Kamis, 02 Juli 2020

Fenomena Langit Juli 2020, Jangan Sampai Kelewatan!

Sejumlah fenomena astronomi akan menghiasi langit sepanjang Juli 2020. Buat para pencinta astronomi, jangan sampai kelewatan untuk menyaksikannya.
Berdasarkan informasi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) setidaknya ada 18 fenomena langit yang menarik untuk disaksikan di bulan Juli 2020. Berikut ini adalah kalender astronomi Juli 2020 selengkapnya, seperti dikutip dari akun Instagram @lapan_ri.

1. 1 Juli: Konjungsi Inferior Merkurius

2. 5 Juli: Puncak Fase Purnama

3. 5 Juli: Gerhana Bulan Penumbra

4. 5-6 Juli: Konjungsi Bulan-Jupiter

5. 6-7 Juli: Konjungsi Bulan-Saturnus
fenomena astronomi

6. 12 Juli: Konjungsi Bulan-Mars

7. 12 Juli: Konjungsi Venus-Aldebaran

8. 13 Juli: Apogee Bulan

9. 13 Juli: Fase Perbani Akhir

Kembangkan Google Glass, Google Akuisisi Perusahaan Kacamata Pintar

 Google mengumumkan telah mengakuisisi North sebuah perusahaan asal Kanada yang pernah didukung oleh Amazon untuk membuat kacamata pintar. North sendiri diakuisisi Google senilai USD 180 juta atau sekitar Rp 2,5 miliar.
Google sendiri menjadi pelopor di bidang augmented reality, di mana gambar yang di komputer lalu diwujudkan ke dalam dunia nyata. Salah satunya dengan Google Glass.

Kacamata pintar Google yang diluncurkan pada tahun 2012 namun karena harga yang dijual dinilai mahal serta adanya masalah privasi membuat pamornya menurun akan minat konsumen.

Meskipun demikian, Google terus membuat versi Google Glass yang tersedia untuk perusahaan di mana perangkat ini hadir untuk bersaing dengan Microsoft Hololens.

Dilansir detiKINET dari CNBC, Google mengatakan akuisisi ini akan membantu mewujudkan visinya soal 'Komputasi Ambient' di mena semua perangat dapat terhubung di mana-mana dan dapat bekerja bersamaan.

"Kami membangun menuju masa depan di mana ada banyak manfaat di sekitar Anda, di mana semua perangkat hanya bekerja bersama dan teknologi di latar belakang," ujar Rick Osterloh, wakil presiden senior perangkat dan layanan di Google mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Keahlian teknis North akan membantu saat kami terus berinvestasi dalam upaya perangkat keras dan komputasi ambient di masa depan." lanjutnya.

Perusahaan North asal kanda ini sebelumnya dikenal sebagai Thalmic Labs yang kemudan pada taun 2018 berganti nama saat meluncurkan kacamata pintar holografiknya yang dinamai Focals. Perusahaannya ini akan tetap berada di Kanada meski telah diakuisisi Google.

Pesaing Uber Luncurkan Layanan Sewa e-Bike

 Bolt, aplikasi ride-hailing di Eropa, meluncurkan layanan sewa sepeda elektrik. Skema ini memperluas pilihan transportasi Bolt, bahkan ketika pesaingnya Uber justru baru mematikan e-bike dan skuternya.
Startup asal Estonia ini menyebutkan, layanan sewa sepeda listrik sudah tersedia Rabu (1/7/2020), dimulai dari Paris, Prancis sebelum diperluas ketersediaannya ke kota dan negara Eropa lainnya.

Untuk menggunakan layanan ini, pengguna hanya perlu berpindah dari layanan sewa mobil ke sepeda di dalam aplikasi. Kemudian, mereka bisa melakukan scan QR code untuk membuka kunci sepeda yang akan digunakan.

Langkah tersebut menandai investasi signifikan yang dilakukan Bolt pada layanan 'mikromobilitas' yang terpukul akibat pandemi virus Corona. Ini adalah upaya Bolt putar otak untuk pulih dari krisis setelah mengalami penjualan (layanan) anjlok sebesar 75% pada Maret.

"Layanan e-bike kami yang baru juga akan membantu memenuhi permintaan akan moda transportasi individual ramah lingkungan, yang telah mengalami pertumbuhan karena kota-kota di Eropa secara bertahap mulai memasuki fase baru setelah lockdown selama pandemi COVID-19," kata Dmitri Pivovarov, Director of Micromobility Bolt.

"Kami percaya bahwa mikromobilitas harus dapat diakses dengan mudah dan terjangkau, terutama pada saat-saat seperti ini," sambungnya.

Dikutip dari CNBC, Bolt telah berekspansi ke segmen produk baru setelah perubahan namanya di 2019 (dulu bernama Taxify). Perusahaan ini meluncurkan e-skuter pertamanya di Paris pada 2018, kemudian meluncurkan layanan pengiriman makanan di kota asalnya, Tallinn pada Agustus tahun lalu.

