Senin, 09 Maret 2020

Traveling ke Tempat Ini Bisa Dapat Rp 1,4 Juta, Mau?

 Biasanya jalan-jalan ke luar negeri harus menabung terlebih dahulu. Kalau ke kota ini, kamu malah dibayar. Kok begitu?

Inilah San Luis Obispo, sebuah kota di bagian negara California, Amerika Serikat. Dilansir detikTravel dari berbagai sumber, Sabtu (19/1/2019) San Luis Obispo berada di tengah-tengah wilayah Los Angeles dan San Fransisco.

Ada penawaran menarik yang diberikan oleh San Luis Obispo. Untuk 500 turis pertama yang datang pada musim dingin, akan mendapatkan kompensasi sebesar USD 100 atau setara dengan Rp 1,4 juta.

Namun, karena hanya dilakukan pada musim dingin, hanya berlaku dalam waktu singkat. Dimulai pada tanggal 1 Januari hingga 31 Maret mendatang.

Lalu, bagaimana caranya?

Pengunjung harus memesan kamar selama dua malam di hotel yang berada di area San Luis Obispo melalui website resmi mereka. Setelah itu, mengirimkan email ke pihak San Luis Obispo dan mendapatkan nomor konfirmasi.

Namun, jika email tidak dibalas, artinya kuota sudah penuh. Serta kompensasi juga tidak bisa didapatkan.

Meskipun begitu, San Luis Obispo memiliki berbagai atraksi wisata menarik. Misalnya, road trip dengan pemandangan perbukitan yang indah. Beberapa cagar alam juga jadi daya tarik utamanya.

Selain itu, ada juga Bubblegum Alley. Sebuah gang dengan dekorasi permen karet bekas yang ditempel sepanjang tembok. Jijik, tapi warna-warni..

Kalau traveler mau coba ke sini, bisa naik pesawat menuju San Fransisco. Kemudian bisa melanjutkan perjalanan darat dari bandara San Fransisco selama 3 jam waktu tempuh.

4 Perbedaan Kapak Wiro Sableng dalam Film dan Dunia Nyata

Kapak Wiro Sableng yang asli bisa dilihat wisatawan di Muzium Negara Malaysia. Ada sejumlah perbedaan dengan kapak Wiro Sableng dalam novel dan filmnya.

Mengejutkan bukan? Kapak Wiro Sableng sungguhan ada di dunia nyata dan artefak dari Jawa itu disimpan baik-baik di Muzium Negara Malaysia di Kuala Lumpur.

Letaknya ada di Galeri B area B2 yaitu koleksi dari kerajaan-kerajaan Melayu di Nusantara. Di area tersebut banyak artefak kuno berupa perhiasan dan persenjataan.

detikTravel pun berkunjung ke sana beberapa pekan lalu. Rupanya ada sejumlah perbedaan dengan kapak Wiro Sableng yang dikenal lewat novel karya Bastian Tito.

Inilah foto perbandingan dua kapak itu:

Nah, yuk kita bandingkan perbedaannya:

1. Soal nama Wiro Sableng

Wiro Sableng adalah tokoh silat yang kocak karangan Bastian Tito. Nama senjatanya adalah Kapak Maut Naga Geni 212.

Sedangkan di dunia nyata, Wiro Sableng adalah justru nama kapaknya. Umurnya diperkirakan 100 tahun dan digunakan raja-raja Jawa, begitu keterangan dari pihak museum.

2. Ukuran

Kapak Wiro Sableng dalam novel dan film ukurannya pendek, sekitar 50 cm. Gagangnya pas segenggaman tangan.

Kapak Wiro Sableng yang asli di Muzium Negara ukurannya sekitar 1 meter. Gagangnya lebih panjang.

3. Bentuk kapak

Kapak Wiro Sableng adalah kapak besar bermata dua dengan gagang berupa seruling dan ujungnya berkepala naga. Di setiap mata kapak ada tulisan 212 dengan angka modern.

Nah, bentuk kapak Wiro Sableng yang asli di Muzium Negara beda lagi. Ini adalah kapak bermata dua dengan gagang kayu yang cukup panjang. Bagian atasnya ada lagi trisula yang cukup panjang.

4. Motif logam (pamor)

Dalam versi novel dan film serial, logam kapaknya mulus berkilau tanpa motif. Sedangkan dalam versi film layar lebar, logam kapaknya memiliki motif emboss seperti keris yang lazim disebut pamor. Motif pamornya adalah aliran air, api dan udara dengan bulatan seperti matahari di tengah antara dua mata kapak. Angka 212 lebih mirip simbol centang.

Kapak Wiro Sableng yang asli di Muzium Negara tentu saja tidak ada tulisan 212. Sedangkan pamornya juga memiliki motif emboss urat kayu yang indah. Tampak seperti sebuah karya seni yang indah hasil tempaan berulang-ulang.

