Kamis, 05 Maret 2020

Serambi Mekkah yang Penuh Cerita

Banyak cerita yang bisa kamu temukan di Aceh. Mulai keindahan pantai, kuliner dan museumnya. Yuk main ke Serambi Mekah.

Jika berbicara tentang tsunami di Indonesia kita langsung teringat dengan bencana Aceh di akhir tahun 2004 silam. Bencana Tsunami besar meninggalkan luka yang dalam bukan saja untuk bangsa Indonesia sendiri, melainkan untuk bangsa di dunia. Banyak negara yang turut menyumbang dan mengulurkan tangan langsung untuk membantu pemulihan Aceh.

Anda sopan kami segan, begitulah kira-kira kata-kata pertama yang terlintas dalam benak saya setiap mendengar nama Aceh disebut. Bermula dari tulisan di tepi pantai yang mengingatkan para wisatawannya untuk menghargai budaya penduduk setempat yang kental dengan nilai agama dan kesopanan.

Bus adalah sarana transportasi yang saya pilih kali ini. Sebenarnya ada juga pesawat langsung menuju Aceh, baik dari Jakarta atau Medan tempat saya tinggal. Hanya saja kami lebih memilih menggunakan bus karena keputusan kami mengunjungi Aceh serba mendadak. Tiket Bus Medan ke Banda Aceh seharga Rp 225 ribu, itu sudah bus VIP, maksudnya sudah ber AC, diberikan selimut, dan duduknya pun nyaman. Formasi duduk 2-2.

Dalam pembelian tiket kita pun diperkenankan untuk memilih tempat duduk. Sekitar jam 9 malam bus pun bergerak dari pangkalannya menuju Banda Aceh. Karena hari sudah malam tidak ada lagi pemandangan yang bisa kami nikmati selama perjalanan, dan kami pun tertidur.Lumayan menghemat uang hotel 1 malam, sampai-sampai sudah pagi dan langsung bisa menikmati kota Banda Aceh. Pukul 8 pagi dan akhirnya kami pun sampai di Banda Aceh. Supir dan mobil sewaan pun sudah menunggu kami di stasiun, dan kami memulai perjalanan kami.

Tempat wisata pertama yang kami kunjungi adalah Kampung Persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok. Kampung ini didirikan sebagai bantuan kepada korban-korban tsunami. Seperti yang telah kita ketahui pada tanggal 26 Desember 2004 silam, Aceh terkena tsunami yang parah dan banyak menelan korban jiwa. Sebagian penduduk di dunia bahu membahu untuk menyumbang meringankan beban para korban tsunami. Salah satunya bantuan datang dari Cina, maka terciptalah kampung persahabatan ini.

Penduduk setempat menamakan kampung ini adalah kampung Jackie Chan, karena sang aktor dan penyanyi ini turut menyumbang pembangunan kampung ini. Kampung ini berada di atas bukit dengan pemandangan gunung dan laut. Rumah-rumah yang d bangun pun sangat rapi dan sangat layak tinggal. Jalanannya pun di aspal sangat rapi.

Matahari sudah dipuncak, kami pun berhenti untuk sekedar makan siang menikmati ayam sampah atau ayam tangkap khas Banda Aceh. Namanya saja sampah mungkin karena tampilannya yang berserakan seperti sampah.Tetapi soal rasa jangan ditanya, lezat dan unik.

Selain itu, Aceh juga terkenal dengan kopinya yang nikmat. Kopi sanger adalah minuman kopi susu khas Aceh. Kuliner yang tidak kalah menarik untuk di coba adalah Sate Matang dan Mie Aceh.Jangan sampai dilewatkan yah kuliner-kuliner ini. Menuju perjalanan ke hotel kami sempatkan untuk singgah melihat salah satu mesjid terbesar di Aceh, yaitu Mesjid Baiturrahman.

Selain itu Masjid Baiturrahman ini juga merupakan salah satu bangunan paling megah di Asia Tenggara. Masjid ini sudah melalui tragedi pembakaran oleh kolonial Belanda tahun 1973 sampai hantaman tsunami tahun 2004. Bangunan Mesjid ini selamat dari hantaman tsunami walaupun terjadi kerusakan di beberapa bagian mesjid. Renovasi pasca tsunami 2004 menelan biaya kurang lebih sekitar 20 Miliar, dananya di dapat berasal dari bantuan dunia internasional.

