Mandar, tidak pernah lepas dari tempat wisata baik yang telah dikelola maupun yang masih perawan. Salah satunya Air Terjun Lakunnu yang terletak di Dusun Salulambu, Desa Tapua, Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Berada jauh di tengah hutan, air terjun yang satu ini, memiliki daya tarik sendiri yang rasanya sebanding dengan beratnya perjalanan yang harus ditempuh untuk mencapai lokasinya. detikTravel menjelajah ke sana akhir pekan kemarin.

Selain terdiri dari beberapa tingkatan dengan ketinggian berbeda-beda, salah satu keistimewaan Air Terjun Lakunnu, lantaran kerap memancarkan bias cahaya warna warni menyerupai pelangi. Air Terjun Lakunnu berada di tengah hutan, sekitar 37 km dari Kecamatan Wonomulyo, pusat Kabupaten Polewali Mandar.

Dari Kecamatan Wonomulyo, menuju Desa Tapua pengunjung dapat menggunakan motor atau mobil dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Sesampainya di pusat desa perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki atau menggunakan motor trail, lantaran medan yang ditempuh cukup berat, melewati sejumlah anak sungai dan jalan yang ekstrem.

Sekitar 500 meter sebelum mencapai lokasi air terjun, perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki, karena pengunjung akan melewati sejumlah pohon besar yang tumbang dan menutup jalan hingga menuruni jalan yang cilin dengan kemiringan nyaris mencapai 90 derajat.

Sesampainya di lokasi air terjun, rasa lelah pengunjung melewati beratnya perjalanan untuk mencapai lokasi ini, terbayar lunas dengan keindahan Air Terjun Lakunnu yang dikelilingi pepohonan tinggi di sekitarnya, membuat udara juga terasa sangat sejuk.

Air Terjun Lakunnu memiliki 4 tingkatan. Yang pertama setinggi 20 meter, yang kedua setinggi 8 meter, yang ketiga setinggi 30 meter dan yang terakhir setinggi 6 meter. Namun yang kerap dikunjungi warga, hanyalah air terjun pada tingkatan 3 dan keempat saja.

Di dasar air terjun pada tingkatan ketiga, terdapat sebuah kolam kecil dengan kedalaman satu meter, yang bisa dipakai untuk bermain air. Di sisi kiri dan kanan air terjun juga terlihat tebing batu, di dekatnya menjuntai akar pepohonan yang kerap dimanfaatkan warga untuk bermain ayunan, layaknya Tarzan.

Jika sedang beruntung, pada waktu tertentu pengunjung dapat melihat langsung bias cahaya warna-warni mirip pelangi memantul pada dinding batu di balik air terjun. Sayang saat saya berkunjung ke tempat ini, bias cahaya warna-warni mirip pelangi yang dipacarkan tidak terlalu jelas dan perlahan memudar .

Namun tentu saja itu tidak membuat saya kecewa, apalagi di balik air terjun pada tingkatan keempat, terdapat sebuah gua kecil, yang cocok dijadikan tempat untuk berfoto, lumayan sebagai bukti bahwa saya telah menginjakkan kaki di tempat ini.

Selain dijadikan tempat berwisata oleh warga setempat, keberadaan Air Terjun Lakunnu ternyata memiliki peran penting bagi warga di daerah ini. Air Terjun ini mengalir menjadi saluran irigasi persawahan dan air bersih penduduk.

"Selain untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, aliran air air terjun yang disalurkan melalui pipa paralon ini, juga dimanfaatkan untuk mengairi sedikitnya 30 hektar areal persawahan warga di daerah ini," ujar Firman, warga yang mengantar saya ke tempat ini.

Itu sebabnya keberadaan Air Terjun Lakunnu sangat dijaga warga, karena memiliki peran penting dalam kehidupan warga di daerah ini. Sementara itu salah seorang pengunjung, Sudirman mengaku takjub dan puas, lantaran baru pertama kali mendatangi lokasi air terjun di mana dirinya bisa menyaksikan langsung cahaya berwarna-warni seperti pelangi.

"Saya sangat puas, rasa lelah di perjalanan tidak terasa setelah tiba di tempat ini, bagi saya ini pengalaman pertama yang luar biasa karena jarang kita bisa melihat cahaya mirip pelangi yang dihasilkan tanpa campur tangan manusia," ujarnya keheranan.

