Rabu, 03 Juni 2020

Saat Burung Bersarang di Pesawat yang Diparkir di Bandara

Pesawat milik berbagai maskapai dunia banyak yang harus diparkir di bandara cukup lama karena frekuensi penerbangan anjlok. Sampai-sampai ada sarang burung di pesawat itu.
Pesawat yang diparkir itu tetap harus dirawat agar laik terbang lagi saat dunia aviasi menuju new normal. Tapi apa daya, tetap saja, ada tamu yang tak diundang datang ke pesawat.

Berbagai hewan, seperti burung, ada yang bersarang di pesawat! Untung saja tim teknis bertindak cepat.

Mengutip dari AirAsia, tamu tak diundang itu datang ke salah satu pesawat AirAsia jenis A330 yang diparkir di Bandara Don Mueang, Thailand. Tim menemukan sarang burung di salah satu bagian sayap pesawat saat melakukan inspeksi harian. Si burung dan sarangnya kemudian dipindahkan dari pesawat.
https://indomovie28.com/fate-extra-last-encore-episode-5-subtitle-indonesia/

"Burung, lebah, atau serangga lainnya yang bersarang di pesawat yang tidak beroperasi adalah permasalahan yang lumrah terjadi di semua maskapai di dunia, jadi bukan hal yang aneh.," kata ujar Head of Engineering AirAsia Group Banyat Hansakul.

"Setelah mengetahui hal ini, kami selanjutnya menghubungi otoritas terkait untuk membantu membawa 'tamu tak diundang' tersebut ke tempat yang lebih aman jauh dari pesawat; tidak ada hewan yang tersakiti selama proses ini berlangsung," ujar Head of Engineering AirAsia Group Banyat Hansakul.

Selain menjaga pesawat dari tamu tak diundang, tim juga harus menutup bagian-bagian pesawat yang terbuka dan terpapar lingkungan. Setiap celah atau bagian penting pesawat yang terpapar lingkungan harus dilindungi menggunakan penutup yang direkomendasikan oleh pabrikan pesawat untuk melindungi dari debu, serangga, burung, atau benda asing lainnya yang berpotensi merusak sistem pesawat.

Bagian-bagian tersebut antara lain mesin, inlet, dan outlet Auxiliary Power Unit (APU), alat pendeteksi data udara (air data probes) seperti pitot probes, static ports atau antena berbentuk tabung lainnya yang menempel pada badan pesawat.

Jika akan berada di darat dalam waktu yang sangat lama, roda pendaratan juga termasuk yang akan ditutupi untuk mencegah karat. Para teknisi akan menjalankan inspeksi harian untuk memeriksa adanya kelainan teknis pada pesawat seperti kebocoran oli mesin atau cairan hidrolik, dan memastikan semua penutup bagian pesawat terpasang dengan benar.

Sejak akhir Maret, sebagian besar armada AirAsia Group yang berjumlah 282 pesawat telah terparkir di beberapa bandara di Asia. Di antara jumlah tersebut terdapat 28 unit pesawat yang terparkir di 4 lokasi di Indonesia sejak 1 April 2020 yaitu Jakarta, Denpasar, Medan, dan Surabaya.Mesin pesawat ditutupi Foto: AirAsia
Selain inspeksi harian, teknisi juga akan membersihkan air data probes atau alat pendeteksi data udara dan bagian lainnya untuk memastikan tidak terjadi pembentukan residu yang diakibatkan oleh pesawat yang berdiam di darat.

Untuk memastikan bentuk roda tetap terjaga akibat berada dalam posisi yang sama terlalu lama, pesawat perlu ditarik maju mundur atau disanggah lalu rodanya diputar untuk mengurangi tekanan pada bagian yang menempel pada aspal. Teknisi juga akan menyalakan mesin pesawat dan APU secara berkala sesuai jadwal yang tertera pada AMM untuk memastikan kondisi mesin tetap prima.