Besarnya tsunami kala itu turut menyeret kapal PLTD Apung ke daratan,bukan itu saja bahkan ada kapal yang nyangkut di atap rumah warga. Kapal ini setidaknya menyelematkan 59 nyawa penumpang didalamnya. Baik kapal PLTD Apung dan Kapal di atas Rumah  Lampulo ini sekarang menjadi objek wisata tsunami. Sebagai tempat pendidikan bencana serta perlindungan darurat andai tsunami terjadi lagi, Aceh sudah memiliki Museum Tsunami.

Spot Terbaik Menikmati Sunrise di Tulungagung (2)

Selain itu yang nggak kalah WOW adalah, disini terdapat Danau air tawar yang banyak orang bilang namanya adalah Danau Cinta. Keren nggak tuh, persis didepan danau yang notabenenya air tawar ada Pantai Sine yang merupakan air asin. Mantap nih guys. Disekitaran danau ada bukit yang menjulang tinggi menambah epic pemandangan disini.

Guys, kalo kalian kesini pas air pantai surut, kalian bisa main ke batu karang yang ada disekitaran pantai dan tentunya bisa berfoto ria disana hehe. Sebenernya ada banyak tempat wisata yang ada didalam Pantai Sine selain berburu sunrise disini. Siapkan stamina yang prima aja yah buat explore secara menyeluruh bagian demi bagian Pantai Sine.

Overall, Pantai Sine ini cocok banget buat kalian yang suka berburu sunrise dan memancing. Eits, cocok juga kok buat pecinta senasi makan ikan langsung di pinggir pantai. Pantai Sine ini menawarkan begitu banyak potensi bahari yang nggak gitu-gitu aja. ada banyak aktivitas dan spot instagramable yang wajib banget kalian abadikan dan share di media sosial kalian.

Tapi guys, kesadaran masyarakat dan juga pengunjung disini masih rendah. Jangan heran kalau kita masih banyak melihat sampah-sampah berserakan disini. Apalagi sampah plastik yang membutuhkan waktu puluhan tahun agar dapat diurai tanah. Itu juga kalau terpendah di dalam tanah, kalao akhirnya ke pantai bisa dimakan hewan-hewan laut dan bisa merusak ekosistem laut yang ada saat ini.

Kalau sudah begitu jadinya anak cucu kita mau liat apa? foto-foto ikan di internet gitu? Yuk ah buat kalian yang akan berkunjung ke Pantai Sine, kalau kalian membawa sampah tolong dibuang pada tempat yang telah disedikan yah kalo nggak bawa pulang lagi sampahnya. Be smart travellerya.

Lumayan lah yah 3-4 jam bisa rebahan menunggu subuh. Setelah solat subuh, kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Sine untuk berburu sunrise. Untuk aksesbilitasnya sudah bagus dan mudah kok guys, hampir semua jalanya sudah di aspal. Selama pejalanan kalian akan disuguhkan pemandangan alam yang epic banget. kalian akan mengelilingi bukit-bukit yang akan memberikan kesegaran yang hakiki hihi.

Tahu nggak banyak yang bilang Pantai Sine itu adalah Balinya Tulungagung. Kenapa banyak yang bilang begitu? Karena Pantai Sine ini memiliki spot sunrise terbaik di Tulungagung. Makanya nggak salah banyak orang dateng kesini untuk berburu sunrise-nya.

Untuk Harga Tiket Masuk (HTM) Pantai Sine perorang adalah Rp. 10.000 dan belum termasuk parkira kendaraan yah guys. Dan akan naik apabila weekend dan hari libur nasional. Nah ada tapi-nya nih guys, kemaren aku karena pagi banget udah ada disana jadi posnya belum dibuka jadi bayarnya tetap ada warga di dalam tapi harganya bisa nego jadi Rp 7.000 per orang.

Ada Apa Aja di Pantai Sine?

Selain spot sunrise yang mempesona, di Pantai Sine kalin juga bisa melakukan banyak hal. Contohnya : buat kalian yang punya hobi mancing, Pantai Sine cocok untuk kalian. Kalian akan melihat banyak pemancing disini yang mengitari pinggiran Pantai Sine. Nggak mau ribet mancing, kalian tetep bisa makan olahan sea food yang enak di warung-warung yang disediakan diantara Cemoro Sewu.

Apalagi itu Cemoro Sewu? Nah Cemoro Sewu ini adalah hutan pinus yang ada disekitaran pinggir Pantai Sine. Selain tempatnya yang rindang dan asik banget buat duduk-duduk santai, Cemoro Sewu ini instagramble banget. Anak-anak Instagram pasti nggak akan kelewatan momen disini nih hihi.