Sabtu, 13 Juni 2020

Heboh Golongan Darah O Lebih 'Kebal' Corona, Bagaimana Ceritanya?

 Belakangan heboh soal studi golongan darah aman dari Corona. Golongan darah O dikatakan golongan darah kebal Corona. Sebenarnya studi serupa pernah menyebutkan hal yang sama awal Maret lalu. Studi di China menyebut golongan darah A lebih rentan terinfeksi virus Corona COVID-19, sementara golongan darah O memiliki risiko lebih rendah terpapar virus Corona.
Namun studi ini hanya temuan awal karena berdasarkan 206 pasien yang meninggal terkait Corona di Wuhan, 85 di antaranya ditemukan memiliki golongan darah A. Belum bisa dikatakan secara pasti bahwa golongan darah tertentu bisa dikatakan golongan darah aman dari Corona.

Studi yang dilakukan sebuah perusahaan bioteknologi 23andMe, California, juga menemukan hal yang sama. Dikatakan, golongan darah tipe O lebih bisa melindungi diri dari SARS-COV-2. 9-18 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi virus COVID-19.

Namun penelitian ini juga masih dalam tahap temuan awal. Para ahli membutuhkan penelitian lebih lanjut terkait kaitan genetik atau golongan darah tertentu dengan infeksi virus Corona COVID-19.

"Ini masih hasil awal, bahkan dengan ukuran sampel ini mungkin tidak cukup untuk menemukan asosiasi genetik. Kami pun bukan satu-satunya pihak yang meneliti hal ini. Pada akhirnya, para pakar ilmiah yang mungkin perlu mengumpulkan sumber dayanya untuk menjawab kaitan genetik dengan COVID-19 ini," jelas para peneliti, dikutip dari South China Morning Post.

Gowes Intensitas Tinggi Tak Dianjurkan Pakai Masker

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menganjurkan pesepeda yang bermasker tidak bersepeda lebih dari 60 menit maupun melintasi medan berat. Mengingat pemakaian masker saat olahraga dengan intensitas tinggi dapat mengurangi asupan oksigen.
Kepala Seksi (Kasie) Pelayanan Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Okto Heru Santosa mengatakan, bahwa saat ini banyak masyarakat yang memilih bersepeda untuk berolahraga sehari-hari. Namun, banyak yang belum tahu dampak dari pemakaian masker saat bersepeda dengan rute yang sangat jauh.

Karena itu, pihaknya berkonsultasi dengan dokter spesialis olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Hasilnya, pesepeda yang mengenakan masker dianjurkan untuk tidak bersepeda lebih dari 60 menit dan melintasi medan berat.

"Rinciannya 30 menit pergi dan 30 menit pulang. Karena kalau medannya berat terus menggunakan masker bisa berbahaya untuk intake oksigen," ucapnya saat di Ruang Sadewa, kompleks kantor Wali Kota Yogyakarta, Jumat (12/6/2020).

Menurutnya, penggunaan masker dapat menyesuaikan kebutuhan. Seperti halnya memilih masker yang ringan untuk olahraga dengan intensitas sedang.

"Untuk olahraga ringan dan olahraga sedang masih boleh maskeran, tapi untuk (olahraga) yang intensitas berat tidak boleh bermasker," ujarnya.

Sementara itu, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) tidak merekomendasikan olahraga intensitas tinggi untuk menjaga kebugaran karena justru akan melemahkan imunitas. Olahraga dengan intensitas ringan-sedang lebih memberikan manfaat bagi daya tahan tubuh.

Okto juga meminta pesepeda untuk tidak berhenti di suatu tempat dan berkerumun. Mengingat saat ini masih banyak pesepeda yang berhenti di titik keramaian dan memicu kerumunan.

"Terus kalau memilih tempat istirahat jangan yang memicu kerumunan. Karena biasanya pesepeda itu berhenti di tempat singgah yang ada fasilitas jajan," ujarnya.

