Jumat, 05 Juni 2020

Seluruh Bandara di Uni Emirat Arab Kembali Dibuka

Uni Emirat Arab kembali membuka bandara-bandara di seluruh negara setelah tutup karena virus Corona. Tapi, penerbangan yang tersedia masih terbatas.
Dikutip dari Gulf News oleh detikcom, Jumat (5/7/2020), Uni Emirat Arab mengumumkan pembukaan bandara pada Rabu (3/6), namun penerbangan hanya mencakup transit, repatriasi ekspat atau kembalinya warga negara. Keputusan itu diumumkan dalam konferensi pers oleh juru bicara Otoritas Nasional untuk Keadaan Darurat, Krisis dan Manajemen Bencana, dr Saif Aldhaheru.

"Keputusan untuk menangguhkan penerbangan penumpang antar negara masih berlaku. Hanya penerbangan terbatas sementara akan diizinkan untuk mengevakuasi penduduk dan pengunjung yang ingin meninggalkan UEA dan kembali ke negara mereka," kata dr Saif Aldhaheru.

Maskapai-maskapai yang diizinkan untuk melakukan penerbangan yaitu Emirates, Etihad, fly dubai dan Air Arabia. Mulai Kamis (4/6) maskapai-maskapai akan mengumumkan waktu penerbangan.

"Dalam beberapa hari mendatang maskapai nasional akan mengumumkan rincian dan prosedur yang berkaitan dengan kegiatan mereka," kata Aldhaheri.

Pihak berwenang menambahkan bahwa, staf maskapai telah dilatih dan diuji sepenuhnya untuk menangani perubahan pembatasan. Beberapa peraturan baru telah dipersiapkan untuk diterapkan dalam menjaga penyebaran wabah COVID-19.

"Kerangka kerja dan pedoman yang komprehensif telah dibuat untuk menerapkan langkah-langkah yang diperlukan di semua bandara dan maskapai nasional untuk memastikan keamanan dari para penumpang di penerbangan ini," dia menambahkan.

Langkah UEA untuk membuka kembali bandara-bandaranya disambut baik oleh Presiden Otoritas Penerbangan Sipil Dubai. Dia juga mengumumkan bahwa maskapai Emirates dan fly dubai akan mengumumkan memulai penerbangan penumpang lebih ke banyak kota, dengan koneksi ke dan melalui Dubai. Untuk penerbangan transit akan diizinkan melalui bandara Sharjah, Dubai dan Abu Dhabi.

Kehilangan Satu Ginjal karena Donor, Masih Bisakah Hidup Normal?

 Ginjal adalah salah satu organ penting di dalam tubuh yang berfungsi sebagai penghilang racun dan membersihkan darah. Di samping itu, ginjal juga berperan penting dalam mengatur tekanan darah dan kestabilan hormon.
Umumnya, manusia diberkahi dengan dua ginjal namun beberapa orang terlahir atau mengidap kondisi kronis sehingga salah satu ginjalnya tidak berfungsi dengan sempurna. Terkadang, orang terkasih mengalami kondisi di mana mereka harus mendapatkan donor ginjal untuk mengembalikan kualitas hidup mereka. Lalu bisakah seseorang tetap hidup 'normal' dengan satu ginjal?

"Daya cadang ginjal cukup besar. Dikatakan bahwa ginjal orang sehat atau normal, bisa sampai empat kali kebutuhannya. Jadi kalau misalnya satu diambil, (satu ginjal berfungsi) dua kali dari kebutuhannya," sebut dr Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGEH, dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia saat dijumpai di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jl HR Rasuna Said, Kamis (12/3/2020).

"Pasien yang mendonorkan ginjalnya satu, masih bisa beraktivitas normal. Tapi kalau dalam kondisi ginjalnya sehat," sambungnya.

Satu ginjal disebut cukup untuk menyaring darah agar tetap bersih. Orang yang hidup dengan satu ginjal pun sebenarnya masih bisa berolahraga seperti biasa walau ada beberapa hal yang tetap harus dipantau seperti gaya hidup dan pola makan.

Bahkan, dr Pringgo mengatakan ada sebuah penelitian yang menunjukkan mereka yang telah mendonorkan ginjal lebih sehat dari orang normal. Namun perlu juga diingat bahwa orang dengan satu ginjal bisa mengalami penurunan stamina dengan cepat.

"Ada yang menarik, studi yang mengikuti pasien donor ginjal dan mereka yang tidak mendonorkan ginjal, ternyata lebih sehat yang mendonorkan ginjal. Karena yang donor lebih menjaga kesehatannya sebab dia tahu dia hanya punya satu (ginjal) jadi dia menjaga kesehatannya dengan baik," pungkasnya.
https://kamumovie28.com/yu-gi-oh-vrains-episode-97-subtitle-indonesia/

Filipina yang Masih Ragu untuk Buka Pariwisata

Negara-negara di Eropa mulai fokus untuk membuka pariwisata usai Corona. Tapi di belahan lain seperti Asia, negara Filipina misalnya justru ragu.

