Minggu, 10 Mei 2020

Ramuan Penyembuh Corona Tewaskan Ahli Herbal yang Meraciknya

Sebuah perusahaan herba di India meracik ramuan untuk mengobati infeksi virus Corona COVID-19. Sayangnya, seorang pegawai malah tewas usai meminum ramuan tersebut.
K Sivanesan (47), farmasis yang juga manajer produksi di perusahaan tersebut, tewas saat menguji ramuan yang diraciknya tersebut. Atasannya, Rajkumar (67), juga kolaps dan dilarikan ke rumah sakit.

"Sivanesan awalnya memberikan ramuan mengandung sodium nitrat ke Dr Rajkumar untuk dites. Karena dokter ini hanya minum sebagian kecil, ia pingsan dan dalam 10 menit ia sadar," kata seorang staf, dikutip dari Indian Express.

"Berharap baik-baik saja, Sivanesan juga meminum larutan ini lalu pingsan. Kamu segera membawanya ke rumah sakit yang hanya berjarak 100 meter," lanjutnya.

Polisi tengah menginvestigasi kasus tersebut. Hingga saat ini, belum ada obat yang benar-benar terbukti bisa menyembuhkan infeksi virus Corona.

Seekor Kadal di Florida Bukti Nyata Sembelit Bisa Sangat Mematikan

 Seekor kadal di Florida mati mengenaskan. Hampir 80 persen berat badannya berasal dari kotoran yang menumpuk di dalam tubuhnya karena sembelit.
Natalia Claunch, peneliti yang menemukan kadal tersebut, mengatakan kadal ini berkeliaran di sekitar toko piza di Pantai Cocoa. Selain makan serangga, kadal ini juga menelan partikel berminyak yang membuatnya susah buang air besar (BAB).

Makin lama, kotoran yang tidak bisa keluar dari tubuhnya, makin menumpuk. Kotoran memenuhi rongga perutnya sehingga tidak ada tempat lagi untuk menampung makanan. Lama kelamaan, kadal ini mati kelaparan.

Saat ditimbang, berat kadal ini tercatat 28 gram. Sekitar 22 gram di antaranya, atau sekitar 78 persen, adalah kotoran yang bersarang di perutnya.

"Rasio berat feses-tubuh terbesar yang tercatat pada hewan hidup," lapor Claunch, dikutip dari Livescience.

Claunch melaporkan temuan ini di jurnal Herpetological Review.

Terpopuler Sepekan: Tanda Misterius Kim Jong Un dan Spekulasi Body Double

 Spekulasi seputar kesehatan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, cukup mencuri perhatian dalam sepekan. Mulai dari rumor meninggal, hingga kemunculan pertamanya di depan publik baru-baru ini.
Salah satu video yang beredar terkait kemunculannya usai dirumorkan meninggal adalah saat Jong Un mengunjungi pabrik di Suncheon. Seorang pakar kesehatan dari Amerika Serikat menyebut ada 'tanda misterius' di lengan kanannya.

Tanda yang disebutnya sebagai bekas luka tersebut mengindikasikan sebuah prosedur kardiovaskular. Dugaan ini tak lepas dari rumor sebelumnya yang menyebut Jong Un meninggal usai menjalani operasi jantung, yang terbantahkan dengan kemunculan sang diktator di depan publik.

"Ini seperti radial artery puncture di kanan," kata pakar tersebut kepada NK News, sebuah media yang didanai Amerika Serikat.

Prosedur yang dimaksud, yakni radial artery puncture, merupakan teknik pengambilan darah untuk pemeriksaan. Teknik serupa menurutnya juga dilakukan dalam prosedur pemasangan ring jantung atau stent.

Selain tanda misterius, kemunculan sosok berperawakan mirip Jong Un juga menjadi perbincangan. Sebuah video menunjukkan Jong Un tengah berbincang dengan seseorang yang postur, busana, maupun potongan rambutnya dinilai identik dengan dirinya.

Rumor menyebut, Jong Un memiliki body double yang salah satu fungsinya untuk melindunginya dari upaya pembunuhan. Namun spekulasi liar juga berkembang, bahwa Jong Un yang muncul di depan publik bukan versi yang asli.

Dugaan ini dilontarkan antara lain oleh seorang blogger Jennifer Zeng. Ia membandingkan foto Jong Un saat ini dengan beberapa tahun sebelumnya, yang menurutnya berbeda antara lain pada gigi, kerutan mata, dan lekuk bibir.

"Kim Jong Un yang muncul pada 1 Mei asli?" tulisnya di Twitter.

Makin Tipis Harapan Cuaca Hangat Bakal Hentikan Corona

Harapan pandemi virus Corona COVID-19 akan mereda saat di musim panas ketika cuaca jadi lebih hangat, makin tipis. Riset terbaru menunjukkan kaitannya dengan suhu sangat lemah.
Para peneliti dari Amerika Serikat dan Kanada mengatakan risiko penularan hanya berkurang 1,5 persen tiap kenaikan suhu 25 derajat celcius. Dari hasil analisis pada 370 kasus di Amerika Utara, disimpulkan bahwa musim panas tidak akan serta merta mengakhiri pandemi virus Corona.

