Rabu, 24 Juni 2020

Pakar Optimistis Vaksin Corona Bisa Tersedia di Akhir Tahun Ini

Penasihat Gugus Tugas Virus Corona sekaligus pakar penyakit menular terkemuka di AS, Dr Anthony Fauci, optimistis bahwa vaksin virus Corona bisa siap pada akhir 2020 atau di awal 2021. Kepercayaan Dr Fauci akan kehadiran vaksin ini muncul saat melihat jumlah kematian terkait Corona di AS selama empat hari berturut-turut menurun.
"Kami merasa optimistis, berdasarkan upaya gabungan yang telah dilakukan selama ini. Nanti akan ada sejumlah kandidat (vaksin) yang memberikan hasil yang baik, dan kami akan menyediakannya untuk masyarakat Amerika," kata Dr Fauci saat menghadiri pertemuan komite DPR Amerika Serikat, yang dikutip dari Independent, Rabu (24/6/2020).

"Itu (vaksin) diprediksi ada di akhir tahun ini, atau awal 2021," imbuhnya.

Pada Selasa kemarin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa angka kematian di AS akibat COVID-19 empat hari berturut-turut mengalami penurunan. Jumat pekan lalu ada 770 kasus, Sabtu 733 kasus, dan Minggu 690 kasus. Sedangkan pada Senin dan Selasa kemarin, angka kematian masing-masing berjumlah 558 dan 308 kasus.

Pada pertemuan tersebut, Dr Fauci hadir bersama Komisioner Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Stephen Hahn, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Robert Redfield, dan Asisten Sekretaris Kesehatan Brett Giroir.

Mereka mengatakan sampai saat ini tim kesehatan AS telah menguji sebanyak 27 juta orang. 8,4 persen atau sekitar 2,3 juta di antaranya dinyatakan positif COVID-19.

Selain itu, Dr Fauci pun mengatakan, upaya untuk menciptakan vaksin sangat penting untuk mengakhiri pandemi global ini. Tak hanya itu, pengujian klinis pun perlu diperketat demi mencegah penyebaran virus Corona semakin meluas.

"Jika melihat sejarah penyakit akibat virus, vaksin ini sangatlah penting. Selain itu, pengujian klinis yang ketat juga diperlukan sampai kemanjuran vaksin bisa terbukti," ujarnya.

"Dalam beberapa waktu lagi, vaksin untuk virus SARS-CoV-2 yang berlisensi akan tersedia untuk masyarakat umum," lanjut Dr Fauci.

Usai Jalani Perawatan untuk Hilangkan Double Chin, Wajah Wanita Ini Jadi Kotak

Upaya wanita untuk bisa lebih cantik tidak selalu berjalan mulus. Seperti yang terjadi pada wanita 19 tahun asal Australia.
Wajah wanita ini mengalami pembengkakan hingga memar di sekitar wajah. Pembengkakan tersebut membuat bentuk wajahnya berubah menjadi kotak.

Sofia Marroquin mengaku sebelumnya menjalani perawatan Kybella. Prosedur yang dijalani Sofia ini menggunakan teknik injeksi non-bedah yang digunakan untuk mengurangi kelebihan lemak di bawah dagu. Namun, membuat wajahnya sangat bengkak sehingga dagu yang sebelumnya lancip kini tampak benar-benar kotak.

Dikutip dari Healthline, Kybella adalah perawatan wajah untuk menghilangkan 'double chin' yang disetujui Food and Drug Administration. Perawatan wajah ini memang memiliki beberapa efek samping yang umum termasuk rasa sakit, bengkak, memar, kemerahan, dan mati rasa.

"Sekitar rahangku benar-benar berlemak, jadi aku hanya ingin menghilangkan lemak itu sedikit saja, hanya agar terlihat sedikit lebih baik. Itu saja," jelas Sofia, dikutip dari The Sun.

"Masih benar-benar bengkak dan mati rasa, aku tidak bisa merasakannya," katanya sambil menyentuh sisi wajahnya dalam video TikTok.

Sophia belum menunjukkan hasil akhir dari perawatannya. Sebab, masih ada pembengkakan di wajahnya, tetapi ia menyebut akan segera memamerkan hasil akhir.
https://kamumovie28.com/star/tom-kane/

CFD Kembali Ditiadakan, Siap-siap Kerumunan Pindah ke GBK!

