Selasa, 07 April 2020

Takut Kena Corona, Penumpang Sakit Dikeluarkan dari Pesawat Emirates

Di tengah wabah virus Corona, seorang penumpang yang tampak sakit langsung 'ditendang' keluar dari pesawat. Langkah ini sebagai antisipasi menularnya Corona.

Seorang penumpang maskapai Emirates yang terbang dari Dubai terpaksa harus dikeluarkan dari pesawat setibanya di Bandara Internasional Auckland, Selandia Baru. Penumpang yang terlihat sakit ini tiba di Auckland pada hari Minggu (15/3) kemarin.

Dikumpulkan detikTravel, Senin (16/3/2020), penumpang ini diketahui naik pesawat Emirates dengan nomor penerbangan EK448 dari Dubai. Protokol keamanan langsung diaktifkan begitu pesawat yang mengangkut penumpang mencurigakan ini tiba di Selandia Baru.

Penumpang yang tidak diketahui identitasnya ini langsung dikeluarkan dari pesawat yang saat itu masih berada di landasan pacu. Dia dijemput oleh petugas kesehatan yang langsung melakukan pemeriksaan.

Peristiwa tersebut dibenarkan oleh juru bicara Bandara Auckland. Penanganan terhadap penumpang tersebut sudah dilakukan sesuai dengan prosedur.

"Protokol ini dilakukan untuk memonitor, memeriksa dan mengatur secara efektif penumpang sakit yang tiba di Selandia Baru lewat pesawat atau kapal. Penumpang tersebut sudah berada di tangan Kementerian Kesehatan," ungkap juru bicara tersebut seperti dikutip dari media Selandia Baru.

Sampai sekarang masih belum diketahui apakah penumpang sakit di penerbangan tersebut terindikasi positif virus Corona atau tidak. Selandia Baru sendiri sudah memperketat pintu masuk bagi para wisatawan.

Bagi siapapun yang masuk wilayah Selandia Baru, baik warga negara, penduduk tetap, maupun wisatawan, wajib mengisolasi diri selama 14 hari guna mengantisipasi dari tertular virus Corona.

Singapore Airlines Tak Pungut Biaya Pemesanan Ulang

Menanggapi situasi terkini usai pandemi virus Corona, Singapore Airlines (SIA) mengeluarkan kebijakan bagi traveler yang sudah terlanjur memesan tiket penerbangan. SIA membebaskan biaya pemesanan ulang.
Berdasarkan press release yang diterima detikcom, Selasa (17/3/2020), Singapore Airlines membebaskan seluruh biaya pemesanan ulang bagi tiket yang dikeluarkan pada atau sebelum tanggal 15 Maret 2020, untuk waktu perjalanan hingga 31 Mei 2020 yang akan mulai berlaku segera.

Para pelanggan dapat membatalkan rencana perjalanan penerbangan yang ada atau mempertahankan tiket mereka dan memesan ulang perjalanan mereka di kemudian hari, ketika mereka dapat memastikan rencana perjalanan baru. Jadwal penerbangan terbaru harus dipastikan paling lambat pada tanggal 31 Maret 2021.

Kebijakan baru ini akan memberikan fleksibilitas kepada para pelanggan untuk menunda rencana perjalanan mereka, di mana kebijakan ini berlaku untuk seluruh pemesanan perjalanan hingga tanggal 31 Mei 2020. Semua biaya pemesanan ulang akan dikecualikan, meskipun perbedaan tarif mungkin berlaku untuk rencana perjalanan yang baru.

SIA akan terus meninjau kebijakan pembebasan ini dan mempertahankan fleksibilitas untuk memperpanjang batas waktu perjalanan hingga tanggal 31 Mei 2020, sebagaimana SIA menilai dampak dari wabah COVID-19 pada perjalanan udara global dalam beberapa minggu mendatang.

SIA juga akan membebaskan biaya perubahan untuk seluruh tiket SIA dan SilkAir baru yang dikeluarkan dari saat ini hingga 31 Maret 2020.

