Selasa, 17 Maret 2020

Berlayar di Labuan Bajo, Siapa Takut! (3)

Ada Apa dengan Pulau Padar? Kebanyakan orang pasti mau banget datang ke tempat ini. Kenapa sih tempat ini begitu diingini banyak orang? Bagaimana tidak? Pulau Padar ini super awesome epic. Selain bentuknya yang luar biasa. Kita sudah seperti dibawa ke era film Jurassic Park. Trekking di sini tidak sesulit di Pulau Kelor karena sudah disediakan jalan yang lebih teratur. Kalau sudah sampai di atas puncak, saya bisa jamin pasti nggak mau pulang. Saya sangat suka pantai dan gunung. Ketika saya mendapatkan kedua hal itu bersamaan maka bagi saya itu sempurna.

Berkunjung ke Pantai Impian, Pink Beach

Mayoritas para wanita suka dengan warna pink. Sebenarnya saya tidak begitu percaya betul bahwa pasir di Pink Beach sampai akhirnya saya datang kesana dan menyentuh pasirnya. Ternyata benar-benar berwarna pink. Pasir pink Beach berwarna karena pecahan dari terumbu karang. Kami sangat menikmati keindahan pantai ini. Buat yang nggak bisa berenang seperti saya kalau bisa jangan bermain terlalu dalam ya. Ini adalah pantai terbaik yang pernah kami kunjungi. Sampai - sampai ketika bapak kapal meminta kami untuk kembali ke kapal, kami merasa tidak rela. Rasanya dua jam tidak cukup untuk bermain-main di sini.

Dari pantai menuju pantai. Nggak bosen? Enggak donk! Seperti Pulau Gusung, bentuknya seperti bulan sabit. Pulau kecil ini ada di tengah-tengah laut. Warna air laut dari pantai ini pun sangat cantik. Gradasi warna biru toska dan biru tua.saya jamin kamu akan terbius dengan keindahan warna laut pantai ini. Setelah mengambil beberapa gambar dari kamera dan menerbangkan drone untuk mendapatkan bentuk penuh dari pantai ini, saya pun duduk di tepi pantai. Pikiran dan hati rasanya tenang banget. Benar-benar refreshing yang luar biasa.

Hal yang paling saya suka dari liburan kali ini adalah selalu ada hal baru yang saya bisa lakukan. Salah satunya berenang dengan Manta. Kalau dulu saya pernah berenang dengan hiu-hiu kecil, sekarang saya mencoba berenang dengan Manta. Berkat bantuan life jacket dan sepatu katak saya jadi bisa berenang. Asyik kan? Bukan hanya itu saja, tentu saja terumbu karang di sini nggak main - main cantiknya. Rugi banget deh kalau nggak snorkeling disini. Labuan Bajo memang istimewa banget!

Kami sempat sedih dan kecewa mendengar bahwa kami tidak bisa mengunjungi Gili Lawa dikarenakan Gili Lawa ditutup akibat kebakaran. Tetapi kesedihan kami tergantikan dengan Pulau Kanawa. Pemandangan di sini indah banget. Ada banyak cottage yang bisa disewa kalau ingin menginap di sini. Kami memang tidak menginap di sini, tapi snorkeling di sini ini yang terbaik. Sorenya, kami pun bergegas menuju bagian belakang bungalow untuk naik ke atas bukit kecil. Tampak beberapa orang bule sudah berada di atas. Kami pun perlahan-lahan mulai mengatur nafas agar bisa sampai di atas. Sampai di puncak, kami merasa begitu kecil. Lautan biru terbentang sangat luas dan semakin sempurna ketika kami melihat sunset terakhir sebelum besok kami kembali ke tempat asal kami masing-masing.

Ada pengalaman yang menegangkan nggak selama di Labuan Bajo? Ada! Hari kedua pada waktu kami ada di atas kapal, kami merasa arus ombak lebih besar dari sebelumnya. Sampai-sampai untuk berjalan di kapal saja kami cukup bergoyang - goyang. Untungnya pada waktu itu sudah malam hari, jadi kami pun bersiap-siap untuk tidur. Esoknya kami mendapat info bahwa wilayah pelabuhan tempat kami memulai perjalanan kami tersebut ternyata terkena gempa yang cukup besar. Untungnya tidak ada korban nyawa di sana dan bersyukur banget kami sudah tidak ada di sana jadi kami tidak merasakan kejadian tersebut. Benar-benar liburan yang luar biasa. Ingin kembali ke Labuan Bajo? Tentu saja. Kalau kamu?

