Rabu, 17 Juni 2020

Refill Hand Sanitizer di Tempat Umum Bikin Boros, Bisakah Dipidana?

Kelangkaan hand sanitizer di pusat perbelanjaan membuat banyak orang panik dan hilang akal. Banyak yang jahil, bawa botol kosong untuk diisi ulang dengan stok hand sanitizer di tempat umum. Wah parah!
Menanggapi hal ini, dr Mahesa Paranadipa, MH, Ketua Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI) menyayangkan fenomena tersebut. Meski begitu menurutnya hal ini masih menjadi perdebatan apakah termasuk pencurian atau bukan.

"Ini masih debatable, mau bilang pencurian tapi itu fasilitas umum," jelasnya saat dihubungi detikcom, Rabu (4/3/2020).

Hand sanitizer di tempat umum ini sampai harus diselotip karena pernah hilang.Hand sanitizer di tempat umum ini sampai harus diselotip karena pernah hilang. Foto: Sarah/detikHealth
dr Mahesa juga menyamakan hal ini dengan ketersediaan sabun dan tisu di toilet. Menurutnya jika disamakan dengan kasus ini, belum tentu bisa disebut sebagai kasus pencurian karena merupakan fasilitas umum.

"Kita ambil contoh tisu sama sabun di toilet, nggak mungkin kita bilang pencurian kalau ada yang ngambil banyak kan," ungkapnya.

Bagaimana menurutmu, refill hand sanitizer di tempat umum termasuk pencurian apa bukan sih?

Hand Sanitizer Langka, Aktor Ganteng Anjasmara Singgung Imunitas

Setelah dua warga Depok dinyatakan positif terinfeksi virus corona COVID-19 pada Senin, (2/3/2020), hampir seluruh masyarakat menjadi panik dan ketakutan akan tertular virus tersebut. Masyarakat berusaha melindungi diri mereka dengan selalu memakai masker dan hand sanitizer kemanapun.
Menanggapi fenomena COVID-19 yang saat ini telah ada di Indonesia, aktor tampan Anjasmara menghimbau masyarakat untuk jangan terlalu panik dan ketakutan dengan virus COVID-19. Menurutnya justru masyarakat harus memulai hidup sehat dengan melakukan olahraga secara rutin.

Selain itu, Anjasmara berpesan pada masyarakat untuk tidak terlalu steril dengan selalu memakai hand sanitizer setiap saat.

Menurut aktor sinetron itu, dengan hidup terlalu steril justru akan membuat kita mudah terkena penyakit karena telah terbiasa dengan hal tersebut.

"Jangan terlalu steril lah, karena pada saat kita sudah terlalu steril, kena virus sedikit matilah kita. Biarkan imunitas badan kita membentuk kekuatannya sendiri, jangan dibatasi," ujar Anjasmara saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan (4/3/2020).

Heboh Corona, 451 Orang Periksakan Diri di Pos Pemantauan RSPI Sulianti Saroso

 Salah satu rumah sakit yang ditunjuk sebagai rujukan untuk pasien virus corona COVID-19 adalah Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, yang berada di daerah Sunter, Jakarta Utara.
Selain punya gedung isolasi, RS ini menyediakan pos pemantauan yang dibentuk sejak minggu ketiga Januari. Namun saat itu, pengunjungnya masih sepi.

Hingga pengumuman terkait pasien positif COVID-19 yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada 2 Maret lalu membuat lonjakan pengunjung sampai ratusan.

"Terakhir dari data (di pos pemantauan) sebanyak 451 orang (yang datang). Dan semuanya gratis ya tidak ada bayar yah," jelas Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr Mohammad Syahril, SpP, saat ditemui di RSPI, Rabu (4/3).

dr Syahril mengatakan, saat Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan soal virus corona dan RSPI jadi salah satu rujukan, pihak rumah sakit langsung membuka pos tersebut.

"Karena ini RS rujukan nasional, jadi tidak hanya melayani isolasi saja," imbuhnya.