Cara ke sana:

Bagaimana, jadi penasaran lihat kapak aslinya ya? Ayo traveling langsung ke Kuala Lumpur. Muzium Negara buka setiap hari pukul 09.00-18.00. Hanya tutup pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Harga tiketnya RM 5 (Rp 17.300) untuk wisatawan dewasa dan RM 2 (Rp 7.000) untuk anak 6-12 tahun. Museum ini berada di Jalan Damansara. Traveler bisa naik MRT dan turun di Stasiun Muzium Negara.

Tren Turis Indonesia Pada Wisata Naik Kapal Pesiar

Setiap tahunnya jumlah traveler Indonesia yang liburan menggunakan kapal pesiar atau cruise meningkat. Seperti apa ya tren turis Indonesia saat belayar?

Wisata dengan cruise tidaklah hal asing bagi traveler Indonesia. Bahkan sejak tahun 2016 jumlah traveler Indonesia yang menaiki cruise terus meningkat. Karena itu Indonesia menjadi salah satu target pemasaran Princes Cruise.

"Jumlah orang Indonesia berlayar pada tahun 2017 adalah 46.700 wisatawan, meningkat 40,2% dari 33.200 di tahun 2016. Wisatawan dari Indonesia hanya 1,2% dibandingkan 4 juta wisatawan Asia yang berlayar di tahun 2017, oleh karena itu potensi pasar Indonesia masih sangatlah besar," ungkap Farriek Tawfik, Direktur Asia Tenggara, Princess Cruises kepada wartawan, Sabtu (19/1/2019) di Singapura.

Selain minat turis Indonesia yang tinggi, faktor lain yang menyebabkan Indonesia penting bagi Princes Cruise adalah faktor ekonomi. Berdasarkan data dari Euromonitor Internasional, Indonesia memiliki kelas menengah keempat terbesar di dunia dengan 19,6 juta rumah tangga pada tahun 2016. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 23,9 juta pada tahun 2030.

Dan juga permintaan traveler untuk liburan mewah dengan cruise tidak hanya dari traveler golongan atas saja. Namun tren liburan mewah juga menjalar di kelas menengah. Salah satunya permintaan untuk liburan mewah di luar negeri.

"Permintaan dari Indonesia terus meningkat. Salah satu cara kami menyesiasatinya adalah mengadakan kerjasama dengan travel agent. Juga menawarkan beragam promo cruise," ujar Farriek.

Farriek juga mengungkapkan tren turis Indonesia pada tahun 2017 , yang cendrung memilih cruise yaitu traveler usia rata-rata 42 tahun. Sedangkan yang milineal baru 28 persen dari wisatawan pesiar Indonesia.

"Di tahun 2017 cendrung yang menggunakan cruise dari Indonesia, rata-rata usia 42 tahun. Dan hampir semuanya memilih berlayar selama 4 hari," tambahnya.

Dan untuk pilihan rute, traveler Indonesia cendrung memilih rute Asia. Namun untuk rute panjang, dari Indonesia peminatnya juga semakin meningkat.

"Hampir 70 persen turis Indonesia memilih rute dalam kawasan Asia. Sedangkan yang rute panjang, Alaska atau Amerika menjadi favoritnya wisatawan Indonesia. Setelah itu baru Eropa dan Miditerania," ungkap Farriek. 

Traveling ke Tempat Ini Bisa Dapat Rp 1,4 Juta, Mau?

 Biasanya jalan-jalan ke luar negeri harus menabung terlebih dahulu. Kalau ke kota ini, kamu malah dibayar. Kok begitu?

Inilah San Luis Obispo, sebuah kota di bagian negara California, Amerika Serikat. Dilansir detikTravel dari berbagai sumber, Sabtu (19/1/2019) San Luis Obispo berada di tengah-tengah wilayah Los Angeles dan San Fransisco.

Ada penawaran menarik yang diberikan oleh San Luis Obispo. Untuk 500 turis pertama yang datang pada musim dingin, akan mendapatkan kompensasi sebesar USD 100 atau setara dengan Rp 1,4 juta.

Namun, karena hanya dilakukan pada musim dingin, hanya berlaku dalam waktu singkat. Dimulai pada tanggal 1 Januari hingga 31 Maret mendatang.

Lalu, bagaimana caranya?

Pengunjung harus memesan kamar selama dua malam di hotel yang berada di area San Luis Obispo melalui website resmi mereka. Setelah itu, mengirimkan email ke pihak San Luis Obispo dan mendapatkan nomor konfirmasi.

Namun, jika email tidak dibalas, artinya kuota sudah penuh. Serta kompensasi juga tidak bisa didapatkan.

Meskipun begitu, San Luis Obispo memiliki berbagai atraksi wisata menarik. Misalnya, road trip dengan pemandangan perbukitan yang indah. Beberapa cagar alam juga jadi daya tarik utamanya.

Selain itu, ada juga Bubblegum Alley. Sebuah gang dengan dekorasi permen karet bekas yang ditempel sepanjang tembok. Jijik, tapi warna-warni..

Kalau traveler mau coba ke sini, bisa naik pesawat menuju San Fransisco. Kemudian bisa melanjutkan perjalanan darat dari bandara San Fransisco selama 3 jam waktu tempuh.