Sabtu, 07 Maret 2020

Mengenal Tradisi Bau Nyale yang Unik dari Lombok

Berbicara tentang Lombok, memang tidak terlepas dari keunikkan yang dimilikinya. Salah satunya budaya uniknya adalah tradisi Bau Nyale.

Tradisi ini adalah kegiatan menangkap cacing laut dengan tangan. Budaya ini hanya digelar sekali dalam setahun.

Bahkan kini, tradisi ini dikemas dalam bentuk event besar dan dirangkaikan dengan berbagai kegiatan ikonik lainnya. Di tahun 2019 ini saja, Tradisi ini masuk dalam Top 10 Event Nasional Kementrian Pariwisata Republik Indonesia dengan sebutan Festival Pesona Bau Nyale 2019.

Nyale adalah sebutan bagi jenis cacing laut oleh orang Lombok yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika. Seorang putri cantik kerajaan yang memilih menceburkan dirinya ke laut lepas.

Alasannya cukup sederhana, Mandalika terkenal cantik. Sehingga banyak pangeran datang untuk memperebutkan Mandalika. Tak menginginkan terjadinya perang, Mandalika memilih untuk terjun ke laut.

Dengan menangkap Nyale, warga mengartikan telah bertemu dengan putri Mandalika yang menjelma sebagai cacing. Tak heran jika dalam pelaksanaannya, ribuan warga dari berbagai usai mengerumuni laut hanya untuk menangkap cacing tersebut.

Legenda Putri Mandalika ini dikenal hampir di seluruh penjuru Pulau Lombok bahkan hingga ke penjuru Pulau Sumbawa. Meski begitu, belum ada bukti kuat sejarah yang menyatakan Mandalika yang sangat melegenda ini.

Proses menangkap Nyale dilakukan dengan menggunakan jaring khusus dan dimulai sejak dini hari menjelang pagi. Dibantu dengan alat penerang seperti senter, warga siap menangkap cacing yang memiliki beragam warna ini di tepi laut. Dibutuhkan kesabaran agar tangkapan banyak, mengingat cacing ini cukup lincah dan licin.

Nyale warna-warni ini dikenal mengandung protein yang tinggi sehingga sangat nikmat dan layak untuk dikosumsi. Tak heran jika setelah menangkapnya, warga langsung memasak dengan cara pepes menggunakan daun pisang. Ini jadi salah satu wisata kuliner yang bisa kamu jajal.

Mengintip Pembuatan Perhiasan Cantik di Thailand

Jalan-jalan ke Thailand, jangan lupa mampir ke Gems Gallery Phuket. Inilah tempat pembuatan perhiasan yang bikin kamu tergoda!

detikTravel berkesempatan berkunjung ke Phuket, Thailand bersama Princes Cruise dari tanggal 19-23 Januari. Kami pun berlayar dengan rute Singapura-Penang-Phuket dan balik lagi ke Singapura.

Pada saat ke Phuket, kami pun berkunjung ke pusat perhiasan terbesar di Phuket yang bernama Gems Gallery Phuket. Di sini kamu bisa melihat proses pembuatan perhiasan dan juga membeli perhiasan.

Saat di ruangan pembuatan perhiasan, traveler bisa melihat bagaimana proses pembuatan cincin, dipoles mengkilap, pembuatan kalung dan pemasangan batu permata.

Memasuki pintu galeri, traveler akan disambut oleh tulisan World Biggest Jewelry Store. Di bawahnya pun terdapat beberapa kerang mempercantik tulisannya.

Tak jauh dari pintu masuk traveler akan masuk ke sebuah ruangan yang cukup luas. Di sinilah para pekerja membuat dan merangkai perhiasan. Dan di satu sisi dinding terpajang beragam batu mulia berukuran besar dan berwarna-warni.

Di dalam ruangan ini ada kamu bisa melihat pekerja yang membuat kalung, meleburkan logam, memoles cincin dan merangkainya menjadi perhiasan cantik. Hebatnya, mereka tidak terganggu dan masih fokus bekerja walau ramai dikunjungi oleh turis. Kamu juga boleh mengambil foto.

Setelah puas melihat proses pembuatan, traveler bisa juga melihat ribuan koleksi perhiasan yang berada di ruangan koleksi. Di sinilah surga beragam perhiasan cantik, mulai cincin, kalung, anting, liontin, gelang, mutiara dipajang dan disusun di estalase kaca.

