Rabu, 01 Juli 2020

Bos Xiaomi India Buka Suara Soal Dampak Boikot Produk China

 Xiaomi menjadi salah satu lakon dalam tensi tinggi antara India dan China. Tewasnya 20 tentara India oleh tentara China di perbatasan Himalaya membuat gaung boikot produk China melanda Negeri Bollywood. Bagaimana tanggapan bos Xiaomi India?
Manu Kumar Jain selaku Managing Director Xiaomi India mengklaim dampak aksi boikot China belum terlalu terlihat dan hanya ramai di media sosial. Berikut petikan wawancaranya yang dikutip detikINET dari Economic Times.

Apa pandangan Anda mengenai serangan pada produk China?

Saya sangat memahami hal ini, bahwa orang-orang marah. Dan diperparah dengan situasi geopolitik terkini. Tentu ada serangan di media sosial, mentalitas massa, yang tentunya kami hadapi. Tapi hal ini tidak akan berdampak pada bisnis kami, dari perspektif jangka panjang.

Saya percaya konsumen sangat pintar. Lima tahun silam ketika Xiaomi tidak di India, hanya ada dua pilihan. Apakah membeli produk kualitas rendah atau produk super mahal. Dan Xiaomi datang mendefinisikan ulang smartphone, TV, IoT.

Tapi negara asal Anda kan China?

Apakah kami berasal dari China? Ya. Tapi kami membangun perusahaan yang benar-benar multinasional. Beberapa co founder kami dari negara berbeda. Orang dengan kewarganegaraan Amerika, Hong Kong, Singapura. Kami terdaftar di bursa saham Hong Kong dan orang di seluruh dunia berinvestasi ke Xiaomi.

Saat ini, kami hadir di lebih dari 90 pasar atau negara. Dan di setiap pasar besar itu, kami coba bangun tim lokal dengan kultur lokal. Jika Anda lihat industri smartphone India, saya dengan percaya diri mengatakan kita punya lebih banyak semangat India dibanding perusahaan smartphone lain.

Seluruh ponsel kami buatan India, kebanyakan televisi kami dibuat di India. Kami membuka pekerjaan untuk 50 ribu orang di India. Kami punya tim produk lokal, tim riset pengembangan lokal, tim pemeriksa kualitas. Dan 100% data user India tetap berada di India.

Apakah penjualan melemah karena tensi India dan China?

Tidak. Perubahan yang ada terjadi terutama karena suplai. Akan tetapi dari perspektif permintaan, angka pengguna yang datang ke website kami atau Amazon atau datang ke toko kami, tidak ada perubahan.

Setidaknya sampai saat ini, kami punya 10 ribu retail menjual produk Xiaomi. Tidak ada satupun retail yang mengatakan tidak akan menjual produk Xiaomi karena negara asalnya.

Telkom Buka Blokir Netflix Minggu Ini?

Kabar nasib blokir Netflix mencuat lagi, kali ini dengan nada positif. Beredar kabar Netflix akan dibuka blokirnya pekan ini.

Ada kabar beredar bahwa Telkom Group akan memberikan kejutan yaitu membuka blokir Netflix pada semua layanan milik perusahaan plat merah tersebut, termasuk bisa diakses di jaringan Telkomsel.

Terkait kabar tersebut, detikINET kemudian menanyakan hal itu kepada VP Corporate Communication Telkom Indonesia Arif Prabowo.

"Kita tunggu saja ya. Nanti saatnya akan disampaikan," ucapnya, Selasa (1/7/2020).

Nada yang sama juga diungkapkan oleh General Manager External Corporate Communications Telkomsel Aldin Hasyim terkait kabar mengejutkan ini.

"Akan disampaikan pada saatnya nanti ya," kata Aldin.

Pernyataan di atas ini terbilang menarik. Sebab bila dilihat sebelumnya, bila ada isu pembukaan blokir Netflix ini, Telkom Group selalu mengatakan 'layanan Netflix belum bisa diakses' atau 'masih dalam pembicaraan'.

Sebagai informasi, Telkom menutup akses Netflix di jaringan IndiHome, WiFi.id, dan Telkomsel, sejak pengumuman ekspansi Netflix ke Indonesia pada awal 2016 silam sampai sekarang.