Dampak Lockdown di Italia, Kanal Venesia Saat Ini Amat Jernih

Negara Italia yang telah memberlakukan lockdown menghentikan semua aktivitas warganya, termasuk di Venesia. Tidak adanya aktivitas di kanal-kanal membuat airnya menjadi sangat jernih bahkan dikatakan seperti perairan laguna di zaman kuno.
Dilansir dari South China Morning Post, Venesia telah menemukan kembali kemurnian kanalnya setelah dilakukan lockdown akibat virus Corona. Kejernihan air di kanalnya sampai-sampai memperlihatkan banyak ikan.

Keadaan darurat karena virus Corona tidak hanya menghentikan wisatawan. Kapal yang biasanya berlalu lalang di atas kanal pun tidak terlihat dan kota Italia yang tadinya sibuk mendadak sunyi.

Tidak adanya vaporetto (bus air), kapal pesiar, feri dan kapal motor lainnya mengurangi pembuangan polusi dari mesin ke perairan Venesia. Perubahan ini membawa kembali perairan laguna pada zaman kuno, saat periode pasca perang ketika masih mungkin untuk mandi di perairan kanal.

"Bahkan aliran di sekitar Piazza San Marco, biasanya berawan karena lalu lintas kapal, taksi dan gondola, telah mendapatkan kembali kejernihannya. Ekosistem laguna menunjukkan tanda-tanda regenerasi yang jelas," tulis surat kabar La Nuova.

Sayangnya, hal baik ini datang bersamaan dengan virus Corona yang telah menyebar di Italia. Venesia di Veneto yang berbatasan dengan Lombardy merupakan daerah terparah di kawasan Italia dengan penghentian semua kegiatan ekonomi dan sosial.

Orang-orang pun meyakini adanya perbedaan ke arah yang baik pada perairan Venesia. Menurut surat kabar La Nuova, nantinya setelah keadaan darurat teratasi akan dibahas upaya yang dilakukan untuk membangun keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan konservasi untuk Venesia yang lebih bersih dan terlindungi.

Takut Kena Corona, Penumpang Sakit Dikeluarkan dari Pesawat Emirates

Di tengah wabah virus Corona, seorang penumpang yang tampak sakit langsung 'ditendang' keluar dari pesawat. Langkah ini sebagai antisipasi menularnya Corona.

Seorang penumpang maskapai Emirates yang terbang dari Dubai terpaksa harus dikeluarkan dari pesawat setibanya di Bandara Internasional Auckland, Selandia Baru. Penumpang yang terlihat sakit ini tiba di Auckland pada hari Minggu (15/3) kemarin.

Dikumpulkan detikTravel, Senin (16/3/2020), penumpang ini diketahui naik pesawat Emirates dengan nomor penerbangan EK448 dari Dubai. Protokol keamanan langsung diaktifkan begitu pesawat yang mengangkut penumpang mencurigakan ini tiba di Selandia Baru.

Penumpang yang tidak diketahui identitasnya ini langsung dikeluarkan dari pesawat yang saat itu masih berada di landasan pacu. Dia dijemput oleh petugas kesehatan yang langsung melakukan pemeriksaan.

Peristiwa tersebut dibenarkan oleh juru bicara Bandara Auckland. Penanganan terhadap penumpang tersebut sudah dilakukan sesuai dengan prosedur.

"Protokol ini dilakukan untuk memonitor, memeriksa dan mengatur secara efektif penumpang sakit yang tiba di Selandia Baru lewat pesawat atau kapal. Penumpang tersebut sudah berada di tangan Kementerian Kesehatan," ungkap juru bicara tersebut seperti dikutip dari media Selandia Baru.

Sampai sekarang masih belum diketahui apakah penumpang sakit di penerbangan tersebut terindikasi positif virus Corona atau tidak. Selandia Baru sendiri sudah memperketat pintu masuk bagi para wisatawan.

Bagi siapapun yang masuk wilayah Selandia Baru, baik warga negara, penduduk tetap, maupun wisatawan, wajib mengisolasi diri selama 14 hari guna mengantisipasi dari tertular virus Corona.