 Usai dikritik karena pelaksanaannya membuat banyak orang berkumpul dan berkerumun tanpa jaga jarak di masa pandemi virus Corona, akhirnya Pemrpov DKI Jakarta memutuskan untuk meniadakan sementara kegiatan Car Free Day (CFD).
CFD ditiadakan sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan. Ini merupakan hasil evaluasi pelaksanaan CFD pada 21 Juni 2020.

Namun ada kekhawatiran mengenai kerumunan massa yang akan terpusat di satu titik saat pelaksanaan CFD ditiadakan. Misalnya, di Gelora Bung Karno (GBK) yang beberapa waktu lalu juga sempat dipadati pengunjung dan penuh sesak.

Menanggapi, Kepala Departemen Epidemologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, MSc, mengatakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan pengelola GBK untuk mengindari penumpukkan massa yang 'berpindah' setelah kegiatan CFD ditiadakan.

"Kalau perlu pakai reservasi jadi yang masuk GBK hanya yang dapat reservasi untuk menghindari adanya cekcok antar pengunjung yang berebut masuk," sebut dr Miko saat dihubungi detikcom, Rabu (24/6/2020).

Sejak pekan lalu, GBK memang memperketat dan menerapkan pembatasan pengunjung. Salah satunya kawasan Ring Road stadion GBK kini melakukan pembatasan 1.000 pengunjung dalam satu sesi olahraga.

"Kalau GBK kan ada pagarnya jadi bisa diatur jumlah pendatangnya dan kapasitasnya. Jadi yang masuk bisa dikontrol," pungkasnya.

Pakar Optimistis Vaksin Corona Bisa Tersedia di Akhir Tahun Ini

Penasihat Gugus Tugas Virus Corona sekaligus pakar penyakit menular terkemuka di AS, Dr Anthony Fauci, optimistis bahwa vaksin virus Corona bisa siap pada akhir 2020 atau di awal 2021. Kepercayaan Dr Fauci akan kehadiran vaksin ini muncul saat melihat jumlah kematian terkait Corona di AS selama empat hari berturut-turut menurun.
"Kami merasa optimistis, berdasarkan upaya gabungan yang telah dilakukan selama ini. Nanti akan ada sejumlah kandidat (vaksin) yang memberikan hasil yang baik, dan kami akan menyediakannya untuk masyarakat Amerika," kata Dr Fauci saat menghadiri pertemuan komite DPR Amerika Serikat, yang dikutip dari Independent, Rabu (24/6/2020).

"Itu (vaksin) diprediksi ada di akhir tahun ini, atau awal 2021," imbuhnya.

Pada Selasa kemarin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa angka kematian di AS akibat COVID-19 empat hari berturut-turut mengalami penurunan. Jumat pekan lalu ada 770 kasus, Sabtu 733 kasus, dan Minggu 690 kasus. Sedangkan pada Senin dan Selasa kemarin, angka kematian masing-masing berjumlah 558 dan 308 kasus.

Pada pertemuan tersebut, Dr Fauci hadir bersama Komisioner Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Stephen Hahn, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Robert Redfield, dan Asisten Sekretaris Kesehatan Brett Giroir.

Mereka mengatakan sampai saat ini tim kesehatan AS telah menguji sebanyak 27 juta orang. 8,4 persen atau sekitar 2,3 juta di antaranya dinyatakan positif COVID-19.

Selain itu, Dr Fauci pun mengatakan, upaya untuk menciptakan vaksin sangat penting untuk mengakhiri pandemi global ini. Tak hanya itu, pengujian klinis pun perlu diperketat demi mencegah penyebaran virus Corona semakin meluas.

"Jika melihat sejarah penyakit akibat virus, vaksin ini sangatlah penting. Selain itu, pengujian klinis yang ketat juga diperlukan sampai kemanjuran vaksin bisa terbukti," ujarnya.

"Dalam beberapa waktu lagi, vaksin untuk virus SARS-CoV-2 yang berlisensi akan tersedia untuk masyarakat umum," lanjut Dr Fauci.
https://kamumovie28.com/star/eve-masatoh/