Sering Bersepeda Bisa Merusak Selaput Dara? Ini Faktanya

Banyak soal mitos seputar selaput dara dan keperawanan. Salah satunya, selaput dara bisa saja robek atau berubah karena bersepeda. Benar nggak sih?
Dokter kandungan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya, dr Dinda Derdameisya, SpOG, mengatakan tidak ada istilah selaput darah bisa robek saat bersepeda tanpa ada trauma keras atau selepas jatuh.

"Sebenarnya nggak sih, biasanya yang bisa menyebabkan selaput dara robek itu adalah trauma atau hentakan," ujar dr Dinda kepada detikcom, Jumat (12/6/2020).

"Tapi kalau secara spontan dia robek saat bersepeda tanpa ada trauma yang keras sih nggak," tambahnya.

Selain itu, dr Dinda juga menambahkan jika wanita ingin bersepeda jangan lupa untuk selalu membersihkan area kewanitaannya agar tidak terjadi keputihan.

"Kalo memang aktivitas olahraganya tinggi dengan kemungkinan kelembapan di daerah vaginanya meningkat, ya harus lebih rutin membersihkan area kewanitaannya," pungkasnya.

Heboh Golongan Darah O Lebih 'Kebal' Corona, Bagaimana Ceritanya?

 Belakangan heboh soal studi golongan darah aman dari Corona. Golongan darah O dikatakan golongan darah kebal Corona. Sebenarnya studi serupa pernah menyebutkan hal yang sama awal Maret lalu. Studi di China menyebut golongan darah A lebih rentan terinfeksi virus Corona COVID-19, sementara golongan darah O memiliki risiko lebih rendah terpapar virus Corona.
Namun studi ini hanya temuan awal karena berdasarkan 206 pasien yang meninggal terkait Corona di Wuhan, 85 di antaranya ditemukan memiliki golongan darah A. Belum bisa dikatakan secara pasti bahwa golongan darah tertentu bisa dikatakan golongan darah aman dari Corona.

Studi yang dilakukan sebuah perusahaan bioteknologi 23andMe, California, juga menemukan hal yang sama. Dikatakan, golongan darah tipe O lebih bisa melindungi diri dari SARS-COV-2. 9-18 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi virus COVID-19.

Namun penelitian ini juga masih dalam tahap temuan awal. Para ahli membutuhkan penelitian lebih lanjut terkait kaitan genetik atau golongan darah tertentu dengan infeksi virus Corona COVID-19.

"Ini masih hasil awal, bahkan dengan ukuran sampel ini mungkin tidak cukup untuk menemukan asosiasi genetik. Kami pun bukan satu-satunya pihak yang meneliti hal ini. Pada akhirnya, para pakar ilmiah yang mungkin perlu mengumpulkan sumber dayanya untuk menjawab kaitan genetik dengan COVID-19 ini," jelas para peneliti, dikutip dari South China Morning Post.

Gowes Intensitas Tinggi Tak Dianjurkan Pakai Masker

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menganjurkan pesepeda yang bermasker tidak bersepeda lebih dari 60 menit maupun melintasi medan berat. Mengingat pemakaian masker saat olahraga dengan intensitas tinggi dapat mengurangi asupan oksigen.
Kepala Seksi (Kasie) Pelayanan Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Okto Heru Santosa mengatakan, bahwa saat ini banyak masyarakat yang memilih bersepeda untuk berolahraga sehari-hari. Namun, banyak yang belum tahu dampak dari pemakaian masker saat bersepeda dengan rute yang sangat jauh.

Karena itu, pihaknya berkonsultasi dengan dokter spesialis olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Hasilnya, pesepeda yang mengenakan masker dianjurkan untuk tidak bersepeda lebih dari 60 menit dan melintasi medan berat.

"Rinciannya 30 menit pergi dan 30 menit pulang. Karena kalau medannya berat terus menggunakan masker bisa berbahaya untuk intake oksigen," ucapnya saat di Ruang Sadewa, kompleks kantor Wali Kota Yogyakarta, Jumat (12/6/2020).
https://cinemamovie28.com/cast/madison-wolfe/