Berlayar di Labuan Bajo, Siapa Takut! (2)

Untuk sampai ke atas, saya tidak selalu berjalan tegak, terkadang harus sedikit merayap sambil berpegangan rumput dan batu. Sesampainya di puncak inilah kelihatan gradasi warna laut dari biru tua, biru muda dan toska. Kapal-kapal yang berlayar juga tampak bergerak pelan. Indah sekali! Sudah ada laut, bukit, pantai kayaknya enggak lengkap kalau belum snorkeling. Betul nggak? Jadi pada waktu itu kami berlayar kembali dan kami snorkeling di wilayah yang tidak jauh dari Pulau Kelor.

Melihat langsung Komodo di Taman Nasional Komodo

Penasaran sama Komodo? Sama, saya juga! Biasanya saya lihat komodo dari TV atau majalah tapi kali ini saya bisa lihat komodo live. Wow asyik banget ya. Selain saya dapat banyak informasi mengenai hewan yang dilindungi pemerintah ini, kami juga bisa berfoto bareng. Sempat takut bertemu dengan hewan ini karena pada saat itu saya sedang sakit bulanan. Untuk para wanita, nggak usah takut. Buat para wanita yang sedang bulanan, tetap bisa berfoto bareng Komodo hanya jaraknya jangan terlalu dekat supaya Komodo tidak mencium bau tersebut. Setelah itu, kami trekking menyusuri habitat komodo dan berakhir di Bukit Cinta untuk melihat lanskap terbaik Pulau Rinca. By the way, sunset di sini cakep banget!

Ada Apa dengan Pulau Padar? Kebanyakan orang pasti mau banget datang ke tempat ini. Kenapa sih tempat ini begitu diingini banyak orang? Bagaimana tidak? Pulau Padar ini super awesome epic. Selain bentuknya yang luar biasa. Kita sudah seperti dibawa ke era film Jurassic Park. Trekking di sini tidak sesulit di Pulau Kelor karena sudah disediakan jalan yang lebih teratur. Kalau sudah sampai di atas puncak, saya bisa jamin pasti nggak mau pulang. Saya sangat suka pantai dan gunung. Ketika saya mendapatkan kedua hal itu bersamaan maka bagi saya itu sempurna.

Berkunjung ke Pantai Impian, Pink Beach

Mayoritas para wanita suka dengan warna pink. Sebenarnya saya tidak begitu percaya betul bahwa pasir di Pink Beach sampai akhirnya saya datang kesana dan menyentuh pasirnya. Ternyata benar-benar berwarna pink. Pasir pink Beach berwarna karena pecahan dari terumbu karang. Kami sangat menikmati keindahan pantai ini. Buat yang nggak bisa berenang seperti saya kalau bisa jangan bermain terlalu dalam ya. Ini adalah pantai terbaik yang pernah kami kunjungi. Sampai - sampai ketika bapak kapal meminta kami untuk kembali ke kapal, kami merasa tidak rela. Rasanya dua jam tidak cukup untuk bermain-main di sini.

Dari pantai menuju pantai. Nggak bosen? Enggak donk! Seperti Pulau Gusung, bentuknya seperti bulan sabit. Pulau kecil ini ada di tengah-tengah laut. Warna air laut dari pantai ini pun sangat cantik. Gradasi warna biru toska dan biru tua.saya jamin kamu akan terbius dengan keindahan warna laut pantai ini. Setelah mengambil beberapa gambar dari kamera dan menerbangkan drone untuk mendapatkan bentuk penuh dari pantai ini, saya pun duduk di tepi pantai. Pikiran dan hati rasanya tenang banget. Benar-benar refreshing yang luar biasa.

Hal yang paling saya suka dari liburan kali ini adalah selalu ada hal baru yang saya bisa lakukan. Salah satunya berenang dengan Manta. Kalau dulu saya pernah berenang dengan hiu-hiu kecil, sekarang saya mencoba berenang dengan Manta. Berkat bantuan life jacket dan sepatu katak saya jadi bisa berenang. Asyik kan? Bukan hanya itu saja, tentu saja terumbu karang di sini nggak main - main cantiknya. Rugi banget deh kalau nggak snorkeling disini. Labuan Bajo memang istimewa banget!