Sabtu, 13 Juni 2020

5 Kombinasi Obat Ini Diklaim Efektif untuk Lawan Corona di Indonesia

 Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengumumkan ada lima kombinasi obat yang efektif mengobati pasien Corona di Indonesia. Hal ini diketahui setelah tim ahli dari Universitas Airlangga, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Intelijen Negara (BNI) melakukan eksperimen pada 14 regimen obat.
Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Dr dr Purwati, SpPD, K-PTI FINASIM, menyebut kelima kombinasi obat tersebut dapat menurunkan jumlah virus Corona dari ratusan ribu hingga sampai tidak terdeteksi dalam waktu 24 jam.

"Kombinasi obat-obatan yang kita sudah lakukan penelitian yaitu kita ambil dari obat-obatan yang sudah beredar di pasaran. Kita teliti fungsi dan efektivitas obat tersebut sehingga indikasinya diperluas menjadi obat yang mempunyai efek antiviral dari SARS-COV-2," kata dr Purwati dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Jumat (12/6/2020).

Berikut 5 kombinasi obat yang diumumkan efektif:

Lopinavir-ritonavir-azitromisin
Lopinavir-ritonavir-doksisiklin
Lopinavir-ritonavir-klaritromisin
Hidroksiklorokuin-azitromisin
Hidroksiklorokuin-doksisiklin
dr Purwati menjelaskan para peneliti sengaja menggunakan lebih dari satu obat dalam satu regime. Tujuannya untuk mendapatkan efek terbaik dengan toksisitas yang rendah.

"Memang dari beberapa obat tersebut pernah dilakukan suatu penelitian tapi dosisnya tunggal. Jadi kenapa di sini kita memilih regimen kombinasi, karena pertama memiliki potensi dan efektivitas cukup bagus terhadap daya bunuh virus tersebut. Kedua karena dosis yang dipakai dalam kombinasi lebih kecil, seperlima sampai sepertiga dosis tunggal, sehingga sangat mengurangi toksisitas obat di dalam sel tubuh yang sehat," papar dr Purwati.

Perlu Tahu, Ini 3 Penyebab Ereksi di Pagi Hari

Bagi pria bangun tidur dengan keadaan ereksi merupakan hal yang biasa terjadi. Kejadian ini merupakan hal normal.
Meskipun sering mengalaminya, banyak pria yang tidak mengetahui alasan di balik ereksi pada penis yang terjadi pada pagi hari.

Berikut 3 alasan pria mengalami ereksi di pagi hari, seperti dikutip dari Healthline.

1. Rangsangan fisik
Pada pagi hari ereksi penis dapat terjadi karena adanya ereksi spontan. Salah satu penyebabnya karena adanya rangsangan fisik yang dialami pria saat tidur. Sebab, tubuh masih sadar dengan keadaan sekitar meskipun mata tertutup.

Pada saat tidur penis dapat bergesekan dengan benda di sekitar, seperti sprei. Hal ini dianggap rangsangan fisik yang dapat menyebabkan penis ereksi saat pagi hari.

2. Perubahan hormon
Pada pagi hari hormon testosteron pria mengalami peningkatan. Hormon ini diketahui berkaitan dengan dorongan seksual. Adanya peningkatan hormon ini disebut dapat menyebabkan ereksi pada penis meskipun tanpa adanya rangsangan fisik.

3. Relaksasi otak
Selain rangsangan fisik, hal lain yang dapat menyebabkan ereksi spontan pada pagi hari adalah otak yang memasuki fase rileks. Tubuh pria akan melepaskan hormon yang menyebabkan ereksi saat tidur. Sebab, otak akan memerintahkan tubuh untuk memompa darah ke penis ketika otak rileks.