Untuk persiapan masa parkir yang lebih lama, beberapa pengaturan pesawat harus dikonfigurasi ulang, seperti mencabut baterai, mengaktifkan 'ditching mode' untuk menutup katup dan jalan masuk udara lainnya ke dalam pesawat agar udara tidak masuk ke kabin, serta melepas alat pendeteksi data udara dan sistem penghangat jendela untuk mencegah melelehnya penutup alat pendeteksi data udara.
https://indomovie28.com/fate-extra-last-encore-episode-4-subtitle-indonesia/

Pantai Paling Terkenal Sedunia Kosong Melompong

Semua aspek kehidupan terkena efek dari virus Corona. Pantai paling terkenal di dunia, Pantai Copacabana, pun dibikin kosong
Pantai Copacabana di Rio de Janeiro, Brasil sepi. Tak ada yang berjemur, bermain bola atau sekadar duduk-duduk menikmati sore.

Dalam pemberitaan CNN, Rabu (3/6/2020) salah satu pelaku wisata menyebut pantai yang biasanya menjadi tempat berkumpul turis dari seluruh dunia itu sedang menngalami momen terburuk.

Miguel Oliveira adalah salah satu bartender di Pantai Copacabana. Hari itu, ia tak membuat minuman untuk pengunjung meski siang menjelang.

"Tidak pernah seburuk ini," dia mengeluhkan.

"Kami buka untuk melihat apakah kami bisa menjual sesuatu, kalau ditutup akan lebih buruk," kata Miguel yang ragu akan bisnisnya bisa membaik dalam waktu dekat. Beruntung sewa tempat usahanya ditunda hingga tahun depan.

Empat tahun lalu, Pantai Copacabana sangatlah ramai bak jantung dunia ketika Olimpiade diselenggarakan di Brasil. Tiada kursi kosong di bar dan tiap inci tepi laut sudah dipenuhi traveler.

Kini, pantai ditutup. Masker wajah adalah wajib. Toko, restoran, bar dan sebagian besar kios tepi pantai, kecuali kepunyaan Miguel sudah ditutup.

Polisi berjaga di Pantai Copacabana untuk mencegah penyebaran COVID-19. Tiada yang membunyikan musik, sunyi. Sebagai gantinya ada sirene polisi, memperingatkan penduduk setempat yang enggan beranjak dari pantai.

Brigade Pemadam Kebakaran Maritim, campuran petugas pemadam kebakaran dan penjaga pantai berlalu-lalang meminta orang-orang meninggalkan pasir melalui pengeras suara.

Letnan Kolonel Fernando Melo mengatakan bahwa mayoritas traveler mengikuti aturan penutupan pantai. Tapi masih saja ada satu-dua orang berjalan atau berkumpul di tepi pantai, seperti tak mengetahui alasan Pantai Copacabana kini begitu kosong.

Awalnya, penduduk di sekitar Pantai Copacabana dan para pendatang tak percaya akan adanya intaian virus Corona. Ketika sekolah ditutup, para orang tua malah mengajak mereka ke pantai.

Sekarang lebih baik, tetapi masih ada warga yang jogging, pejalan kaki, dan yang membawa anjing berjejer di trotoar.

Tapi, satu kelompok hilang, wisatawan. Orang asing dilarang masuk ke Brasil untuk sementara waktu.

Penduduk setempat merasa sulit untuk berjalan menggunakan masker. Salah satunya, Ronaldo Nussbaum, ia tidak memakai masker saat jogging karena beralasan menderita asma dan perlu menghirup udara.

Nussbaum adalah salah satu dari mayoritas warga Brasil yang mendukung Presiden Jair Bolsonaro bahwa virus Corona itu seperti flu. Ia menggambarkan penerapan lockdown lokal di Rio dan São Paulo sebagai 'aib yang mengerikan'.

Meski demikian, terkadang masih ada yang bermain voli pantai, jogging juga berselancar. Polisi akan menghalau mereka menaiki ATV, tetapi mereka dengan cepat akan kembali.

Meski Pantai Copacabana sepi di atas pasirnya, tapi tidak di trotoar dan jalanannya, ada para tunawisma. Hotel Belmont, ikon di tepi pantai ini, telah ditutup untuk pertama kalinya dalam 97 tahun.

Denyut ritme pariwisata di Pantai Copacabana telah berhenti sementara.