Ilmuwan yang menjadi pengembang vaksin Corona potensial dari University of Oxford mengatakan bahwa tim peneliti telah melihat respon imun atau antibodi yang cukup dan tepat dalam uji klinis, tapi tidak memberikan jangka waktu pasti kapan vaksin tersebut siap digunakan.
Sarah Gilbert, ahli vaksinologi di University of Oxford mengatakan 8.000 sukarelawan telah terdaftar untuk fase 3. Uji coba fase 3 telah dimulai untuk menilai apakah vaksin bekerja pada orang di atas 18 tahun dan seberapa efektif untuk digunakan sebagai pencegahan COVID-19.
"Kami senang bahwa kami melihat respon imun yang tepat yang akan memberikan perlindungan," kata Gilbert dikutip dari Reuters.
Peneliti Oxford tengah berlomba dengan waktu untuk mengembangkan vaksin COVID-19 karena kekhawatiran pandemi dapat meningkat menjelang akhir tahun di musim dingin beberapa wilayah.
Gilbert mengatakan dia berharap bahwa vaksin Oxford akan membuat kemajuan lebih awal, tetapi tidak mengatakan secara spesifik batas waktu kapan vaksin siap pakai karena semua tergantung pada hasil uji coba.
John Bell, Profesor Kedokteran diUniversity of Oxford mengatakan bahwa Inggris harus mempersiapkan diri untuk tidak memiliki vaksin Covid-19 di musim dingin.
"Saranku adalah kita harus bersiap pada situasi terburuk,"
DKI Sebut Pasar Rentan Corona, Lihat Lagi Cara Hindari COVID-19 di Pasar
Pemprov DKI Jakarta memutuskan memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama 14 hari ke depan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pasar-pasar di DKI Jakarta akan dijaga lebih ketat dengan melibatkan aparat termasuk TNI-Polri untuk memutus penularan virus Corona COVID-19.
"Ke depan unsur polisi, TNI, ASN akan diterjunkan untuk mengawasi secara ketat pasar-pasar di DKI Jakarta," sebut Anies.
Ada 153 pasar di DKI Jakarta yang dikelola PD Pasar Jaya. Sementara itu ada 150 pasar berbasis komunitas yang bukan dikelola PD Pasar Jaya. Ini semua akan diawasi ketat oleh aparat.
"Total kira-kira ada 300 pasar," kata Anies.
Pasar memang jadi tempat dengan risiko penularan yang cukup tinggi. Terlihat dari banyaknya pedagang di pasar tradisional yang terinfeksi COVID-19.
Untuk itu, beberapa cara harus dilakukan agar menghindari penularan di pasar tradisional. Di antaranya:
1. Para pedagang di pasar tradisional wajib menggunakan masker atau face shield serta sarung tangan selama beraktivitas. Hindari menyentuh wajah, terutama bagian mata, hidung, dan mulut saat berdagang. Dilarang menaik-turunkan masker saat tangan kotor dan sering cuci tangan sesering mungkin.
2. Pedagang hanya boleh berjualan jika memiliki suhu tubuh di bawah 37,3 derajat Celcius. Pemeriksaan suhu tubuh bagi para pedagang wajib dilakukan sebelum pasar dibuka. Tak hanya itu, orang dengan gangguan pernapasan seperti batuk atau flu sebaiknya tidak masuk ke pasar.
3. Semua pedagang di pasar rakyat harus negatif dari COVID-19, dibuktikan dengan hasil pemeriksaan PCR atau rapid test.
4. Pengunjung dibatasi maksimal 30 persen dari jumlah kapasitas pasar. Pengelola pasar harus mengawasi pergerakan pengunjung di pintu masuk dan keluar pasar guna mencegah terjadinya kerumunan pembeli.
Selain itu, para penjual pun harus membatasi jarak dengan pembeli, minimal 1,5 meter. Tiap kios paling tidak dikunjungi oleh lima pembeli saja.
5. Pengelola pasar diimbau untuk menjaga kebersihan dengan menyemprot desinfektan secara berkala, setiap dua hari sekali. Selain itu, pengelola pasar juga wajib menyediakan tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun, atau minimal hand sanitizer.
6. Para pedagang juga harus mengoptimalkan ruang berjualan di tempat terbuka atau di tempat parkir, dengan protokol kesehatan seperti menjaga jarak fisik antar pedagang sekitar 1,5 - 2 meter.
https://cinemamovie28.com/2019/12/
