Minggu, 29 Maret 2020

Teruntuk yang Rindu Perjalanan, Ini Rekomendasi Game Traveling Virtual

 Untuk membunuh kebosanan saat karantina mandiri, traveler bisa mencoba permainan yang akan membawa jalan-jalan keliling dunia. Apa saja?
Melewati masa karantina mandiri dan physical distancing di masa wabah virus Corona memang bukanlah hal yang mudah. Apalagi, bagi traveler yang biasanya aktif jalan-jalan.

Nah, agar masa-masa ini dapat dilalui dengan lebih mengasyikkan, traveler dapat mencoba berbagai permainan yang akan membawa traveler jalan-jalan secara virtual.

Dirangkum dari Travel and Leisure, inilah lima permainan virtual traveling:

1. Geoguessr
Permainan ini akan menempatkan traveler di lokasi acak berdasarkan Google Street View. Traveler punya satu tugas nih, yaitu menebak suatu lokasi di bumi ini hanya berdasarkan petunjuk yang ada di sekitar traveler.

Melalui permainan ini, pengetahuan akan travel, budaya, dan linguistikmu akan diuji. Saat akan menebak, sematkan pin di peta dunia dan koordinat traveler yang sebenarnya akan terungkap.

Traveler akan mendapatkan poin berdasarkan jarak (dalam mil) antara tebakanmu dengan jawaban lokasi yang benar. Dengan bermain Geoguessr, traveler akan diajak menjelajahi dunia secara virtual. Traveler bisa mampir ke desa terpencil di Filipina, kota di Rumania, dan lain-lain.

2. MapCrunch
Permainan yang satu ini cocok untuk traveler yang punya jiwa petualang tinggi. Melalui MapCrunch, traveler akan ditempatkan di lokasi acak melalui Google Street View. Tugasnya, traveler harus pergi dari negara tempat traveler berada dengan naik pesawat.

Untuk cara mainnya, pertama, aturlah mode menjadi 'stealth'. Ini berfungsi agar MapCrunch tidak memberikan spoiler. Lalu, gunakan tombol anak panah sebagai navigasi yang akan menuntun traveler menuju bandara.

Selain bisa jalan-jalan, permainan ini juga dapat melatih kesabaran dan dedikasi, terutama saat traveler berada di jarak yang jauh dari bandara.

Cegah Corona, Lion Air Minta Penumpang #JagaJarakDulu

Sebagai langkah preventif penyebaran virus Corona, maskapai Lion Air meminta semua penumpang melakukan 'Physical Distancing' dari ruang tunggu hingga di pesawat.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona COVID-19, Lion Air Group melakukan pengaturan jarak aman antar penumpang (physical distancing) dalam operasional penerbangan. Pengaturan jarak ini berlaku kepada semua penumpang, baik saat check in sampai boarding.

Dalam keterangan pers yang diterima detikTravel, Minggu (29/3/2020), pengaturan jarak untuk penumpang dimulai dengan pengaturan nomor kursi saat pelaporan (check-in), baik penumpang yang check-in di konter check-in, web check in, maupun fasilitas self-check-in yang tersedia di bandara.

Selain itu, pengaturan jarak penumpang juga berlaku ketika berada di ruang tunggu, saat proses masuk ke dalam kabin pesawat (boarding), baik yang menggunakan garbarata dan tangga biasa.

Di dalam bus yang akan mengantar traveler menuju ke pesawat atau membawa traveler ke dari pesawat ke terminal bandara, pengaturan jarak penumpang juga dilakukan.

Dengan pengaturan nomor kursi saat check-in, maka terdapat jarak antar penumpang saat duduk di dalam pesawat. Untuk alasan keselamatan dan keseimbangan (weight balance) pesawat saat lepas landas dan mendarat, penumpang dapat dipindahkan sesuai instruksi petugas darat atau awak kabin.

Sistem pengaturan kursi penumpang ini juga ada beberapa ketentuan, terutama bila ada keadaan darurat. Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, pun memberi penjelasan.

"Kursi yang berada di baris pintu dan jendela darurat harus terisi, dengan kriteria dewasa (minimal 18 tahun). Diutamakan penumpang yang tidak bepergian bersama keluarga, sehat jasmani dan rohani, orang berprofesi militer atau polisi, awak pesawat yang tidak bertugas (crew member) dan memahami instruksi dari awak kabin dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris," kata Danang.

