Minggu, 05 April 2020

Ini Spot Agrowisata Asyik di Batu

 Di kota Batu terdapat berbagai tempat yang menawarkan agrowisata menarik. Salah satunya adalah Kusuma Agrowisata. Intip yuk seperti apa keseruan di dalamnya.
Salah satu daya tarik Kota Batu bagi wisatawan adalah agrowisata. Di kawasan agrowisata kita bisa memetik aneka buah segar langsung dari pohonnya.

Di sini kita tidak hanya bisa memetik buah apel langsung di kebunnya, tapi tersedia juga kebun buah jeruk, buah naga dan strawberry. Jika kita membeli buah langsung dari kebunnya sudah pasti harganya lebih murah.

Selain itu kita bisa menyewa mobil offroad karya anak bangsa untuk berkeliling kawasan perkebunan. Jalanan dengan kontur yang tidak rata, membuat adrenalin cukup terpacu traveler.

Di kawasan kusuma agrowisata juga terdapat area waterboom yang cukup besar dan lengkap, mulai dari seluncuran sampai kolam arus pun tersedia di sini. Bagi pecinta selfie, sangat difasilitasi oleh pengelola lho. Tersedia berbagai spot foto menarik di kawasan ini, mulai dari replika kincir angin, ayunan kekinian, sampai aneka spot foto unik bisa memperindah tampilan media sosial kamu.

Sebelum pulang, pengunjung akan di ajak untuk melepas lelah sejenak di cafe sambil menikmati pastry dan segelas jus apel segar. Gratis! Jika masih lapar, traveler bisa membeli aneka makanan berat yang sudah pasti nikmat.

Cara Nyeleneh Tempat Judi Jepang Cegah Penularan Corona

Walau sudah mengimbau warga untuk mengisolasi diri, nyatanya tempat judi Pachinko di Jepang tetap digemari. Pelaku usaha judi pun memutar otak.
Terkait pandemi corona, Wali Kota Tokyo Yuriko Koike meminta semua warganya untuk mengisolasi diri dan tidak keluar rumah untuk mencegah penularan virus corona pada akhir Maret lalu seperti diberitakan media AP.

"Saat ini kita berada pada fase kritis yang menentukan apakah kita akan mengalami ledakan infeksi. Saya meminta semua orang untuk lebih mawas diri dan mengambil tindakan," ujar Koike.

Dalam bahasa Jepang, ada istilah khusus yang bernama 'Jishuku' atau menahan diri untuk keluar atau melakukan bisnis. Walau ada yang benar-benar serius melakukannya, ada juga yang masih setengah hati menerapkan Jishuku. Contohnya adalah tempat main judi pachinko di Tokyo.

Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Minggu (5/4/2020), tempat main judi pachinko di Rakuen adalah salah satunya. Masih tetap buka, tempat main judi itu tetap disesaki oleh antrean pengunjung hingga luar ruangan seperti diberitakan media SoraNews24.

Menurut pembelaan pengelola tempat judi, mereka telah melakukan sejumlah upaya via tulisan peringatan di depan tempatnya. Hanya saja, cara itu terbukti sama sekali tidak ampuh.

"Untuk mencegah penyebaran koronavirus, kami akan mempraktekkan Jishuku bisnis. Untuk sementara waktu, kami akan mematikan sebagian lampu eksterior dan papan elektronik," bunyi pengumuman oleh pihak pengelola tempat judi Rakuen di Tokyo.

Ketimbang mengambil langkah tegas untuk menutup sementara tempat usaha, tempat main judi itu malah hanya mematikan sejumlah lampunya di bagian luar. Tak sedikit warganet yang malah dibuat heran.

"Saya tak pernah melihat Jishuku model ini," cuit @Toushikakeichan.

Upaya yang tidak seberapa itu pun nyatanya tak berhasil menyurutkan antusiasme para pengunjung yang ingin bermain judi, terlepas dari lampu tempatnya menyala atau tidak.