Di ruangan ini tidak diperbolehkan mengambil gambar dan video. Dan traveler yang ingin berbelanja perhiasan bisa memilih di ribuan koleksi ini. Harganya dimulai dari 1 jutaan.

Selain perhiasan, di sini juga dijual beragam produk dari kulit buaya. Seperti tas, dompet, dan ikat pinggang. Harganya pun dimulai dari 1,2 jutaan.

Traveler yang ingin membawa pulang oleh-oleh cantik juga bisa. Di sini terdapat beragam sovenir seperti miniatur gajar yang terbuat dari kristal dan logam. Juga ada beragam pin cantik, sabun mandi, dan produk kosmetik Thailand yang bisa traveler bawa pulang.

Bantu Pariwisata, Citilink Promo Rp 250 Ribu dari Malaysia ke Banyuwangi

 Maskapai Citilink menebar promo. Terbang dari Malaysia ke Banyuwangi cuma Rp 250 ribu, begitu pun sebaliknya.

Promo tersebut berlaku mulai penerbangan hari ini, Rabu (23/1/2019). Harga sebesar Rp 250 ribuan itu berlaku untuk jadwal penerbangan hingga Maret mendatang.

Perwakilan Citilink Banyuwangi Dadang Teguh Setiawan membenarkan Citilink menggelar promo tiket penerbangan Banyuwangi-Kuala Lumpur mulai Rp 250 ribu.

"Promo digelar untuk meningkatkan okupansi pada saat low season seperti ini. Lewat promo tersebut diharapkan okupansi penumpang mencapai 80 persen lebih," ujarnya kepada detikTravel, Rabu (23/1/2019).

Dadang menambahkan, selain lewat promo tiket, peningkatan okupansi penumpang juga didukung program Wonderful Banyuwangi Hot Deals yang diluncurkan Pemkab Banyuwangi.

Lewat paket tersebut, tiket pesawat Kuala Lumpur-Banyuwangi PP, menginap dua malam di hotel berbintang, biaya masuk destinasi wisata unggulan, transportasi lokal, hingga menikmati ragam kuliner khas Banyuwangi dikemas alias dibundel jadi satu. Harga paket wisata yang dibuka mulai Januari sampai Maret mendatang, itu sangat terjangkau, yakni RM 999 atau sekitar Rp 4,2 juta.

"Kami selalu mendukung program pemerintah. Kami berharap dengan program kita ini semakin meningkatkan wisatawan ke Banyuwangi," pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terus berupaya melakukan promosi untuk meningkatkan kunjungan wisata.

"Ini juga bagian dari upaya promosi Banyuwangi dan Citilink untuk menggenjot wisatawan Malaysia untuk mengunjungi Banyuwangi," ujarnya.

Mengenal Tradisi Bau Nyale yang Unik dari Lombok

Berbicara tentang Lombok, memang tidak terlepas dari keunikkan yang dimilikinya. Salah satunya budaya uniknya adalah tradisi Bau Nyale.

Tradisi ini adalah kegiatan menangkap cacing laut dengan tangan. Budaya ini hanya digelar sekali dalam setahun.

Bahkan kini, tradisi ini dikemas dalam bentuk event besar dan dirangkaikan dengan berbagai kegiatan ikonik lainnya. Di tahun 2019 ini saja, Tradisi ini masuk dalam Top 10 Event Nasional Kementrian Pariwisata Republik Indonesia dengan sebutan Festival Pesona Bau Nyale 2019.

Nyale adalah sebutan bagi jenis cacing laut oleh orang Lombok yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika. Seorang putri cantik kerajaan yang memilih menceburkan dirinya ke laut lepas.

Alasannya cukup sederhana, Mandalika terkenal cantik. Sehingga banyak pangeran datang untuk memperebutkan Mandalika. Tak menginginkan terjadinya perang, Mandalika memilih untuk terjun ke laut.

Dengan menangkap Nyale, warga mengartikan telah bertemu dengan putri Mandalika yang menjelma sebagai cacing. Tak heran jika dalam pelaksanaannya, ribuan warga dari berbagai usai mengerumuni laut hanya untuk menangkap cacing tersebut.

Legenda Putri Mandalika ini dikenal hampir di seluruh penjuru Pulau Lombok bahkan hingga ke penjuru Pulau Sumbawa. Meski begitu, belum ada bukti kuat sejarah yang menyatakan Mandalika yang sangat melegenda ini.