Minggu, 07 Juni 2020

Mengenal Heli Mi-17 yang Jatuh di Kendal

- Helikopter TNI-AD bertipe Mi-17 jatuh di Kendal Jawa Tengah. Begini spesifikasi dan teknologi yang ada di heli buatan Rusia itu.
Mi-17 adalah heli yang didesain oleh Mil Moscow Helicopter Plant dan dibuat oleh Kazan Helicopter Plant, yang mempunyai pabrik di Kazan dan Ulan-Ude, Rusia. Heli ini dikembangkan dari rangka yang dipakai oleh Mi-8, dan pertama diperkenalkan ke publik pada tahun 1981.

Angkatan bersenjata Rusia sendiri masih menggunakan heli ini untuk operasionalnya, hanya saja mereka lebih mengenalnya dengan nama Mi-8MT, sementara Mi-17 sendiri memang ditujukan untuk keperluan ekspor.

Aslinya, Mi-17 adalah heli yang dibuat untuk keperluan transportasi, namun ada juga versi yang dimodifikasi dengan berbagai senjata sebagai helikopter yang dipergunakan untuk memberikan dukungan udara bagi pasukan yang ada di darat.

Dari segi desain, Mi-17 punya satu keunikan. Yaitu rotor yang ada di ekornya diposisikan di ujung ekornya yang lazim disebut port, bukan di bagian starboard. Mesin, rotor, dan transmisi utamanya adalah Klimov TV3-117MT.

Ada juga opsi mesin yang lebih bertenaga, yaitu Isotov TV3-117VM yang bertenaga 1545 kW. Juga Klimov VK-2500PS-03 yang bertenaga 1800kW (2400 hp). Kecepatan maksimalnya adalah 280 km/jam, dengan cruise speed sebesar 260 km/jam.

Jarak tempuh maksimal Mi-17 adalah 800 km, dengan jumlah penumpang maksimal 24 orang atau bobot internal maksimal 4 ton dan bobot eksternal maksimal 5 ton. Dimensi helikopter ini adalah panjang 18,4 meter dan tinggi 5,65 meter dengan diameter rotor sepanjang 21,25 meter.

Mi-17 (dan Mi-8MT) mempunyai puluhan varian dengan berbagai peruntukan dan mesin yang berbeda. Dari mulai versi standar sebagai heli transpor, rumah sakit, SAR, dan heli untuk perang elektronik.

Ada lebih dari 60 negara yang tercatat mengoperasikan Mi-17, baik untuk keperluan militer ataupun sipil salah satunya Amerika Serikat. Bahkan pasukan khusus AS (US Special Forces) pun tercatat beberapa kali menggunakan Mi-17 milik CIA dalam Operation Enduring Freedom di Afganistan.

Mi-17 milik TNI-AD yang jatuh di Kendal sedang melakukan latihan terbang endurance kedua. Helikopter dengan nomor registrasi HA 5141 tersebut sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang, Jawa Tengah. Misi ini sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira Penerbang 1.

Helikopter itu terbakar usai jatuh di Kawasan Industri Kendal. Akibat peristiwa ini, empat prajurit TNI AD gugur dan lima orang luka-luka. Empat prajurit yang gugur yakni Kapten Cpn Kadek, Kapten Cpn Fredi, Kapten Cpn Y Hendro, dan Lettu Cpn Wisnu.

Singapura Bakal Luncurkan Wearable untuk Contact Tracing COVID-19

Pemerintah Singapura berencana merilis perangkat wearable yang berfungsi untuk melakukan contact tracing demi menekan penyebaran virus Corona.
Jika terbukti efektif, perangkat tersebut bakal diluncurkan untuk dipakai oleh 5,7 juta penduduk negara tersebut, demikian dikutip detikINET dari Cnet, Jumat (5/6/2020).

"Kami sedang mengembangkan dan dalam waktu dekat bakal merilis sebuah perangkat wearable portabel yang tak bergantung pada ponsel. Saya pikir ini akan lebih inklusif dan memastikan kita semua terlindungi," ujar Vivian Balakrishnan, Menteri Luar Negeri Singapura.

Perangkat ini bakal menjadi percobaan baru untuk metode contact tracing. Perangkatnya sendiri bisa disimpan di tas, atau dipakai sebagai gelang. Keberadaan perangkat ini dinilai perlu karena aplikasi TraceTogether yang dirilis pada Maret lalu dinilai kurang efektif.

Pasalnya aplikasi ini tak banyak dipakai oleh warga Singapura, dan juga tak bisa berfungsi di perangkat iOS. Penyebabnya adalah Apple tak mengizinkan adanya aktivitas Bluetooth yang berjalan di background.

Padahal aplikasi TraceTogether mengandalkan Bluetooth untuk terhubung antara satu perangkat dengan perangkat lain.

Singapura sendiri adalah negara banyak dijadikan patokan karena penanganan pandemi Coronanya dianggap bagus. Salah satu cara yang diterapkan di negara tersebut adalah 'mempekerjakan' robot anjing buatan Boston Dynamics di taman-taman kota untuk memperingatkan para pengujung untuk melakukan pembatasan sosial.
https://cinemamovie28.com/sword-art-online-alternative-gun-gale-online-episode-2/

Fakta PT Iglas: BUMN 'Hantu' yang Mau Dibubarkan Erick Thohir

Kementerian BUMN akan melakukan bersih-bersih atas BUMN yang dianggap tak berguna untuk publik, bahkan dijuluki sebagai BUMN 'Hantu'. BUMN yang dimaksud adalah PT Iglas.

