Rabu, 06 Mei 2020

Penularan Corona Paling Banyak Lewat Tangan, Ini Anjuran Pemerintah

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona COVID-19 Achmad Yurianto mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan sebelum melakukan kegiatan apapun. Baik itu sebelum makan ataupun sebelum memegang hidung. Menurut Yuri, penularan virus corona paling banyak terjadi melalui tangan.
"Mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum makan, sebelum minum, sebelum menyentuh mulut, sebelum menyentuh hidung, sebelum menyentuh mata. Karena data menunjukkan penularan yang paling banyak justru karena perantara tangan," kata Yuri saat melakukan konferensi pers di BNPB pada Jumat (28/3/2020).

Yuri menegaskan tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mencuci tangan dengan sabun. Menurutnya, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir efektif dalam mencegah penularan virus Corona.

"Ini yang menjadi penting, mencuci tangan dengan sabun, sehingga tidak ada alasan bahwa harus menggunakan hand sanitizer. Tidak. Dengan sabun sudah sangat efektif pada air yang mengalir. Ini yang diharapkan bisa dilakukan," ujar Yuri.

Lebih lanjut Yuri juga meminta masyarakat tetap tinggal di rumah selama masa pandemi corona berlangsung. Dia mengimbau masyarakat bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah.

"Oleh karena itu, mari bersama-sama kita tetap di rumah, produktif di rumah, bisa bekerja dari rumah, belajar di rumah beribadah di rumah," tutur Yuri.

Tingkat Kematian Corona di Indonesia 8,83 Persen, Negara Lain Berapa?

 Hingga Jumat (28/3/2020) tercatat 102 kematian terkait virus corona COVID-19 di Indonesia. Dengan total 1.155 kasus, tingkat kematian berada di angka 8,83 persen.
"Dilaporkan kasus kematian pada periode ini sebanyak 15 orang sehingga total kematian menjadi 102 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona COVID-19, Achmad Yurianto, Sabtu (28/3/2020).

Secara global, total kasus positif saat ini berada di angka 598.236. Dengan 27.372 kematian, case fatality rate (CFR) saat ini berada di angka 4,58 persen.

Salah satu episentrum virus corona di Eropa, Italia, mencatatkan 86.498 kasus dengan 9.134 kematian. Tingkat kematian berdasarkan data tersebut adalah 10,56 persen.

Wilayah lain di Eropa yang melaporkan jumlah kasus kematian tertinggi adalah Spanyol dengan 5.138 kasus. Dengan total kasus positif, tingkat kematian di Spanyol berada di angka 7,82 persen.

Corona Terus Bertambah, Pemerintah Janjikan Pemenuhan APD Tenaga Kesehatan

Kasus virus corona di Indonesia hingga hari ini (28/3/2020) berada di angka 1.155 kasus. Pemerintah memahami betul perlunya kesiapan rumah sakit dan kelengkapan alat pelindung diri (APD).
Juru bicara pemerintah dalam penanganan kasus virus corona COVID-19, dr Achmad Yurianto, menegaskan pemerintah tengah berusaha untuk memaksimalkan kebutuhan medis di tengah wabah corona.

"Ini yang menjadi penting dalam kaitan menyiapkan kondisi RS sudah barang tentu khususnya APD menjadi bagian penting bagi tenaga kesehatan yang melakukan kegiatan perawatan," jelasnya di konferensi pers BNPB pada Sabtu (28/3/2020).

"Kita akan berusaha sepenuhnya untuk memenuhi, mematuhi, melengkapi penggunaan APD Ini. Sudah barang tentu ada SOP standar siapa yang harus menggunakan APD siapa yang tidak perlu menggunakan APD, ini menjadi penting," lanjutnya.

Perkembangan Virus Corona Bikin Cemas dan Gelisah? Ini Saran Dokter Jiwa

Rasa cemas dan stres kerap kali muncul ketika melihat informasi terkait wabah virus corona COVID-19. Ahli jiwa tegaskan stres bisa menurunkan imunitas tubuh.
"Kejadian luar biasa penyakit virus corona 2019 (COVID-19) menimbulkan dampak yang berbeda pada keadaan psikologis setiap orang. Ketakutan, stres, dan rasa cemas menjadi hal tidak nyaman yang dirasakan setiap harinya. Kejadian positif dan kasus meninggal yang meningkat tentunya membuat kecemasan semakin meningkat," kata dr Lahargo Kembaren, SpKJ, psikiater dari RS Jiwa Marzoeki Mahdi, melalui sebuah pesan berantai yang diterima detikcom beberapa waktu lalu.

Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari rasa cemas dan stres agar tidak mengganggu kegiatan di rumah saat pandemi corona.

1. Curahkan isi hati pada orang terdekat
Merasakan cemas, sedih, stres, bingung, takut dan marah adalah perasaan yang normal saat menghadapi krisis. Berbicara dengan orang yang dapat dipercaya seperti keluarga dan teman akan membantu meredakan perasaan tersebut.

2. Jaga pola hidup sehat
Apabila harus tinggal di rumah, jagalah pola hidup sehat seperti makan makanan yg bergizi, tidur cukup, olah raga teratur, dan lakukan kontak sosial dengan orang yang dikasihi di rumah dan keluarga atau teman di luar melalui telepon atau alat komunikasi lain.

3. Jangan merokok, minum alkohol, atau narkoba
Untuk mengatasi perasaan yang tidak nyaman. Apabila merasakan stres atau perasaan yang tidak nyaman segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan jiwa seperti psikiater atau lainnya untuk mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat.

4. Pilah dan pilih informasi
Dapatkan informasi yang akurat dari sumber terpercaya dan lakukan pencegahan atau penanganan yang dianjurkan.

5. Kurangi menonton informasi yang berlebihan
Kurangi kecemasan dengan membatasi menonton, membaca, atau mendengarkan informasi yang berlebihan.

6. Cobalah untuk relaks
Relaksasi, santai, isi waktu luang dengan kegiatan positif.Gunakan keterampilan mengatasi emosi di waktu yang lampau untuk membantu mengatasi perasaan yang tidak nyaman saat ini.

Penularan Corona Paling Banyak Lewat Tangan, Ini Anjuran Pemerintah

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona COVID-19 Achmad Yurianto mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan sebelum melakukan kegiatan apapun. Baik itu sebelum makan ataupun sebelum memegang hidung. Menurut Yuri, penularan virus corona paling banyak terjadi melalui tangan.
"Mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum makan, sebelum minum, sebelum menyentuh mulut, sebelum menyentuh hidung, sebelum menyentuh mata. Karena data menunjukkan penularan yang paling banyak justru karena perantara tangan," kata Yuri saat melakukan konferensi pers di BNPB pada Jumat (28/3/2020).

Yuri menegaskan tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mencuci tangan dengan sabun. Menurutnya, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir efektif dalam mencegah penularan virus Corona.

"Ini yang menjadi penting, mencuci tangan dengan sabun, sehingga tidak ada alasan bahwa harus menggunakan hand sanitizer. Tidak. Dengan sabun sudah sangat efektif pada air yang mengalir. Ini yang diharapkan bisa dilakukan," ujar Yuri.

Lebih lanjut Yuri juga meminta masyarakat tetap tinggal di rumah selama masa pandemi corona berlangsung. Dia mengimbau masyarakat bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah.

"Oleh karena itu, mari bersama-sama kita tetap di rumah, produktif di rumah, bisa bekerja dari rumah, belajar di rumah beribadah di rumah," tutur Yuri.