Latar belakang dan situasi keluarga tidak membuat pria bernama Rehan Staton putus asa. Selagi bekerja sebagai pemungut sampah, Rehan berhasil masuk Universitas Harvard. Sesuai dengan cita-citanya, pria tersebut mengambil jurusan hukum dan akan mulai kuliah saat pergantian semester baru. Kisah Rehan pun menginspirasi banyak orang untuk tidak menyerah dengan keadaan.
Sejak kecil, Rehan mengaku sudah banyak menemui kesulitan. Terlebih sang ibu meninggalkan Rehan, ayah, dan saudaranya untuk kembali ke negara asal, Sri Lanka. Karena itu, ayahnya sempat kesulitan untuk mengurus dan membiayai keluarga. Walau masih kecil, pria 24 tahun itu pun mengetahui jika situasi sedang buruk karena mereka kesulitan dapat makanan dan listrik.
"Kami terus terpuruk. Ayahku pernah kehilangan pekerjaan dan harus bekerja di tiga tempat untuk bisa menafkahi kami. Saat itu aku jarang melihat ayahku dan sebagian besar masa kecil sangat kesepian," ujarnya kepada Boston Globe.
Meski keluarganya kesusahan, Rehan terbilang anak pintar di sekolah dan berbakat dalam olahraga. Sayangnya, pria asal Amerika Serikat itu tidak bisa langsung melanjutkan pendidikan tapi mendaftar sebagai pekerja kebersihan. Beruntung, ketika itu bos perusahaan yang mendengar cerita Rehan membawanya ke seorang dosen Bowie State University untuk bisa kuliah di sana.
Setelah sempat transfer ke University of Maryland, Rehan bercita-cita untuk mengambil jurusan hukum. Sayangnya ia menemukan hambatan lain. Ketika itu ayah Rehan mengalami stroke sehingga ia harus kembali menjadi tukang sampah selagi melanjutkan kuliah. Selagi bekerja selagi mengurus ayah, Rehan pun mencoba untuk mendaftar sejumlah universitas bergengsi dan memilih Harvard Law School dari beberapa kampus yang menerimanya.
"Ketika aku melihat kembali pengalaman-pengalamanku, aku pikir aku melakukan yang terbaik dari situasi terburuk. Setiap tragedi yang aku alami memaksaku keluar dari zona nyaman tapi aku beruntung bisa punya sistem yang mendukung untuk membantuku berkembang dalam kesulitan," ujarnya.
Meski sudah diterima di Harvard Law School, Rehan sebenarnya kekurangan uang untuk membayar biaya kuliah. Karenanya, sebuah penggalangan dana melalui GoFundMe dibuat untuk membantunya. Hingga kini, sudah terkumpul 63,586 (Rp 917 juta) dari para penyumbang.
"Adalah orang-orang yang ada di bawah hierarki yang benar-benar mengangkatku. Itu benar-benar membantuku untuk fokus. Jika ini hanya mengenai diriku sendiri dan berjuang untuk diriku sendiri, aku benar-benar sudah berhenti," kata Rehan.
Fans Kumpulkan Video yang Jadi Bukti Jimin AOA Pernah Bully Mina
Kasus bullying Kwon Mina mantan personel AOA yang dituding dilakukan Shin Jimin masih jadi perbincangan. Fans pun prihatin dengan kondisi Mina karena mengaku telah jadi korban selama 10 tahun. Karena masalah ini, Jimin pun meminta maaf dan mengundurkan diri dari AOA. Namun sejumlah fans masih mencari bukti bahwa hubungan kedua memang tidak baik ketika masih satu grup.
Para penggemar KPop menunjukkan dukungan pada Mina yang mengaku diperlakukan tidak baik oleh leader-nya ketika tergabung dalam AOA. Beberapa fans pun menemukan sejumlah video masa lalu yang dianggap menjadi bukti bullying Jimin AOA terhadap Mina AOA. Salah satunya adalah ketika Mina mengaku ingin keluar dari grup.
Video tersebut diambil ketika Jimin dan Mina masih tergabung dalam AOA. Saat membicarakan kesulitan mereka selama berkarier sebagai idol, Mina menangis selagi mencurahkan perasaannya. Di situasi yang menyedihkan itu, Jimin terlihat seperti tidak peduli.
"Beberapa waktu lalu aku ingin aku ingin keluar semuanya tapi saat itu member-member mengontakku," kata Mina sambil menangis selagi Jimin hanya memperhatikan jari-jari tangannya.
https://indomovie28.net/director/nick-simon/