Ekspansi Bolt ke area ini terjadi setelah Uber menghancurkan ribuan e-bike dan skuternya yang bernilai jutaan dolar. Hal itu dilakukan setelah pionir layanan ride hailing ini menjual unit bisnis Jump pada startup Lime awal Mei lalu.
https://cinemamovie28.com/2018/03/

TikTok Dilarang, Para Bintangnya Kebingungan

 TikTok dilarang di India. Tentu penggemarnya kelabakan dan selain itu, juga para bintangnya. Banyak dari mereka yang kaget karena pengumuman TikTok dilarang sangat mendadak.
India merupakan pasar mancanegara TikTok terbesar dengan estimasi 120 juta user aktif. Tak sedikit pula orang mencari nafkah di TikTok. Salah satunya Geet, yang membuat konten pembelajaran bahasa Inggris dan punya lebih dari 10 juta follower.

"Saya benar-benar kaget ketika kabar ini datang. Maksud saya, ini adalah kehidupan saya sekarang. Ini pekerjaan full time saya," katanya, dikutip detikINET dari BBC.

Pengikutnya pun merasa kecewa. "Bagaimana lagi saya bisa belajar bahasa Inggris? Siapa yang sekarang akan memotivasi saya?" tulis salah satu follower.

Sejak diluncurkan di India, TikTok menjadi platform hiburan segala usia dan kalangan di India, dari polisi sampai ibu rumah tangga. Banyak warga biasa India jadi bintang media sosial karenanya.

Geet mengatakan tak sedikit temannya seperti dirinya, bekerja membuat konten di TikTok. "Banyak teman saya bergantung pada aplikasi itu sebagai sumber penghasilan," cetusnya.

Aplikasi TikTok kini sudah dihapus dari toko aplikasi Play Store maupun App Store, menandakan India serius melarangnya. Geet tak patah harapan dan berharap situasi bisa membaik di mana ketegangan antara India dan China bisa terselesaikan.

"Jangan cemas. Saya pikir masalah ini bisa diselesaikan dan kita bisa bertemu lagi. Jangan kehilangan harapan," pesannya pada para follower di TikTok.

Fenomena Langit Juli 2020, Jangan Sampai Kelewatan!

Sejumlah fenomena astronomi akan menghiasi langit sepanjang Juli 2020. Buat para pencinta astronomi, jangan sampai kelewatan untuk menyaksikannya.
Berdasarkan informasi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) setidaknya ada 18 fenomena langit yang menarik untuk disaksikan di bulan Juli 2020. Berikut ini adalah kalender astronomi Juli 2020 selengkapnya, seperti dikutip dari akun Instagram @lapan_ri.

1. 1 Juli: Konjungsi Inferior Merkurius

2. 5 Juli: Puncak Fase Purnama

3. 5 Juli: Gerhana Bulan Penumbra

4. 5-6 Juli: Konjungsi Bulan-Jupiter

5. 6-7 Juli: Konjungsi Bulan-Saturnus
fenomena astronomi

6. 12 Juli: Konjungsi Bulan-Mars

7. 12 Juli: Konjungsi Venus-Aldebaran

8. 13 Juli: Apogee Bulan

9. 13 Juli: Fase Perbani Akhir

Kembangkan Google Glass, Google Akuisisi Perusahaan Kacamata Pintar

 Google mengumumkan telah mengakuisisi North sebuah perusahaan asal Kanada yang pernah didukung oleh Amazon untuk membuat kacamata pintar. North sendiri diakuisisi Google senilai USD 180 juta atau sekitar Rp 2,5 miliar.
Google sendiri menjadi pelopor di bidang augmented reality, di mana gambar yang di komputer lalu diwujudkan ke dalam dunia nyata. Salah satunya dengan Google Glass.

Kacamata pintar Google yang diluncurkan pada tahun 2012 namun karena harga yang dijual dinilai mahal serta adanya masalah privasi membuat pamornya menurun akan minat konsumen.

Meskipun demikian, Google terus membuat versi Google Glass yang tersedia untuk perusahaan di mana perangkat ini hadir untuk bersaing dengan Microsoft Hololens.

Dilansir detiKINET dari CNBC, Google mengatakan akuisisi ini akan membantu mewujudkan visinya soal 'Komputasi Ambient' di mena semua perangat dapat terhubung di mana-mana dan dapat bekerja bersamaan.

"Kami membangun menuju masa depan di mana ada banyak manfaat di sekitar Anda, di mana semua perangkat hanya bekerja bersama dan teknologi di latar belakang," ujar Rick Osterloh, wakil presiden senior perangkat dan layanan di Google mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Keahlian teknis North akan membantu saat kami terus berinvestasi dalam upaya perangkat keras dan komputasi ambient di masa depan." lanjutnya.

Perusahaan North asal kanda ini sebelumnya dikenal sebagai Thalmic Labs yang kemudan pada taun 2018 berganti nama saat meluncurkan kacamata pintar holografiknya yang dinamai Focals. Perusahaannya ini akan tetap berada di Kanada meski telah diakuisisi Google.
https://cinemamovie28.com/2017/10/