Rabu, 13 Mei 2020

Rekor Tambah 689 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia, Ini Sebarannya

 Indonesia kembali mengumumkan adanya penambahan kasus baru virus Corona COVID-19. Saat ini sebanyak 689 kasus baru positif sehingga total ada 15.438 kasus. Hingga Rabu (13/5/2020) ada sebanyak 3.287 sembuh, dan 1.028 meninggal dunia.
"Konfirmasi kasus positif yang kita dapatkan sampai hari ini sebanyak 689 orang, sehingga totalnya menjadi 15.438 kasus," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Rabu (13/5/2020).

Sebaran 689 kasus baru positif virus Corona COVID-19 sebagai berikut:

Bali 4
Banten 21
DI Yogyakarta 12
DKI Jakarta 183
Jawa Barat 7
Jawa Tengah 34
Jawa Timur 103
Kalimantan Barat 6
Kalimantan Timur 2
Kalimantan Tengah 16
Kalimantan Selatan 14
Kalimantan Utara 6
Kepulauan Riau 5
Nusa Tenggara Barat 5
Sumatera Selatan 43
Sumatera Barat 20
Sumatera Utara 2
Sulawesi Utara 8
Sulawesi Tenggara 91
Sulawesi Selatan 55
Sulawesi Tengah 6
Sulawesi Barat 6
Riau 7
Maluku Utara 24
Papua 6
Nusa Tenggara Timur 3

Pecah Rekor Lagi! Kasus Baru Positif Corona RI Tambah 689

 Indonesia melaporkan penambahan kasus tertinggi yaitu sebanyak 689 kasus. Penambahan ini merupakan rekor tertinggi setelah sebelumnya melaporkan penambahan kasus tertinggi sebanyak 484 kasus di 12 Mei dan 5 Mei lalu.
Sehingga total kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia saat ini mencapai 15.438 kasus. Sementara angka sembuh sebanyak 3.287 kasus dan meninggal sebanyak 1.028 kasus.

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona COVID-19 pada Rabu (13/5/2020) dikutip dari covid19.go.id:

1. Jumlah kasus positif bertambah 689 menjadi 15.438
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 224 menjadi 3.287
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 21 menjadi 1.028

Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

Sebelumnya pada Selasa (12/5/2020), jumlah akumulatif kasus positif berada di angka 14.749, dengan 3.063 di antaranya sembuh dan 1.007 meninggal.

Update Corona di Indonesia 13 Mei: 15.438 Positif, 3.287 Sembuh, 1.028 Meninggal

 Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Hingga Rabu (13/5/2020), akumulasi kasus positif telah mencapai 15.438 orang.
Dikutip dari covid19.go.id, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh telah mencapai 3.287 (21,3 persen dari total terkonfirmasi) dan yang meninggal menjadi 1.028 (6,7 persen dari total terkonfirmasi).

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona COVID-19 pada Rabu (13/5/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 689 menjadi 15.438
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 224 menjadi 3.287
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 21 menjadi 1.028

Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

Sebelumnya pada Selasa (12/5/2020), jumlah akumulatif kasus positif berada di angka 14.749, dengan 3.063 di antaranya sembuh dan 1.007 meninggal.

Singapura Tolak Strategi Herd Immunity, Sebut Banyak yang Dikorbankan

Pemerintah Singapura dengan tegas menolak strategi herd immunity di tengah pandemi virus Corona COVID-19. Dengan angka kasus baru yang terus bertambah, Singapura berencana semakin agresif melakukan pengetesan dan pelacakan kasus-kasus infeksi Corona.
Direktur layanan kesehatan, Kementerian Kesehatan Singapura, Kenneth Mak mengatakan 'harga' yang harus dibayar bila strategi herd immunity diterapkan terlalu tinggi. Akan ada banyak warga yang sakit bahkan meninggal.

"Meski kami sudah melakukan berbagai langkah untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus, meningkatkan kemampuan kami, sistem kesehatan kita bisa dengan mudah kewalahan dengan strategi mendekati herd immunity," kata Kenneth seperti dikutip dari South China Morning Post, Rabu (13/5/2020).

Herd immunity sendiri adalah konsep kekebalan yang dimiliki suatu komunitas terhadap penyakit. Kekebalan ini bisa diperoleh berkat tingginya cakupan imunisasi atau bila cukup banyak orang terpapar virus.

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) pernah berkomentar bahwa herd immunity tidak cocok jika diberlakukan di Indonesia. Sekretaris Jenderal PAPDI, Dr dr Eka Ginanjar, SpPD, KKV, mengatakan jika herd immunity diberlakukan maka akan banyak orang yang tak bisa diselamatkan.