Riset yang dipubikasikan di The Canadian Medical Association Journal tersebut menemukan kaitan cuaca dengan perkembangan epidemik. Para peneliti justru melihat kaitan yang lebih kuat dengan pembatasan-pembatasan sosial.

"Hanya intervensi kesehatan masyarakat yang secara konsisten berhubungan dengan pertumbuhan epidemik yang melambat," tulis para ilmuwan dari University of Toronto yang melakukan penelitian tersebut, dikutip dari Foxnews.

Ramuan Penyembuh Corona Tewaskan Ahli Herbal yang Meraciknya

Sebuah perusahaan herba di India meracik ramuan untuk mengobati infeksi virus Corona COVID-19. Sayangnya, seorang pegawai malah tewas usai meminum ramuan tersebut.
K Sivanesan (47), farmasis yang juga manajer produksi di perusahaan tersebut, tewas saat menguji ramuan yang diraciknya tersebut. Atasannya, Rajkumar (67), juga kolaps dan dilarikan ke rumah sakit.

"Sivanesan awalnya memberikan ramuan mengandung sodium nitrat ke Dr Rajkumar untuk dites. Karena dokter ini hanya minum sebagian kecil, ia pingsan dan dalam 10 menit ia sadar," kata seorang staf, dikutip dari Indian Express.

"Berharap baik-baik saja, Sivanesan juga meminum larutan ini lalu pingsan. Kamu segera membawanya ke rumah sakit yang hanya berjarak 100 meter," lanjutnya.

Polisi tengah menginvestigasi kasus tersebut. Hingga saat ini, belum ada obat yang benar-benar terbukti bisa menyembuhkan infeksi virus Corona.

Seekor Kadal di Florida Bukti Nyata Sembelit Bisa Sangat Mematikan

 Seekor kadal di Florida mati mengenaskan. Hampir 80 persen berat badannya berasal dari kotoran yang menumpuk di dalam tubuhnya karena sembelit.
Natalia Claunch, peneliti yang menemukan kadal tersebut, mengatakan kadal ini berkeliaran di sekitar toko piza di Pantai Cocoa. Selain makan serangga, kadal ini juga menelan partikel berminyak yang membuatnya susah buang air besar (BAB).

Makin lama, kotoran yang tidak bisa keluar dari tubuhnya, makin menumpuk. Kotoran memenuhi rongga perutnya sehingga tidak ada tempat lagi untuk menampung makanan. Lama kelamaan, kadal ini mati kelaparan.

Saat ditimbang, berat kadal ini tercatat 28 gram. Sekitar 22 gram di antaranya, atau sekitar 78 persen, adalah kotoran yang bersarang di perutnya.

"Rasio berat feses-tubuh terbesar yang tercatat pada hewan hidup," lapor Claunch, dikutip dari Livescience.

Claunch melaporkan temuan ini di jurnal Herpetological Review.

Terpopuler Sepekan: Tanda Misterius Kim Jong Un dan Spekulasi Body Double

 Spekulasi seputar kesehatan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, cukup mencuri perhatian dalam sepekan. Mulai dari rumor meninggal, hingga kemunculan pertamanya di depan publik baru-baru ini.
Salah satu video yang beredar terkait kemunculannya usai dirumorkan meninggal adalah saat Jong Un mengunjungi pabrik di Suncheon. Seorang pakar kesehatan dari Amerika Serikat menyebut ada 'tanda misterius' di lengan kanannya.

Tanda yang disebutnya sebagai bekas luka tersebut mengindikasikan sebuah prosedur kardiovaskular. Dugaan ini tak lepas dari rumor sebelumnya yang menyebut Jong Un meninggal usai menjalani operasi jantung, yang terbantahkan dengan kemunculan sang diktator di depan publik.

"Ini seperti radial artery puncture di kanan," kata pakar tersebut kepada NK News, sebuah media yang didanai Amerika Serikat.

Prosedur yang dimaksud, yakni radial artery puncture, merupakan teknik pengambilan darah untuk pemeriksaan. Teknik serupa menurutnya juga dilakukan dalam prosedur pemasangan ring jantung atau stent.

Selain tanda misterius, kemunculan sosok berperawakan mirip Jong Un juga menjadi perbincangan. Sebuah video menunjukkan Jong Un tengah berbincang dengan seseorang yang postur, busana, maupun potongan rambutnya dinilai identik dengan dirinya.

Rumor menyebut, Jong Un memiliki body double yang salah satu fungsinya untuk melindunginya dari upaya pembunuhan. Namun spekulasi liar juga berkembang, bahwa Jong Un yang muncul di depan publik bukan versi yang asli.

Dugaan ini dilontarkan antara lain oleh seorang blogger Jennifer Zeng. Ia membandingkan foto Jong Un saat ini dengan beberapa tahun sebelumnya, yang menurutnya berbeda antara lain pada gigi, kerutan mata, dan lekuk bibir.

"Kim Jong Un yang muncul pada 1 Mei asli?" tulisnya di Twitter.