Penasaran dengan Air Terjun Lakunnu yang punya bias cahaya warna-warninya mirip pelangi? Ayo rencanakan petualangan kamu ke sana. Tapi ingat, selalu jaga alam sekitarnya, jangan merusak agar keindahan air terjun ini supaya dapat terus dinikmati tanpa mengganggu fungsinya yang lain.

Setiap Minggu, Warga Kota di Selandia Baru Ini 'Menghilang'

Hamilton di Selandia Baru adalah kota singgah untuk wisatawan yang mau ke Hobitton. Namun setiap hari Minggu di musim panas, penduduknya seperti menghilang.

Hamilton adalah kota kecil yang berjarak 125 km dari Auckland. Ini sering jadi kota singgah untuk traveler yang mau berwisata ke Hobbiton dan Glowworm Caves karena kota ini terletak di antaranya.

Kota ini punya destinasi andalan berupa Hamilton Gardens, salah satu taman kota terbaik di dunia. detikTravel atas undangan maskapai Emirates berkunjung ke sana pada Minggu (20/1/2019). Emirates memang memiliki rute Denpasar-Auckland.

Namun ada yang aneh dengan suasana Minggu itu, kota ini sepi bukan main. Bahkan jalanan utama kota ini begitu sepi. Restoran buka tapi pengunjung sedikit, museum juga begitu. Kemana orang-orang pergi? Usut punya usut setelah bertanya-tanya, kami mendapat info soal acara bernama Gourmet on the Gardens.

Segeralah kami menuju acara yang dimaksud yang letaknya di sebelah Hamilton Gardens. Ternyata ada 100-an mobil parkir di sana. Oh la la... rupanya di sinilah seluruh warga kota berada. Hiruk pikuk penduduk Kota Hamilton ada di sini semuanya.

Info dari pihak panitia, setiap hari Minggu di musim panas digelar festival kuliner bernama Gourmet on The Gardens setiap pukul 16.00 sampai saat sunset pukul 20.00. Lokasinya ada di lapangan rumput yang sangat luas di samping Hamilton Gardens.

Di kawasan ini ada sekltar 30 food truck menggelar aneka kuliner dari berbagai belahan dunia. Warga Hamilton dan wisatawan semua datang ke sini untuk menikmati matahari di musim panas Bumi selatan.

Mereka membawa tikar atau karpet sendiri, kursi dan perlengkapan piknik lainnya. Lalu mereka bisa membeli aneka makanan dan minuman, lalu pesta makan bersama deh. Asyik banget kan!

Untuk hiburannya, ada penampilan grup band lokal menghibur pengunjung. EO-nya cukup rapi, ada area untuk mengumpulkan piring kotor. Jadinya taman tetap bersih.

Ada makanan apa saja sih? Macam-macam. Ada burger, fish and chips, sushi Jepang, paella Spanyol, minuman lemon ala Amerika, es krim, taco Meksiko, ayam ala Vietnam dan lain-lain. Harganya lumayan terjangkau yaitu NZD 3-15 (Rp 28 ribu-144 ribu)

Untuk traveler muslim hati-hati ya, ada banyak menu babi di sini. Kamu bisa pilih menu ikan, ayam atau sapi biar aman. Tapi, kalau mau makanan halal ada lho! Ada gerai bernama Chicken Couple yang menyediakan menu makanan Vietnam dengan ayam yang halal. Tanda 'Halal' dipasang di spanduk mereka.

Festival Gourmet on The Garden adalah cara terbaik untuk para traveler berbaur dengan warga lokal di Selandia Baru. Di sini kita bisa bersuka ria bersama, makan enak dan menonton musik merdu. Siapa tahu bisa sekalian menambah teman.

Cara ke sana:

Emirates memiliki rute penerbangan dari Bali ke Auckland sekali sehari. Dari Bandara Auckland, traveler bisa melanjutkan perjalanan ke Hamilton dengan bus antarkota sampai Terminal Hamilton. Kemudian ada bus namanya Busit dari Terminal Hamilton Transport Centre ke Hamilton Gardens. Pada hari Minggu, pakai bus nomor 29 ke Hamilton Gardens, lalu jalan ke lokasi festival Gourmet on The Gardens. Tapi kalau tidak mau repot, taksi online Uber bisa mengantar Anda dengan cepat.