Minggu, 02 Agustus 2020

Sering Disepelekan, Gigitan Tungau Bisa Timbulkan Gejala Serius Ini

 Apakah Anda pernah tiba-tiba merasa gatal dan muncul bintik-bintik merah setelah bangun tidur dari kasur? Mungkin saja hal tersebut diakibatkan karena gigitan tungau!
Tungau sendiri memiliki bentuk yang cukup kecil sehingga membuat keberadaannya sulit terdeteksi. Akibatnya, banyak orang yang tak menyadari bahwa mereka terkena gigitan tungau sampai mereka mengalami gejala-gejalanya.

Dilansir dari Healthline, saat pertama kali tungau menggigit, hal tersebut tak langsung dapat dirasakan oleh seseorang, namun lambat laun, gigitan tungau bisa menyebabkan beberapa gejala serius seperti berikut.

- Kulit memerah seperti ruam.
- Benjolan kecil yang bisa menjadi keras atau meradang.
- Iritasi, gatal, dan nyeri di dekat area gigitan.
- Kulit bengkak atau melepuh di dekat area gigitan.

Gigitan tungau tentu saja mengganggu, namun Anda tak perlu ke dokter apabila mengalaminya. Kecuali jika jika digigit oleh tungau skabies, yaitu salah satu jenis tungau yang menggunakan kulit manusia untuk bertelur. Gejala ini juga disebut dengan kudis.

Saat tungau skabies menggali dalam kulit Anda untuk bertelur, memang pada beberapa minggu awal tak terjadi gejala apa-apa, namun setelah itu akan muncul benjolan dan melepuh seperti ruam di sepanjang lipatan kulit seperti di antara jari-jari, lekukan lutut dan siku, sekitar pinggang, bagian bawah kaki, dan lipatan-lipatan kulit lainnya.

Saat mengalami gejala tersebut, Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter guna mendapatkan perawatan. Namun jika rasa gatal dan nyeri tidak muncul pada area lipatan kulit, Anda bisa menyembuhkannya sendiri dengan cara mandi menggunakan sabun secara bersih dan menyeluruh.

Selain itu, Anda juga perlu mencuci semua pakaian dan kasur tempat tidur yang terkena tungau dengan air sabun. Namun bila Anda ingin praktis dalam membersihkan tungau pada kasur, Anda bisa menggunakan jasa sedot tungau yang telah banyak tersedia saat ini, seperti pada layanan sedot tungau Grab Clean & Fix.

Layanan sedot tungau Grab Clean & Fix sangat mudah digunakan. Cukup pesan melalui smartphone, kasur tempat tidur Anda akan dibersihkan dari tungau secara menyeluruh.

WHO Peringatkan Pandemi Corona Akan Berlangsung Lama

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pandemi Corona akan berlangsung panjang dan lama. Hal ini disampaikan dalam komite darurat untuk mengevaluasi krisis akibat COVID-19.
Komite darurat ini menyoroti durasi panjang COVID-19 yang harus diantisipasi dan WHO menyebut respons atas Corona makin menurun karena adanya tekanan sosial-ekonomi di berbagai negara.

"WHO terus menilai tingkat risiko global COVID-19 menjadi sangat tinggi," kata WHO dalam pernyataan di Panel Darurat Kesehatan Masyarakat Internasional (PHEIC), dikutip dari SCMP.

"Komite menyoroti durasi panjang COVID-19 dan mengantisipasinya dengan memperhatikan upaya berkelanjutan dari komunitas, nasional, regional dan global," sambungnya.

Virus Corona sendiri telah merenggut nyawa sedikitnya 680 ribu orang dan menginfeksi sekitar 17,6 juta orang di seluruh dunia sejak wabah itu pertama kali muncul di China, Desember lalu.

Komite panel PHEIC mendesak WHO untuk memberikan panduan untuk mengatasi minimnya respons COVID-19 karena adanya tekanan sosial-ekonomi. Mereka juga menyerukan untuk meningkatkan pemahaman tentang epidemiologi dan keparahan COVID-19, termasuk efek kesehatan jangka panjangnya.

Dalam pertemuan tersebut, kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga menyerukan bahwa efek pandemi akan berlangsung lama.

"Sungguh menyedihkan ketika memikirkan bahwa enam bulan lalu kami mendeklarasikan Darurat Kesehatan Global ketika kasus (COVID-19) kurang dari 100 dan tidak ada kematian di luar China," ujar Tedros.

"Pandemi adalah krisis kesehatan sekali dalam seabad dan dampaknya akan terasa selama beberapa dekade mendatang," sambungnya.

