Rabu, 05 Agustus 2020

Corona Indonesia 116.871 Kasus Per 5 Agustus, 2 Provinsi Ini Nihil Kasus Baru

 Indonesia kembali mencatatkan penambahan kasus virus Corona COVID-19. Ada wilayah yang melaporkan banyak kasus baru, ada juga yang sama sekali tidak ada kasus.
Hingga Rabu (5/8/2020) sudah ada 116.871 kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi. Dari jumlah tersebut, ada 73.889 pasien sembuh, sementara 5.452 lainnya meninggal dunia.

Berikut 2 wilayah yang melaporkan tidak adanya penambahan kasus baru pada 5 Agustus.

Kalimantan Barat
Kalimantan Utara
Sedangkan wilayah di Indonesia yang melaporkan peningkatan jumlah kasus terbanyak:

Jawa Timur = 417 kasus
DKI Jakarta = 354 kasus
Jawa Tengah = 149 kasus
Sumatera Utara = 130 kasus
Sulawesi Selatan = 127 kasus
Jawa Barat = 125 kasus

Jatim-DKI Tertinggi, Ini Sebaran 1.815 Kasus Baru Corona Indonesia 5 Agustus

Pemerintah melaporkan ada 1.815 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Rabu (5/8/2020). Ini membuat total sudah 116.871 kasus terkonfirmasi semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
Jawa Timur menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 417 kasus, disusul DKI Jakarta sebanyak 354 kasus baru per 5 Agustus.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, ada sebanyak 73.889 kasus sembuh hingga hari ini, sementara kasus kematian baru Corona totalnya mencapai 28.738 orang.

Berikut detail sebaran 1.815 kasus baru Corona di Indonesia pada Rabu (5/8/2020):

Jawa Timur: 417 kasus

DKI Jakarta: 354 kasus

Jawa Tengah: 149 kasus

Sumatera Utara: 130 kasus

Sulawesi Selatan: 127 kasus

Jawa Barat: 125 kasus

Kalimantan Timur: 67 kasus

Sumatera Selatan: 63 kasus

Kalimantan Selatan: 54 kasus

Gorontalo: 40 kasus

Bali: 39 kasus

Sulawesi Tenggara: 33 kasus

Riau: 29 kasus

Maluku: 29 kasus

Nusa Tenggara Barat: 26 kasus

Banten: 23 kasus

Sumatera Barat: 19 kasus

Sulawesi Utara: 18 kasus

DI Yogyakarta: 17 kasus

Papua: 11 kasus

Papua Barat: 10 kasus

Kepulauan Riau: 7 kasus

Maluku Utara: 7 kasus

Jambi: 5 kasus

Kalimantan Tengah: 5 kasus

Sulawesi Barat: 3 kasus

Aceh: 2 kasus

Sulawesi Tengah: 2 kasus

Bangka Belitung: 1 kasus

Bengkulu: 1 kasus

Lampung: 1 kasus

Nusa Tenggara Timur: 1 kasus

Ramai Klaim Hadi Pranoto di Video Anji, BPOM Pastikan Belum Ada Obat COVID-19

 Belakangan ramai isu soal Hadi Pranoto yang mengaku telah menemukan 'obat Corona' dan telah menyembuhkan ribuan pasien COVID-19. Pernyataannya ini ia ungkap saat diwawancarai oleh musisi Anji di Youtube.
Namun klaim tersebut dibantah oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM RI). Pihaknya menegaskan hingga kini belum ada obat atau herbal khusus untuk menyembuhkan pasien Corona.

"Sampai saat ini, pengembangan obat pun belum ada yang bisa diklaim atau diindikasikan untuk obat COVID-19. Sedangkan herbal juga belum," ujar Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif BPOM, Dra Togi Junice Hutadjulu, Apt, MHA, dalam siaran pers BNPB, Rabu (5/8/2020).

Dijelaskan oleh Togi, suatu produk tak bisa sembarang diklaim berkhasiat atau bermanfaat untuk pengobatan penyakit tertentu sebelum dilakukan pengujian. Sama seperti vaksin, obat tradisional pun harus melalui uji laboratorium untuk menetapkan karakteristik dan spesifikasinya.

"Kita punya kategori obat herbal terstandar yang juga harus dilakukan uji klinis," terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Badan Litbang Kesehatan, Kemenkes, Akhmad Saikhu, MSc, PH, juga menegaskan bahwa jamu atau obat herbal tidak digunakan untuk mengobati COVID-19.