BUMN ini akan dibubarkan bukan tanpa alasan. Selain dianggap tidak berguna, ternyata BUMN ini punya rekam jejak yang buruk. Mulai dari aset perusahaan yang pernah disita hingga mantan dirut yang menjadi DPO kasus korupsi selama 8 tahun.

Terkait aset, BUMN ini berperkara dengan Pemerintah Kota Surabaya. Pada 26 Mei 2017 Pemkot Surabaya melayangkan gugatan kepada PT Iglas dengan nomor perkara 394/PDT.G/2017/PN.SBY.

Lalu satu tahun berselang perkara itu dimenangkan oleh Pemkot Surabaya. Satu persatu aset Pemerintah Kota Surabaya dikembalikan dari PT Iglas. Salah satunya aset di Jalan Ngagel 153-155 yang dulunya digunakan untuk memproduksi pabrik gelas oleh PT Iglas.

Tarik ulur lahan sengketa berawal di 1979 yang lahan tersebut kemudian berganti nama perusahaan dengan status izin pemakaian tanah tanpa sepengetahuan pihak Pemkot Surabaya. Selanjutnya pada tahun 2004 muncul sertifikat HGB atas nama PT IGLAS.

"Dulu awalnya mereka menyewa dan kemudian beralih fungsi dan kepemilikan. Namun tahun 2004 muncul sertifikat HGB atas tanah tersebut," kata Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Kota (Sekkota) Surabaya, Yayuk Eko Agustin saat menggelar jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Senin (7/5/2018).

Torehan lainnya dari BUMN Hantu ini adalah sang mantan Dirut, Daniel Sunarya Kuswandi yang menjadi DPO kasus korupsi Rp 13 miliar. Dia buron selama 8 tahun hingga akhirnya tertangkap pada November 2019.

Daniel ditangkap oleh tim gabungan intelijen dari Kejagung, Kejati Jawa Timur, dan Kejari Surabaya di rumahnya di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan.

Terpidana kasus korupsi PT Iglas itu langsung diterbangkan ke Kota Pahlawan. Dirinya dieksekusi berdasarkan putusan Mahkamah Agung pada tingkat kasasi.

Adapun putusan itu yakni menghukum terdakwa (Daniel) 4 tahun penjara dan denda Rp 250 juta subsider 6 bulan kurungan. Selain itu terdakwa juga dibebankan membayar uang pengganti senilai Rp 13,9 miliar subsider 2 tahun penjara.

Mengenal Heli Mi-17 yang Jatuh di Kendal

- Helikopter TNI-AD bertipe Mi-17 jatuh di Kendal Jawa Tengah. Begini spesifikasi dan teknologi yang ada di heli buatan Rusia itu.
Mi-17 adalah heli yang didesain oleh Mil Moscow Helicopter Plant dan dibuat oleh Kazan Helicopter Plant, yang mempunyai pabrik di Kazan dan Ulan-Ude, Rusia. Heli ini dikembangkan dari rangka yang dipakai oleh Mi-8, dan pertama diperkenalkan ke publik pada tahun 1981.

Angkatan bersenjata Rusia sendiri masih menggunakan heli ini untuk operasionalnya, hanya saja mereka lebih mengenalnya dengan nama Mi-8MT, sementara Mi-17 sendiri memang ditujukan untuk keperluan ekspor.

Aslinya, Mi-17 adalah heli yang dibuat untuk keperluan transportasi, namun ada juga versi yang dimodifikasi dengan berbagai senjata sebagai helikopter yang dipergunakan untuk memberikan dukungan udara bagi pasukan yang ada di darat.

Dari segi desain, Mi-17 punya satu keunikan. Yaitu rotor yang ada di ekornya diposisikan di ujung ekornya yang lazim disebut port, bukan di bagian starboard. Mesin, rotor, dan transmisi utamanya adalah Klimov TV3-117MT.

Ada juga opsi mesin yang lebih bertenaga, yaitu Isotov TV3-117VM yang bertenaga 1545 kW. Juga Klimov VK-2500PS-03 yang bertenaga 1800kW (2400 hp). Kecepatan maksimalnya adalah 280 km/jam, dengan cruise speed sebesar 260 km/jam.

Jarak tempuh maksimal Mi-17 adalah 800 km, dengan jumlah penumpang maksimal 24 orang atau bobot internal maksimal 4 ton dan bobot eksternal maksimal 5 ton. Dimensi helikopter ini adalah panjang 18,4 meter dan tinggi 5,65 meter dengan diameter rotor sepanjang 21,25 meter.

Mi-17 (dan Mi-8MT) mempunyai puluhan varian dengan berbagai peruntukan dan mesin yang berbeda. Dari mulai versi standar sebagai heli transpor, rumah sakit, SAR, dan heli untuk perang elektronik.

Ada lebih dari 60 negara yang tercatat mengoperasikan Mi-17, baik untuk keperluan militer ataupun sipil salah satunya Amerika Serikat. Bahkan pasukan khusus AS (US Special Forces) pun tercatat beberapa kali menggunakan Mi-17 milik CIA dalam Operation Enduring Freedom di Afganistan.

Mi-17 milik TNI-AD yang jatuh di Kendal sedang melakukan latihan terbang endurance kedua. Helikopter dengan nomor registrasi HA 5141 tersebut sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang, Jawa Tengah. Misi ini sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira Penerbang 1.

Helikopter itu terbakar usai jatuh di Kawasan Industri Kendal. Akibat peristiwa ini, empat prajurit TNI AD gugur dan lima orang luka-luka. Empat prajurit yang gugur yakni Kapten Cpn Kadek, Kapten Cpn Fredi, Kapten Cpn Y Hendro, dan Lettu Cpn Wisnu.
https://cinemamovie28.com/sword-art-online-alternative-gun-gale-online-episode-5/