Rabu, 24 Juni 2020

Konsumsi Buah & Sayur Ini untuk Jaga Imunitas Tubuh saat New Normal

Memasuki era new normal, menjaga sistem imun tentunya perlu lebih diperhatikan. Hal ini perlu dilakukan demi mencegah infeksi virus Corona saat kembali beraktivitas. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk memperkuat sel imun adalah dengan mengonsumsi asupan nutrisi yang baik. Dengan begitu, daya tahan tubuh dapat terjaga dengan baik.
Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita mengatakan, komposisi bakteri dalam saluran pencernaan menjadi salah satu indikator kesehatan tubuh. Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seperti sayuran dan buah tentunya dapat menjaga kesehatan saluran pencernaan. Dengan begitu, daya tahan tubuh pun ikut terjaga dan terhindar dari infeksi penyakit.

"Flora usus adalah sistem pertahanan alami tubuh yang menjaga daya tahan tubuh kita. Pada orang dewasa flora baik juga berkaitan dengan imunitas tubuh dimana koloni bakteri baik di dalam usus akan lebih mudah berkembang biak, sehingga kesehatan saluran pencernaan tubuh pun optimal," ujarnya.

Namun, dalam mengonsumsi asupan nutrisi sehari-hari, sebaiknya pastikan proporsi antara karbohidrat, protein, sayur dan buah seimbang. Melansir onhealth.com, ada beberapa jenis sayur dan buah yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh seperti bayam, ubi, brokoli, hingga jamur. Selain sehat dan bergizi, buah dan sayur juga merupakan sumber serat yang baik untuk tubuh.

Lebih lanjut, dr Adelina menjelaskan, serat dalam makanan umumnya disebut sebagai dietary fiber yang sangat baik untuk kesehatan manusia. Serat akan berpengaruh pada metabolisme glukosa, sekresi insulin dan pemakaian glukosa oleh sel hati. Selain itu, serat makanan berpengaruh juga dapat mengikat kolesterol dan asam empedu sehingga berpengaruh pada sirkulasi enterohepatik kolesterol.

Bahkan, dalam usus besar, serat dapat dimetabolisme oleh bakteri kolon dan dapat menghasilkan asam lemak rantai pendek yang dapat menghambat mobilisasi asam lemak dan mengurangi glukoneogenesis. Itulah mengapa mengonsumsi sayur dan buah yang berserat secara tidak langsung mampu menjaga imunitas tubuh.

"Banyak sekali manfaat serat untuk tubuh kita, oleh karena itu kita harus memperbanyak mengkonsumsi serat yang juga akan membantu tubuh dalam menyerap kolesterol jahat dan menyerap racun yang terdapat dalam makanan," imbuhnya.

Idealnya, tubuh memerlukan nutrisi serat sekitar 30 gr per hari dari sayur dan buah-buahan. Guna mencukupi kebutuhan serat, dr Adelina menyarankan untuk mulai dengan menambahkan asupan serat. Selain sayur dan buah, serat juga bisa didapatkan dengan mengonsumsi kentang, kacang-kacangan, dan umbi-umbian. Dengan terpenuhinya kebutuhan serat harian, tubuh tentunya bisa bekerja lebih optimal dan terhindar dari infeksi virus dan penyakit.

"Mulailah dengan cara menambah porsi sayur dan buah kedalam piring makan kita untuk mencukupi kebutuhan serat agar saluran pencernaan manusia bekerja lebih optimal," jelasnya.

Selain mengonsumsi buah dan sayuran, saat ini ada cara lebih praktis untuk memenuhi kebutuhan serat harian. Cobalah konsumsi Nutrive Fibershot yang mengandung serat tinggi yaitu sekitar 5 gram per 100 ml. Diformulasikan dengan kandungan 16 ekstrak buah dan sayur serta rendah gula 8gr, Nutrive Fibershot aman untuk dikonsumsi harian, bahkan oleh anak diatas 1 tahun.