Dalam beberapa kesempatan terakhir, perusahaan BUMN ini mengakui bahwa mereka sedang dalam proses pembicaraan dengan Netflix tersebut. Akan tetapi, Telkom memberi sinyal agar Netflix terlebih dahulu mematuhi peraturan yang berlaku, salah satunya soal take down konten untuk menjamin kenyamanan pelanggan.
https://nonton08.com/fate-grand-order-zettai-majuu-sensen-babylonia-episode-0/

Ilmuwan Ciptakan Robot Sinar UVC Untuk Basmi Corona

Bakteri dan virus bukan hal yang baru namun dengan maraknya virus Corona membuat masyarakat saat ini sadar betapa pentingnya menjaga kebersihan.
Dilansir detikINET dari Ubergizmo peneliti di CSAIL MIT telah bekerja sama dengan Ava Robotics untuk merancang sebuah robot yang dapat bergerak secara mandiri.

Robot ini juga akan dilengkapi dengan sinar UVS yang dapat mensterilkan permukaan dan juga menetralkan partikel virus di udara.

Mengingat sifatnya yang otonom hal ini berarti bahwa pabrikan dengan memiliki gudang atau ruang bersama secara umum dapat didisinfeksi setelah jam kerja di mana robot akan dapat menavigasi jalan mereka di sekitar ruang tanpa perlu campur tangan manusia.

Berdasarkan desainnya robot ini mampu melakukan perjalanan dengan kecepatan 0,22 mil per jam dan mampu mendisinfektan sekitar 90 persen partikel virus di permukaan.

Karena ini sifatnya otonom robot ini dapat digunakan di semua jenis ruang bersama, termasuk restoran, lobi hotel, supermarket, sekolah dan sebagainya.

Belum ada kabar lebih detail soal kapan robot ini akan dikomersilkan dan dirilis secara luas.

Bos Xiaomi India Buka Suara Soal Dampak Boikot Produk China

 Xiaomi menjadi salah satu lakon dalam tensi tinggi antara India dan China. Tewasnya 20 tentara India oleh tentara China di perbatasan Himalaya membuat gaung boikot produk China melanda Negeri Bollywood. Bagaimana tanggapan bos Xiaomi India?
Manu Kumar Jain selaku Managing Director Xiaomi India mengklaim dampak aksi boikot China belum terlalu terlihat dan hanya ramai di media sosial. Berikut petikan wawancaranya yang dikutip detikINET dari Economic Times.

Apa pandangan Anda mengenai serangan pada produk China?

Saya sangat memahami hal ini, bahwa orang-orang marah. Dan diperparah dengan situasi geopolitik terkini. Tentu ada serangan di media sosial, mentalitas massa, yang tentunya kami hadapi. Tapi hal ini tidak akan berdampak pada bisnis kami, dari perspektif jangka panjang.

Saya percaya konsumen sangat pintar. Lima tahun silam ketika Xiaomi tidak di India, hanya ada dua pilihan. Apakah membeli produk kualitas rendah atau produk super mahal. Dan Xiaomi datang mendefinisikan ulang smartphone, TV, IoT.

Tapi negara asal Anda kan China?

Apakah kami berasal dari China? Ya. Tapi kami membangun perusahaan yang benar-benar multinasional. Beberapa co founder kami dari negara berbeda. Orang dengan kewarganegaraan Amerika, Hong Kong, Singapura. Kami terdaftar di bursa saham Hong Kong dan orang di seluruh dunia berinvestasi ke Xiaomi.

Saat ini, kami hadir di lebih dari 90 pasar atau negara. Dan di setiap pasar besar itu, kami coba bangun tim lokal dengan kultur lokal. Jika Anda lihat industri smartphone India, saya dengan percaya diri mengatakan kita punya lebih banyak semangat India dibanding perusahaan smartphone lain.

Seluruh ponsel kami buatan India, kebanyakan televisi kami dibuat di India. Kami membuka pekerjaan untuk 50 ribu orang di India. Kami punya tim produk lokal, tim riset pengembangan lokal, tim pemeriksa kualitas. Dan 100% data user India tetap berada di India.
https://nonton08.com/nande-koko-ni-sensei-ga-episode-11/