Menurut pandangan mata salah satu warga setempat, di akhir Maret lalu masih tampak antrean panjang di depan Pachinko & Slot Island di kawasan Akihabara. Mungkin ada sekitar 271 orang yang mengantre di luar saat itu. Jangan ditiru ya traveler.

Jumat, 03 April 2020

Menikmati Gemerlap Jakarta dari Pulau Onrust Waktu Itu

Sebelum virus Corona mewabah, Pulau Onrust menjadi salah satu pulau terdekat untuk sejenak melarikan diri dari sibuknya ibu kota. Dari pulau itu pula, gemerlap Jakarta bisa dinikmati.

Ada banyak gugusan pulau-pulau kecil yang tersebar di perairan utara Jakarta yang membentuk kepulauan bernama Kepulauan Seribu. Letaknya yang tidak jauh dari ibu kota, hanya sekitar 14 km, membuat pulau-pulau ini menjadi alternatif murah dan mudah untuk liburan masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Kali ini saya berkesempatan mengunjungi Pulau Onrust, pulau seluas 7,5 hektar ini, dulunya merupakan pulau persinggahan kapal-kapal Belanda sebelum memasuki Batavia. Pulau ini juga merupakan tempat galangan kapal, pergudangan lengkap, juga tempat bongkar muat komoditas perdagangan. Makanya, aktivitas di pulau ini tak pernah mati. Itu pula pulau ini dinamakan Onrust yang berarti tidak pernah beristirahat.

Untuk menuju Pulau Onrust bisa dengan mudah menyewa perahu melalui pelabuhan Muara Kamal, Tanjung Pasir atau Marina Ancol dengan kapal cepat yang hanya butuh waktu 15-20 menit.
Setibanya disana pun akan dikenakan tarif masuk Taman Arkeologi sekitar Rp 5.000 per orang. Selain itu ada biaya tambahan jika ingin menyewa plaza, ruangan atau taman, yakni harus membayar Rp 1 juta.Tapi, saat itu saya dan teman teman memilih untuk mendirikan tenda serta membawa hammock di pinggir pantai.

Itu agar kami bisa menikmati gemerlap lampu-lampu ibu kota saat malam tiba. Selain itu, kita bisa menikmati lalang pesawat yang mendarat dan terbang membuat pemandangan makin indah dari kejauhan.

Dengan membawa perbekalan lengkap seperti halnya perlatanan kemping dan logistik, juga teman-teman yang menyenagkan, menghabiskan semalam suntuk sambil ngopi di tepian pantai ini menjadi moment liburan singkat yang tak terlupakan.

Semoga wabah segera usai dan kita bisa singgah ke sana lagi.

Gunung Matterhorn di Swiss Berikan Pesan Untuk Tetap di Rumah

Mewabahnya virus Corona terus memprihatinkan. Gunung Matterhorn memiliki pesan untuk masyarakat dalam menghadapi wabah Corona.
Seperti dilansir BBC dan Travel+Leisure, setiap malam dalam minggu ini, gunung paling terkenal di Swiss, yang terletak di Kanton Valais, Swiss, Gunung Matterhorn mengirimkan pesan untuk masyarakat tentang virus Corona yang terus mewabah. Pesan tersebut berupa sinar berwarna merah dengan tulisan-tulisan yang mendukung masyarakat untuk tetap di rumah.

Satu malam pesan yang diberikan bertuliskan "Stay at Home", keesokannya bertuliskan "Hope". Pesan-pesan ini memang sangat dibutuhkan saat kasus Corona telah melewati 15.000 di Swiss dengan 333 pasien meninggal.

Proyeksi yang ditunjukkan di Gunung Matterhorn termasuk gambar bendera Swiss dan bendera Italia. Bendera Italia juga terpilih diproyeksikan karena negara ini menderita jumlah kematian tertinggi di seluruh negara.

Swiss telah melarang pertemuan besar dan menyarankan agar tidak berpergian sejak 4 minggu lalu. Sekolah juga telah ditutup dan semua bisnis yang tidak penting ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.