Sabtu, 27 Juni 2020

Usai Pimpin Indonesia, Chun Li Jadi CEO Lazada Grup

 Lazada Group menunjuk Chun Li sebagai Group Chief Executive Officer. Posisi tersebut sebelumnya dipegang Pierre Poignant yang kini menjadi asisten khusus Chairman dan CEO Alibaba Group Daniel Zhang.
"Di bawah kepemimpinan Pierre, Lazada mengalami pertumbuhan yang sehat selama dua tahun terakhir. Sebagai salah satu pendiri Lazada, Pierre telah menginspirasi kita semua dengan dedikasinya, kerendahan hati, dan keteguhannya. Kami sangat berterima kasih atas kontribusi Pierre dalam membangun fondasi kuat bagi kesuksesan jangka panjang Lazada," ujar Lucy Peng, Chairwoman Lazada Group dalam keterangan resminya.

Dipilihnya Li diharapkan untuk memimpin ke babak baru pertumbuhan Lazada di tengah persaingan sengit pasar e-commerce di kawasan ASEAN. Sebab sosoknya dinilai punya pengalaman panjangnya dalam arsitektur teknologi dan strategi produk.

Li sebelumnya menjawab sebagai Presiden Lazada Group sejak 2017 dan CEO Lazada Indonesia sejak Juli 2019. Pengalamannya itu diyakini dapat terus memperkuat posisi kompetitif Lazada melalui penerapan data technology dan lokalisasi bisnis di enam negara dimana mereka beroperasi.

"Chun adalah pemimpin berpengalaman yang bisa mewujudkan visi Lazada untuk memadukan perdagangan dan ekonomi untuk memajukan ekonomi digital Asia Tenggara," ujar Lucy.

Sedikit informasi soal Li, pria ini adalah lulusan Universitas Peking di dua jurusan, teknik mesin dan hukum ekonomi. Dia juga mengantongi gelar master teknik mesin dari Ohio State University.

Li bergabung di Alibaba Group tahun 2014 sebagai Chief Technology Officer untuk unit usaha B2B Alibaba. Dia ditunjuk sebagai co-President Lazada bulan Juni 2017 dan sebagai CEO Lazada Indonesia CEO di bulan Juli 2019.

Setelah ditunjuk CEO Lazada Grup Li siap tancap gas bersama timnya untuk memperkuat bisnis Lazada di Asia Tenggara. Serta terus memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggannya.

"Prioritas Lazada adalah menciptakan nilai unik bagi para penjual dan konsumen di Asia Tenggara. E-commerce tengah mengalami momentum luar biasa di seluruh Asia Tenggara, dan bersama para talenta lokal yang kami miliki, kami akan memperkuat inovasi digital dan pengembangan bisnis Lazada untuk membekali para penjual untuk mencapai kesuksesan dan menghadirkan pengalaman terbaik bagi para konsumen kami," tutur Li.

Lazada saat ini melayani 70 juta konsumen di enam negara. Perusahaan terus memperkuat pangsa pasarnya di Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Hingga 31 Maret lalu Lazada Indonesia mencatat , pesanan tumbuh lebih dari 170% year-on-year. Pencapaian tersebut diklaim melampaui kompetitornya.

Lazada mengaku terus menerapkan strategi consumer engagement yang didorong teknologi Alibaba. Pengembangan SDM lokal terus menjadi prioritas mereka. Saat ini, lebih dari 90% SDM Lazada adalah talenta lokal.

Aturan IMEI Sudah Berlaku, Eh Ponsel BM Masih Marak Beredar

Meski aturan validasi nomor International Mobile Equipment Identity (IMEI) telah berlaku 18 April lalu, rupanya ponsel Black Market (BM) masih saja beredar. Hal ini yang dikeluhkan oleh Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI).
Ketua Umum APSI Hasan Aula mengungkapkan berdasarkan hasil penemuannya, ada toko-toko penjual smartphone ini yang mana perangkat tersebut ilegal. Parahnya lagi, barang tersebut ternyata masih bisa dipakai alias tidak diblokir.

"Kami masih menemukan toko-toko menjual barang black market, karena setelah mereka coba dan aktifkan, ternyata masih berlaku," ungkap Hasan.

Ia juga mengatakan masih ditemukan peredaran ponsel BM yang dijual di situs belanja online di Indonesia, yaitu perangkat dengan jenis iPhone SE 2. Padahal, ponsel besutan Apple terbaru itu baru diresmikan dan belum masuk ke pasar Indonesia.