"Herd immunity bisa tercapai apabila sebagian populasi terinfeksi yaitu sekitar 70 persen. Artinya sebanyak 189 juta dari 270 juta penduduk Indonesia akan terinfeksi," kata dr Eka.

"Masalahnya Case Fatality Rate (CFR) kita tinggi banget yaitu di atas 8 persen. Artinya fasilitas kesehatan kita tidak siap dan akan banyak yang menjadi korban," lanjutnya.

Pasien Positif Corona Jadi Imam Tarawih, Tanda Masih Kurangnya Kesadaran?

Sebanyak 28 orang di Tambora, Jakarta Barat, berstatus orang dalam pemantauan (ODP) setelah menjalani salat Tarawih di musala. Sebab imam salat tersebut sehari sebelumnya telah dinyatakan positif virus Corona COVID-19.
"Iya (28 jemaah berstatus ODP)," ujar Camat Tambora Bambang Sutama ketika dihubungi detikcom, Rabu (13/5/2020).

Sebelumnya petugas puskesmas dan pihak dari kelurahan Jembatan Besi, Tambora, sudah melakukan penjemputan untuk mengevakuasi imam berinisial O tersebut. Namun, O menolak.

"Karena dirinya (merasa) sehat (tidak bergejala) dan akhirnya dia bilang. 'Saya ini gejala tifus', jadi dia itu nggak yakin apa yang disampaikan oleh dokter," jelas Bambang.

Lantas apakah ini menunjukkan masih adanya kurang kesadaran di kalangan masyarakat terkait pandemi virus Corona?

Menurut dr Heri Munajib dari Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PPNU), dalam beberapa kasus memang ada orang yang masih memiliki kesadaran rendah karena rasa egoisnya yang tinggi. Misalnya pada orang-orang yang memiliki hak istimewa atau privilege.

"Jadi dalam suatu seminar saya pernah bilang, dua orang yang susah sekali diberitahu adalah yang pertama ustaz atau kyai dan yang kedua dokter," kata dr Heri kepada detikcom, Rabu (13/5/2020).

"Karena ustaz atau kyai dengan segala previlegenya itu dia sering ngotot bahwa dia tidak apa-apa, tapi yang ditular itu adalah jemaahnya. Begitu juga dokter, dia juga nggak merasa apa-apa, tapi faktanya dia menulari ke pasien. Itu dalam beberapa kasus terjadi," lanjutnya.

Meski begitu, dr Heri mengatakan tidak semua ustaz, kyai, dan dokter atau orang-orang yang memiliki privilege lainnya seperti itu. Ia menyarankan sebaiknya para pemuka agama dan pemerintah saling berkolaborasi agar kejadian ini tidak terjadi lagi dan angka penyebaran virus Corona di Indonesia bisa ditekan.

"Yang jadi sorotan ini kan para pemuka agama. Nah para pemuka agama ini diharapkan bisa bekerja sama dan berkolaborasi dengan pemerintah, bagaimana cara kita menekan angka terjadinya kasus positif (COVID-19) di masyarakat," tuturnya.

Rekor Tambah 689 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia, Ini Sebarannya

 Indonesia kembali mengumumkan adanya penambahan kasus baru virus Corona COVID-19. Saat ini sebanyak 689 kasus baru positif sehingga total ada 15.438 kasus. Hingga Rabu (13/5/2020) ada sebanyak 3.287 sembuh, dan 1.028 meninggal dunia.
"Konfirmasi kasus positif yang kita dapatkan sampai hari ini sebanyak 689 orang, sehingga totalnya menjadi 15.438 kasus," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Rabu (13/5/2020).

Sebaran 689 kasus baru positif virus Corona COVID-19 sebagai berikut:

Bali 4
Banten 21
DI Yogyakarta 12
DKI Jakarta 183
Jawa Barat 7
Jawa Tengah 34
Jawa Timur 103
Kalimantan Barat 6
Kalimantan Timur 2
Kalimantan Tengah 16
Kalimantan Selatan 14
Kalimantan Utara 6
Kepulauan Riau 5
Nusa Tenggara Barat 5
Sumatera Selatan 43
Sumatera Barat 20
Sumatera Utara 2
Sulawesi Utara 8
Sulawesi Tenggara 91
Sulawesi Selatan 55
Sulawesi Tengah 6
Sulawesi Barat 6
Riau 7
Maluku Utara 24
Papua 6
Nusa Tenggara Timur 3