Minggu, 29 Maret 2020

Sabar Dulu Ya, Nanti Kita Berwisata ke Kota Praha

Kota Praha di Republik Ceko menawarkan banyak pemandangan menarik untuk dilihat traveler. Tapi sabar dulu ya, nanti setelah Corona reda kita wisata ke Praha.

Terbayang dalam benak saya mengenai negara Czech (Ceko) yang dulunya merupakan gabungan Cekoslovakia, yang akhirnya berpisah menjadi Ceko dan Slovakia, merupakan negara yang bekas perang dan tidak terlalu menarik.

Namun hal itu berubah saat kita tiba di sana, kita masuk melalui jalan darat dari Polandia (kota Warsaw) dengan menggunakan bus dengan perjalanan kurang lebih 4 jam, disuguhi dengan pemandangan ladang Canola sepanjang perjalanan yang kuning yang indah.

Ada beberapa hal menarik dari kota - kota di Eropa yang saya pelajari setelah beberapa tempat yang kami kunjungi adalah tiap tempat pasti punya namanya Old Town (yaitu pusat kota jaman dulu yang merupakan pusat pemerintahan atau pusat kota).

Kenapa menarik? karena di sini lah semua arsitektur jaman dulu dengan Kastil, gereja, tempat bangunan bangunan klasik berada dan merupakan pusat tujuan wisata pastinya. Sementara di luar old town biasanya sudah merupakan gedung gedung modern yang kontras sekali dengan old townnya.

Nah untuk kota Prague atau kita sebut Praha, ada beberapa tempat utama yang pasti merupakan tempat tujuan wisata:

1. Charles Bridge dan Sungai Vitava
2. Prague Castle
3. Prague Old Town Hall & Astronomical Clock
4. Prague Kutna Hora and Bone Chapel

Kebetulan saya cuma berkesempatan mengunjungi Charles Bridge dan Prague Castle, sedangkan Astronomicalnya sedang renovasi yang kemudian sudah dibuka kembali di Q3 2018 kemarin.

Untuk Charles Bridge, tempat ini merupakan spot paling iconic dari kota Praha dimana di jembatan ini terdapat banyak patung patung Santo (orang suci umat Katolik) dan menyebrangi sungai Vitava (menghubungkan antara Prague Castle dan old town). Di tempat ini, dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan lho jika saat berdoa dan bisa menempatkan tangan melingkupi kelima bintang yang ada di pinggir jembatan.

Untuk Prague Castle, ini merupakan tempat menggagumkan, selain luas dan arsitektur yang luar biasa, kita bisa melihat warna gedungnya yang berbeda menunjukkan dimana yang lebih gelap merupakan masih bangunan lama yang belum direnovasi. Dan saya suka sekali melihat interior gereja di dalamnya yang kita bisa melihat bagaimana arsitektur bisa dibangun begitu keren walaupun umurnya sudah tua sekali (abad ke 9).

Teruntuk yang Rindu Perjalanan, Ini Rekomendasi Game Traveling Virtual

 Untuk membunuh kebosanan saat karantina mandiri, traveler bisa mencoba permainan yang akan membawa jalan-jalan keliling dunia. Apa saja?
Melewati masa karantina mandiri dan physical distancing di masa wabah virus Corona memang bukanlah hal yang mudah. Apalagi, bagi traveler yang biasanya aktif jalan-jalan.

Nah, agar masa-masa ini dapat dilalui dengan lebih mengasyikkan, traveler dapat mencoba berbagai permainan yang akan membawa traveler jalan-jalan secara virtual.

Dirangkum dari Travel and Leisure, inilah lima permainan virtual traveling:

1. Geoguessr
Permainan ini akan menempatkan traveler di lokasi acak berdasarkan Google Street View. Traveler punya satu tugas nih, yaitu menebak suatu lokasi di bumi ini hanya berdasarkan petunjuk yang ada di sekitar traveler.

Melalui permainan ini, pengetahuan akan travel, budaya, dan linguistikmu akan diuji. Saat akan menebak, sematkan pin di peta dunia dan koordinat traveler yang sebenarnya akan terungkap.

Traveler akan mendapatkan poin berdasarkan jarak (dalam mil) antara tebakanmu dengan jawaban lokasi yang benar. Dengan bermain Geoguessr, traveler akan diajak menjelajahi dunia secara virtual. Traveler bisa mampir ke desa terpencil di Filipina, kota di Rumania, dan lain-lain.