Dengan konsumsi dua botol Nutrive Fibershot setiap hari dapat membantu penuhi 10 gram kebutuhan serat dan menjaga fungsi pencernaan tubuh. Sehingga imunitas tubuh pun ikut meningkat.
https://kamumovie28.com/star/nigel-whitmey/

Seberapa Sering Boleh Makan Mi Instan? Ini Saran Ahli Kanker

 Viral pria asal Bogor berinisial T mengaku divonis dokter tidak bisa mengonsumsi mi instan lagi seumur hidupnya. Pria ini diketahui terbiasa mengonsumsi mi instan setiap hari, bahkan dikatakan setengah kardus mi instan bisa habis dalam sepekan.
Kebiasaannya inilah yang membuat dirinya mengalami radang kerongkongan hingga muntah darah. Ia pun dipantang tidak makan mi instan seumur hidup karena khawatir kondisinya bisa berkembang menjadi kanker.

dr Denny Handoyo Kirana, SpOnk-Rad dari Siloam Hospitals MRCCC Semanggi dan telekonsultasi di dokterkankerku.com, zat atau kandungan dalam mi instan yang beredar di pasaran seharusnya aman karena sudah melewati izin edar BPOM. Namun ada hal yang sering dilupakan seperti kandungan natrium dan MSG.

Selain itu, dr Denny menegaskan aman untuk konsumsi mi instan dalam sepekan satu hingga dua mi instan.

"Jadi kalau dimakan dalam jumlah yang cukup sesekali misalnya dalam seminggu satu atau dua, masih oke, tapi ya jangan pagi, siang, sore, makan mi instan," jelasnya saat dihubungi detikcom, Rabu (24/6/2020).

"Orang nggak bisa dibatasin satu hari boleh makan mi instan karena variasai mi insta kan banyak sekali jadi kita harus lebih cermat kalau makan sesuatu di belakang kan ada ingredientnya, di ingredient itu ada tulisannya kadar natrium dari jenis mi instan yang kita makan kadang beda merek, beda rasa pun kandungan natriumnya beda, kandungan MSG-nya beda, persentasenya beda, di belakang ada tulisan angka kecukupan gizi," lanjut dr Denny.

"Kalau tulisan itu misalnya kadar natriumnya itu setara dengan kebutuhan seseorang satu hari mencapai 50 persen, artinya dengan sebungkus mi instan kalau dia makan dua, dalam hari itu udah nggak boleh makan garam," pesan dr Denny.

Lain halnya jika kadar garam yang tertera dalam mi instan adalah 10 persen. Menurut dr Denny, artinya orang tersebut masih boleh mengonsumsi garam.

"Kalau misalnya tulisannya di belakang kadar garamnya adalah 10 persen artinya dari makanan lain dia masih boleh makan senilai 90 persen sisanya, jadi dilihat keseimbangan komposisinya," pungkasnya.

Catat tiga hal penting saat konsumsi mi instan menurut dr Denny.

1. Kadar natrium
dr Denny menjelaskan hal penting yang perlu diperhatikan salah satunya adalah kadar natrium. "Mi instan itu diawetkan dengan cara mengandung garam, kadar natrium atau kadar garam yang terlalu tinggi itu dapat menyebabkan radang tenggorokan, sakit tenggorokan," jelasnya.

2. MSG
Kandungan Monosodium Glutamat atau penyedap juga disebut dr Denny tidak baik dikonsumsi berlebihan. Hal ini bisa memicu kanker.

"Di dalam mi instan itu kan ada penyedap rasa, kalau dimakan dalam jumlah sedikit atau batasan yang boleh dimakan oleh orang nggak apa-apa, tetapi kalau orang itu makan secara berlebihan maka MSG ini berisiko atau berpotensi bikin kanker," lanjut dr Denny.

3. Bungkus mi instan
Zat pembungkus mi instan juga berbahaya jika larut dalam mi. Tidak kalah berbahaya dengan konsumsi kandungan natrium atau MSG yang berlebihan.

"Mi instan ada yang ditaro di plastik ada yang di cup kita tahu sterofoam, nah sterofoam ini kan punya ambang batas terhadap suhu, kalau kita kasih dia air panas di dalamnya, dia ada sebagian yang meleleh kena panas, nah dan sterofoam yang kena panas ini ada sebagian yang terlarut dalam yang kita makan, di dalam kuahnya, di dalam minyak, itulah yang lebih berbahaya dibanding natrium atau msg yang orang jadi kena kanker," pungkasnya.
https://kamumovie28.com/star/jaclyn-hales/