WHO juga sempat dikritik karena dianggap sangat lama menyatakan COVID-19 adalah kondisi kedaruratan kesehatan internasional.
https://cinemamovie28.com/maleficent-mistress-of-evil/

Anji Umbar Klaim 'Penemu' Antibodi COVID-19, Pakar Ingatkan Bahayanya

 Musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji kembali membuat heboh dunia media sosial. Kali ini melalui akun Youtube-nya ia menampilkan seseorang yang mengaku pakar mikrobiologi. Pakar mikrobiologi yang dimaksud bernama Profesor Hadi Pranoto yang mengklaim telah menemukan obat atau ramuan herbal antibodi yang diklaim sudah mengobati ribuan pasien Corona.
Video ini pun mengundang banyak pertanyaan dari warganet yang melihatnya. Mulai dari sumber temuan obat ini hingga mempertanyakan si narasumber yang diundang Anji dalam videonya kali ini.

Menanggapi hal ini, ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono, mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan Anji ini bisa merugikan masyarakat. Menurutnya, identitas narasumber yang diundang tidak meyakinkan.

"Dia maksudnya apa sih ya? Nggak ada yang tahu bahwa dia (narasumber) itu mikrobiologis. Itu merugikan masyarakat, masyarakat gampang sekali dibohongi oleh selebriti yang pengen populer," tegas Pandu saat dihubungi detikcom, Minggu (2/8/2020).

Menurut Pandu, jika hal seperti yang dilakukan Anji dibiarkan terus-menerus terjadi, masyarakat juga akan terus dibohong-bohongi soal virus Corona ini. Hal ini berujung membuat masyarakat semakin bingung menyikapi pandemi ini.

"Ya kalau ini dibiarkan terus, masyarakat akan dibohong-bohongi terus," ujar Pandu.

Dampaknya, menurut Pandu, masyarakat bakal semakin tidak patuh. Misalnya tidak mau pakai masker dan menganggap masker menghalangi kebebasan, lalu tidak mengikuti anjuran pemerintah.

"Iya jadi tidak peduli," tegasnya.

"Jadi sudah waktunya orang-orang yang menyebarkan berita bohong itu ditindak tegas, termasuk Anji," pungkasnya.

Sering Disepelekan, Gigitan Tungau Bisa Timbulkan Gejala Serius Ini

 Apakah Anda pernah tiba-tiba merasa gatal dan muncul bintik-bintik merah setelah bangun tidur dari kasur? Mungkin saja hal tersebut diakibatkan karena gigitan tungau!
Tungau sendiri memiliki bentuk yang cukup kecil sehingga membuat keberadaannya sulit terdeteksi. Akibatnya, banyak orang yang tak menyadari bahwa mereka terkena gigitan tungau sampai mereka mengalami gejala-gejalanya.

Dilansir dari Healthline, saat pertama kali tungau menggigit, hal tersebut tak langsung dapat dirasakan oleh seseorang, namun lambat laun, gigitan tungau bisa menyebabkan beberapa gejala serius seperti berikut.

- Kulit memerah seperti ruam.
- Benjolan kecil yang bisa menjadi keras atau meradang.
- Iritasi, gatal, dan nyeri di dekat area gigitan.
- Kulit bengkak atau melepuh di dekat area gigitan.

Gigitan tungau tentu saja mengganggu, namun Anda tak perlu ke dokter apabila mengalaminya. Kecuali jika jika digigit oleh tungau skabies, yaitu salah satu jenis tungau yang menggunakan kulit manusia untuk bertelur. Gejala ini juga disebut dengan kudis.

Saat tungau skabies menggali dalam kulit Anda untuk bertelur, memang pada beberapa minggu awal tak terjadi gejala apa-apa, namun setelah itu akan muncul benjolan dan melepuh seperti ruam di sepanjang lipatan kulit seperti di antara jari-jari, lekukan lutut dan siku, sekitar pinggang, bagian bawah kaki, dan lipatan-lipatan kulit lainnya.

Saat mengalami gejala tersebut, Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter guna mendapatkan perawatan. Namun jika rasa gatal dan nyeri tidak muncul pada area lipatan kulit, Anda bisa menyembuhkannya sendiri dengan cara mandi menggunakan sabun secara bersih dan menyeluruh.

Selain itu, Anda juga perlu mencuci semua pakaian dan kasur tempat tidur yang terkena tungau dengan air sabun. Namun bila Anda ingin praktis dalam membersihkan tungau pada kasur, Anda bisa menggunakan jasa sedot tungau yang telah banyak tersedia saat ini, seperti pada layanan sedot tungau Grab Clean & Fix.

Layanan sedot tungau Grab Clean & Fix sangat mudah digunakan. Cukup pesan melalui smartphone, kasur tempat tidur Anda akan dibersihkan dari tungau secara menyeluruh.
https://cinemamovie28.com/friend-mothers-2/