"Pelaksanaan IMEI memang efektif 18 April, tetapi masih banyak produk ilegal. Kita lihat di marketplace, ada produk baru dari iPhone SE 2 itu sudah banyak dijual hampir semua marketplace yang ada di Indonesia," jelasnya.

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mengaku bahwa belum diblokirnya ponsel BM itu karena alat yang dipakai saat ini belum optimal.

Menurut Achmad Rodjih, Direktur Industri Elektronika dan telematika Ditjen ILMATE Kemenperin, alat yang dimaksud itu adalah mesin validasi nomor IMEI, atau tepatnya Central Equipment Identity Register (CEIR).
https://kamumovie28.com/cast/mike-moh/

Punya Jutaan Follower, Arief Muhammad Bagi Tips Jadi Content Creator

Seiring berjalannya waktu, banyak anak muda zaman sekarang yang ingin menjadi seorang content creator yang sukses. Tentu, hal itu bukan perkara yang mudah karena seorang content creator harus mempunyai sebuah konten yang original, kreatif dan dapat diterima oleh masyarakat.
Seorang Content Creator, Arief Muhammad yang mempunyai jutaan follower pun tidak sungkan untuk memberikan berbagai ilmu buat anak muda yang memang ingin menjadi konten kreator, sembari bercerita perbedaan antara menjadi content creator zaman dahulu dan sekarang.

"Dulu itu pas tahun 2009 suasana sosial media itu beda banget dari sekarang. Kalau zaman dulu itu buat dapet followersnya banyak itu susah banget. Nah dulu juga belum ada tuh selebtwit, selebgram, beda sama sekarang orang akan dengan bangganya bilang 'oh gue selebtwit, selebgram'," ujar Arief dalam acara Smartfren POWER UP Talks yang digelar secara online dalam YouTube resmi Smartfren, Jumat (26/6/2020).

Selain itu, dirinya mengatakan untuk menjadi content creator yang bagus harus pintar-pintar mengulik atau mencoba sesuatu yang baru. Sama seperti dirinya yang berpindah-pinda dari Twitter hingga YouTube, semuanya harus dicoba walau memang ada gagalnya. Dirinya juga mengatakan supaya sebuah konten diterima oleh masyarakat adalah mencari identitas sendiri dengan memperbanyak referensi.

"Karena ketika referensi lo cuma satu, misalkan lo ngefans banget sama si A. ketika lo udah ngefans banget sama si A dan lo pengen terjun jadi Content Creator, mungkin lo gak niru si A, tapi secara nggak langsung alam bawah sadar akan mengarahkan jadi amat sangat mirip dengan si A. Jadi diperbanyak referensinya, ketika sudah banyak rangkum sendiri dan sesuaikan dengan personalitas kita dan itu akan menjadikan karakter sendiri buat kalian," jelas Arief.

Di sisi lain, dirinya mengatakan dalam melakukan suatu hal yang paling sulit dilakukan ada komitmen, karena kalau masalah komitmen kita tidak akan tau apa yang bakal terjadi ke depannya nanti. Selain itu, penting juga bagi yang ingin terjun ke dunia konten untuk tidak bertindak bodoh di sosial media, ini karena rekam jejak digital akan selalu ada sampai kapanpun.

"Jadi saran gue buat yang pengen jadi content creator harus punya kepekaan terhadap self centre itu sendiri," imbuh Arief.

Arief juga mengatakan untuk sering-sering mencari peluang agar dapat Power Up Possibility yang didapatkan. Walau dirinya mengakui memang peluang tersebut sering menghampiri kita dan kita tidak sadar akan kehadirannya. Untuk itu ada baiknya untuk siap apabila kesempatan tersebut datang dengan sebuah ilmu.

"Kita itu mesti punya ilmu, untuk dapat ilmu kita harus belajar, harus mau ngulik, eksplor, mau capek, ribet, mau segala-galanya yang tidak menyenangkan dulu di awalnya. Sampai nantinya ada kesempatan yang datang kita sudah siap, jadi jangan pernah nyalahin keadaan," ungkap Arief.

Untuk Power Up Possibility tersebut, salah satunya bisa dengan membership Power Up dari Smartfren yang memberikan berbagai privilege. Bahkan, hal tersebut juga diakui oleh Arief yang mengatakan seharusnya membership ini sudah ada dari dulu.

"Gue jujur deh, kenapa membership ini baru ada sekarang gitu. Dan kalau dulu udah ada membership ini, jadinya kan kita nggak sendirian nih. Jadi ada temen-temen untuk Power Up bareng nih. Coba ada dari dulu, pasti hidup gue bakal jauh lebih mudah," canda Arief.
https://kamumovie28.com/star/zack-gao/