Sabtu, 02 Mei 2020

4 Hal yang Memicu Rasa Tidak Nyaman Saat Berhubungan Seks

Berhubungan intim merupakan sebuah agenda wajib bagi yang memiliki pasangan. Karena selain merasakan kenikmatan, kamu bisa menjadikan momen ini sebagai sarana pendekatan lebih jauh tentang pasangan.
Oleh karena itu demi memaksimalkan momen ini, keduanya harus merasa nyaman saat melakukannya. Mungkin saja ada hal yang membuat risih, tidak hanya wanita, namun pada pria juga.

Dikutip dari laman Women's Health, ada beberapa hal yang membuat pria tidak nyaman atau risih saat berhubungan intim. Apa saja? Yuk simak selengkapnya.

1. Banyak bicara
Hal ini bisa mengganggu pria saat melakukan hubungan intim, kebiasaan wanita yang banyak bicara. Memang, bicara nakal dan menggoda dalam hubungan bisa bikin lebih bergairah. Tetapi, ketika pembicaraan ini menunda-nunda moment untuk lebih intim dan mencapai orgasme, ini tentu akan sangat membuat tidak nyaman.

2. Miss V bau
Beberapa pria mengaku tidak segan untuk melakukan seks oral atau memuaskan pasangan dengan bermain-main di area miss V pasangan. Namun, jika miss V berada dalam kondisi yang kurang cantik, memiliki bau yang aneh atau cenderung tidak sedap, ini akan mengganggu kenyamanan pria dalam berhubungan intim. Ini juga bisa menurunkan gairah pria.

3. Tak percaya diri
Wanita yang kurang percaya diri saat melakukan hubungan intim bersama pasangannya bisa membuat pasangan kurang nyaman. Rasa canggung yang ada akan menciptakan ketegangan sehingga membuat hubungan jadi kurang maksimal. Alangkah baiknya, jika kedua pasangan sama-sama memiliki rasa percaya tinggi dan penuh penerimaan juga menikmati setiap momen hubungan intim dengan baik demi dapatkan hubungan yang mengesankan.

4. Bau badan
Studi yang dipublikasikan di Evolution and Human Behaviour menyebutkan bahwa bau badan dan bau mulut adalah hal yang sering kali dianggap mengganggu dalam hubungan intim bagi pria. Wanita yang bau badan, bisa membuat pasangannya tidak nyaman saat melakukan hubungan intim dengannya. Bau badan dianggap bisa menunjukkan seseorang yang tidak maksimal dalam menjaga kebersihan tubuhnya. Ini juga menunjukkan seorang wanita kurang pandai dalam merawat tubuhnya.

Ibu Hamil Dianjurkan Konsumsi Yoghurt, Kenapa?

Ketika wanita tengah hamil sangat disarankan untuk mengonsumsi yoghurt bukan hanya untuk kebaikan sendiri, melainkan juga untuk kebaikan janin yang tengah dikandungnya. Mengapa demikian? Ini karena di dalam yoghurt terdapat kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh buah hati.
Dilansir dari Times of India, yoghurt tidak hanya enak dikonsumsi, di dalam yoghurt terdapat bakteri probiotik yang dapat melindungi anak-anak dan ibu hamil dari paparan logam berat. Kekurangan senyawa tersebut mampu menurunkan efek perkembangan negatif pada janin dan bayi baru lahir.

Selain itu, ibu hamil juga membutuhkan lebih banyak cadangan kalsium karena janin dalam rahim menggunakan kalsium untuk tumbuh dan mengembangkan struktur tubuh mereka. Yoghurt merupakan salah satu sumber minuman yang kaya akan kalsium.

Head of Medical Kalbe Nutritionals dr Muliaman Mansyur mengatakan, Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk kalsium tergantung pada usia dan kondisi masing-masing orang. Pada ibu hamil dan menyusui, kebutuhan kalsiumnya adalah 1.200 mg/hari dan angka ini sedikit lebih tinggi dari kebutuhan tidak hamil sekitar 1.000 mg/hari.

"Jika seorang wanita hamil mengalami dan mengonsumsi kalsium kurang dari kebutuhannya, maka tubuh wanita hamil akan mampu untuk mengkompensasinya dengan mengambil kalsium yang ada pada tulang dan otot," ujar dr Muliaman kepada detikHealth, Sabtu (28/3/2020).

Meski dapat dikompensasi, namun dr Muliaman menjelaskan bila gejala tersebut dibiarkan, maka ibu hamil akan mengalami beberapa keluhan seperti cepat lelah selama kehamilan, kaki dan perut mudah kram, kurang konsentrasi, kehilangan mood, hingga nyeri tulang dan osteoporosis.