Sebelum Ada Corona, Wisata Korea Selatan Baik-baik Saja

Sebelum merebaknya virus Corona, pariwisata di Korea Selatan baik-baik saja. Simak pengalaman kami menjelajahi kawasan Insadong di Kota Seoul berikut ini.

Insadong adalah salah satu distrik di Kota Seoul, Korea Selatan yang terkenal dengan barang-barang kerajinan tradisionalnya. Ada beberapa cara untuk menuju Insadong, namun yang paling mudah dengan menggunakan kereta bawah tanah yakni Seoul Subway.

Pertama adalah dengan menggunakan Line Nomor 1 dan berhenti di Jonggak Station kemudian keluar ke pintu 3 atau menggunakan Line Nomor 3 dan berhenti di Anguk Station lalu keluar ke pintu 6.

Pada saat memasuki area Insadong, saya dan istri menyempatkan diri untuk mencicipi snack khas korea yakni Topoyaki. Saat udara dingin menerpa di musim gugur adalah saat yang tepat untuk mencicipi topoyaki.

Topoyaki terbuat dari tepung dengan tekstur kenyal dicampur dengah kuah saos yang panas. Dengan 4.000 won atau sekitar Rp 40.000 kami berdua menikmati satu porsi topoyaki yang cukup banyak.

Setelah menikmati topoyaki, kami singgah di toko emperan yang menjual tas di depan area Insadong. Tas-tas wanita buatan korea di toko ini dibandrol dengan harga 5.000 won atau Rp 50.000, padahal di Indonesia tas ini dijual dengan harga Rp 100.000-an.

Setelah belanja tas, kami disambut dengan Korea Tourism Organization (KTO) Office di depan pintu masuk Insadong. Korea Selatan sadar betul akan pentingnya pusat informasi di tempat-tempat wisatanya.

Petugas informasi di kantor KTO sangat ramah dan berusaha menjawab pertanyaan kami meskipun Bahasa Inggrisnya masih terbata-bata. Kami meminta Peta Insadong dan stempel logo Insadong di paspor. Saya dan istri memang suka berburu dan mengoleksi stempel tempat-tempat wisata di luar negeri.

Berbekal map Insadong, saya dan istri mulai mengelilingi jalanan di Insadong atau di Korea disebut Insadong-Gil. Hampir seluruh toko di sana didominasi oleh toko kerajinan tangan para penduduk lokal.

Mulai dari guci, souvenir, ukiran, kaligrafi korea dan sebagainya dijajakan dengan rapi dan menarik. Harga barang kerajinan relatif lebih mahal mengingat Insadong merupakan tujuan wisata budaya. Di tengah gempuran modernitas di Korea, kebudayaan dan kerajinan masih memiliki tempat di Korea.

Setelah mengelilingi Insadong kamipun bergegas kembali ke hotel karena Insadong tidak menyediakan musholla dan restoran makanan halal. Hal yang saya dapat dari kunjungan kali ini adalah Insadong adalah bukti kebudayaan tradisional Korea dimana 'Bila kau tidak dapat memilikinya maka cukup kau menikmatinya saja'

Sabar Dulu Ya, Nanti Kita Berwisata ke Kota Praha

Kota Praha di Republik Ceko menawarkan banyak pemandangan menarik untuk dilihat traveler. Tapi sabar dulu ya, nanti setelah Corona reda kita wisata ke Praha.

Terbayang dalam benak saya mengenai negara Czech (Ceko) yang dulunya merupakan gabungan Cekoslovakia, yang akhirnya berpisah menjadi Ceko dan Slovakia, merupakan negara yang bekas perang dan tidak terlalu menarik.

Namun hal itu berubah saat kita tiba di sana, kita masuk melalui jalan darat dari Polandia (kota Warsaw) dengan menggunakan bus dengan perjalanan kurang lebih 4 jam, disuguhi dengan pemandangan ladang Canola sepanjang perjalanan yang kuning yang indah.

Ada beberapa hal menarik dari kota - kota di Eropa yang saya pelajari setelah beberapa tempat yang kami kunjungi adalah tiap tempat pasti punya namanya Old Town (yaitu pusat kota jaman dulu yang merupakan pusat pemerintahan atau pusat kota).

Kenapa menarik? karena di sini lah semua arsitektur jaman dulu dengan Kastil, gereja, tempat bangunan bangunan klasik berada dan merupakan pusat tujuan wisata pastinya. Sementara di luar old town biasanya sudah merupakan gedung gedung modern yang kontras sekali dengan old townnya.