"Kita ketahui COVID-19 disebabkan oleh virus jadi obat satu-satunya adalah antivirus dan sampai saat ini antivirus itu masih dalam penelitian," jelas Akhmad.

"Terkait dengan obat herbal atau jamu, tidak bisa dibilang untuk mengobati virus Corona. Jamu dipergunakan untuk meringankan gejala penyakit penyerta Corona," sambungnya.
https://cinemamovie28.com/a-friends-daughter-2/

PTPN Mau Ganti Kebun Teh dan Karet Jadi Tebu, Apa Alasannya?

 Selama semester I-2020, Indonesia telah mengimpor lebih dari 1 juta ton gula untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, dan meredam kenaikan harga yang sangat drastis pada periode tersebut. Bahkan, pada musim giling tebu yang mulai pada Juni 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia kembali mengimpor gula sebanyak 883,92 ribu ton.
Menurut Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Muhammad Ghani, ketergantungan akan impor untuk memenuhi kebutuhan gula dalam negeri memang semakin berat, terutama di tahun 2020 ini.

"Melihat posisi gula nasional yang semakin lebar demand-nya, di mana ketergantungan impor semakin berat," kata Ghani dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/8/2020).

Untuk itu, pihaknya berupaya untuk mendongkrak produksi gula demi mengurangi ketergantungan impor. Langkah utama untuk mewujudkan itu ialah mengalihkan lahan perkebunan teh dan karet, untuk ditanami tebu. Tak hanya tebu, pihaknya juga mengalihkan lahan tersebut untuk ditanami kelapa sawit.

"Jadi lahan untuk tebu ditambah, lahan untuk sawit ditambah. Jadi lahan untuk karet dikurangi, teh dikurangi, tapi kalau kopi dan kakao itu kecil porsinya. Jadi kita akan kurangi karet dan teh, tapi akan kita perbanyak gula dan sawit," tegas Ghani.

Saat ini, PTPN menguasai 56.000 hektare (Ha) perkebunan tebu di Indonesia. Targetnya, dengan mengkonversi kebun teh dan karet, lahan perkebunan tebu bisa bertambah menjadi 80.000 Ha.

"Maka PTPN dalam menyusun road map bulan depan pertama-tama kita akan memperluas tanaman, areal gula, dari sekitar 56.000 Ha, kita akan tambahkan menjadi 80.000 Ha," urainya.

Selain itu, PTPN juga akan bekerja sama dengan Perum Perhutani dalam mengembangkan perkebunan tebu. Dengan kerja sama itu, targetnya 70.000 Ha lahan hutan yang dimiliki Perhutani dapat ditanami tebu. Sehingga, di tahun 2024 akan tercipta 150.000 Ha perkebunan tebu untuk mendongkrak produksi gula dalam negeri.

"Jadi 5 tahun ke depan kita akan memperluas lahan produksi gula. Kita sedang bekerja sama dengan Perhutani untuk memanfaatkan lahan milik Perhutani, dengan memberdayakan masyarakat di sekitar hutan. Jadi harapannya ada 70.000 Ha di tahun 2024 lahan Perhutani. Jadi totalnya kita akan mendapatkan lahan seluas 150.000 Ha," tutup Ghani.

Corona Indonesia 116.871 Kasus Per 5 Agustus, 2 Provinsi Ini Nihil Kasus Baru

 Indonesia kembali mencatatkan penambahan kasus virus Corona COVID-19. Ada wilayah yang melaporkan banyak kasus baru, ada juga yang sama sekali tidak ada kasus.
Hingga Rabu (5/8/2020) sudah ada 116.871 kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi. Dari jumlah tersebut, ada 73.889 pasien sembuh, sementara 5.452 lainnya meninggal dunia.

Berikut 2 wilayah yang melaporkan tidak adanya penambahan kasus baru pada 5 Agustus.

Kalimantan Barat
Kalimantan Utara
Sedangkan wilayah di Indonesia yang melaporkan peningkatan jumlah kasus terbanyak:

Jawa Timur = 417 kasus
DKI Jakarta = 354 kasus
Jawa Tengah = 149 kasus
Sumatera Utara = 130 kasus
Sulawesi Selatan = 127 kasus
Jawa Barat = 125 kasus
https://cinemamovie28.com/star-wars-the-rise-of-skywalker/