Kamis, 11 Juni 2020

Warga Padati GBK Tandanya Tidak Takut Corona? Belum Tentu!

Kerinduan warga untuk beraktivitas di luar rumah membuncah ketika DKI Jakarta melonggarkan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) untuk memasuki masa transisi tahap pertama. Gelora Bung Karno (GBK) pada akhir pekan lalu langsung dipadati pengunjung.
Kritik bermunculan karena kerumunan warga yang ingin berolahraga tersebut justru meningkatkan risiko penularan penyakit. Oleh sebagian kalangan, fenomena ini juga dikaitkan dengan mulai pudarnya rasa takut terhadap infeksi virus Corona.

Seorang dokter dan juga influencer gaya hidup, dr Tirta Mandira Hudhi, atau biasa dipanggil dr Tirta, menilai tudingan bahwa warga tidak takut virus Corona hanya satu dari beberapa kemungkinan penyebab GBK kebanjiran pengunjung.

"Dari tren olahraga kemarin sih aku ngeliat ada 3 kemungkinan, pertama warga mulai bosan di rumah, terus ketika ada kebijakan PSBB transisi mereka euforia, jadi mereka mau olahraga. Nah kebetulan dipilih tempatnya, dan semua orang berpikiran sama untuk ke GBK," jelas dr Tirta, saat ditemui detikcom, Rabu (10/6/2020).

Sebelum pandemi virus Corona melanda, GBK merupakan salah satu tempat favorit bagi warga Jakarta untuk berolahraga. Lokasinya mudah dijangkau dan fasilitasnya cukup memanjakan pengunjung, terutama sejak dipercantik untuk gelaran Asian Games 2018.

"Kedua, mereka tiga bulan di rumah aja nggak ngapa-ngapain, pengen liat pemandangan, jadi mereka sasarannya pasti yang paling gampang dijangkau di Jakarta, GBK," tambahnya.

Selama masa transisi PSBB, ada dua akses masuk ke GBK yakni pintu 5 dan 10. Masing-masing berada di seberang mal fX dan seberang TVRI. Antrean sempat terjadi di kedua akses masuk tersebut.

"Ketiga, jelas mereka ingin membuktikan bahwa mereka tidak takut apapun, tapi menurut saya skenario kemungkinan paling besar adalah pertama," pungkas dr Tirta.

Panduan Seks Aman Saat Pandemi Corona ala Dokter Boyke

Saat pandemi virus Corona tengah berlangsung, banyak pasutri menjadi khawatir ketika akan melakukan hubungan seksual. Terlebih adanya anjuran jaga jarak sehingga membuat sebagian besar pasangan suami istri bertanya-tanya, apakah masih boleh melakukan aktivitas seks?
"Bagi pasutri, melakukan hubungan seksual boleh saja kok. Apalagi keduanya di rumah aja nggak pernah kemana-mana. Nah yang menjadi masalah itu adalah apakah pasangannya itu masih sesekali keluar apa nggak," kata pakar seks, dr Boyke Dian Nugraha, dalam perbincangan dengan detikcom baru-baru ini.

Apabila pasangan masih sesekali keluar, pastikan bahwa mereka bersih dari virus Corona dengan memastikan selalu memakai masker, menerapkan physical distancing saat di luar rumah dan tidak berkumpul dengan sekelompok orang sehingga membuatnya rentan tertular.

"Yang terpenting juga ketika dia mau masuk ke rumah, harus bersih ya. Dari sepatu, lepas. Cuci muka, tangan, ganti baju, lanjut mandi pakai sabun sampai ke atas kepala baru setelah itu boleh menyentuh pasangannya," lanjut dr Boyke.

Selain itu, menurutnya membangun keintiman fisik di antara pasutri justru memberikan manfaat positif bagi daya tahan tubuh.

"Beberapa penelitian menunjukkan kalau sakit apakah flu ringan atau nyeri sendi kecapean, maag ringan, dengan hubungan seks bisa sembuh," pungkas dr Boyke.
https://kamumovie28.com/goodnight-mommy/

Selasa, 09 Juni 2020

JARI, Robot Pembunuh Tak Berawak China Si Pemburu Kapal Selam

Jauh sebelum Presiden China Xi Jinping mengatakan meninggikan anggaran pertahanan negara 6,6 persen agar siap perang pada Mei lalu, negara asal pandemi virus corona (Covid-19) ini sudah memiliki kapal robot pembunuh bernama JARI untuk misi anti-kapal selam dan anti-kapal.

