Kamis, 25 Juni 2020

Olympus Menyerah dari Bisnis Kamera

 Olympus menjual divisi kameranya ke sebuah perusahaan investasi bernama Japan Industrial Partners (JIP), yang artinya Olympus sudah keluar dari bisnis kamera.
JIP, perusahaan yang mengakuisisi divisi Vaio dari Sony, menandatangani nota kesepahaman yang menyebut Olympus akan memisahkan divisi kamera dan memindahkan semua sahamnya.

Divisi kamera, atau tepatnya divisi imaging, adalah sebagian kecil dari bisnis Olympus. Kini pun divisi tersebut lebih banyak berfokus pada pembuatan peralatan medis, seperti endoskop.

CEO Olympus Yasuo Takeuchi pada 2019 lalu sempat menyebutkan bahwa divisi kamera itu tak akan dijual oleh perusahaan asal Jepang tersebut. Namun kemudian Olympus menarik pernyataan tersebut.

Olympus mengaku sudah mencoba berbagai cara untuk menghadapi penurunan pasar kamera, yang terus menyusut karena evolusi kamera di ponsel yang semakin bagus. Namun akhirnya mereka memutuskan bahwa cara-cara yang mereka pakai itu tak bisa menghadapi penurunan tersebut.

Sementara JIP dalam pernyataannya mengaku akan melanjutkan pengembangan produk kamera dari divisi yang mereka akuisisi tersebut menggunakan brand yang sudah dimiliki Olypmus, seperti OM-D dan Zuiko, sama seperti yang mereka lakukan pada Vaio.

Divisi kamera Olympus selama satu dekade ke belakang berfokus pada kamera mirrorless dengan format Micro Four Thirds. Mereka mencatatkan kerugian selama tiga tahun berturut-turut, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (25/6/2020).

Olympus dan Jip berencana menandatangani perjanjian yang lebih definitif pada akhir September, dan akuisisinya diperkirakan selesai pada akhir 2020 ini.

Baru Seminggu, Layanan Pembayaran WhatsApp Dipaksa Tutup

Baru seminggu beroperasi, layanan pembayaran digital WhatsApp ditutup oleh bank sentral Brasil. Keputusan ini menjadi penghalang baru bagi sistem pembayaran ini
Dikutip detikINET dari Tech Crunch, Kamis (25/6/2020) otoritas bank sentral Brasil mengatakan keputusan ini diambil untuk memastikan kompetisi di pasar sistem pembayaran. Selain itu mereka juga ingin memastikan sistem pembayaran yang cepat, aman, transparan, terbuka dan murah.

Bank sentral Brasil juga akan memanfaatkan waktu penangguhan ini untuk mengevaluasi risiko yang mungkin terjadi kepada infrastruktur pembayaran dan untuk memastikan jika WhatsApp sudah patuh pada regulasi.

Bank-bank di Brasil juga meminta Mastercard dan Visa, dua mitra pembayaran WhatsApp di Brasil, untuk menangguhkan pengiriman uang lewat aplikasi WhatsApp. Jika tidak menuruti perintah ini, perusahaan pembayaran akan mendapatkan denda dan sanksi.

WhatsApp sepertinya terkejut dengan keputusan ini karena sebelumnya selalu berdiskusi dengan otoritas lokal. Juru bicara WhatsApp mengatakan bahwa pihaknya akan terus bekerjasama dengan mitra lokal dan bank sentral untuk menghadirkan layanan ini di Brasil.

"Sebagai tambahan, kami mendukung proyek PIX Bank Sentral untuk pembayaran digital dan bersama dengan mitra kami berkomitmen untuk bekerjasama dengan Bank Sentral untuk mengintegrasikan sistem kami ketika PIX sudah tersedia," kata juru bicara WhatsApp dalam keterangannya.

PIX adalah sistem pembayaran milik bank sentral Brasil yang telah bermitra dengan hampir 1.000 pemain di industri. Layanan ini dijadwalkan meluncur pada November tahun ini.
https://nonton08.com/director/albet-fahmi/

UMKM Terdampak Pandemi, Grab Bantu dengan Go Online

Grab Singapura mengadakan Small Business Booster Programme untuk membantu usaha kecil di Asia Tenggara beradaptasi dengan masa New Normal. Program ini merupakan upaya Grab dalam mendigitalkan bisnis UMKM, khususnya yang masih konvensional. Dengan begitu para UMKM dapat berkembang di kala pandemi ini.
Co-Founder Grab Tan Hooi Ling mengatakan UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Asia Tenggara, tetapi sebagian besar masih dijalankan secara offline. Sementara ketergantungan pada layanan online sedang tumbuh-tumbuhnya di masa pandemi ini, sehingga risiko kesenjangan digital harus diantisipasi.

"Mereka perlu merangkul teknologi dan digitalisasi. Jika tidak, bisnis mereka akan berisiko tertinggal jauh di belakang. Melalui Small Business Booster Programme Grab, pihaknya berharap dapat membantu UMKM menyesuaikan diri dengan new normal ini," ujarnya, dikutip dari situs resmi Grab Singapura, Kamis (25/6/2020).

Diketahui, program penguat bisnis kecil tersebut akan memfasilitasi pegiat UMKM tradisional baik dengan memberi mereka etalase digital pada platform Grab atau melalui integrasi pembayaran elektronik.

"Di antara usaha kecil yang sudah ada di platform Grab, survei internal menemukan bahwa 76 persen dari mereka menginginkan lebih banyak dukungan untuk meningkatkan visibilitas mereka, dan 56 persen menginginkan alat untuk membantu mereka berinovasi dan memberikan wawasan untuk mengembangkan bisnis mereka," ungkapnya.

Berikut komponen utama dari program digitalisasi UMKM ala Grab:

1. GrabMerchant: Platform all-in-one untuk pemilik bisnis guna membantu menumbuhkan pelanggan, mengoptimalkan penjualan dengan menjaga biaya operasional tetap terkendali.

2. Program Dukungan Pedagang Offline ke Online (O2O): Ini merupakan layanan pembayaran nontunai sehingga pedagang dapat menerima pembayaran secara cashless melalui GrabPay.

Selama COVID-19, banyak pedagang beralih ke media sosial dan platform online lainnya untuk menjual dagangan, tetapi tidak memiliki cara mudah untuk menerima pembayaran.

Dengan GrabPay Link menjadi solusi bagi pedagang untuk menerima transaksi pembayaran secara instan. Dalam beberapa minggu pertama peluncurannya di Singapura dan Malaysia, Grab telah melihat lebih dari 2.500 mitra dagang menggunakan fitur ini.

3. Merchant Discovery: Bertujuan untuk meningkatkan visibilitas usaha pedagang sekaligus mendorong promosi kepada pelanggan yang berada di dekatnya. Fitur ini tentu akan menarik pelanggan untuk berbelanja, meningkatkan penjualan, dan meningkatkan retensi pelanggan.

4. Iklan gratis: Grab akan menanggung biaya untuk memproduksi iklan untuk sekitar 6.000 bisnis lokal di 28 kota di 8 negara, dan menampilkannya di dalam aplikasi untuk periode 5 minggu dimulai sejak Juli mendatang.

Selain itu di Singapura, Grab telah memulai serangkaian kampanye iklan halaman media sosial seperti Facebook, Instagram, dan YouTube Grab. UMKM asal Singapura yang jualannya ditampilkan di channel ini mengaku mengalami peningkatan pesanan rata-rata 20 persen setiap minggunya.
https://nonton08.com/director/ilyssa-goodman/