"Tidak ada provinsi yang siap menerima wisatawan," ujar Bernadette Romulo Puyot, Sekretaris Pariwisata Filipina dalam sebuah konferensi pers virtual.

Padahal, Pemerintah Filipina memberikan lampu hijau untuk membuka pariwisata kembali pada 1 Juni. Bahkan tempat-tempat primadona yang dinyatakan bebas virus Corona juga masih enggan.

Di antaranya ada Boracay, Bohol dan Baguio. Tiga destinasi ini sendiri sudah memodifikasi pariwisata mereka dengan karantina.

Namun Gubernur Bohol, Arthur Yap merasa lebih nyaman untuk membuka wisata di provinsinya bulan Juli. Sementara Kota Baguio ingin di bulan September saja.

"Lebih baik aman daripada menyesal. Hanya dibutuhkan satu wabah untuk merusak pariwisata Baguio," ungkap Romulo Puyot mengutip Walikota Benjamin Magalong.

Romulo Puyat juga mencatat bahwa ada banyak provinsi yang masih ragu-ragu untuk menerima penerbangan komersial. Kebanyakan daerah wisata menggunakan waktu 'libur' ini untuk menyiapkan protokol kesehatan dan keselamatan.

Begitu pula dengan Departemen of Tourism (DoT). Waktu tanpa wisatawan ini digunakan untuk memproses permohonan sertifikat beroperasi yang diajukan oleh hotel-hotel.

DoT sendiri tidak membebankan target pariwisata di tahun 2020 ini. Beberapa unit pemerintah daerah belum mau terbuka untuk pariwisata.

"Dibutuhkan banyak waktu untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk bepergian," tambahnya.

Filipina mencatat ada 1,3 juta wisatawan asing di periode Januari-Mei. Jumlah ini turun 62,2 persen dari periode yang sama di tahun lalu.

"Pemasaran dan promosi untuk wisata akan terus dilakukan. Jaga jarak dan pelacakan kontak pun masuk dalam perhatian," katanya.

Sekretaris Pariwisata Filipina juga berharap pariwisata domestik akan lancar kembali. Apalagi Manila yang punya La Union, Baler, Pampanga dan Batangas. Daerah ini dinilai menjadi titik utama turis sebelum melakukan perjalanan antar pulau.

Seluruh Bandara di Uni Emirat Arab Kembali Dibuka

Uni Emirat Arab kembali membuka bandara-bandara di seluruh negara setelah tutup karena virus Corona. Tapi, penerbangan yang tersedia masih terbatas.
Dikutip dari Gulf News oleh detikcom, Jumat (5/7/2020), Uni Emirat Arab mengumumkan pembukaan bandara pada Rabu (3/6), namun penerbangan hanya mencakup transit, repatriasi ekspat atau kembalinya warga negara. Keputusan itu diumumkan dalam konferensi pers oleh juru bicara Otoritas Nasional untuk Keadaan Darurat, Krisis dan Manajemen Bencana, dr Saif Aldhaheru.

"Keputusan untuk menangguhkan penerbangan penumpang antar negara masih berlaku. Hanya penerbangan terbatas sementara akan diizinkan untuk mengevakuasi penduduk dan pengunjung yang ingin meninggalkan UEA dan kembali ke negara mereka," kata dr Saif Aldhaheru.

Maskapai-maskapai yang diizinkan untuk melakukan penerbangan yaitu Emirates, Etihad, fly dubai dan Air Arabia. Mulai Kamis (4/6) maskapai-maskapai akan mengumumkan waktu penerbangan.

"Dalam beberapa hari mendatang maskapai nasional akan mengumumkan rincian dan prosedur yang berkaitan dengan kegiatan mereka," kata Aldhaheri.

Pihak berwenang menambahkan bahwa, staf maskapai telah dilatih dan diuji sepenuhnya untuk menangani perubahan pembatasan. Beberapa peraturan baru telah dipersiapkan untuk diterapkan dalam menjaga penyebaran wabah COVID-19.

"Kerangka kerja dan pedoman yang komprehensif telah dibuat untuk menerapkan langkah-langkah yang diperlukan di semua bandara dan maskapai nasional untuk memastikan keamanan dari para penumpang di penerbangan ini," dia menambahkan.

Langkah UEA untuk membuka kembali bandara-bandaranya disambut baik oleh Presiden Otoritas Penerbangan Sipil Dubai. Dia juga mengumumkan bahwa maskapai Emirates dan fly dubai akan mengumumkan memulai penerbangan penumpang lebih ke banyak kota, dengan koneksi ke dan melalui Dubai. Untuk penerbangan transit akan diizinkan melalui bandara Sharjah, Dubai dan Abu Dhabi.
http://kamumovie28.com/targeted-mother-in-law-and-wife/