JARI merupakan kapal permukaan tak berawak (USV) pertama di dunia. Selain untuk misi anti-kapal selam, JARI juga memiliki kemampuan pertahanan udara dan pertempuran permukaan, serta dibekali sistem persenjataan yang kuat.

Melansir SCMP, prototipe JARI diluncurkan pada bulan Agustus 2019. Edisi terbaru Ordnance Industry Science Technology berhasil mengabadikan sejumlah gambar ketika JARI melakukan uji coba laut perdana meski tidak membeberkan informasi secara rinci.


Berdasarkan laporan berbagai sumber, JARI dilengkapi radar array bertahap aktif dan sistem elektronik canggih lainnya, mirip dengan yang ada di kapal perusak Aegis kelas Arleigh Burke AS atau penghancur rudal berpemandu Tipe 052D China.

Sistem sonar yang terpasang pada JARI diklaim dapat melacak target bawah laut sejauh 7 km. Kapal yang dikembangkan oleh China Shipbuilding Industry Corporation (CSIC) itu memiliki panjang 15 meter dan bobot 20 ton.

Kapal tanpa pengemudi itu disebut mampu menjangkau 500 mil laut dengan kecepatan tertinggi 42 knot.

Pada bagian persenjataan, JARI punya meriam 30 mm (satu inci), rudal pertahanan udara jarak dekat, dua peluncur rudal darat-ke-udara dan anti-kapal kecil, serta dua peluncur torpedo anti-kapal selam.

"JARI USV dapat dimuat ke kapal induk atau kapal serbu amfibi untuk memberi dukungan pengintaian dan serangan tambahan. Ketika teknologi telah dikembangkan, kapal-kapal ini bahkan dapat meluncurkan paket serangan pada kapal besar permukaan musuh," kata laporan itu.

Melansir Asia Times, JARI USV lebih kecil daripada kapal perusak berawak Tipe-55 milik People's Liberation Army. Namun, JARI memiliki kesamaan sebagai kapal anti kapal selam, permukaan, dan udara.

JARI sempat dipajang di Pameran dan Konferensi Pertahanan Internasional di Abu Dhabi. Dalam pameran itu diketahui JARI juga memiliki sensor elektro-optik di atas superstruktur.

Jet Tempur China Chengdu J-20 Pesaing Sukhoi dan Raptor

Chengdu J-20, jet tempur milik China yang pertama kali diperkenalkan pada pagelaran bertajuk Airshow China 2016 di Kota Zhuha. Jet tempur ini dikembangkan agar mampu menghindari tangkapan radar.

Diproduksi Chengdu Aerospace Corporation, jet bermesin ganda tersebut dirakit untuk menandingi jet tempur siluman Raptor F-22 milik Amerika Serikat. Oleh pemerintah China, jet menjalani uji terbang pertama pada 11 Januari 2011.

Jet Chengdu J-20 berukuran lebih besar dibanding Raptor F-22 dan Sukhoi T-50 dengan memanfaatkan sayap delta.

Pengembangan J-20 dimaksudkan untuk menggantikan jet tempur SU-27sk Flanker B, Su-30MKK Flanker-G, dan Su-30MK2 Flanker-G, seperti dikutip Airforce Technology.

Chengdu J-20 menampilkan perpaduan intake engine jet rendah, konfigurasi canard delta, sistem fly-by-wire yang lebih modern, inletless supersonic inlet (salah satu komponen mesin jet yang kecepatannya bisa melebih kecepatan suara), dan ekor jet berbentuk V.

Beralih ke sisi kokpit jet, kokpit diselimuti bahan kaca yang dilengkapi two liquid crystal display (LCD) dan head up display (HUD). Jet dapat dioperasikan melalui hand on throttle and stick system (HOTAS) yakni sistem kendali yang menempatkan semua fungsi pada tongkat kemudi.
https://cinemamovie28.com/black-clover-episode-13-subtitle-indonesia/