Fakta-fakta Golongan Darah O yang Disebut Lebih 'Kebal' Corona

Sebuah studi bikin heboh karena menyebut golongan darah O lebih aman dari Corona. Studi yang dilakukan sebuah perusahaan bioteknologi 23andMe, California menemukan golongan darah tipe O lebih bisa melindungi diri dari SARS-CoV-2.
Selain disebut lebih aman dari Corona, golongan darah O ternyata punya banyak keunikan. Berbagai riset sebelumnya telah banyak mengungkap perbedaannya dengan golongan darah lain.

Dirangkum detikcom, berikut beberapa fakta unik golongan darah O:

1. Sempat disebut golongan darah terbanyak di dunia
Golongan darah di setiap negara berbeda-beda tergantung dari etnis yang mendominasinya. Namun, secara umum golongan darah O diketahui menjadi yang terbanyak di dunia. Sebuah riset beberapa waktu lalu pernah mengungkap terdapat 35-40 persen orang di dunia memiliki golongan darah O rhesus positif atau O+.

2. Memiliki risiko pembekuan darah yang rendah
Golongan darah O diketahui memiliki jumlah protein yang lebih rendah dalam membantu pembekuan darah. Hal ini berarti lebih kecil kemungkinan untuk mengidap pembekuan darah. Meskipun begitu, golongan darah O tidak menjamin seseorang terhindar dari pembekuan darah.

3. Lebih rentan digigit nyamuk
Seorang ahli entomologi medis asal University of Florida Dr Jonathan Day menyebut orang yang memiliki golongan darah O lebih rentan digigit nyamuk. Sebab, orang dengan golongan darah O mengeluarkan bahan kimia dari kulit yang dapat menarik nyamuk.

"Beberapa orang memproduksi lebih banyak bahan kimia tertentu di kulitnya. Dan beberapa dari bahan kimia tersebut, seperti asam laktat, menarik untuk nyamuk. Ada juga bukti bahwa satu golongan darah O menarik nyamuk lebih banyak daripada yang lain (A atau B)," katanya.

5 Kombinasi Obat Ini Diklaim Efektif untuk Lawan Corona di Indonesia

 Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengumumkan ada lima kombinasi obat yang efektif mengobati pasien Corona di Indonesia. Hal ini diketahui setelah tim ahli dari Universitas Airlangga, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Intelijen Negara (BNI) melakukan eksperimen pada 14 regimen obat.
Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Dr dr Purwati, SpPD, K-PTI FINASIM, menyebut kelima kombinasi obat tersebut dapat menurunkan jumlah virus Corona dari ratusan ribu hingga sampai tidak terdeteksi dalam waktu 24 jam.

"Kombinasi obat-obatan yang kita sudah lakukan penelitian yaitu kita ambil dari obat-obatan yang sudah beredar di pasaran. Kita teliti fungsi dan efektivitas obat tersebut sehingga indikasinya diperluas menjadi obat yang mempunyai efek antiviral dari SARS-COV-2," kata dr Purwati dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Jumat (12/6/2020).

Berikut 5 kombinasi obat yang diumumkan efektif:

Lopinavir-ritonavir-azitromisin
Lopinavir-ritonavir-doksisiklin
Lopinavir-ritonavir-klaritromisin
Hidroksiklorokuin-azitromisin
Hidroksiklorokuin-doksisiklin
dr Purwati menjelaskan para peneliti sengaja menggunakan lebih dari satu obat dalam satu regime. Tujuannya untuk mendapatkan efek terbaik dengan toksisitas yang rendah.

"Memang dari beberapa obat tersebut pernah dilakukan suatu penelitian tapi dosisnya tunggal. Jadi kenapa di sini kita memilih regimen kombinasi, karena pertama memiliki potensi dan efektivitas cukup bagus terhadap daya bunuh virus tersebut. Kedua karena dosis yang dipakai dalam kombinasi lebih kecil, seperlima sampai sepertiga dosis tunggal, sehingga sangat mengurangi toksisitas obat di dalam sel tubuh yang sehat," papar dr Purwati.