Sabar Dulu Ya, Nanti Kita Berwisata ke Kota Praha

Kota Praha di Republik Ceko menawarkan banyak pemandangan menarik untuk dilihat traveler. Tapi sabar dulu ya, nanti setelah Corona reda kita wisata ke Praha.

Terbayang dalam benak saya mengenai negara Czech (Ceko) yang dulunya merupakan gabungan Cekoslovakia, yang akhirnya berpisah menjadi Ceko dan Slovakia, merupakan negara yang bekas perang dan tidak terlalu menarik.

Namun hal itu berubah saat kita tiba di sana, kita masuk melalui jalan darat dari Polandia (kota Warsaw) dengan menggunakan bus dengan perjalanan kurang lebih 4 jam, disuguhi dengan pemandangan ladang Canola sepanjang perjalanan yang kuning yang indah.

Ada beberapa hal menarik dari kota - kota di Eropa yang saya pelajari setelah beberapa tempat yang kami kunjungi adalah tiap tempat pasti punya namanya Old Town (yaitu pusat kota jaman dulu yang merupakan pusat pemerintahan atau pusat kota).

Kenapa menarik? karena di sini lah semua arsitektur jaman dulu dengan Kastil, gereja, tempat bangunan bangunan klasik berada dan merupakan pusat tujuan wisata pastinya. Sementara di luar old town biasanya sudah merupakan gedung gedung modern yang kontras sekali dengan old townnya.

Nah untuk kota Prague atau kita sebut Praha, ada beberapa tempat utama yang pasti merupakan tempat tujuan wisata:

1. Charles Bridge dan Sungai Vitava
2. Prague Castle
3. Prague Old Town Hall & Astronomical Clock
4. Prague Kutna Hora and Bone Chapel

Kebetulan saya cuma berkesempatan mengunjungi Charles Bridge dan Prague Castle, sedangkan Astronomicalnya sedang renovasi yang kemudian sudah dibuka kembali di Q3 2018 kemarin.

Untuk Charles Bridge, tempat ini merupakan spot paling iconic dari kota Praha dimana di jembatan ini terdapat banyak patung patung Santo (orang suci umat Katolik) dan menyebrangi sungai Vitava (menghubungkan antara Prague Castle dan old town). Di tempat ini, dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan lho jika saat berdoa dan bisa menempatkan tangan melingkupi kelima bintang yang ada di pinggir jembatan.

Untuk Prague Castle, ini merupakan tempat menggagumkan, selain luas dan arsitektur yang luar biasa, kita bisa melihat warna gedungnya yang berbeda menunjukkan dimana yang lebih gelap merupakan masih bangunan lama yang belum direnovasi. Dan saya suka sekali melihat interior gereja di dalamnya yang kita bisa melihat bagaimana arsitektur bisa dibangun begitu keren walaupun umurnya sudah tua sekali (abad ke 9).

Teruntuk yang Rindu Perjalanan, Ini Rekomendasi Game Traveling Virtual

 Untuk membunuh kebosanan saat karantina mandiri, traveler bisa mencoba permainan yang akan membawa jalan-jalan keliling dunia. Apa saja?
Melewati masa karantina mandiri dan physical distancing di masa wabah virus Corona memang bukanlah hal yang mudah. Apalagi, bagi traveler yang biasanya aktif jalan-jalan.

Nah, agar masa-masa ini dapat dilalui dengan lebih mengasyikkan, traveler dapat mencoba berbagai permainan yang akan membawa traveler jalan-jalan secara virtual.

Dirangkum dari Travel and Leisure, inilah lima permainan virtual traveling:

1. Geoguessr
Permainan ini akan menempatkan traveler di lokasi acak berdasarkan Google Street View. Traveler punya satu tugas nih, yaitu menebak suatu lokasi di bumi ini hanya berdasarkan petunjuk yang ada di sekitar traveler.

Melalui permainan ini, pengetahuan akan travel, budaya, dan linguistikmu akan diuji. Saat akan menebak, sematkan pin di peta dunia dan koordinat traveler yang sebenarnya akan terungkap.

Traveler akan mendapatkan poin berdasarkan jarak (dalam mil) antara tebakanmu dengan jawaban lokasi yang benar. Dengan bermain Geoguessr, traveler akan diajak menjelajahi dunia secara virtual. Traveler bisa mampir ke desa terpencil di Filipina, kota di Rumania, dan lain-lain.