4 Manfaat Biji Nangka Bagi Kesehatan, Salah Satunya Cegah Kanker

Tidak hanya dagingnya yang bisa di makan, biji nangka juga bisa kamu makan dengan beberapa cara seperti direbus atau dijadikan sayur. Kandungan nutrisi pada biji nangka juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kamu.
Melansir dari Live Strong, sebuah studi yang dipublikasikan dalam Food Chemistry Journal mencatat, biji nangka mengandung sekitar 92,8 sampai 94,5 persen pati. Sekitar 30 persen pati dalam biji nangka terbuat dari pati resisten, yang lebih sehat daripada karbohidrat. Konsumsi pati resisten dipercaya dapat membantu merangsang aliran darah di usus besar.

Selain itu, biji nangka juga mengandung protein, lemak, karbohidrat, magnesium, fosfor, kalium, zat besi, vitamin B1, B2, dan C. Biji nangka juga disebut mengandung berbagai senyawa antioksidan yang dikenal dapat mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker.

Berikut beberapa manfaat yang bisa kamu dapat dengan mengonsumsi biji nangka mengutip dari berbagai sumber.

1. Melawan bakteri
Biji nangka digunakan untuk mengatasi diare dalam pengobatan tradisional. Mengutip Healthline, beberapa penelitian menemukan bahwa biji memiliki sifat antibakteri.

Menurut studi, permukaan biji nangka ditutupi dengan partikel-partikel kecil yang menjadi antibakteri. Selain itu, biji nangka berpotensi untuk mencegah penyakit yang disebabkan bakteri dari makanan.

2. Mencegah kanker
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa biji nangka memiliki sifat antikanker. Hal ini diyakini karena kandungan antioksidannya yang tinggi seperti flavonoid, saponin, dan fenolik pada biji nangka.

Beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa senyawa antioksidan dapat membantu memerangi peradangan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan memperbaiki kerusakan DNA.

3. Mengatasi keriput
Biji nangka mengandung antioksidan yang dapat melawan radikal bebas yang menyebabkan penuaan dini dan mengurangi keriput pada wajah.

Kamu bisa menggiling biji nangka dan mencampur dengan susu hingga berbentuk pasta, lalu oleskan pasta tersebut pada permukaan wajah secara teratur sekitar 1-2 kali per hari.

4. Menjaga sistem pencernaan
Biji nangka memiliki kandungan serat yang dapat membantu menormalkan gerakan usus untuk memproduksi kotoran dan membuatnya lebih lembut, sehingga memperlancar pencernaan.

Serat juga dianggap sebagai prebiotik, yang memberi makan bakteri baik di dalam usus. Bakteri usus dipercaya dapat membantu pencernaan tetap sehat.

Refill Hand Sanitizer di Tempat Umum Bikin Boros, Bisakah Dipidana?

Kelangkaan hand sanitizer di pusat perbelanjaan membuat banyak orang panik dan hilang akal. Banyak yang jahil, bawa botol kosong untuk diisi ulang dengan stok hand sanitizer di tempat umum. Wah parah!
Menanggapi hal ini, dr Mahesa Paranadipa, MH, Ketua Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI) menyayangkan fenomena tersebut. Meski begitu menurutnya hal ini masih menjadi perdebatan apakah termasuk pencurian atau bukan.

"Ini masih debatable, mau bilang pencurian tapi itu fasilitas umum," jelasnya saat dihubungi detikcom, Rabu (4/3/2020).

Hand sanitizer di tempat umum ini sampai harus diselotip karena pernah hilang.Hand sanitizer di tempat umum ini sampai harus diselotip karena pernah hilang. Foto: Sarah/detikHealth
dr Mahesa juga menyamakan hal ini dengan ketersediaan sabun dan tisu di toilet. Menurutnya jika disamakan dengan kasus ini, belum tentu bisa disebut sebagai kasus pencurian karena merupakan fasilitas umum.

"Kita ambil contoh tisu sama sabun di toilet, nggak mungkin kita bilang pencurian kalau ada yang ngambil banyak kan," ungkapnya.

Bagaimana menurutmu, refill hand sanitizer di tempat umum termasuk pencurian apa bukan sih?