Minggu, 05 Juli 2020

Penjelasan Kementan soal Kalung 'Antivirus' Corona yang Kini Disorot

 Kementerian Pertanian (Kementan) buka suara soal kalung 'antivirus' Corona. 'Antivirus' tersebut saat ini menjadi sorotan dan tak jarang menuai kritik.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry menegaskan produk antivirus Corona berbasis tanaman atsiri (eucalyptus) akan diproduksi masal melalui pihak swasta. Menurutnya, Kementan hanya melakukan penelitian serta uji laboratorium saja.

"Kita sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan swasta dan mereka sepakat untuk memproduksi produk tersebut secara masal," ujar Fadjry dalam keterangan tertulis Kementan, Minggu (5/7/2020).

Dalam proses produksinya, Balitbangtan telah menggandeng PT Eagle Indo Pharma untuk membantu memasarkannya ke masyarakat. Tak hanya dalam negeri saja, Balitbangtan tengah melakukan pendekatan kerjasama dengan mitra asing seperti perusahaan pharmaceuticals dari Jepang Kobayashi dan Aptar Pharma dari Rusia.

Kedua perusahaan tersebut sudah memiliki cakupan pemasaran di berbagai negara mulai dari Asia Tenggara, China, Jepang, Amerika Serikat, Rusia hingga Eropa.

"Saya harap kerja sama yang kami coba lakukan ini bisa mempercepat produksi massal produk antivirus itu demi memenuhi permintaan masyarakat luas. Sehingga paling tidak kita bisa berkontribusi juga terhadap penekanan penyebaran COVID-19," paparnya.

Produk antivirus tersebut tersedia dalam berbagai bentuk seperti inhaler, roll on, salep, balsem, dan diffuser.

Sementara itu, Kepala Balai Besar penelitian Veteriner, Indi Dharmayanti menjelaskan bahwa produk ini efektif digunakan setiap hari. Sebab hanya dengan 5-15 menit diinhalasi akan efektif bekerja sampai ke alveolus. Artinya dengan konsentrasi 1 persen saja sudah cukup membunuh virus 80-100 persen.

"Produk ini dapat melegakan saluran pernapasan, kemudian menghilangkan lendir, pengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri, mengurangi mual, dan mencegah penyakit mulut," kata Indi.

Jangan Panik, Ini Hikmah Penurunan Nilai Reksa Dana

Banyak investor reksa dana yang mengalami penurunan nilai investasi selama masa pandemi wabah COVID-19. Apalagi untuk jenis reksa dana saham yang ikut turun akibat merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Direktur Infovesta Utama Parto Kawito menjelaskan, wajar jika produk reksa dana turun jika underlying asetnya juga mengalami penurunan. Bukan hanya jenis saham, reksa dana jenis lain jika underlying asetnya turun nilainya juga ikut turun .

Namun penurunan nilai reksa dana bukan berarti investor itu sudah mengalami kerugian. Selama dia belum mencairkan reksa dananya maka investor masih memiliki peluang untuk mendapatkan gain. Sebab jika sentimen negatif terhadap underlying aset sudah berlalu ada potensi nilainya kembali naik.

"Kerugian baru terjadi ketika investor melakukan redemption atas reksa dana yang dimilikinya," ujar Parto dalam keterangan tertulis dilansir Minggu (4/7/2020).

Parto mengingatkan, investasi reksa dana juga pernah mengalami goncangan luar biasa seperti pada krisis di 1998 dan 2008. Namun setelah krisis itu berlalu nilai reksa dana kembali naik.

Justru menurutnya saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan investasi di reksa dana. Sebab dengan banyaknya penurunan, maka banyak produk reksa dana yang nilainya terdiskon. Itu artinya ketika pulih kembali ada potensi mendapatkan keuntungan yang jauh lebih tinggi.

"Justru kalau ada uang sekarang waktunya top up, jadi harga rata-ratanya semakin baik. Ini saatnya membalikkan kerugian," tuturnya.

Oleh karena itu, Parto menyarankan, dalam situasi krisis akibat Pandemi COVID-19 seperti saat ini sebaiknya investor tidak panik atau melakukan redemption reksa dananya. Sebab, selama unit penyertaan masih ada di rekening investor, penurunan aset reksa dana yang terjadi baru menciptakan potensi kerugian.