Ia menambahkan, kalsium terkandung pada sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, buah, hingga makanan laut. Namun yang mengandung kalsium tinggi adalah susu dan produk olahan susu seperti keju dan yoghurt.

Yoghurt yang merupakan produk turunan susu juga memiliki kandungan kalsium yang cukup baik terutama yoghurt yang rendah lemak. 1 gelas yoghurt mampu memenuhi 45% kebutuhan kalsium harian.

"Tentunya wanita hamil yang ingin mengonsumsi yoghurt harus memperhatikan juga kandungan serta bagaimana pengolahan dan bahan dari yoghurt sendiri," lanjut dr Muliaman.

5 Tips Aman Berolahraga di Tengah Pandemi Corona

Daya tahan tubuh yang kuat menjadi salah satu tameng utama menghadapi virus corona COVID-19. Olahraga teratur dikatakan bisa menjaga kebugaran dan imunitas tubuh.
Tapi dengan keharusan untuk isolasi dan membatasi jarak dengan lingkungan, bagaimana caranya menjagar rutinitas olahraga?

Ya tinggal olahraga saja, tidak usah banyak alasan. Banyak kok, pilihan olahraga yang bisa dilakukan di dalam rumah. Kalaupun sangat terpaksa harus keluar rumah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko.

Berikut, beberapa tips agar kamu tetap bisa olahraga dengan aman untuk menjaga kondisi kebugaran tubuh di tengah pandemi virus corona.

1. Kapan boleh dan tidak boleh olahraga?
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) menegaskan tidak ada rekomendasi untuk membatasi aktivitas fisik selama karantina atau isolasi, selama tidak ditemukan ada gejala. Jika mengalami demam, batuk, sesak napas, baru disarankan untuk setop latihan dan segera periksa ke dokter.

2. Olahraga seperti apa yang aman?
Apapun jenis olahraganya, kuncinya ada di volume dan intensitas. Latihan fisik dengan intensitas sedang dan tidak berlebihan bisa meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh. Misalnya cukup dengan naik turun tangga rumah selama 10-15 menit, 2-3 kali sehari.

Latihan fisik dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang lama akan memberikan efek sebaliknya, yakni menurunkan imunitas tubuh. Risiko infeksi justru akan meningkat.

Kurva 'J' yang menjelaskan hubungan antara intensitas olahraga dengan imunitas tubuh.Kurva 'J' yang menjelaskan hubungan antara intensitas olahraga dengan imunitas tubuh. Foto: Panduan Hidup Aktif PDSKO
3. Bagaimana mengukur intensitas?
Bagi yang memiliki perangkat semacam fitness tracker atau sportwatch, intensitas olahraga bisa dengan mudah dimonitor lebih akurat. Tapi tidak harus dengan alat mahal, tes bicara juga sangat bisa diandalkan untuk mengukur intensitas.

Jika saat latihan seseorang masih bisa bicara meski terengah-engah, bisa dikatakan intensitas latihannya ada di level sedang. Sedangkan jika sudah tidak bisa bicara, itu berarti ada dalam intensitas tinggi.

4. Apa saja menu olahraga yang dianjurkan?
Ada tiga komponen penting dalam olahraga untuk menjaga kebugaran yakni aerobik, kekuatan otot, dan peregangan. Aerobik bisa dilakukan dengan jalan cepat keliling rumah, naik turun tangga di dalam rumah, lompat tali, atau dance. Latihan kekuatan otot contohnya push up, squat, dan berbagai gerakan simpel lainnya.

Bagi yang terpaksa harus work from home, stretching atau peregangan menjadi sangat penting. Agar tidak terjebak di kursi seharian, luangkan waktu setiap 2 jam sekali untuk peregangan statis selama 10-15 detik.

5. Amankah olahraga di luar?
Secara teori, selama kondisi tubuh cukup sehat, tetap menjaga jarak dengan orang lain selama beraktivitas, dan selalu menjaga personal hygiene, seharusnya aman-aman saja. Tetapi dalam praktiknya, sulit untuk tidak memegang-megang sesuatu selama di luar rumah. Sebuah penelitian bahkan menyebut virus corona juga bisa menempel di sepatu dan terbawa pulang ke rumah.

Jika ada pilihan untuk tetap melakukannya di rumah, maka olahraga di luar hendaknya dihindari dulu untuk sementara waktu.