Sabtu, 07 Maret 2020

Mengintip Pembuatan Perhiasan Cantik di Thailand

Jalan-jalan ke Thailand, jangan lupa mampir ke Gems Gallery Phuket. Inilah tempat pembuatan perhiasan yang bikin kamu tergoda!

detikTravel berkesempatan berkunjung ke Phuket, Thailand bersama Princes Cruise dari tanggal 19-23 Januari. Kami pun berlayar dengan rute Singapura-Penang-Phuket dan balik lagi ke Singapura.

Pada saat ke Phuket, kami pun berkunjung ke pusat perhiasan terbesar di Phuket yang bernama Gems Gallery Phuket. Di sini kamu bisa melihat proses pembuatan perhiasan dan juga membeli perhiasan.

Saat di ruangan pembuatan perhiasan, traveler bisa melihat bagaimana proses pembuatan cincin, dipoles mengkilap, pembuatan kalung dan pemasangan batu permata.

Memasuki pintu galeri, traveler akan disambut oleh tulisan World Biggest Jewelry Store. Di bawahnya pun terdapat beberapa kerang mempercantik tulisannya.

Tak jauh dari pintu masuk traveler akan masuk ke sebuah ruangan yang cukup luas. Di sinilah para pekerja membuat dan merangkai perhiasan. Dan di satu sisi dinding terpajang beragam batu mulia berukuran besar dan berwarna-warni.

Di dalam ruangan ini ada kamu bisa melihat pekerja yang membuat kalung, meleburkan logam, memoles cincin dan merangkainya menjadi perhiasan cantik. Hebatnya, mereka tidak terganggu dan masih fokus bekerja walau ramai dikunjungi oleh turis. Kamu juga boleh mengambil foto.

Setelah puas melihat proses pembuatan, traveler bisa juga melihat ribuan koleksi perhiasan yang berada di ruangan koleksi. Di sinilah surga beragam perhiasan cantik, mulai cincin, kalung, anting, liontin, gelang, mutiara dipajang dan disusun di estalase kaca.

Di ruangan ini tidak diperbolehkan mengambil gambar dan video. Dan traveler yang ingin berbelanja perhiasan bisa memilih di ribuan koleksi ini. Harganya dimulai dari 1 jutaan.

Selain perhiasan, di sini juga dijual beragam produk dari kulit buaya. Seperti tas, dompet, dan ikat pinggang. Harganya pun dimulai dari 1,2 jutaan.

Traveler yang ingin membawa pulang oleh-oleh cantik juga bisa. Di sini terdapat beragam sovenir seperti miniatur gajar yang terbuat dari kristal dan logam. Juga ada beragam pin cantik, sabun mandi, dan produk kosmetik Thailand yang bisa traveler bawa pulang.

Gara-gara Perburuan Rusa, Haruskah TN Komodo Sampai Ditutup?

Salah satu alasan penutupan Taman Nasional (TN) Komodo adalah populasi rusa sebagai makanan komodo menurun. Ini tanggapan dari peneliti komodo.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat rencananya akan menutup Taman Nasional Komodo selama 1 tahun. Didasari oleh kondisi habitat komodo di Kabupaten Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores itu sudah semakin berkurang serta kondisi tubuh komodo yang kecil sebagai dampak dari berkurangnya rusa yang menjadi makanan utama komodo. Soal berkurangnya rusa, salah satu sebabnya karena perburuan ilegal.

detikTravel mewawancarai Deni Purwandana, Koordinator Yayasan Komodo Survival Program yang menjadi mitra dari Balai TN Komodo tentang penelitian populasi dan habitat Si Naga Purba tersebut. Menurutnya, populasi rusa yang jadi salah satu makanan komodo tidak menurun.

"Kami tidak melihat penurunan populasi rusa di Pulau Komodo. Untuk di Pulau Rinca, ada sedikit kecenderungan penurunan populasi rusa, tapi makanan komodo juga tidak hanya bergantung pada rusa. Ada kerbau dan babi hutan," katanya kepada detikTravel, Rabu (23/1/2019).

Deni juga menyinggung soal perburuan rusa. Menurutnya, soal keamanan harus lebih dijaga dari para pemburu ilegal. Terutama, di wilayah-wilayah yang aksesnya sulit dijangkau.

"Soal perburuan rusa itu harus diperhatikan lebih intensif, karena mungkin saja perburuan terjadi di daerah yang sulit dijangkau seperti di bagian barat Pulau Komodo," terang Deni.

Aparat mengecek lokasi pemburuan rusa di Pulau KomodoAparat mengecek lokasi pemburuan rusa di Pulau Komodo (dok. istimewa)


Selain itu, ada banyak faktor yang membuat populasi rusa menurun. Bisa saja area padang rumput yang jadi habitat rusa menurun dan lain sebagainya.

"Kita harus butuh lebih banyak data untuk meneliti populasi rusa, melalui pendekatan multi disiplin. Seperti memakai citra satelit dari tahun ke tahun untuk melihat padang rumput yang jadi area makannya rusa dan lain-lain. Benar-benar harus dikaji lebih dalam," ungkap Deni.