Belakangan ini industri reksa dana juga terguncang ketika 13 manajer investasi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Asuransi Jiwasraya. Hal itu membuat investor panik dan membuat nilai reksa dana turun.
https://cinemamovie28.com/astro-boy-tetsuwan-atom-episode-16/

Sederet Cara Dapatkan Modal Buat Buka Usaha

 Memiliki modal menjadi salah satu masalah dalam memulai usaha. Meski sudah memiliki rencana yang bagus untuk membuka usaha, semua tidak bisa berjalan kalau tidak ada modal.
CEO Investor Muda Jason Gozali menjelaskan beberapa cara bagi para wirausaha untuk dapat modal memulai usahanya. Cara yang pertama adalah mencari permodalan dengan memberikan langsung proposal ke pemilik modal. Misalnya mau membuka startup, bisa mencoba lewat institusi venture capital.

"Kalau bisnis butuh modal, salah satu cara buat mendapatkannya adalah lewat banyak institusi venture capital, tinggal submit aja dicoba siapa tahu ada investor yang mau modalin," ungkap Jason dalam talk show bersama BNPB yang ditayangkan di YouTube, ditulis Minggu (5/7/2020).

Meminjam uang juga jadi opsi untuk dapat modal. Jason menyarankan meminjam uang bisa langsung ke orang terdekat, orang tua, keluarga, ataupun teman. Pasalnya, untuk meminjam ke bank, tak semua bisnis bisa diterima bank.

"Bisa juga pinjam, lebih baik ke orang tua, family, and friend, kan kalau bank susah juga ya. Nggak semua bisnis bisa diterima bank," ujar Jason.

Jason juga bercerita, bisa saja seorang wirausaha negosiasi dengan beberapa supplier. Kemudian melakukan sistem konsinyasi, menjual barang tanpa modal, kalau barang laku baru mendapatkan bagi hasil.

"Saya juga punya banyak kisah, kalau teman saya bisa jualan sesuatu sistem konsinyasi. Jadi supplier percaya sama dia, dikasih barangnya ke teman saya tanpa modal, barang laku baru bagi hasil," papar Jason.

Sementara itu, menurut Nadhifa Maulidiya seorang pelaku UMKM pembuat masker mengatakan dirinya memulai usaha dengan bermodalkan uang tabungannya. Dia mengatakan butuh sedikit nekat juga untuk memulai usaha dengan bermodalkan tabungan pribadi.

"Modal saya nggak banyak, semua pakai hasil tabungan aja, plus nekat aja lah. Pelan-pelan kan ada pemasukan. Apalagi kalau produksi pertama banyak yang minat ya kan kita tingkatkan produksi, berarti pemasukan nambah lagi," jelas Nadhifa.

Penjelasan Kementan soal Kalung 'Antivirus' Corona yang Kini Disorot

 Kementerian Pertanian (Kementan) buka suara soal kalung 'antivirus' Corona. 'Antivirus' tersebut saat ini menjadi sorotan dan tak jarang menuai kritik.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry menegaskan produk antivirus Corona berbasis tanaman atsiri (eucalyptus) akan diproduksi masal melalui pihak swasta. Menurutnya, Kementan hanya melakukan penelitian serta uji laboratorium saja.

"Kita sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan swasta dan mereka sepakat untuk memproduksi produk tersebut secara masal," ujar Fadjry dalam keterangan tertulis Kementan, Minggu (5/7/2020).

Dalam proses produksinya, Balitbangtan telah menggandeng PT Eagle Indo Pharma untuk membantu memasarkannya ke masyarakat. Tak hanya dalam negeri saja, Balitbangtan tengah melakukan pendekatan kerjasama dengan mitra asing seperti perusahaan pharmaceuticals dari Jepang Kobayashi dan Aptar Pharma dari Rusia.

Kedua perusahaan tersebut sudah memiliki cakupan pemasaran di berbagai negara mulai dari Asia Tenggara, China, Jepang, Amerika Serikat, Rusia hingga Eropa.

"Saya harap kerja sama yang kami coba lakukan ini bisa mempercepat produksi massal produk antivirus itu demi memenuhi permintaan masyarakat luas. Sehingga paling tidak kita bisa berkontribusi juga terhadap penekanan penyebaran COVID-19," paparnya.

Produk antivirus tersebut tersedia dalam berbagai bentuk seperti inhaler, roll on, salep, balsem, dan diffuser.

Sementara itu, Kepala Balai Besar penelitian Veteriner, Indi Dharmayanti menjelaskan bahwa produk ini efektif digunakan setiap hari. Sebab hanya dengan 5-15 menit diinhalasi akan efektif bekerja sampai ke alveolus. Artinya dengan konsentrasi 1 persen saja sudah cukup membunuh virus 80-100 persen.

"Produk ini dapat melegakan saluran pernapasan, kemudian menghilangkan lendir, pengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri, mengurangi mual, dan mencegah penyakit mulut," kata Indi.
https://cinemamovie28.com/astro-boy-tetsuwan-atom-episode-9/