Hingga kini, wacana penutupan TN Komodo masih sebatas wacana. Belum ada keputusan dan pemberitahuan resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Mengenal Tradisi Bau Nyale yang Unik dari Lombok

Berbicara tentang Lombok, memang tidak terlepas dari keunikkan yang dimilikinya. Salah satunya budaya uniknya adalah tradisi Bau Nyale.

Tradisi ini adalah kegiatan menangkap cacing laut dengan tangan. Budaya ini hanya digelar sekali dalam setahun.

Bahkan kini, tradisi ini dikemas dalam bentuk event besar dan dirangkaikan dengan berbagai kegiatan ikonik lainnya. Di tahun 2019 ini saja, Tradisi ini masuk dalam Top 10 Event Nasional Kementrian Pariwisata Republik Indonesia dengan sebutan Festival Pesona Bau Nyale 2019.

Nyale adalah sebutan bagi jenis cacing laut oleh orang Lombok yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika. Seorang putri cantik kerajaan yang memilih menceburkan dirinya ke laut lepas.

Alasannya cukup sederhana, Mandalika terkenal cantik. Sehingga banyak pangeran datang untuk memperebutkan Mandalika. Tak menginginkan terjadinya perang, Mandalika memilih untuk terjun ke laut.

Dengan menangkap Nyale, warga mengartikan telah bertemu dengan putri Mandalika yang menjelma sebagai cacing. Tak heran jika dalam pelaksanaannya, ribuan warga dari berbagai usai mengerumuni laut hanya untuk menangkap cacing tersebut.

Legenda Putri Mandalika ini dikenal hampir di seluruh penjuru Pulau Lombok bahkan hingga ke penjuru Pulau Sumbawa. Meski begitu, belum ada bukti kuat sejarah yang menyatakan Mandalika yang sangat melegenda ini.

Proses menangkap Nyale dilakukan dengan menggunakan jaring khusus dan dimulai sejak dini hari menjelang pagi. Dibantu dengan alat penerang seperti senter, warga siap menangkap cacing yang memiliki beragam warna ini di tepi laut. Dibutuhkan kesabaran agar tangkapan banyak, mengingat cacing ini cukup lincah dan licin.

Nyale warna-warni ini dikenal mengandung protein yang tinggi sehingga sangat nikmat dan layak untuk dikosumsi. Tak heran jika setelah menangkapnya, warga langsung memasak dengan cara pepes menggunakan daun pisang. Ini jadi salah satu wisata kuliner yang bisa kamu jajal.

Mengintip Pembuatan Perhiasan Cantik di Thailand

Jalan-jalan ke Thailand, jangan lupa mampir ke Gems Gallery Phuket. Inilah tempat pembuatan perhiasan yang bikin kamu tergoda!

detikTravel berkesempatan berkunjung ke Phuket, Thailand bersama Princes Cruise dari tanggal 19-23 Januari. Kami pun berlayar dengan rute Singapura-Penang-Phuket dan balik lagi ke Singapura.

Pada saat ke Phuket, kami pun berkunjung ke pusat perhiasan terbesar di Phuket yang bernama Gems Gallery Phuket. Di sini kamu bisa melihat proses pembuatan perhiasan dan juga membeli perhiasan.

Saat di ruangan pembuatan perhiasan, traveler bisa melihat bagaimana proses pembuatan cincin, dipoles mengkilap, pembuatan kalung dan pemasangan batu permata.

Memasuki pintu galeri, traveler akan disambut oleh tulisan World Biggest Jewelry Store. Di bawahnya pun terdapat beberapa kerang mempercantik tulisannya.

Tak jauh dari pintu masuk traveler akan masuk ke sebuah ruangan yang cukup luas. Di sinilah para pekerja membuat dan merangkai perhiasan. Dan di satu sisi dinding terpajang beragam batu mulia berukuran besar dan berwarna-warni.

Di dalam ruangan ini ada kamu bisa melihat pekerja yang membuat kalung, meleburkan logam, memoles cincin dan merangkainya menjadi perhiasan cantik. Hebatnya, mereka tidak terganggu dan masih fokus bekerja walau ramai dikunjungi oleh turis. Kamu juga boleh mengambil foto.

Setelah puas melihat proses pembuatan, traveler bisa juga melihat ribuan koleksi perhiasan yang berada di ruangan koleksi. Di sinilah surga beragam perhiasan cantik, mulai cincin, kalung, anting, liontin, gelang, mutiara dipajang dan disusun di estalase kaca.

Di ruangan ini tidak diperbolehkan mengambil gambar dan video. Dan traveler yang ingin berbelanja perhiasan bisa memilih di ribuan koleksi ini. Harganya dimulai dari 1 jutaan.

Selain perhiasan, di sini juga dijual beragam produk dari kulit buaya. Seperti tas, dompet, dan ikat pinggang. Harganya pun dimulai dari 1,2 jutaan.

Traveler yang ingin membawa pulang oleh-oleh cantik juga bisa. Di sini terdapat beragam sovenir seperti miniatur gajar yang terbuat dari kristal dan logam. Juga ada beragam pin cantik, sabun mandi, dan produk kosmetik Thailand yang bisa traveler bawa pulang.